Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusunan Panduan Pembangunan/Renovasi Prasarana Infrastruktur Satuan
Pendidikan dapat diselesaikan. Kegiatan pembangunan/renovasi prasarana infrastruktur satuan
pendidikan ini merupakan salah satu amanat Pembukaan Undang-undang Dasar dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan arahan Presiden pada rapat kabinet untuk dapat
memanfaatkan sisa belanja barang tahun 2018 untuk belanja yang lebih prioritas, antara lain percepatan
sarana prasarana pendidikan dan pasar. Pembangunan sarana prasarana tersebut implimentasinya
akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Indonesia memiliki total sekolah sebanyak 166.290 sekolah, yang terdiri dari 132.053 SD,
23.331 SMP, 6.774 SMA, 3.549 SMK, dan 583 SLB. Sedangkan jumlah total madrasah sebanyak 84.796
madrasah. Seluruh sekolah dan madrasah tersebut tersebar di 34 Provinsi, 514 Kabupaten/Kota, 7.094
Kecamatan. Diantara 166.290 sekolah yang ada, hampir 25% nya sebanyak 39.341 sekolah mengalami
kerusakan. Kondisi yang sama juga dialami oleh Madrasah di Indonesia. Melihat kondisi permasalahan
yang sedemikian kompleks maka dibutuhkan strategi penanganan khusus dan efisien. Isu ini menjadi
penting dikarenakan kondisi kerusakan tersebut sudah sering terjadi, yang mengakibatkan gangguan
kegiatan belajar mengajar. Selama ini pembiayaan dan pengelolaan pembangunan dan renovasi
sekolah hanya dilakukan secara swakelola oleh sekolah masing-masing dengan berbagai macam
skema dan pembiayaan, yang salah satunya adalah dari APBN.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diberikan amanat untuk penyelesaian
pembangunan/renovasi sekolah dan madrasah secara bertahap. Dalam menjalankan amanat tersebut
kami berusaha untuk mencari mekanisme strategi penyelesaian yang efektif dan efisien. Melihat
besarnya beban pekerjaan yang ada, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
bekerjasama dengan kementerian-kementerian terkait. Buku panduan ini menjad pedoman untuk
beberapa stakeholder yang terlibat agar nantinya dalam pelaksanaan program dapat bekerja sesuai
dengan standar dan peraturan yang berlaku. Sehingga diharapkan hasil dari kegiatan
pembangunan/rehabilitasi prasarana infrastruktur sekolah dan madrasah ini tepat sasaran dan tepat
mutu.
Sri Hartoyo
Kepala PMU Pembangunan atau Renovasi Pasar, Prasarana
Dan Sarana Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
Dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Negeri
Direktorat Jenderal Cipta Karya
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Memberikan pemahaman dasar mengenai Panduan Pembangunan/Renovasi Prasarana
Infrastruktur Satuan pendidikan;
Memberikan acuan teknis mengenai penyelenggaraan Pembangunan/Renovasi Prasarana
Infrastruktur Satuan pendidikan baik secara proses maupun substansi; dan
Memberikan acuan teknis standar baku mutu dari produk Pembangunan/Renovasi
Prasarana Infrastruktur Satuan pendidikan yang dihasilkan.
1.2.3 Sasaran
Sasaran disusunnya Panduan Pembangunan/Renovasi Prasarana Infrastruktur Satuan
pendidikan, yaitu tersedianya dokumen Perencanaan dan Dokumen Pelaksanaan
Pembangunan/Renovasi Prasarana Infrastruktur Satuan pendidikan.
2
BAB II
PEMAHAMAN DASAR
4
Peraturan Presiden. Raperpres ini dibuat sebagai payung hukum yang mengatur mengenai
pembangunan prasarana infrastruktur tersebut.
Pembahasan terkait raperpres dilaksanakan untuk menghasilkan substansi bahwa
dalam Rancangan Pembangunan Prasarana Infrastruktur Pendidikan terdiri dari lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat meliputi:
1. Renovasi sekolah dasar dan menengah negeri yang rusak sedang dan rusak berat
2. Renovasi madrasah yang rusak sedang dan rusak berat
Dalam hal pelaksanaan kegiatan perlu adanya kesepakatan bersama berupa MoU
yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri tentang percepatan pembangunan
prasarana infrastruktur satuan pendidikan.
5
Gambar 2. 2 Hubungan Antar K/L
6
Nantinya PMU ini akan berkoordinasi dengan Direktur BPB, Direktur KIP dan Direktur terkait,
Kasatker Pusat, Tim Advisory, dengan struktur organisasi PMU sebagai berikut
7
3. Komite Sekolah
4. Dinas Dikbud Provinsi
5. Dinas PUPR Provinsi
1. Dinas PUPR/Satker PBL Provinsi
2. Kepala Sekolah
3. Ketua Yayasan
Madrasah 4. Komite Madrasah
5. Kanwil Agama Provinsi
6. Kepala Kantor Agama Kab/Kota
7. Dinas PUPR Kab/Kota
8
2.2.6 Peran Pemangku Kepentingan
Kegiatan Perencanaan Kegiatan Renovasi Sekolah dan Madrasah melibatkan
pemangku kepentingan, baik yang berada di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.
Secara rinci peran dan bentuk keterlibatan dari masing-masing pihak tersebut dalam kegiatan
tersebut dapat dilihat pada skema dan tabel berikut.
9
Tabel 2. 2 Peran dan Bentuk Keterlibatan Kepentingan dalam Pembangunan Sekolah dan Madrasah
10
PEMANGKU KEPENTINGAN PERAN BENTUK KETERLIBATAN TUGAS DAN WEWENANG
Tim Advisory Sebagai Berpartisipasi dalam kegiatan workshop, Memberikan masukan teknis
narasumber atau konsolidasi dan verifikasi kebutuhan kegiatan akademis terkait dengan
advisory teknis pembangunan prasarana infrastruktur pembangunan prasarana
sekolah/madrasah infrastruktur sekolah/madrasah
TINGKAT PROVINSI/KAB/KOTA
Balai/Satuan Kerja Penataan Penyelenggara kegiatan Melakukan tertib administrasi TUGAS
Bangunan dan Lingkungan Provinsi pembangunan prasarana penyelenggaraan kegiatan pembangunan melaksanakan konsolidasi pada
infrastruktur prasarana infrastruktur pendidikan tingkat provinsi/kab/kota
sekolah/madrasah Menyediakan Tim pendukung melaksanakan pendampingan dan
Berperan aktif dalam tim teknis tingkat pengendalian kegiatan
provinsi dan kab/kota pembangunan prasarana
infrastruktur sekolah/madrasah;
dan
mendorong peningkatan kapasitas
tim teknis dan tim pendukung di
tingkat kabupaten/kota.
WEWENANG
melaksanakan koordinasi
11
PEMANGKU KEPENTINGAN PERAN BENTUK KETERLIBATAN TUGAS DAN WEWENANG
pembangunan prasarana
infrastruktur pendidikan dalam
lingkup provinsi/kab/kota; dan
memberikan rekomendasi kepada
Ditjen. Cipta Karya Kementerian
PUPR terkait dengan usulan lokasi
prioritas pembangunan prasarana
infrastruktur sekolah/madrasah.
