Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NANGARORO

NOMOR: 445/UPTD PUSK.NRR/SK/13/I/2018

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM MAUPUN PELAYANAN DI PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS NANGARORO,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas terhadap


tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu
dan mampu menurunkan resiko dalam pelaksanaan program dan
pelayanan;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan
manajemen resiko dalam pelaksanaan program dan pelayanan di
UPTD Puskesmas Nangaroro dengan keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Nangaroro;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota;
3. Undang – Undang Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NANGARORO TENTANG


PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM MAUPUN PELAYANAN DI UPTD PUSKESMAS
NANGARORO

Kesatu : Penerapan manajemen resiko dalam pelaksanaan program dan


pelayanan seperti tertera pada lampiran surat keputusan ini.

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Nangaroro
pada tanggal : 28 November 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS NANGARORO,

MARIA MARSELINA NGOLE


NIP.19720513 199212 2 001
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nangaroro tentang Manajemen
Resiko Klinis
Nomor : 445/UPTD PUSK.NRR/SK/13/I/2018

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. PENDAHULUAN
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
Rumah Sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medik. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal – hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinik yang diberikan kepadanya.

B. TUJUAN
1. Meminimumkan terjadinya “medical error”,”adverse events”, dan “harms” pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi puskesmas)
dan dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu

D. Tahapan Mangemen Resiko Klinis


1. Identifikasi Resiko; keluhan pasien, klaim,incident report, audit medic.
2. Pembahasan; team Manajement medic, koordinator pemegang program
3. Kesimpulan; RCA : tipe medical error, sumber medical error, FMEA, perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan
4. Tindak Lanjut

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan
atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan
pasien (patient care and patient safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
berisiko
3. Pelaporan atas masalah / kejadian yang bertendensi / berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum
4. Masalah / kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera tetapi termasuk
juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera
5. Pelaporan atas masalah / kejadian yang dpat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko
6. Pelaporan masalah atau kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun suplay

F. Sumber Medical Report


1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan /pengendalian
e. Keterbatasan Waktu
f. Poor Judgment
g. Keragu – raguan
h. Logic Error
i. Over Confidence
2. Organisasi
a. Rancang Bangun Kerja
b. Perencanaan Kebijakan
c. Administrasi / pembiayaan
d. Insentif disinsentif / kepemimpinan
e. Manajement Suplay
f. Supervisi / Umpan Balik
g. Ketidak jelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Tekhnikal
a. Poor Auto Mation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decition Suport
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan chek list
G. TYPE MEDICAL ERROR
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Konsep yang salah tentang penyakit
b. Konsep yang salah tentang ancaman
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Kesalahan diagnosa
b. Keterlambatan diagnosa
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medik
b. Error melakukan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosis sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan yang sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi:
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainya
b. Kegagalan system lainnya

H. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen resiko klinis di Puskesmas Nangaroro.

KEPALA UPTD PUSKESMAS NANGARORO,

MARIA MARSELINA NGOLE


NIP.19720513 199212 2 001

Anda mungkin juga menyukai