Anda di halaman 1dari 12

Free Trade Zone

A. Dasar Hukum
PP No 10 Tahun 2012 tentang Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, dan Cukai serta Tata Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari serta Berada
di Kawasan yang Telah Ditetapkan Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
B. Definisi
 Daerah Pabean
-wilayah Republik Indonesia
-meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya
-serta tempat-tempat tertentu di ZEE dan landas kontinen
-di dalamnya berlaku UU Kepabeanan.
 Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (Kawasan Bebas)
- suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum NKRI
- yang terpisah dari Daerah Pabean
-sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, PPN, PPnBM, dan Cukai
 Kawasan Pabean
-kawasan dengan batas-batas tertentu
-di pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang
-sepenuhnya berada di bawah pengawasan DJBC
C. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Dasar hukum Diundangkan Keterangan Jangka waktu
ditetapkan
sebagai FTZ
UU No 37 Tahun 21 Desember Kawasan Perdagangan Bebas dan 70 tahun sejak
2000 tentang 2000 Pelabuhan Bebas meliputi Kota diberlakukannya
Penetapan Sabang (Pulau Weh, Pulau Klah, UU ini
PERPU Pulau Rubiah, Pulau Seulako, Pulau
No 2 tahun 2000 Rondo), Pulau Breuh, Pulau Nasi
tentang Kawasan dan Pulau Teunom serta pulau-
Perdagangan pulau kecil di sekitarnya
Bebas
dan Pelabuhan
Bebas Sabang
menjadi UU
PP No 46 tahun 4 Februari Kawasan Perdagangan Bebas dan 70 tahun sejak
2007 jo. PP No 5 2011 Pelabuhan Bebas Batam meliputi diberlakukannya
tahun 2011 Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau PP ini
tentang Kawasan Setokok, Pulau Nipah, Pulau
Perdagangan Rempang, Pulau Galang, Pulau
Bebas dan Galang Baru, dan Pulau Janda
Pelabuhan Bebas Berias dan gugusannya
Batam

PP No 47 tahun 20 Agustus Kawasan Perdagangan Bebas dan 70 tahun sejak


2007 tentang 2007 Pelabuhan Bebas Bintan meliputi : diberlakukannya
Kawasan a. Sebagian dari wilayah PP ini
Perdagangan Kabupaten Bintan serta seluruh
Bebas dan Kawasan Industri Galang Batang,
Pelabuhan Bebas Kawasan Industri Maritim, dan
Bintan Pulau Lobam;
b. Sebagian dari wilayah Kota
Tanjung Pinang yang meliputi
Kawasan Industri Senggarang dan
Kawasan Industri Dompak Darat;
PP No 48 tahun 20 Agustus Kawasan Perdagangan Bebas dan 70 tahun sejak
2007 tentang 2007 Pelabuhan Bebas Karimun meliputi diberlakukannya
Kawasan sebagian dari wilayah Pulau PP ini
Perdagangan Karimun dan seluruh Pulau
Bebas dan Karimun Anak
Pelabuhan Bebas
Karimun
D. Lembaga dan Struktur Organisani FTZ
Kawasan bebas dikelola oleh lembaga dan struktur sebagai berikut;
1. Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang disebut Dewan Kawasan yang ditetapkan oleh Presiden.
2. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang disebut Badan Pengusahaan dibentuk oleh Dewan Kawasan yang juga
menetapkan Kepala dan Anggotanya untuk masa kerja selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 kali masa jabatan. Badan Pengusahaan
bertanggung jawab kepada Dewan Kawasan.
E. Ketentuan Umum Lalu Lintas Barang di FTZ

Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Bebas


-berada di bawah pengawasan DJBC
-wajib dilakukan di pelabuhan atau bandar pelabuhan atau bandar udara yang telah
udara yang ditunjuk mendapatkan izin dari Menteri Perhubungan
dan telah mendapatkan penetapan sebagai
Kawasan Pabean
- hanya dapat dilakukan oleh pengusaha - Pengusaha di Kawasan Bebas tidak perlu
yang telah mendapat izin usaha dari Badan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Pengusahaan Kawasan -Pengusaha hanya dapat memasukkan barang
ke Kawasan Bebas dari luar Daerah Pabean
yang berhubungan dengan kegiatan
usahanya.
-Pemasukan barang konsumsi untuk
kebutuhan penduduk ke Kawasan Bebas dari
luar Daerah Pabean, hanya dapat dilakukan
oleh pengusaha yang telah mendapatkan izin
usaha dari Badan Pengusahaan Kawasan,
dalam jumlah dan jenis yang ditetapkan oleh
Badan Pengusahaan Kawasan.
Pemasukan dan pengeluaran barang tidak perlu dilakukan oleh pengusaha yang
mendapatkan izin dari Badan Pengusaha kawasan dalam hal :
a. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di Indonesia
berdasarkan asas timbal balik;
b. barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di
Indonesia;
c. barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan ibadah untuk umum, amal, sosial,
kebudayaan, atau untuk kepentingan penanggulangan bencana alam;
d. barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
e. persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku cadang
yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara;
f. barang contoh yang tidak untuk diperdagangkan;
g. peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah;
h. barang pindahan;
i. barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang
kiriman;
j. obat-obatan yang dimasukkan dengan menggunakan anggaran pemerintah yang
diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat;
k. bahan terapi manusia, pengelompokan darah, dan bahan penjenisan jaringan;
l. peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran lingkungan;
m. barang oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang ditujukan untuk
kepentingan umum;
n. barang untuk keperluan olahraga yang dimasukkan oleh induk organisasi olahraga
nasional;
o. barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain semacam itu yang
terbuka untuk umum serta barang untuk konservasi alam;
p. buku ilmu pengetahuan; dan
q. barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya.
F. Fasilitas PPN dan PPnBM di FTZ

1 Pemasukan Barang Ke Kawasan Bebas Dari Luar Daerah Pabean Dan Ilustrasi
Pengeluaran Barang Dari Kawasan Bebas Ke Luar Daerah Pabean
a Pemasukan Barang ke Kawasan pembebasan bea masuk, pembebasan
Bebas dari Luar Daerah Pabean PPN, tidak dipungut Pajak Daerah Pabean
Penghasilan Pasal 22, dan/atau
pembebasan cukai.
FTZ
b Pengeluaran Barang dari Kawasan dikenai bea keluar Daerah Pabean
Bebas ke Luar Daerah Pabean
FTZ