Tim Teknis Terdiri dari: Pendamping/pengendalian Memfasilitasi tim pendukung dalam proses: TUGAS
Kegiatan 1. Persiapan (Survey dan DED) menyediakan basis data dan;
- SK Tim Teknis Sekolah SD dan SMP pembangunan/renovasi 2. Pelaksanaan Konstruksi melaksanakan proses survey dan
(sesuai jumlah sekolah) prasarana infrastruktur 3. Pasca Konstruksi (Aset/BMN) verifikasi pembangunan/renovasi
a. Ketua : Dinas PUPR/Satker PBL sekolah/madrasah Melakukan pendampingan kegiatan prasarana infrastruktur
Provinsi pembangunan/renovasi prasarana sekolah/madrasah sesuai
b. Sekretaris : Dinas Pendidikan dan infrastruktur sekolah/madrasah melalui dengan pedoman;
Kebudayaan Kab/Kota monitoring dan evaluasi,di setiap tahapan menghasilkan dokumen
c. Anggota : yang terdiri dari : pembangunan/renovasi prasarana
- Kepala Sekolah 1. Persiapan (Survey dan DED) infrastruktur sekolah/madrasah
- 1 (satu) orang Komite Sekolah 2. Pelaksanaan Konstruksi yang dapat diimplementasikan;
- 1 (satu) orang Dinas PUPR 3. Pasca Konstruksi (Aset/BMN) dan
Kab/Kota penyebarluasan informasi
pembangunan/renovasi prasarana
- SK Tim Teknis Sekolah SMA, SMK, dan infrastruktur sekolah/madrasah
SLB (sesuai jumlah sekolah) kepada masyarakat
a. Ketua : Dinas PUPR/Satker PBL WEWENANG
Provinsi melaksanakan proses survey dan
b. Sekretaris : Dinas Pendidikan dan verifikasi pembangunan/renovasi
Kebudayaan Provinsi prasarana infrastruktur
c. Anggota : sekolah/madrasah berdasarkan
- Kepala Sekolah ketentuan yang tercantum;
- 1 (satu) orang Komite Sekolah melibatkan peran masyarakat
- 1 (satu) orang Dinas PUPR Provinsi
12
PEMANGKU KEPENTINGAN PERAN BENTUK KETERLIBATAN TUGAS DAN WEWENANG
13
PEMANGKU KEPENTINGAN PERAN BENTUK KETERLIBATAN TUGAS DAN WEWENANG
sekolah/madrasah
Menyusun laporan proses
pembangunan/renovasi
prasarana sarana pendidikan
sesuai dengan panduan
WEWENANG
Merekomendasikan
pendekatan dan metode
secara teknis dan akademis
dalam pembangunan/renovasi
prasarana infrastruktur
sekolah/madrasah
14
2.3 Penentuan Kriteria dan Syarat
2.3.1 Prasarana infrastruktur Sekolah dan Madrasah
Penentuan kriteria prasarana infrastruktur pembangunan/renovasi sekolah dan
madrasah antara lain:
1. Usulan prioritas sekolah/madrasah disampaikan secara resmi oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama.
2. Lokasi sekolah/madrasah termasuk dalam Zona 3T (Terdepan, Tertinggal,
Terluar) dan desa berkembang.
3. Ruang kelas Sekolah/Madrasah yang mengalami kerusakan berat /sedang
sehingga tidak dapat di gunakan lagi dalam proses belajar mengajar.
4. Sekolah/Madrasah yang dibangun/renovasi tidak terbatas pada ruang kelas saja,
tetapi harus dilengkapi sesuai dengan komponen kepemilikan prasarana.
15
Bangunan terpisah akibat kegagalan unsur-unsur pengikat
Diperkirakan 50% elemen utama mengalami kerusakan
Tidak layak fungsi/huni
B. Renovasi Struktur
Tujuannya melakukan perbaikan pada elemen-elemen struktur penahan beban.
Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini :
Menginjeksikan air semen atau bahan-bahan epoxy (bila ada) ke dalam retak-
retak kecil yang terjadi pada dinding pemikul beban, balok ataupun kolom. Retak
kecil adalah retak yang mempunyai lebar celah antara 0,075 cm – 0,6 cm .
Penambahan jaringan tulangan pada dinding pemikul, balok, maupun kolom yang
mengalami retak besar kemudian diplester kembali. Retak besar adalah retak
yang mempunyai lebar celah lebih besar dari 0,6 cm .
Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan menggantikannya dengan
dinding baru dengan spesi yang lebih kuat dan dijangkar pada portal.
C. Perkuatan (Strengthening)
Tujuannya meningkatkan kekuatan struktur dibandingkan dengan kekuatan semula.
Tindakan-tindakan yang termasuk jenis ini :
Menambah daya tahan terhadap beban lateral dengan jalan menambah dinding,
menambah kolom, dll.
Menjadikan bangunan sebagai satu kesatuan dengan mengikat semua unsur
penahan beban satu dengan lainnya.
17
Menghilangkan sumber-sumber kelemahan atau yang menyebabkan terjadinya
konsentrasi tegangan di bagian tertentu :
Penyebaran letak kolom yang tidak simetris
Penyebaran letak dinding yang tidak simetris
Beda kekakuan yang menyolok antara lantai yang satu dengan yang lainnya
Bukaan-bukaan yang berlebihan
Menghindarkan terjadinya kehancuran getas dengan cara memasang tulangan
sesuai dengan detail-detail untuk mencapai daktilitas yang cukup
18
2.5 Klasifikasi Kerusakan pada Ruang Kelas Sekolah dan Madrasah
Dalam mengidentifkasi kerusakan ruang kelas terdapat alur kerja pemeriksaan dimulai
dari substruktur, berangsur-angsur ke struktur di atasnya hingga struktur atap. Setelah semua
struktur diperiksa kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan komponen arsitektur dan MEP
untuk menilai kelaikan fungsi bangunan. Masing-masing tahapan pemeriksaan memiliki bobot
penilaian sehingga dapat dihasilkan klasifikasi kerusakannya.
Gambar 2. 6 Bagan Klasifikasi Kerusakan Berat pada Ruang Kelas Sekolah dan
Madrasah
19
Gambar 2. 7 Bagan Klasifikasi Kerusakan Sedang pada Ruang Kelas Sekolah dan
Madrasah
Dari penentuan identifikasi kalifikasi kerusakan ruang kelas sekolah di atas dapat
dirumuskan usulan RAB berdasarkan tingkat kerusakannya. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung, apabila total RAB yang dibutuhkan untuk rehailitasi sekolah ≤ 45% dari
biaya total pembangunan maka tergolong dalam klasifikasi rusak sedang. Sedangkan apabila
total RAB yang dibutuhkan untuk renovasi sekolah ≤ 65% dari total biaya pembangunan maka
tergolong dalam klasifikasi rusak berat.
