Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROGRAFI

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF


PADA BATUAN BEKU
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Nama : Vilman sidik Kelompok : senin pukul 13.00 wib


NIM :410017056 Tanggal : 29 Oktober 2018

Kode Sampel : Perbesaran Okuler : 10 x


Jenis Batuan : Batuan Metamorf Perbesaran Obyektif : 4 x
PPL GIPS XPL

a a a
C C
C

b
b b

Keterangan Gambar :

A :MUSCOVITE
B : QUARTZ
C : CHLORITE
Deskripsi Mikroskopik :

Pada pengamatan batuan beku, dengan perbesaran total 40x yang dilaksanakan pada 29
Oktober 2018 didapati beberapa mineral yang mengarah ke batuan batuan metamorphism rendah.

Mineral yang terdapat didalamnya didominasi mineral Pylosilikat (berlembar) 60%, dan
bebera kuwarsa. Bertekstur Lepidoblastik dangan struktur foliasi

Deskripsi Mineral :

Pada pengamatan batuan beku, dengan perbesaran total 40x yang dilaksanakan pada 29 Oktober
2018 didapati beberapa mineral, antara lain :

a. muscovite

Pada PPL muskofit berwarna abu-abu hingga kecoklatan, pada orde satu, dengan relief kuat-
sedang, berbentuk tabular, mimiliki belahan 1 arah dan bebebrapa pada sayatan tidak Nampak,

Pada XPL, mineral ini berwarna crem kecoklatan, memiliki bayerference rendah, tidak melikiki
kembaran.

b. mineral kuarsa
pada posisi PPL, berbentuk tabular, dengan relief rendah, dan warna putih kecoklatan, tidak
memilki kembaran.
pada posisi XPL, memiliki pemadaman bergelombang, dengan warna interferensi di orde 1,
menunjukan length slow,

c. Mineral Chlorite

Pada kenampakan PPLmenunjukan warna hijau dengan bentuk tabulat dan memperlihatkan
struktur foliasi pada sayatan, tidak memiliki belahan maupun pecahan.
Pada kenampakan XPL, mineral padam dengan segala sudut, dan pada posisi GIPS mineral
menunjukan warna ungu sebagaian yang menunjukan length slow, dapat di pastikan mineral
tersebut adalah mineral chlorite, ciri dari proses metamorfisme rendah

Grid pada sayatan tipis yang dibuat sebagai dasar perhitungan


Point Counting Data Record Sheet ( Rock and Aggregate )
PENAMAAN BATUAN
Dari data diatas dapat diketahui Bahwa sayatan yang diamati memiliki dominan mineral mika, dan
kedua memiliki minal klorit, berdasarkan dua parameter, untuk mendapatkan nama;
1. Struktur mesoscropic metamorfsm
➢ Di kategorikan fhyllite, dengan kenampakan poliasi sempurna dengan ukuran mineral halus, dan
berlembar
2. Komposisi mineral
➢ Tingkat metamorf dapat di kehui dengan keterdapatan mineral dan pada sayatan diatas
ditemukan mineral kloritt tanda tingkat metamorfisme rendah (Barrow, 1912)

Jadi dari pemplotan data diatas dari sayatan pengamatan dapat disimpulkan batuan tersebut adalah
batuan metamorf fhillite chlorite.

PETROGENESA
Dalam pengamatan petrografi, genesa keterbentukan batuan bisa tercermin dari komposisi
mineral dan setuktur mineral dalam petrografi, genesa batuan diatas adalah batuan primer atau
protolith (batuan asal) memiliki mineral pembentuk batuan yang kaya akan mineral keluarga mika di
dalamnya, perubahan terjadi pada saat metamorfisme rendah tercermin dari keterdapatan mineral
index tingkat metamorfisme yaitu chlorite, dan liukan foliasi masih normal.

KESIMPULAN.
Dari pendekatan deskripsi batuan metamorf menggunakan petrografi kuantitatif (point
counting), dan mendapatkan persen dari kehadiran mineral pembentuk batuan bahwa samplel batuan
yang diamati adalah batuan metamorf, dengan tingkat metemorfisme rendah dan berstruktur filitik,
memiliki nama batuan Fhyllit.

Anda mungkin juga menyukai