Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Hadist yang
diampu oleh Bpk. Drs. Sutomo, M.Pd.I
Disusun oleh :
M. Ali Rifa’i (NIM : 201703080)
LEMPUING-OKI
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kasih sayang dan keridhoan-Nya serta Rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami mendapat kekuatan dalam menyusun tugas ini, walaupun dengan
susah payah akhirnya tersusun makalah yang berjudul ” Ilmu Rijal Al-Hadist”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ijazul Qur’an
dengan pembimbing Drs. Sutomo, M.Pd.I.
Semoga Allah memberikan kemanfaatan atas buku diktat ini, khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca umumnya. Aamiin…!
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui lebih kurang satu abad secara dominan
hadist-hadist Nabi diriwayatkan melalui lisan (dari mulut ke mulut) dengan
mengandalkan daya ingatan (hapalan) para perawinya. Hal ini terjadi karena
mayoritas para sahabat tidak menuliskan apa yang mereka dengar dari Nabi
selain Al-Qur’an, walau ada yang menulis selain Al-Qur’an ( Hadist Nabi )
tetapi biasanya tulisan itu hanya untuk pribadi mereka masing-masing. Tentu
selama kurun waktu yang begitu panjang tersebut sangat memungkinkan
terjadi kesalahan, kealpaan bahkan mungkin juga penyimpangan. Oleh
karena itu maka dengan pertimbangan ini menggugah ulama untuk
mencurahkan kehidupannya mencari , mengumpulkan dan meneliti Hadist
Nabi yang dalam kurun waktu yang lama telah tersebar ke perbagai penjuru
daerah Islam yang terbentang luas. Upaya-upaya tersebut bertujuan tidak lain
adalah untuk mendapatkan keyakinan bahwa hadist-hadist Nabi benar-benar
berasal dari Nabi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ilmu Rijal al-Hadis?
2. Apa aspek-aspek Ilmu Rijal al-Hadis?
3. Apa peranan Ilmu Rijal al-Hadis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Ilmu Rijal al-Hadis?
2. Untuk mengetahui apa aspek-aspek Ilmu Rijal al-Hadis?
3. Untuk mengetahui apa peranan Ilmu Rijal al-Hadis?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
siapa saja orang yang meriwayatkan darinya / belajar kepadanya, kota dan
kampung halamannya, sejarah perjalannya dalam mencari Hadist ke negeri
yang berbeda-beda, dan mendengarnya Hadist dari sebagian guru sebelum
dan sesudah ia lanjut usia dan lain sebagainya yang ada hubungan dengan
masalah perhadistan.
Bila ketiga kriteria ini terpenuhi semua oleh periwayat maka ia disebut
dhabit tam, tapi bila hanya 2 kriteria saja yang dipenuhi selian poin satu
3
disebut dhabit biasa, dan bila hafalannya yang kurang maka disebut dhabit
naqis.
4
BAB III
KESIMPULAN
1. Pada dasarnya ilmu rijal al-hadits adalah ilmu yang membahas tentang tokoh
– tokoh yang terlibat dalam periwayatan Hadist. Ilmu ini membahas pula
tentang biografi, kualitas tokoh baik periwayat atau kritikus periwayat. Ilmu ini
sangat penting diketahui karena menentukan keshahihan Hadist sangat
bergantung kepada kemampuan pengkaji Hadist dalam meneliti sanad.
2. Pengetahuan mengenai periwayat atau tokoh Hadist ditinjau dari berbagai
aspek antara lain biografi yang meliputi nama, julukan, kapan lahir, dan
wafatnya, perjalanan menuntut Hadist sehingga diketahui siapa gurunya dan
siapa orang yang mengambil Hadist darinya. Aspek lain adalah thabaqat ,
sosio kultural dan madzhab atau aliran teologi yang mempengaruhi pola
pikirnya.
5
DAFTAR PUSTAKA