Selain klasifikasi berdasarkan tingkat kerusakan komponen prasarana yang berupa
bangunan terdapat penilaian prasarana pelengkap lainnya seperti, saluran drainase, jalan
masuk, pagar pengaman, dan persampahan. Jika prasarana pelengkap tersebut menjadi vital
dalam menyelesaikan permasalahan infrastruktur dalam sekolah/madrasah tersebut maka
dapat dimasukkan dalam daftar kebutuhan penanganan (contoh: drainase perlu dibangun
karena halaman sekolah tersebut selalu tergenang, sampah di sekolah/madrasah menumpuk
dan menimbulkan bau sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar)
20
Tabel 2. 3 Matriks Pengadaan Penyedia Jasa per Kegiatan
Kegiatan Verifikasi Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan
Swakelola Swakelola
Sekolah Swakelola Swakelola
Kontraktual* Kontraktual*
Swakelola Swakelola
Madrasah Swakelola Swakelola
Kontraktual* Kontraktual*
* Jumlah paket pekerjaan/penyedia jasa menyesuaikan dengan kebutuhan di Lapangan
Pengadaan Penyedia Jasa diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa melalui Penyedia jasa dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 31/PRT/M/2015
tentang Standar Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
21
Kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kepada Pejabat di Lingkungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara untuk dan Atas Nama Menteri Keuangan
Menandatangani Surat dan atau dan Atas Nama Menteri Keuangan
Menandatangai Surat dan atau Keputusan Menteri Keuangan terdapat beberapa
wewenang yang diberikan
22
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
23
Tabel 3. 2 Pembobotan Masing-masing Komponen Bangunan yang Diperiksa
24
Perhitungan estimasi biaya perbaikan dan perkuatan bangunan didasari oleh asumsi-seumsi
berikut:
Komponen bangunan dan bobot komponen bangunan, untuk bangunan yang dihitung
diasumsikan sesuai dengan tabel diatas.
Luas bangunan diperhitungkan pada area dimana perbaikan dan perkuatan bangunan
dilaksanakan.
Perbaikan kerusakan komponen bangunan ditujukan baik untuk komponen non struktur
maupun struktur sesuai prosentase (%) kerusakan pada masing-masing komponen.
Prosentase kerusakan dapat dinilai sedang atau berat sesuai penilai visual dan
pendekatan.
Perkuatan komponen bangunan ditujukan pada komponen struktur, khususnya untuk
struktur rangka beton bertulang di antaranya pondasi, balok, kolom tangga dan pelat
lantai. Nilai prosentase perkuatan ditetapkan maksimal 50 % dari masing-masing bobot
komponen bangunan.
Harga satuan per meter persegi yang dipakai adalah harga satuan untuk bangunan
baru yang berlaku pada saat itu di suatu daerah.
Estimasi biaya perbaikan dan perkuatan bangunan dihitung dengan pendekatan
sebagai berikut :
Dimana:
Luas Bangunan adalah luas bangunan yang diperhitungkan pada area perbaikan
dan perkuatan bangunan (m2)
∑ % tingkat kerusakan adalah jumlah perkalian antara bobot komponen x %
tingkat kerusakannya
Harga satuan bangunan per meter persegi yang diperhitungkan (Rp/m2)
Estimasi Biaya merupakan pendekatan rencana anggaran biaya yang perlu
dialokasikan bagi perbaikan dan perkuatan bangunan
25
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sementara madrasah yang terdiri dari MI, MTs, dan
MA yang diusulkan oleh Kementerian Agama.
Kegiatan pembangunan/renovasi sekolah dan madrasah dilaksanakan di 34 Provinsi di
Indonesia dengan prioritas penanganan pada lokasi sekolah dan madrasah yang berada di
wilayah 3T dan merupakan desa berkembang terdiri dari (tapi tidak terbatas pada jumlah lokasi
maupun komponen kepemilikan prasarana):
Renovasi Bangunan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 10.518 ruang kelas yang tersebar
di 2.404 sekolah 338 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 2.720 ruang kelas, yang tersebar di 508
sekolah, 165 Kabupaten/Kota dan 31 provinsi
Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 555 ruang kelas, yang tersebar di 181
sekolah, 109 Kabupaten/Kota dan 26 provinsi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 321 ruang kelas, yang tersebar di 45
sekolah, 34 Kabupaten/Kota dan 21 provinsi
Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 143 ruang kelas, yang tersebar di 68 sekolah, 64
Kabupaten/Kota dan 26 provinsi
Renovasi Bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 1.046 ruang kelas, yang
tersebar di 523 sekolah, 217 Kabupaten/Kota dan 33 provinsi
Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 888 ruang kelas, yang tersebar di 444 sekolah,
212 Kabupaten/Kota dan 33 provinsi
Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 566 ruang kelas, yang tersebar di 283 sekolah, 181
Kabupaten/Kota dan 32 provinsi
26
Gambar 3. 1 Peta Persebaran Sekolah
27
Gambar 3. 2 Peta Persebaran Madrasah
28
3.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembangunan/Renovasi Prasarana Infrastruktur Satuan pendidikan
mencakup : Persiapan, Indentifikasi, Verifikasi dan Rencana Penanganan, Penyusunan Desain
Teknis, Pelaksanaan dan Serah Terima Aset dengan tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Indentifikasi, Verifikasi dan Rencana Penanganan
3. Penyusunan Desain Teknis
4. Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian
5. Serah Terima Aset BMN,
29
Gambar 3. 3 Timeline Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Prasarana Infrastruktur Satuan pendidikan
30
3.4.1 Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap yang berisi persiapan pelaksanaan kegiatan yang
akan dilakukan, baik persiapan teknis maupun non teknis. Tahap persiapan akan diselesaikan
pada satu bulan pertama, yaitu Bulan Oktober. Pada tahap persiapan terdapat 5 sub kegiatan,
yaitu diantaranya adalah :
31
Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Ditjen. Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Sosialisasi Tingkat Pusat
Perumahan Rakyat sebagai pelaksana
kegiatan yang berkoordinasi dengan
kementerian terkait
32
Langkah - Mengikuti rapat koordinasi terkait persiapan dan pemantapan
Rencana Kerja dan kriteria
- Menyusun raperpres sebagai dasar hukum kegiatan
- Menyusun kriteria-kriteria penilaian
- Menyusun Jadwal Kegiatan
- Membentuk organisasi pelaksana
Output - Raperpres tentang percepatan pembangunan/ renovasi prasarana
infrastruktur pendidikan
- Pedoman pelaksanaan kegiatan pembangunan/ renovasi prasarana
infrastruktur pendidikan
- Kriteria sekolah dan madrasah, PTN dan PTKIN, serta Pasar yang
akan dibangun/ renovasi
- Jadwal Pelaksanaan
Pelaksana - Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen. Cipta Karya KemenPUPR
Peserta - Kementerian PUPR
- Kemendikbud
- Kemenristek
- Kemenag
- PMU
Durasi -
Tujuan - Pembuatan daftar jumlah sekolah dan ruang kelas yang masuk dalam
kegiatan pembangunan/renovasi prasarana infrastruktur pendidikan
Metode Rapat Koordinasi
Langkah - Mengikuti rapat koordinasi terkait pemutakhiran data dari K/L
- Pengumpulan daftar nama sekolah dan madrasah
- Pembuatan peta persebaran lokasi awal
Output - Daftar sekolah dan madrasah yang digunakan untuk kegiatan
renovasi prasarana infrastruktur pendidikan
- Peta persebaran sekolah dan madrasah
33
Pelaksana - Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen. Cipta Karya KemenPUPR
Peserta - Ditjen. Cipta Karya Kementerian PUPR
- Kemendikbud
- Kemenristek
- Kemenag
- PMU
Durasi -
34
Langkah - Mengikuti sosialisasi pelaksanaan kegiatan kegiatan
- Koordinasi Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dengan beberapa Kementerian terkait
- Desk dengan Satker BPB Propinsi
Output - Kesamaan pemahaman terkait kegiatan pembangunan/renovasi
prasarana infrastruktur pendidikan
- Jadwal pelaksanaan survey dan Kebutuhan tim serta anggaran
Pelaksana - Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen. Cipta Karya Kementerian
PUPR
Peserta - Kementerian PUPR
- Kemendikbud
- Kemenristek
- Kemenag
- Kemendagri
- PMU
- Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Propinsi
Durasi - 2 (dua) hari
35
Kegiatan Konsolidasi Tingkat Provinsi
1. Pembentukan tim pelaksana verifikasi
2. Rekrutment tim pendukung
3. Konsinyasi tim pendukung
Survey Lapangan
1. Pengambilan data lapangan
2. Pengolahan data lapangan
3. Verifikasi data
4. Penentuan lokasi prioritas dan
komponen kegiatan
5. Indikasi lingkup penanganan
6. Penyusunan rencana desain teknis
Koordinasi dengan K/L dan Dinas Terkait Konsolidasi Tingkat Provinsi
- Usulan tim pelaksana verifikasi
36
Konsolidasi tingkat provinsi merupakan
kegiatan pertama yang dilakukan pada tahap
Konsolidasi Tingkat Provinsi identifikasi, verifikasi, dan rencana
penanganan. Kegiatan ini akan dilaksanakan
pada Minggu Ketiga bulan Oktober.
