SEJARAH GEOLOGI
49
Gambar 5.1 Periode tektonik pada daerah pemetaan. (a) Kondisi awal daerah
pemetaan pada Kapur Atas (b) Pembetukan satuan filit dan marmer pada periode
tektonik kompresif.
50
Gambar 5.2a Periode pengendapan pada kala Eosen - Olgosen awal (a)
Pengendapan satuan batulempung karbonatan. (b) Pembentukan satuan
batugamping akibat pelongsoran kedalam satuan batulempung karbonatan
51
5.2.3 Pembentukan Satuan Batupasir
52
Gambar 5.5 Periode pengendapan pada satuan breksi pada kala
Miosen Awal
Aktivitas magmatik mulai terjadi pada kala Miosen yang disebabkan oleh
perpindahan jalur subduksi kearah selatan dari Subduksi Pra-Tersier ke zona Paleogen
(Hardiyasyah, 2005). Sehingga penulis menginterpretasikan kegiatan magmatik daerah
pemetaan pada kala Miosen berhubungan erat dengan aktifitas tektonik reginoal
tersebut. Pada daerah pemetaan terdapat dua satuan intrusi berupa Diabas di Gunung
Parang dan Basalt pada Bukit Bujit. (Gambar 5.6) Percepatan gerak subduksi pada kala
Oligo - Miosen menyebabkan terjadinya partial melting batuan menjadi magma yang
bersifat basaltik, kemudian mengalami alih tempat menuju kerak benua bagian bawah,
membentuk magma diabas yang selanjutnya menerobos satuan diatasnya dan tersingkap
sebagai Bukit Parang dan Bukit Bujil. Diabas Bukit Parang merupakan tubuh intrusi
sill.dan Basalt Bujil merupakan tubuh intrusi dike didasarkan keterdapatan columnar
joint pada tubuh intrusi tersebut.
53
Gambar 5.6 Periode magmatik pada kala Miosen menghasilkan
Satuan Diabas dan Basalt
54
Gambar 5.8 Periode tektonik kedua daerah pemetaan pada kala Miosen Akhir
hingaa Pliosen dengan tagasan utama Utara - Selatan, menghasilkan perlipatan dan
pensesaran.
Periode ini berlangsung sejak kala Pliosen hingga saat ini.. Setelah
mengalami pengangkatan berapa perlipatan dan pensesaran, daerah pemetaaan
mengalami proses eksogen berupa pelapukan dan erosi, Kemudian material hasil
pelapukan dan erosi sehingga terendapkan pada daerah yang lebih rendah di sepanjang
Sungai Luk Ulo, membentuk satuan endapan aluvial. Dengan fragmen dari berbagai
jenis batuan. Batas satuan aluvial ini dengan satuan batuan di bawahnya adalah berupa
batas erosional. sehingga menyingkapkan batuan yang berumur lebih tua serta
menghasilkan reverse topography pada daerah pemetaan yang terlihat seperti sekarang
(Gambar 5.9)
55
Gambar 5.9 Kenampakan daerah pemetaan sekarang
56
57