Anda di halaman 1dari 5

HASIL PELATIHAN

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA GAWAT DARURAT


SE KOTA DENPASAR
Senin, 27 Oktober 2018 s/d 31 Oktober 2018

di UPT BKKTK Provinsi Bali

I. Hari Pertama ( Senin, 15 Oktober 2018 )


Oleh : dr. Wayan Wiargitha, Sp.B (K)

Aspek Legal Etik Keperawatan


Gawat Darurat:
1. Kejadian mendadak
2. Potensial ( mengancam hidup)
3. Daily emergency, bencana ( bias terjadi kapan saja dan dimana saja)
4. Penangan harus cepat dan tepat
5. Kolaps tinggi

Askep Gawat Darurat bertujuan untuk:


1. Penyelamatan jiwa
2. Stabilisasi
3. Pencegahan kecacatan

 Status pasien harus dibuat dan dicatat dengan lengkap pada Rekam Medik (RM), serta setiap
pasien perlu dibuatkan rekam medic sendiri.
 Rekam medik merupakan aspek legal hukum dalam bekerja sesuai dengan KEMENKES NO
1239 TAHUN 2001

A. Initial Assesment merupakan penilaian awal yang dilakukan kepada pasien yang
mengalami trauma dengan mengaktifkan system triage.
Konsep Initial Asssesment :
a. Menentukan prioritas penilaian
b. Menerapkan cara dan teknik terapi pada resusitasi
c. Menerapkan prinsip primary survey

- Primary Survey
Pengertian : Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam
Tujuan : Untuk mengetahui kondisi pasien yang mengancam jiwa dan kemudian dilakukan
tindakan life saving

Cara pelaksanaan (harus berurutan dan simultan)

Jalan Nafas (airway)

 Lihat, dengar, raba (Look, Listen, Feel)


 Buka jalan nafas, yakinkan adekuat
 Bebaskan jalan nafas dengan proteksi tulang cervical dengan menggunakan teknik
Head Tilt/Chin Lift/Jaw Trust, hati-hati pada korban trauma
 Cross finger untuk mendeteksi sumbatan pada daerah mulut
 Finger sweep untuk membersihkan sumbatan di daerah mulut
 Suctioning bila perlu

Pernafasan (breathing)

 Lihat, dengar, rasakan udara yang keluar dari hidung/mulut, apakah ada pertukaran
hawa panas yang adekuat, frekuensi nafas, kualitas nafas, keteraturan nafas atau
tidak.

Perdarahan (circulation)

 Lihat adanya perdarahan eksterna/interna


 Hentikan perdarahan eksterna dengan Rest, Ice, Compress, Elevation (istirahatkan
lokasi luka, kompres es, tekan/bebat, tinggikan)
 Perhatikan tanda-tanda syok/ gangguan sirkulasi : capillary refill time, nadi, sianosis,
pulsus arteri distal

Susunan Saraf Pusat (disability)

 cek kesadaran
 Adakah cedera kepala?
 Adakah cedera leher?
 perhatikan cedera pada tulang belakang
Kontrol Lingkungan (Exposure/ environmental )

 Buka baju penderita lihat kemungkinan cedera yang timbul, cegah


hipotermi/kedinginan dengan selimut

- Secondary Survey
- Pengertian : Mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih
gawat dan mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi dengan pemeriksaan dari
kepala sampai kaki (head to toe)
- Tujuan : Untuk mendeteksi penyakit atau trauma yang diderita pasien sehingga dapat
ditangani lebih lanjut

Prosedur :

1. Anamnesis :

Riwayat “AMPE” yang harus diingat yaitu :

A : Alergi

M : Medikasi (obat yang diminum sebelumnya)

P : Past illness (penyakit sebelumnya)/Pregnancy (hamil)

E : Event/environment (lingkungan yang berhubungan dengan kegawatan)

2. Pemeriksaan fisik : lakukan pemeriksaan secara menyeluruh ( head to toe)


3. TTV
4. Siapkan rujukan bila perlu

B. Biomekanika Trauma
merupakan proses / mekanisme kejadian kecelakaan pada saat sebelum,
saat dan sesudah kejadian. Keuntungan mempelajari biomekanik trauma adalah dapat
mengetahui bagaimana proses kejadian dan memprediksi kemungkinan bagian tubuh atau
organ yang terkena cedera. Pengetahuan akan biomekanik trauma penting karena akan
membantu dalam mengerti akibat yang ditimbulkan trauma dan waspada terhadap jenis
perlukaan tertentu.

 Jenis Biomekanika Trauma :


Trauma kepala, trauma thorax, trauma termal, trauma tumpul, trauma tusuk, jatuh dari
ketinngian, ledakan, keracunan, gigitan binatang.
 Curiga perlukaan berat:
1. Pasien terpental
2. Jatuh lebih dari ketinggian 6 meter
3. Ada salah 1 penumpang di dalam mobil yang meninggal
4. Pasien trauma yang lepas control urin, feses, dll.

C. Triage

Triage adalah pengelompokan korban/pasien berdasarkan berat ringannya trauma atau penyakit
serta kecepatan penanganan atau pemindahan.

Tujuan : Dapat menangani korban/pasien dengan cepat, cermat dan tepat sesuai dengan sumber
daya yang ada

Macam-macam korban :

 Korban masal : lebih dari 1 orang harus ditolong lebih dari 1 penolong, bukan bencana
 Korban bencana : korban lebih besar dari korban masal

Prinsip-prinsip triage :

“Time Saving is Life Saving (respon time diusahakan sependek mungkin), The Right Patient, to
The Right Place at The Right Time serta melakukan yang terbaik untuk jumlah terbanyak”
dengan seleksi korban berdasarkan :

 Ancaman jiwa mematikan dalam hitungan menit


 Dapat mati dalam hitungan jam
 Trauma ringan
 Sudah meninggal

Dari yang hidup dibuat prioritas

Prioritas : penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang
mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul.

Tingkat prioritas :

 Prioritas I (prioritas tertinggi) warna merah untuk berat dan biru untuk sangat berat.
Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah segera, mempunyai
kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan
pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya sumbatan jalan nafas, tension
pneumothorak, syok hemoragik, luka terpotong pada tangan dan kaki, combutio (luka
bakar) tingkat II dan III > 25%
 Prioritas II (medium) warna kuning. Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila
tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat
jangan terlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III < 25
%, trauma thorak/abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.
 Prioritas III(rendah) warna hijau. Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu
segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka superficial, luka-luka
ringan
 Prioritas 0 warna Hitam. Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya
perlu terapi suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.

Prinsip Triage:

A = airway

B = breathing

C = circulation

D = disability

E = exposure / environment

Anda mungkin juga menyukai