37
Pelaksana - Dinas PUPR/Satker PBL Provinsi
Peserta - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota
- Dinas PUPR Kabupaten/Kota
- Kanwil Agama Provinsi
- Kantor Agama Kabupaten/Kota
- Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
- Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten/Kota
Durasi 3 (tiga) Hari
38
a. Ketua : 1 (satu) orang Dinas PUPR/Satker PBL Provinsi
b. Sekretaris : 1 (satu) orang Kanwil Agama Provinsi
c. Anggota : 1 (satu) orang Kantor Agama Kabupaten/Kota
Kepala Madrasah
1 (satu) orang Komite Madrasah
2 (dua) orang Yayasan Madrasah (khusus madrasah
swasta)
Pelaksana Dinas PUPR/Satker PBL Provinsi
Peserta -
Durasi 1 (satu) minggu
39
Konsinyasi tim pendukung merupakan
proses yang dilakukan sebelum
Konsinyasi Tim Pendukung dilaksanakannya survey lapangan.
Konsinyasi ini diikuti oleh seluruh tim
pendukung setiap kabupaten/Kota.
Tujuan Penjelasan dan pemahaman terkait teknik dan desain survey, serta
penjelasan mengenai beban pekerjaan yang dimiliki masing-masing tim
pendukung
Metode Diskusi dan Tanya jawab
Langkah - Pembagian kelompok area survey
- Pembuatan surat penugasan tim pendukung ke lokasi
- Penyusunan jadwal kegiatan (survey sampai penyusunan dokumen
lelang)
- Penjelasan modul survey (kriteria, ruang lingkup, instrument, output)
Output - Memahami dan menyepakati teknik dan desain survey yang akan
digunakan
Pelaksana Dinas PUPR/Satker PBL Provinsi
Peserta Tim Pendukung
Durasi 1 (satu) hari
40
- Menyiapkan alat-alat survey: meteran roll/dorong/ laser*, Hammer
test*, kamera, GPS*, flashdisk, laptop, alat tulis, drone**
*(sewa) **(optional)
- Melakukan survey sekolah/madrasah didampingi tim teknis
Output - Penilaian sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan dalam modul survey
- Daftar rencana komponen infrastruktur yang akan ditangani (ruang
lingkup pekerjaan)
- Penyusunan DED
- Dokumen lelang (gambar kerja, RAB/EE, spesifikasi teknis)
- Jadwal pelelangan dan pelaksanaan fisik
- HSBGN Kabupaten/Kota
- Harga satuan bahan dan upah Kabupaten/Kota
Pelaksana Tim pendukung dan tim teknis
Peserta -
Durasi 2 (dua) bulan
41
Gambar 3. 6 Tahapan Penyusunan Desain Teknis
42
Metode Studio, analisis kebutuhan, penjaringan informasi, observasi dan
pengukuran lapangan (ground survei), teknik penelurusan lokasi
(transek)
Langkah - Membawa draft dokumen perencanaan
- Memperbaiki draft dokumen perencanaan sesuai dengan hasil
diskusi
- Memfinalisasi draft dokumen perencanaan yang sudah diperbaiki
- Melakukan penyusunan peta rinci/siteplan, pembuatan site plan
diperlukan sebagai acuan untuk pelaksanaan di lapangan
siteplan sedikitnya memuat: (1) plotting komponen rencana, (2)
jenis serta ukuran komponen rencana dan (3) kondisi eksisting,
misal: nama ruang, arah aliran drainase, kontur eksisting serta
kondisi 0% dari komponen yang akan dibangun.
- Penyusunan visualisasi pendukung perancangan, pembuatan
komponen bangunan secara visual untuk memberikan
pembanding dari kondisi bangunan semula dan kondisi
bangunan setelah dibangun atau before-after
- penyiapan gambar pra rencana berdasarkan rumusan kegiatan
kegiatan untuk pembangunan secara keseluruhan. Gambar ini
memuat bentuk dan komponen-komponen fisik apa saja yang
diperlukan dalam penanganan renovasi sekolah, namun jumlah
dan besarannya belum terinci yang disepakati antara tim teknis,
stakeholders kab/kota serta masyarakat.
- Melakukan analisis dan diskusi pemilihan komponen dengan
stakeholders kab/kota serta masyarakat pada lokasi sekolah
- Melakukan ground check dan pengukuran yang disesuaikan
dengan kebutuhan nyata di lapangan. Komponen rencana
disusun ulang dan dilihat sejauh mana kemungkinan dapat
dilaksanakan pembangunannya di lapangan. Pemilihan
komponen yang akan diukur harus melalui beberapa kriteria,
yaitu:
- Komponen harus benar-benar menjadi prioritas utama bagi
penanganan sekolah;
- Komponen harus memberikan dampak nyata/manfaat
terhadap perbaikan lingkungan sekolah yang ditangani
43
- Komponen dapat dilaksanakan pembangunannya dan tidak
berada dalam tanah/lahan yang disengketakan
Output - Dokumen perencanaan (Gambar kerja, RAB, dan RKS)
- Visualisasi 3 dimensi (3D) dari rencana yang disusun
- Animasi (video/film yang memperlihatkan kondisi eksisting dan
rencana)
- Kesepakatan daftar rencana komponen infrastruktur
pembangunan
- Dimensi dan volume pekerjaan komponen infrastruktur
pembangunan
- Jadwal Pelelangan
Pelaksana Kementerian PUPR/Satker PBL Propinsi
Peserta - Kementerian PUPR/Satker PBL Propinsi
- Tim teknis seluruh provinsi
Durasi 2 (dua) Bulan
*) Terhitung sejak bulan ke-2 bulan ke-3 atau sejak diselesaikannya survey
dan verifikasi
Tujuan Memberikan informasi kepada Ditjen. Cipta Karya dari masing-masing satker
PBL Provinsi terkait dengan hasil dokumen perencanaan
Metode Rapat
Langkah - Memberikan informasi terkait dengan hasil survey (Lokasi Prioritas,
Kriteria Sekolah)
- Memberikan informasi tentang dokumen perencanaan yang sudah
difinalisasi
- Memberikan informasi jumlah paket dan anggaran biaya yang
dibutuhkan
Output - Lokasi prioritas dan komponen kegiatan yang akan ditangani
- Finalisasi paket kegiatan dan anggaran biaya pembangunan dan
pengawasan
- Proses pelelangan
44
Pelaksana Kementerian PUPR/Satker PBL Pusat
Peserta - Kementerian PUPR/Satker PBL Pusat
- PMU
- Satker PBL Provinsi
Durasi 2 (dua) Hari
Tujuan Menentukan lokasi prioritas dan komponen kegiatan yang akan ditangani
Metode Diskusi
Langkah - Memberikan informasi terkait dengan hasil desiminasi tingkat pusat
- Menetapkan dokumen perencanaan
- Menetapkan jumlah paket dan anggaran biaya yang dibutuhkan
Output - Penetapan lokasi prioritas dan komponen kegiatan
- Penetapan Dokumen Perencanaan
- Penetapan Dokumen Lelang
Pelaksana Kementerian PUPR/Satker PBL Pusat
Peserta - Kementerian PUPR/Satker PBL Pusat
- PMU
- Satker PBL Provinsi
Durasi 2 (dua) Hari
45
3.4.4 Rencana Pemaketan Pekerjaan Fisik
Dasar Pelaksanaan
- Perpres Nomor 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
- Permen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015, tentang Perubahan Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri PUPR Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Pedoman dan Standar
Pengadaan Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultan
Ditentukan nilai pagu per paket (NP) : Rp 2,5 M < NP < Rp 50 M, diperuntukkan bagi pelaku
usaha penyedia jasa konstruksi klasifikasi usaha non kecil golongan menengah (M) yang dalam
pelaksanaannya diwajibkan bekerjasama atau mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dengan
penyedia jasa konstruksi klasifikasi usaha kecil setempat (lokal)
Nilai pagu perpaket (NP) berdasarkan :
- Kelurahan/ kecamatan
- Gabungan beberapa kelurahan/kecamatan terdekat
- Kabupaten
- Gabungan beberapa kabupaten terdekat
- Satu paket pekerjaan terdiri dari 10 – 20 sekolah/madrasah
Catatan : terdekat artinya adalah tingkat kemudahan untuk mencapai lokasi pekerjaan (jalur
