Status pasien harus dibuat dan dicatat dengan lengkap pada Rekam Medik (RM), serta setiap
pasien perlu dibuatkan rekam medic sendiri.
Rekam medik merupakan aspek legal hukum dalam bekerja sesuai dengan KEMENKES NO
1239 TAHUN 2001
A. Initial Assesment merupakan penilaian awal yang dilakukan kepada pasien yang
mengalami trauma dengan mengaktifkan system triage.
Konsep Initial Asssesment :
a. Menentukan prioritas penilaian
b. Menerapkan cara dan teknik terapi pada resusitasi
c. Menerapkan prinsip primary survey
- Primary Survey
Pengertian : Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam
Tujuan : Untuk mengetahui kondisi pasien yang mengancam jiwa dan kemudian dilakukan
tindakan life saving
Pernafasan (breathing)
Lihat, dengar, rasakan udara yang keluar dari hidung/mulut, apakah ada pertukaran
hawa panas yang adekuat, frekuensi nafas, kualitas nafas, keteraturan nafas atau
tidak.
Perdarahan (circulation)
cek kesadaran
Adakah cedera kepala?
Adakah cedera leher?
perhatikan cedera pada tulang belakang
Kontrol Lingkungan (Exposure/ environmental )
- Secondary Survey
- Pengertian : Mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih
gawat dan mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi dengan pemeriksaan dari
kepala sampai kaki (head to toe)
- Tujuan : Untuk mendeteksi penyakit atau trauma yang diderita pasien sehingga dapat
ditangani lebih lanjut
Prosedur :
1. Anamnesis :
A : Alergi
B. Biomekanika Trauma
merupakan proses / mekanisme kejadian kecelakaan pada saat sebelum,
saat dan sesudah kejadian. Keuntungan mempelajari biomekanik trauma adalah dapat
mengetahui bagaimana proses kejadian dan memprediksi kemungkinan bagian tubuh atau
organ yang terkena cedera. Pengetahuan akan biomekanik trauma penting karena akan
membantu dalam mengerti akibat yang ditimbulkan trauma dan waspada terhadap jenis
perlukaan tertentu.
C. Triage
Triage adalah pengelompokan korban/pasien berdasarkan berat ringannya trauma atau penyakit
serta kecepatan penanganan atau pemindahan.
Tujuan : Dapat menangani korban/pasien dengan cepat, cermat dan tepat sesuai dengan sumber
daya yang ada
Macam-macam korban :
Korban masal : lebih dari 1 orang harus ditolong lebih dari 1 penolong, bukan bencana
Korban bencana : korban lebih besar dari korban masal
Prinsip-prinsip triage :
“Time Saving is Life Saving (respon time diusahakan sependek mungkin), The Right Patient, to
The Right Place at The Right Time serta melakukan yang terbaik untuk jumlah terbanyak”
dengan seleksi korban berdasarkan :
Prioritas : penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang
mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul.
Tingkat prioritas :
Prioritas I (prioritas tertinggi) warna merah untuk berat dan biru untuk sangat berat.
Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah segera, mempunyai
kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan
pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya sumbatan jalan nafas, tension
pneumothorak, syok hemoragik, luka terpotong pada tangan dan kaki, combutio (luka
bakar) tingkat II dan III > 25%
Prioritas II (medium) warna kuning. Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila
tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat
jangan terlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III < 25
%, trauma thorak/abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.
Prioritas III(rendah) warna hijau. Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu
segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka superficial, luka-luka
ringan
Prioritas 0 warna Hitam. Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya
perlu terapi suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.
Prinsip Triage:
A = airway
B = breathing
C = circulation
D = disability
E = exposure / environment