Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

NUTRISI TANAMAN

Disusun oleh :
NAMA : NOVAN ARIMBA SITORUS
NIM : CAA 117 085
PRODI: AGROTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Nutrisi Tanaman“. Pada makalah ini saya banyak mengambil dari
berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu,
dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…

Palangka Raya, April 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2

II. PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1 Nutrisi Yang Diperlukan Tumbuhan........................................................... 3
2.2 Penyerapan Dan Pemindahan Zat Terlarut.................................................. 7
2.3 Penyerapan Garam Mineral Oleh Perakaran Tumbuhan............................. 7
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi angkutan mineral............................... 7

III. PENUTUP................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap organisme merupakan suatu sistem terbuka yang berhubungan
dengan lingkungannya melalui pertukaran energi dan materi secara terus
menerus.Didalam aliran enrgi dan siklus yang mempertahankn ekosistem agar
tetap hidup,Tumbuhan dan autotrof-autotrof fotosintetik lainnya melakukan
tahapan pokok yaitu mentransfermasi senyawa anorganik menjadi senyawa
organik. Namun demikian autotrofik todak berarti otonom.(Benyamin 1995)
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk
melakukan fotosintesis. Namun untuk mensintesis bahan organik, tumbuhan juga
memerlukan bahan mentah dalam bentu bahan-bahan anorganik seperti
karbondioksida,air dan berbagai mineral yang ada sebagai ion anorganik dalam
tanah. Melalui sistem akar dan sistem tunas yang saling menjalin suatu tumbuhan
memiliki jaringan kerja yang sangan ekstensif dengan lingkungannya, tanah dan
udara yang merupakan nutrien anorganik tumbuhan tersebut. (Lakitan 1995)

1.2 Rumusan Masalah


a. Sebutkan nutrisi yang diperlukan tumbuhan ?
b. Jelaskan cara penyerapan dan pemindahan zat terlarut?
c. Bagaimana cara penyerapan garam mineral oleh perakaran tumbuhan?
d. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi angkutan mineral?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui nutrisi yang diperlukan tumbuhan
b. Untuk mengetahui penyerapan dan pemindahan zat terlarut
c. Untuk mengetahui penyerapan garam mineral oleh perakaran tumbuhan
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angkutan mineral
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nutrisi Pada Tumbuhan


Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk
tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi,
tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau
yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah. Tanaman memerlukan sumber
nutrisi agar bisa tumbuh subur dan mnghasilkan produk yang berkualitas untuk
digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi tanaman terbagi dalam dua jenis, yaitu
makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan dalam jumlah yang
relatif tinggi ketimbang unsur hara mikronutrient. Kandungan unsur hara makro
pada jaringan tanaman, seperti N, 1000 kali lebih besar daripada kandungan unsur
hara mikro Zn. Berikut ini adalah klasifikasi dari unsur hara makro yakni : C, H,
O, N, P, S, Ca, Mg, (Na, Si). Sedangkan yang termasuk unsur-unsur hara mikro
adalah : Fe, Mn, Zn, Mo, B, Cl.
Pembagian nutrisi tanaman atas makro dan mikronutrient bersifat relatif
dan kadang-kadang dalam kasus-kasus lainnya kandungan makronutrient dan
mikronutrient ternyata lebih mudah daripada yang tercantum diatas. Misalnya saja
kandungan nutrisi dari Fe atau Mn ternyata hampir sama atau sebanding dengan
kandungan unsur hara dari S atau Mg. Kandungan unsur hara mikro sering
melampui kebutuhan fisiologisnya. Hal ini juga terjadi pada Mn. Klorida juga
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup tinggi pada beberapa spesies tanaman yang
dibutuhkan pada proses fotosintetis.
Ditinjau dari segi fisiologis, sebetulnya cukup sulit untuk
mengklasifikasikan nutrisi tanaman dalam makronutrien dan mikronutrien,
apabila dilihat dari konsentrasi jaringan tanaman itu sendiri. Klasifikasi
berdasarkan tingkah laku biokimia dan fungsi fisiologis lebih sesuai. Ditinjau dari
segi fisiologis nutrisi tanaman dapat dibagi atas empat kelompok.
1. Kelompok pertama
Mencakup unsur-unsur pokok dari bahan organik tanaman yakni : C, H, O,
N, dan S. Karbon diperoleh dalam bentuk senyawa CO2 dari atmosfir dan bisa
juga dari senyawa HC3 dalam larutan tanah. Senyawa ini diasimilasikan oleh
karboksilase membentuk gugusan karboksilase baru. Proses asimilisasi C secara
simultan juga diikuti oleh proses asimilasi O, jadi tidak hanya C sendiri tetapi juga
CO2 atau HCO3. Hidrogen diambil dari air pada larutan tanah atau di bawah
kondisi atmosfir yang humid. Dalam proses fotosintetis H2O direduksi menjadi H
(fotolisis).
Proses tansfer ini melalui beberapa proses dan menggunakan senyawa
organik yang menghasilkan reduksi nikotinamida adenin dinukleotida (NAD +)
yang kemudian direduksi menjadi senyawa NADPH. Ini merupakan koenzim
yang sangat penting dalam proses reduksi-oksidasi, seperti NADPH dapat
ditansfer dalam bentuk H menjadi sejumlah senyawa yang berbeda-beda. Nitrogen
diperlukan tanaman dalam bentuk nitrat atau ion amonium dari larutan atau gas
N2 dari atmosfir. Proses yang terakhir disebut Fiksasi molekular N 2 dan melalui
beberapa organisme (Rhizobium, Actinomyces alni) yang bersimbiosis pada
tumbuhan tingkat tinggi.
Asimilasi N menjadi NO3- terjadi akibat proses reduksi dan proses
persenyawaan. Amonium -N dalam proses asimilasi juga melibatkan proses
persenyawaan. Proses Persenyawaan N dari molekul N2 tergantung pada proses
awal dari N2 menjadi NH3 yang selanjutnya dimetabolisme oleh proses
persenyawaan. Asimilasi sulfat (S) menjadi NO 3 -N seperti pada reduksi SO42-
menjadi gugus -SH. Sulfur tidak saja diperoleh dari larutan tanah dalam bentuk
SO42- tetapi juga diabsorpsi dari SO2 dari atmosfir. Reaksi C,H,O,N,dan S menjadi
molekul merupakan proses metabolisme fisiologis yang sangat penting bagi
tumbuhan. Hal ini akan diuraikan secara mendalam. Dalam bagian ini hanya
disebutkan beberapa unsur pokok dari material organik tumbuhan yang diasimilasi
dalam reduksi fisiologis yang kompleks.
2. Kelompok kedua
Kelompok kedua adalah gugusan P, B, dan Si serta gugusan lainnya,
menunjukkan kesamaan tingkah laku biokimia, semuanya mengabsorbsi anion
organik atau zat asam. Dalam sel tumbuhan unsur-unsur ini dalam bentuk bebas
atau diabsorbsi tidak dalam bentuk difusi anion organik.
3. Kelompok ketiga
Selanjutnya kelompok ke tiga adalah K, Na, Mg, Mn, Cl. Kelompok ini
diambil dari larutan tanah dalam bentuk ion. Dalam sel tanaman ion-ion ini dalam
bentuk ion bebas atau dapat diadsorbsi dan menjadi ion tidak bebas yaitu dalam
bentuk anion organik, sebagai contoh penyerapan Ca2+ oleh group karboksil dari
pektin. Magnesium juga terikat dengan kuat dalam molekul klorofil. Di sini
Mg2+ adalah dalam bentuk chelat yang diikat oleh ikatan kovalen maupun ikatan
koordinat (Salisbury 1995).

2.2 Penyerapan dan pemindahan zat terlarut


Zat – zat terlarut dapat bergerak dengan difusi melalui saluran yang
terdapat pada perintang fisik atau masuk bersama aliran pelarut. Zat – zat terlarut
bergerak melintasi membran melalui proses lain yaitu pinositosis.
1. Penyerapan pasif
Penyerapan pasif merupakan proses penyerapan non metabolik. Angkutan
pasif dapat terjadi melalui aliran masa, sebagian dari mineral-mineral yang diserap
oleh tumbuhan berasal dari hasil penyerapan secara pasif.
2. Penyerapan dan Angkutan Aktif
Pengangkutan ion dengan bantuan energi metabolik disebut angkutan pasif.
Sumber energi untuk keperluan angkutan berasal dari ATP, yang dapat dihasilkan
pada proses fotosintesis maupun respirasi. Beberapa kemungkinan angkutan aktif
yang terjadi didalam tumbuhan adalah: Pompa sitokrom, yang berperan sebagai
pembawa anion. Mekanisme lain, tidak semua membran mengandung enzim
angkutan elektro yang sebagian besar terdapat pada mitokondria dan kloroplas,
sedangkan pada membran lainnya, seperti tonoplas dan plasmalema tidak
dijumpai.(kane dkk 2002)