transportasi termudah, terpendek antar lokasi pekerjaan)
46
Gambar 3. 7 Tahapan Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pengendalian Kegiatan
*Masing-masing kegiatan tersebut akan dijelaskan pada juknis tersendiri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
47
3.4.6 Serah Terima Aset BMN
Tahapan ini merupakan tahapan kelima dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan
pembangunan/renovasi sekolah dan madrasah. Tahapan ini dilakukan pada bulan Januari
sampai Oktober 2019. Pada tahap pelaksanaan dibagi lagi beberapa proses, yaitu daftar asset
balai/satker, proses verifikasi oleh tim, penelitian internal, usulan persetujuan hibah,
persetujuan hibah, serta penerbitan SK Penghapusan Aset. Berikut merupakan tahapan serah
terima asset BMN.
48
BAB IV
PENUTUP
49
LAMPIRAN
50
DATA VERIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN PENDATAAN KERUSAKAN BANGUNAN
RUANG KELAS (SEKOLAH DAN MADRASAH)
A. TIM PELAKSANA :
D. DIMENSI, KARAKTERISTIK DAN KONDISI KERUSAKAN BANGUNAN (Pendataan dilakukan per 1 (Satu) Unit Bangunan)
D.1 BANGUNAN 1
D.1.1 TINGKAT PERMANENSI a Bangunan Permanen X
b Bangunan Semi Permanen X
c Bangunan Sementara X
D.1.2 TINGKAT BANGUNAN (JUMLAH LANTAI BANGUNAN)
D.2.3.1 BANGUNAN SEDERHANA 1 LANTAI DENGAN Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada Unit Bangunan X
D.2.3.1 BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN JUMLAH LANTAI Lantai * Diisi dengan Jumlah Lantai (tingkat) pada Unit Bangunan X
a. Tangga a.1 Bangunan Dengan 1 Ruang Tangga di tengah bangunan / diantara ruang kelas X
a.2 Bangunan dengan 1 Ruang Tangga pada sisi samping Bangunan X
a.4 Bangunan dengan 2 Ruang Tangga di antara Ruang Kelas X
a.3 Bangunan dengan 2 Ruang Tangga pada sisi samping Bangunan X
b. Struktur Ruang Lantai 1 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 1
c. Struktur Ruang Lantai 2 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 2
c. Struktur Ruang Lantai 3 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 3
DATA VERIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN PENDATAAN KERUSAKAN BANGUNAN
RUANG KELAS (SEKOLAH DAN MADRASAH)
D.1.3 DEKSRIPKSI KONDISI PELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Deskripsikan Kondisi Pelaksanaan Belajar Mengajar yang tidak memenuhi standar atau tidak pada kondisi normal seperti contoh berikut :
- Ada Beberapa (Ruang) yang digunakan untuk 2 kelas atau lebih dengan memberikan sekat pada ruangan,
- Ada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tidak pada ruangan kelas misalnya di mushola/di perpustakaan / di labor/ atau lainnya
- atau kondisi tidak normal lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan prasarana ruang kelas
D.1.6.2 BALOK
a. Tidak Ada * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b. Ada, Dengan rincian kerusakan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Retak Ringan (lebar celah 0,075 cm hingga 0,6 cm) Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Retak Besar (Lebar Celah > 0,6 cm) Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Selimut Beton Terkelupas Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Beton Hancur Sebagian dan Terjadi Deformasi pada tulangan Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Beton Hancur Sebagian Namun Tidak Terjadi Deformasi pada tulangan Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
DATA VERIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN PENDATAAN KERUSAKAN BANGUNAN
RUANG KELAS (SEKOLAH DAN MADRASAH)
D. DIMENSI, KARAKTERISTIK DAN KONDISI KERUSAKAN BANGUNAN (Pendataan dilakukan per 1 (Satu) Unit Bangunan)
D.1 BANGUNAN 1
D.1.1 TINGKAT PERMANENSI a Bangunan Permanen X
b Bangunan Semi Permanen X
c Bangunan Sementara X
D.1.2 TINGKAT BANGUNAN (JUMLAH LANTAI BANGUNAN)
D.2.3.1 BANGUNAN SEDERHANA 1 LANTAI DENGAN Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada Unit Bangunan X
D.2.3.1 BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN JUMLAH LANTAI Lantai * Diisi dengan Jumlah Lantai (tingkat) pada Unit Bangunan X
a. Tangga a.1 Bangunan Dengan 1 Ruang Tangga di tengah bangunan / diantara ruang kelas X
a.2 Bangunan dengan 1 Ruang Tangga pada sisi samping Bangunan X
a.4 Bangunan dengan 2 Ruang Tangga di antara Ruang Kelas X
a.3 Bangunan dengan 2 Ruang Tangga pada sisi samping Bangunan X
b. Struktur Ruang Lantai 1 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 1
c. Struktur Ruang Lantai 2 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 2
c. Struktur Ruang Lantai 3 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 3
D.1.3 DEKSRIPKSI KONDISI PELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Deskripsikan Kondisi Pelaksanaan Belajar Mengajar yang tidak memenuhi standar atau tidak pada kondisi normal seperti contoh berikut :
- Ada Beberapa (Ruang) yang digunakan untuk 2 kelas atau lebih dengan memberikan sekat pada ruangan,
- Ada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tidak pada ruangan kelas misalnya di mushola/di perpustakaan / di labor/ atau lainnya
- atau kondisi tidak normal lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan prasarana ruang kelas
D.1.6.2 BALOK
DATA VERIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN PENDATAAN KERUSAKAN BANGUNAN
LABORATORIUM (SEKOLAH DAN MADRASAH)
a. Tidak Ada * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b. Ada, Dengan rincian kerusakan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Retak Ringan (lebar celah 0,075 cm hingga 0,6 cm) Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Retak Besar (Lebar Celah > 0,6 cm) Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Selimut Beton Terkelupas Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Beton Hancur Sebagian dan Terjadi Deformasi pada tulangan Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
b.2 Beton Hancur Sebagian Namun Tidak Terjadi Deformasi pada tulangan Titik * Diisi dengan jumlah titik/unit balok yang mengalami kerusakan
D. DIMENSI, KARAKTERISTIK DAN KONDISI KERUSAKAN BANGUNAN (Pendataan dilakukan per 1 (Satu) Unit Bangunan)
D.1 BANGUNAN 1
D.1.1 TINGKAT PERMANENSI a Bangunan Permanen X
b Bangunan Semi Permanen X
c Bangunan Sementara X
D.1.2 TINGKAT BANGUNAN (JUMLAH LANTAI BANGUNAN)
D.2.3.1 BANGUNAN SEDERHANA 1 LANTAI DENGAN Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada Unit Bangunan X
D.2.3.1 BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN JUMLAH LANTAI Lantai * Diisi dengan Jumlah Lantai (tingkat) pada Unit Bangunan X
a. Tangga a.1 Bangunan Dengan 1 Ruang Tangga di tengah bangunan / diantara ruang kelas X
a.2 Bangunan dengan 1 Ruang Tangga pada sisi samping Bangunan X
a.4 Bangunan dengan 2 Ruang Tangga di antara Ruang Kelas X
a.3 Bangunan dengan 2 Ruang Tangga pada sisi samping Bangunan X
b. Struktur Ruang Lantai 1 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 1
c. Struktur Ruang Lantai 2 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 2