2 Pemasukan Barang Ke Kawasan Bebas Dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean
Dan Pengeluaran Barang Dari Kawasan Bebas Ke Tempat Lain Dalam Daerah
Pabean
a Pemasukan Barang ke Kawasan Bebas dari Tempat Lain Dalam Daerah
Pabean
melalui pelabuhan atau bandar udara Tidak dipungut PPN dan PPnBM Ilustrasi sama dengan PPT pak tom no 1
yang ditunjuk
Tidak melalui pelabuhan atau bandar Dipungut PPN dan PPnBM dan/atau
udara yang ditunjuk cukai
b Pengeluaran Barang dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah
Pabean
Barang asal luar Daerah Pabean yang wajib dilunasi bea masuk, PPN, dan Ilustrasi sama dengan PPT pak tom no 2
akan dikeluarkan dari Kawasan PPnBM (bila tergolong Barang Saat terutang pajak adalah pada saat Barang Kena Pajak dikeluarkan dari
Bebas ke tempat lain dalam Daerah Mewah) dan/atau Pajak Penghasilan Kawasan Bebas
Pabean Pasal 22 PPN dan/atau PPnBM yang terutang harus dipungut dan disetor ke kas
Barang Asal Kawasan Bebas Dan wajib dilunasi PPN negara oleh Orang yang mengeluarkan Barang Kena Pajak melalui
Tempat Lain Dalam Daerah Pabean kantor pos atau bank persepsi yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan,
Yang Akan Dikeluarkan Dari dengan menggunakan SSP.
Kawasan Bebas Ke Tempat Lain PPN yang telah dibayar dengan menggunakan SSP yang dilampiri dengan
Dalam Daerah Pabean invoice dan Pemberitahuan Pabean merupakan Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan oleh PKP yang menerima BKP sesuai peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
3 Pemasukan Barang Ke Kawasan Bebas Dari Kawasan Bebas Lainnya Dan
Pengeluaran Barang Dari Kawasan Bebas Ke Kawasan Bebas Lainnya
a Pemasukan Barang ke Kawasan pembebasan bea masuk, pembebasan
Bebas dari Kawasan Bebas Lainnya PPN, tidak dipungut Pajak Daerah Pabean
Penghasilan Pasal 22, dan/atau
pembebasan cukai. FTZ 1 FTZ 2
b Pengeluaran barang dari Kawasan pembebasan bea masuk, pembebasan
Bebas ke Kawasan Bebas lainnya PPN, tidak dipungut Pajak
Penghasilan Pasal 22, dan/atau
pembebasan cukai.
4 Pemasukan Barang Ke Kawasan Bebas Dari Tempat Penimbunan Berikat Atau
Kawasan Ekonomi Khusus Dan Pengeluaran Barang Dari Kawasan Bebas Ke
Tempat Penimbunan Berikat Atau Kawasan Ekonomi Khusus
a Pemasukan Barang ke Kawasan pembebasan bea masuk, tidak Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 3
Bebas dari Tempat Penimbunan dipungut PPN, tidak dipungut Pajak
Berikat atau Kawasan Ekonomi Penghasilan Pasal 22, dan/atau
Khusus pembebasan cukai.
b Pengeluaran barang dari Kawasan penangguhan bea masuk, tidak Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 4
Bebas ke Tempat Penimbunan dipungut PPN, tidak dipungut Pajak
Berikat atau Kawasan Ekonomi Penghasilan Pasal 22, dan/atau
Khusus pembebasan cukai
5 Perlakuan PPN atas Penyerahan atau Perolehan/Pemanfaatan BKTB dan
Penyerahan/Perolehan JKP
a Pemanfaatan BKPTB dan/atau JKP dibebaskan dari pengenaan PPN. Ilustrasi sama dengan PPT Pak Tom No 5
dari luar Daerah Pabean di dalam
Kawasan Bebas
b Penyerahan BKPTB dan/atau JKP di dibebaskan dari pengenaan PPN
dalam Kawasan Bebas
c Penyerahan BKPTB dan/JKP dari dibebaskan dari pengenaan PPN
Kawasan Bebas ke Kawasan Bebas
lainnya
f Penyerahan JKP dari tempat lain dipungut PPN Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 6
dalam Daerah Pabean ke Kawasan
Bebas yang penyerahannya
dilakukan di tempat lain dalam
Daerah Pabean
e Penyerahan BKPTB dari tempat lain tidak dipungut PPN Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 9
dalam Daerah Pabean ke Kawasan
Bebas
h Penyerahan BKPTB dan/atau JKP tidak dipungut PPN. Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 9
tertentu dari Tempat Penimbunan
Berikat atau Kawasan Ekonomi
Khusus ke Kawasan Bebas
d Penyerahan BKPTB dan/atau JKP dikenai PPN Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 10
dari Kawasan Bebas ke tempat lain
dalam Daerah Pabean
i Penyerahan BKPTB dan/atau JKP dipungut PPN Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 10
dari Kawasan Bebas ke Tempat
Penimbunan Berikat atau Kawasan
Ekonomi Khusus
6 Atas Penyerahan Jasa Angkutan Udara
a di dalam Kawasan Bebas dibebaskan dari pengenaan PPN Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 12
b dalam negeri dari tempat lain dalam Dikenai PPN
Daerah Pabean ke Kawasan Bebas
c dalam negeri dari Kawasan Bebas ke Dikenai PPN
tempat lain dalam Daerah Pabean
7 Atas Penyerahan Jasa Telekomunikasi
a Di dalam Kawasan Bebas dibebaskan dari pengenaan PPN Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom no 13
b dari tempat lain dalam Daerah dikenai PPN
Pabean atau Tempat Penimbunan
Berikat ke Kawasan Bebas
c dari Kawasan Bebas ke tempat lain dikenai PPN
dalam Daerah Pabean atau Tempat
Penimbunan Berikat
8 Dikecualikan untuk Pengeluaran BKP Sementara
Pengeluaran dari Kawasan Bebas 1. kepentingan produksi atau Ilustrasi sama dengan PPT Pak tom No 7
oleh pengusaha atas Barang Kena pengerjaan proyek
Pajak yang berhubungan dengan infrastruktur;
kegiatan usahanya ke tempat lain 2. keperluan perbaikan,
dalam Daerah Pabean yang dalam pengerjaan, pengujian, atau
jangka waktu tertentu akan kalibrasi; dan/atau
dimasukkan kembali ke Kawasan 3. keperluan peragaan atau
Bebas berupa mesin dan/atau demonstrasi;
peralatan untuk:

Pengeluaran kembali dari Kawasan


Bebas oleh pengusaha atas Barang
Kena Pajak asal tempat lain dalam
Daerah Pabean yang berhubungan
dengan kegiatan usahanya berupa
mesin dan/atau peralatan untuk:

Batas waktu 12 bulan sejak


pemberitahuan pabean
9 Angkut Terus/Lanjut Dikecualikan untuk Pengeluaran BKP
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Ilustrasi sama degan PPT Pak Tom No 8
Mewah dari Kawasan Bebas dikecualikan untuk pengeluaran Barang Kena
Pajak dengan tujuan angkut terus atau angkut lanjut dari tempat lain dalam
Daerah Pabean ke Kawasan Bebas untuk tujuan tempat lain dalam Daerah
Pabean.

Anda mungkin juga menyukai