Statistika FMIPA
Universitas Islam Indonesia
Fungsi Bernilai-Real
f :D⊆R→R
Contoh:
f (x) = x 2 + 5x + 6
dengan Df = {x : −5, . . . , 5}, maka
f : D ⊆ R2 → R
Contoh:
f (x, y ) = 2x − y 2 (1)
√
g (x, y ) = 2x y (2)
Perhatikan!
Contoh:
Tentukan daerah asal alami dari fungsi
√
x 2 +y 2 −25
1 f (x, y ) = x
√
y −x 2
2 f (x, y ) = x 2 +(y −1)2
p
3. g (x, y , z) = x 2 + y 2 + z 2 − 16
Contoh 1
p
Perhatikan jejak permukaan z = f (x, y ) = 25 − x 2 − y 2 dengan
bidang koordinat
dengan bidang xy (z = 0): x 2 + y 2 = 25
dengan bidang yz (x = 0): y 2 + z 2 = 25
dengan bidang xz (y = 0): x 2 + z 2 = 25
untuk
pz = 3
3 = 25 − x 2 − y 2 atau x 2 + y 2 = 16, jadi pada bidang
z = 3 yang sejajar dengan bidang xy , jejak berupa lingkaran
yang berpusat di (0, 0, 3) dengan jari-jari 4
untuk
pz = 4
4 = 25 − x 2 − y 2 atau x 2 + y 2 = 9, jadi pada bidang z = 4
yang sejajar dengan bidag xy , jejak berupa lingkaran yang
berpusat di (0, 0, 4) dengan jari-jari 3
p
Kurva ketinggian
p dari permukaan z = f (x, y ) = 25 − x 2 − y 2
adalah 25 − x 2 − y 2 = k ⇒ x 2 + y 2 = 25 − k 2 , k konstanta.
Karena 25 − k 2 ≥ 0 dan k ≥ 0 harus dipenuhi, maka 0 ≤ k ≤ 5.
Contoh 2
Contoh 3
Contoh 3
Contoh 4
x2
Kurva ketinggian untuk permukaan z = y ,k = −4, −1, 0, 1, 4
adalah
Contoh 5
Contoh 5
Turunan Parsial
∂f f (x + h, y ) − f (x, y )
= lim
∂x h→0 h
Turunan parsial dari fungsi z = f (x, y ) terhadap y (x
∂f
dianggap konstan), dinotasikan ∂y , fy , atau zy yaitu
∂f f (x, y + h) − f (x, y )
= lim
∂y h→0 h
Contoh:
1. Jika z = 2x 3 − x 2 y 3 + 3y 2 , carilah fx (1, 2) dan fy (1, 2).
∂z ∂z
2. Jika z = x 2 sin (xy 2 ), tentukan ∂x dan ∂y .
Contoh:
Tentukan empat turunan parsial kedua dari
f (x, y ) = xe y − sin (x/y ) + x 3 y 2
f (x + h, y , z) − f (x, y , z)
fx (x, y , z) = lim
h→0 h
Jadi, fx (x, y , z) diperoleh dengan menurunkan fungsi f terhadap x
dan memperlakukan y dan z sebagai konstanta. Begitu juga
dengan turunan parsial terhadap y dan z.
Contoh:
Tentukan fx , fy , dan fz dari fungsi f (x, y , z) = xy + 2yz + 3zx.
Latihan