c. Struktur Ruang Lantai 3 Ruangan * Diisi dengan Jumlah Ruangan pada lantai 3
D.1.3 DEKSRIPKSISINGKAT
Deskripsikan Kondisi Bangunan
D.1.7 DINDING
D.2.3.1 Kerusakan Dinding
a. Tidak Ada
b. Ada, Dengan Rencana tindak lanjut perbaikan
b.1 Perlu Perbaikan pasangan bata m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
b.2 perlu perbaikan Plesteran Saja m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
b.3 perlu perbaikan Acian Saja m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
b.4 Perlu Pekerjaan Pengecatan Saja m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
D. DIMENSI, KARAKTERISTIK DAN KONDISI KERUSAKAN BANGUNAN (Pendataan dilakukan per 1 (Satu) Unit Bangunan)
D.1 BANGUNAN 1
D.1.1 TINGKAT PERMANENSI a Bangunan Permanen X
b Bangunan Semi Permanen X
c Bangunan Sementara X
D.1.2 LOKASI TOILET
D.2.3.1 MENYATU DENGAN BANGUNAN UTAMA X
D.2.3.1 TERPISAH DENGAN BANGUNAN UTAMA X
D.1.7 DINDING
D.2.3.1 Kerusakan Dinding
a. Tidak Ada
b. Ada, Dengan Rencana tindak lanjut perbaikan
b.1 Perlu Perbaikan pasangan bata m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
b.2 perlu perbaikan Plesteran Saja m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
b.3 perlu perbaikan Acian Saja m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
b.4 Perlu Pekerjaan Pengecatan Saja m2 * Diisi dengan ukuran m2 luasan Kerusakan Dinding
b. Ada, Dengan tindak lanjut perbaikan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Sumur bor dengan pompa m * Diisi dengan kedalaman sumur
b.2 Sumur biasa dengan pompa m * Diisi dengan kedalaman sumur
c. Penyambungan dari sumber luar
c.1 Pipa ….. m * Diisi dengan jarak dari sumber
c.2 Lainnya, sebutkan ….. m * Diisi dengan jarak dari sumber
d. Penampungan Air
d.1 Torrent m3 * Diisi dengan ukuran m3 kapasitas
d.2 Lainnya, sebutkan ….. m3 * Diisi dengan ukuran m3 kapasitas
D.1.11 JARINGAN AIR BERSIH
a. Tidak Ada * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b. Ada, Dengan tindak lanjut perbaikan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Belum Memiliki Instalasi Air Perlu diganti keseluruhan m * Diisi dengan ukuran m panjang isntalasi yang membutuhkan perbaikan keseluruhan
b.2 Perlu Perbaikan sebagian instalasi air yang rusak m * Diisi dengan ukuran m2 luasan kerusakan rangka Plafond
c. Material RPipa(wajib diisi apabila ada kerusakan)
c.1 PVC * Beri Tanda Silang (X) pada Material yang sesuai
c.2 Gip * Beri Tanda Silang (X) pada Material yang sesuai
c.3 Lainnya Sebutkan . . . . * Beri Tanda Silang (X) pada Material yang sesuai
DATA VERIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN PENDATAAN KERUSAKAN BANGUNAN
TOILET (SEKOLAH DAN MADRASAH)
D.1.11 SANITARY
a. Tidak Ada * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b. Jumlah yang perlu perbaikan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Kloset unit * Diisi dengan jumlah unit yang perlu perbaikan
b.2 Urinoir unit * Diisi dengan jumlah unit yang perlu perbaikan
b.3 Wastafel unit * Diisi dengan jumlah unit yang perlu perbaikan
b.4 Keran unit * Diisi dengan jumlah unit yang perlu perbaikan
b.5 Bak Penampungan unit * Diisi dengan jumlah unit yang perlu perbaikan
D.1.11 JARINGAN AIR KOTOR
a. Tidak Ada * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b. Jumlah yang perlu perbaikan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Pipa Drain m * Diisi dengan panjang m yang perlu perbaikan sampai ke drainase atau sumur resapan
b.2 Pipa 4 inch (limbah cair) m * Diisi dengan panjang m yang perlu perbaikan sampai ke septictank/IPAL
b.3 Floor Drain unit * Diisi dengan jumlah unit yang perlu perbaikan
b.4 Septic tank/IPAL/Biofilter m3 * Diisi dengan kapasitas
b.5 Sumur Resapan unit * Diisi dengan jumlah unit yang perlu perbaikan
DATA VERIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN PENDATAAN KERUSAKAN BANGUNAN
SARPRAS (SEKOLAH DAN MADRASAH)
A. TIM PELAKSANA :
Deskripsi
Panjang m
Lebar m
Luas m2
a. Kondisi Tanah * Beri Tanda Silang (X) pada Material yang sesuai
a.1 Perlu tanah urug m3 * Diisi dengan volume m3 yang diperlukan
a.2 Perlu cutting m3 * Diisi dengan volume m3 yang diperlukan
a.3 Perlu penanaman rumput m2 * Diisi dengan luas m2 yang mengalami Keusakan
a.4 drainase (ukuran ….. X …..) m1 * Diisi dengan panjang m1 yang mengalami Keusakan
a.5 tiang bendera unit * Diisi dengan Jumlah unit yang mengalami Keusakan
a. Jalan landed * Beri Tanda Silang (X) pada Material yang sesuai
a.1 panjang jalan m1 * Diisi dengan panjang m1 jalan yang perlu perbaikan
a.2 lebar jalan m1 * Diisi dengan lebar m1 jalan yang perlu perbaikan
a.3 pemadatan tanah m2 * Diisi dengan luas m2 yang mengalami Keusakan
a.4 paving/rabat beton m2 * Diisi dengan luas m2 yang mengalami Keusakan
a.5 drainase (ukuran ….. X …..) m1 * Diisi dengan panjang m1 yang mengalami Keusakan
a. Jalan panggung * Beri Tanda Silang (X) pada Material yang sesuai
b.1 panjang jalan m1 * Diisi dengan panjang m1 jalan yang perlu perbaikan
b.2 lebar jalan m1 * Diisi dengan lebar m1 jalan yang perlu perbaikan
b.3 tinggi jalan m1 * Diisi dengan tinggi m1 jalan yang perlu perbaikan
b.4 pancang titik * Diisi dengan banyak unit pancang yang perlu perbaikan
D.1.6 SAMPAH
D.1.6.1 Pengumpul Sampah
a. Tidak Ada * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b. Ada, Dengan rincian kerusakan /kebutuhan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Kontainer Sampah m3 * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
b.2 TPS 3R m2 * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
DATA VERIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN PENDATAAN KERUSAKAN BANGUNAN
SARPRAS (SEKOLAH DAN MADRASAH)
D.1.6 SUMBER LISTRIK
D.1.6.1 Sumber Listtrik
a. Tidak Ada * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b. Ada, Dengan rincian kerusakan / kebutuhan * Beri Tanda Silang (X) kondisi yang sesuai
b.1 Genset 25 kva unit * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
b.2 Genset 20 kva unit * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
b.3 Genset 15 kva unit * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
b.4 Genset 10 kva unit * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
b.5 Genset 8 kva unit * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
b.6 Penyambungan listrik ls * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
b.7 Solar Panel watt * Diisi dengan jumlah titik/unit kolom yang mengalami kerusakan
Kepada Yth. :
(Daftar Terlampir)
di –
Tempat
Sehubungan dengan persiapan Penyelenggaraan Kegiatan Pembangunan dan Renovasi Sarana dan
Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah Serta Madrasah, bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu
untuk hadir dan memberikan masukan dalam kegiatan dimaksud yang akan diselenggarakan pada:
Mengingat pentingnya acara tersebut, kami mohon kehadiran Bapak/Ibu sekalian dalam kegiatan ini dan
tidak diwakilkan. Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu kami
ucapkan terima kasih.