2.3 Penyerapan Garam Mineral Oleh Perakaran Tumbuhan


Garam mineral yang paling mudah tersedia bagi akar adalah yang larut
dalam larutan tanah, sekalipun konsentrasinya biasanya rendah. Hara ini
mencapai akar melalui tiga cara : difusi melalui larutan tanah, dibawa secara pasif
dalam aliran massa menuju akar, dan akar yang tumbuh mendekati unsur
tersebut. Garam mineral dapat diserap dan diangkut ke atas dari daerah akar yang
berambut dan juga dari daerah yang lebih tua yang letaknya beberapa senti meter
dari ujung akar.(Rosmarkam 2000)

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Mineral


Ada faktor yang dapat mempengaruhi pengangkutan/penyerpan mineral
baik secara pasif maupun aktif pada tumbuhan.
1. Suhu
Peningkatan suhu akan meniungkatkan kemampuan penyerapan sampai
batas suhu tertentu,dan setelah itu akan menurun. Peningkatan suhu juga dapat
meningkatkan respirasi, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan produksi
energy yang sangat diperlkukan dalam angkutanm aktif. Dilain pihak, suhu tinggi
dapat menimbulkan denaturasi protein enzim, sehingga secara tidak langsung
akan mempengaruhi penyerapan/angutan mineral.
2. Konsentrasi ion H+ (pH)
Perolehan lingkungan dari lingkungan tanaman sanagat dipengaruhi oleh
konsenbtrasi ion H+ ditempat mineral tersebut berada. Secara umum tumbuhan
lebih mudah menyerap mineral dari lingkungannya jika berada pada pH normal
yaitu antara 6,5-7.
3. Cahaya
Pengaruh cahaya tidaklah secara langsung.Cahaya penting untuk
fotosintesis dan selama proses fotosintesis dihasilkan energi (ATP) yang sangat
dioperlukan dalam angkutan aktif. Cahaya juga dapat mempengeruhi membukan
dan menutupnya stomata yang berkaitan dengan proses transpirasi, sehingtga
transpirasi yang meningkat akan meningkatan meningkatkan pengangkutan
mineralo melalui aliran masa.
4. Pengudaraan Tanah
Tanah dengan pengudaraan yang baik akan merangsang terjadinya respirasi
sel-sel akar sehingga akan ada cukup energy untuk angkutan aktif.
5. Interaksi
Ini ada kaitannya dengan pengikatan ion oleh binding site. Apabila binding
site untuk suatu ion sangat spesifik, maka penyerapan ion tersebut tidak akan
mengalami gangguan. Sebaliknya jika hanya ada satu binding site, maka untuk
beberapa macam ion akan terjadi kompetisi. (Champbell 2000)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan terdiri dari unsur mikronutrien dan
makronutrien
2. Penyerapan dan pemindahan zat terlarut terbagi atas dua, yaitu penyerapan
pasif dan penyerapan aktif.
3. Penyerapan garam minersl oleh perakaran tumbuhan terbagi menjadi tigAa
car, yaitu difusi, aliran massa dan akr yang tumbuh.
4. Faktor yang mempengaruhi pengangkutan mineral terdiri dari :
a. Suhu
b. Konsentrsi pH
c. Cahaya
d. Pengudaraan tanah
e. Interaksi

3.2 Saran
Berdasarkan penulisan makalah ini kita dapat mengetahui berbagai macam
nutrisi yang terdapat pada tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan nutrisi tersebut. Kami berharap makalah ini dapat berguna
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, Benyamin. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Salisbury. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB

Kane, dkk . 2002. Penyerapan zat terlarut pada tanaman. Journal of plant
Nutrition 29: 375-390.

Rosmarkam . 2000. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta : Kanisius

Campbell, Neil A, dkk. 2000. Faktor pengangkut minersl pada tanaman. Jakarta:
Ertangga

Anda mungkin juga menyukai