…………………………………
NIP. 19000000 199999 1001
DAFTAR UNDANGAN
Kepada Yth. :
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi ……
2. Kepala Kantor Perwakilan Agama Provinsi ……
3. Kepala Kantor Perwakilan BPKP Provinsi ……
4. Kepala BPKAD Provinsi ……
5. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota 1
6. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota 2 ,dst
7. Kepala Kantor Agama Kabupaten/Kota 1
8. Kepala Kantor Agama Kabupaten/Kota 2 ,dst
9. Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Kabupaten/Kota 1
10. Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Kabupaten/Kota 2 ,dst
11. Tim Pendukung Sekolah
12. Tim Pendukung Madrasah
Lampiran II
Surat Nomor :
Tanggal : : November 2018
Kepada Yth.
(Daftar Terlampir)
Di
Tempat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya kegiatan Pembangunan atau Renovasi Sarana dan Prasarana
Sekolah (Dasar/Menengah Pertama) ......... Kabupaten ......... oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan Pembangunan atau Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah (Dasar/Menengah
Pertama) ......... Kabupaten ......... akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2019 dengan beberapa tahap,
yaitu: Tahap Persiapan; Tahap Perencanaan, dan Tahap Pelaksanaan Konstruksi Fisik.
2. Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umu No. 45 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, perlu dibentuk Tim Teknis Pembangunan Atau Renovasi Sarana
dan Prasarana Sekolah (Dasar/Menengah Pertama) ......... Kabupaten ......... agar diperoleh hasil pekerjaan
yang berdaya guna dan berhasil guna.
3. Sesuai dengan butir 2, kami bermaksud membentuk Tim Teknis yang terdiri dari unsur Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. Untuk itu kami mengharapkan Bapak/Ibu dapat menugaskan pejabat/personil yang
berkompeten sebagai anggota Tim Teknis dimaksud (Draft SK terlampir).;
4. Tim Teknis tersebut akan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Satker Penataan Bangunan dan
Lingkungan Provinsi ……..
..............................................
NIP. 19000000 199999 1001
Lampiran Surat No :
Tanggal : Oktober 2018
Hal : Permohonan Usulan Personil Untuk Anggota Tim Teknis Pembangunan Atau Renovasi
Sarana Dan Prasarana Sekolah (Dasar/Menengah Pertama) ......... Kabupaten .........
Kepada Yth ;
DRAFT
KEPUTUSAN
KEPALA SATUAN KERJA
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI ...........
NOMOR : /KPTS/SATKER-PBL........./XI/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN
KEDUA : Tugas dan tanggung jawab Tim Teknis sebagaimana diktum KESATU adalah
sebagai berikut :
KETIGA : Segala biaya yang ditimbulkan sebagai akibat dari Surat keputusan ini
dibebankan kepada Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tahun Anggaran 2018 Nomor : …………………. Satuan Kerja Penataan
Bangunan dan Lingkungan Provinsi .......... tanggal …………
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan di dalam penetapannya, akan diperbaiki dan diubah
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : .........
PADA TANGGAL : …… November 2018
.................................................
NIP. 19000000 199999 1001
LAMPIRAN 1 : Keputusan Kepala Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi
……..
NOMOR : /KPTS/SATKER-PBL...../XI/2018
TANGGAL : ..... November 2018
PEKERJAAN : PEMBENTUKAN PENETAPAN TIM TEKNIS PEMBANGUNAN
ATAU RENOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
(DASAR/MENENGAH PERTAMA) .......... KABUPATEN ........... PADA
SATUAN KERJA PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
PROVINSI ………. TAHUN ANGGARAN 2018 - 2019.
DITETAPKAN DI : .........
PADA TANGGAL : ……. November 2018
..........................................
NIP. 19000000 199999 1001
M
Kepada Yth.
(Daftar Terlampir)
Di
Tempat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya kegiatan Pembangunan atau Renovasi Sarana dan Prasarana
Sekolah (Menengah Atas/Menengah Kejuruan/Luar Biasa) ......... Kabupaten ......... oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan Pembangunan atau Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah (Menengah
Atas/Menengah Kejuruan/Luar Biasa) ......... Kabupaten ......... akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran
2019 dengan beberapa tahap, yaitu: Tahap Persiapan; Tahap Perencanaan, dan Tahap Pelaksanaan
Konstruksi Fisik.
2. Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umu No. 45 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, perlu dibentuk Tim Teknis Pembangunan Atau Renovasi Sarana
dan Prasarana Sekolah (Menengah Atas/Menengah Kejuruan/Luar Biasa) ......... Kabupaten ......... agar
diperoleh hasil pekerjaan yang berdaya guna dan berhasil guna.
3. Sesuai dengan butir 2, kami bermaksud membentuk Tim Teknis yang terdiri dari unsur Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. Untuk itu kami mengharapkan Bapak/Ibu dapat menugaskan pejabat/personil yang
berkompeten sebagai anggota Tim Teknis dimaksud (Draft SK terlampir).;
4. Tim Teknis tersebut akan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Satker Penataan Bangunan dan
Lingkungan Provinsi ……..
..............................................
NIP. 19000000 199999 1001
Lampiran Surat No :
Tanggal : Oktober 2018
Hal : Permohonan Usulan Personil Untuk Anggota Tim Teknis Pembangunan Atau Renovasi
Sarana Dan Prasarana Sekolah (Menengah Atas/Menengah Kejuruan/Luar Biasa) .........
Kabupaten .........
Kepada Yth :
DRAFT
KEPUTUSAN
KEPALA SATUAN KERJA
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI ...........
NOMOR : /KPTS/SATKER-PBL........./XI/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN
KEDUA : Tugas dan tanggung jawab Tim Teknis sebagaimana diktum KESATU adalah
sebagai beriku :
KETIGA : Segala biaya yang ditimbulkan sebagai akibat dari Surat keputusan ini
dibebankan kepada Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tahun Anggaran 2018 Nomor : …………………. Satuan Kerja Penataan
Bangunan dan Lingkungan Provinsi ........... tanggal ……………..
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan di dalam penetapannya, akan diperbaiki dan diubah
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : .........
PADA TANGGAL : ….. November 2018
...........................................
NIP. 19000000 199999 1001
LAMPIRAN 1 : Keputusan Kepala Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi
…….
NOMOR : /KPTS/SATKER-PBL...../XI/2018
TANGGAL : ...... November 2018
PEKERJAAN : PEMBENTUKAN PENETAPAN TIM TEKNIS PEMBANGUNAN
ATAU RENOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
(MENENGAH ATAS/MENENGAH KEJURUAN/LUAR BIASA) .........
KABUPATEN ......... PADA SATUAN KERJA PENATAAN
BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI …… TAHUN
ANGGARAN 2018 - 2019.
DITETAPKAN DI : .........
PADA TANGGAL : ….. November 2018
..........................................
NIP. 19000000 199999 1001
M
Kepada Yth.
(Daftar Terlampir)
Di
Tempat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya kegiatan Pembangunan atau Renovasi Sarana dan Prasarana
Madrasah (Ibtidaiyah/Tsanawiyah/Aliyah) ......... Kabupaten ......... oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
...............................................
NIP. 19000000 199999 1001
Lampiran Surat No :
Tanggal : Oktober 2018
Hal : Permohonan Usulan Personil Untuk Anggota Tim Teknis Pembangunan Atau Renovasi
Sarana Dan Prasarana Madrasah (Ibtidaiyah/Tsanawiyah/Aliyah) ......... Kabupaten .........
Kepada Yth ;
DRAFT
KEPUTUSAN
KEPALA SATUAN KERJA
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI ...........
NOMOR : /KPTS/SATKER-PBL........./XI/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN
KEDUA : Tugas dan tanggung jawab Tim Teknis sebagaimana diktum KESATU adalah
sebagai berikut :
KETIGA : Segala biaya yang ditimbulkan sebagai akibat dari Surat keputusan ini
dibebankan kepada Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tahun Anggaran 2018 Nomor : ……………………. Satuan Kerja Penataan
Bangunan dan Lingkungan Provinsi ............ tanggal ……………..
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan di dalam penetapannya, akan diperbaiki dan diubah
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : .........
PADA TANGGAL : …… November 2018
..................................................
NIP. 19000000 199999 1001
LAMPIRAN 1 : Keputusan Kepala Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi
……..
NOMOR : /KPTS/SATKER-PBL...../XI/2018
TANGGAL : ..... November 2018
PEKERJAAN : PEMBENTUKAN PENETAPAN TIM TEKNIS PEMBANGUNAN
ATAU RENOVASI SARANA DAN PRASARANA MADRASAH
(IBTIDAIYAH/TSANAWIYAH/ALIYAH) ......... KABUPATEN .........
PADA SATUAN KERJA PENATAAN BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN PROVINSI ………. TAHUN ANGGARAN 2018 -
2019.
DITETAPKAN DI : .........
PADA TANGGAL : ……. November 2018
...................................................
NIP. 19000000 199999 1001
KERANGKA ACUAN KERJA
TIM PENDUKUNG PELAKSANAAN PROGRAM
PEMBANGUNAN/REHABILITASI SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DAN PASAR
TA 2018
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Sarana Prasarana yang semula dilaksanakan di bawah naungan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), Kementerian Pendidikan dan Keudayaan (Dikbud), Kementerian
Agama, dan Kementerian Perdagangan, akan dilanjutkan implementasinya oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada TA. 2019. Dukungan Kementerian PUPR tersebut meliputi:
a. Renovasi Sekolah Dasar dan Menengah Negeri yang rusak berat dan rusak sedang;
b. Renovasi Madrasah Negeri yang rusak berat dan rusak sedang’
c. Penyelesaian Pembangunan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Negeri yang terhenti;
d. Penyelesaian Pembangunan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang terhenti;
e. Pembangunan Pasar Induk;
f. Renovasi Pasar Pasca Kebakaran; dan
g. Pembangunan Pasar di Daerah Terpencil.
Proses tersebut dilakukan oleh Tim Pelaksana Verifikasi yang terdiri dari unsur Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota yang terkait dengan pembangunan/renovasi sarana prasarana pendidikan dan pasar.
Tim Pelaksana Verifikasi tersebut akan dibantu oleh Tim Pendukung yang memiliki keahlian teknis di bidang
konstruksi untuk menilai kondisi bangunan secara teknis dan mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
untuk persiapan pelaksanaan konstruksi. Proses perekrutan Tim Pendukung tersebut dilakukan oleh Satuan Kerja
Penataan Bangunan dan Lingkungan (Satker PBL) Provinsi terkait dengan pantauan dari Dit. Bina Penataan
Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.
Tim Pendukung tersebut diharapkan dapat membantu Tim Pelaksana Verifikasi untuk menilai kondisi sarana
dan prasarana pendidikan/pasar yang telah ditetapkan dalam modul survey dan membantu percepatan
penyusunan dokumen perencanaan teknis agar pekerjaan pembangunan tersebut dapat segera dilaksanakan.
3. DASAR HUKUM
4. RUANG LINGKUP
a. Konsinyasi Tim Pendukung
Konsinyasi tersebut yang akan dilaksanakan di tingkat provinsi dimaksudkan untuk mensosialisasikan latar
belakang kebutuhan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dan pasar, khususnya
terkait dengan metode penilaian kondisi bangunan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Ada pun
kesepakatan yang perlu dihasilkan dengan Tim Pelaksana Verifikasi adalah:
Surat Survey Lapangan Bersama
Metode dan jadwal area/pengelompokan survey lapangan bersama dengan memperhatikan kondisi
lapangan, aksesibilitas dan keterbatasan waktu/biaya. Konsinyasi tersebut diharapkan dapat
menghasilkan jadwal survey dengan memperhatikan kondisi tersebut dan mengelompokkan area
survey.
Modul survey yang telah dipersiapkan sesederhana mungkin diharapkan dapat dipahami dan disepakati
bersama sehingga tidak muncul perbedaan penilaian antar tim dan anggota.
5. KELUARAN
a. DED
b. Dokumen Pelelangan yang meliputi:
Rencana Anggaran Biaya/Engineer’s Estimate (RAB/EE)
Spesifikasi Teknis dan Spesifikasi Khusus
Rencana Sistem Manajemen K3
Jadwal Pelelangan
6. BATASAN WILAYAH
Renovasi Sekolah Dasar dan Menengah Negeri di ……………
Tiap tenaga ahli diharapkan memiliki kamera (cukup kamera HP) untuk mendokumentasikan kondisi lapangan
dan laptop untuk menyusun DED atau menghitung RAB.
8. JADWAL PELAKSANAAN
dilaksanakan selama 2 (dua) bulan