Anda di halaman 1dari 12

4 Jenis Komplikasi Diabetes yang

Menyerang Mata
Berbagai komplikasi diabetes pada mata
yang harus Anda tahu
1. Retinopati diabetik
etika kapiler di belakang mata membesar dan membentuk kantong. Pembuluh darah
menjadi tersumbat.

ketika pembuluh darah tersumbat, maka percabangan pembuluh-pembuluh darah baru akan
terbentuk. Namun sayangnya pembuluh darah ini rapuh sehingga mudah pecah. Darah
yang keluar dari pembuluh darah yang pecah dapat memblok penglihatan. Kemudian
selanjutnya dapat terbentuk jaringan parut (seperti bekas luka) pada retina. Jaringan parut
pada retina ini selanjutnya dapat mengeriput dan menarik lapisan retina hingga terlepas dari
tempatnya.

Retina adalah sebuah lapisan di mata bagian belakang yang sensitif terhadap cahaya.
Retina berfungsi mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal listrik yang akan
diteruskan ke otak. Di otak, sinyal listrik ini akan diubah menjadi bentuk gambar yang kita
lihat sehari-hari.

arena fungsinya yang cukup penting tersebut, retina membutuhkan asupan darah yang
lancar dari pembuluh-pembuluh darah kecil di sekitar retina. Pada penderita diabetes
melitus, kadar gula darah yang terlalu banyak dapat menyumbat pembuluh-pembuluh darah
kecil ini, sehingga retina pun kekurangan asupan darah.

etinopati diabetik sangat mungkin dialami oleh penderita diabetes yang telah lama
memiliki penyakit tersebut. Semakin lama seseorang memiliki diabetes maka
semakin besar pula risiko untuk terkena retinopati diabetik, terutama apabila kadar
gulanya tidak terkontrol. Selain itu, risiko juga akan meningkat jika didukung oleh
faktor-faktor berikut ini:

 Kehamilan
 Memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang tinggi
 Kebiasaan menghisap tembakau
 Beretnis Hispanik, berkulit hitam, atau merupakan penduduk asli Amerika.
 Menderita sindrom Dow

Gejala :

 Penglihatan menurun secara perlahan-lahan.


 Penglihatan hilang mendadak.
 Tampak ada benda atau bercak hitam yang melayang-layang di lapangan
pandang.
 Penglihatan berbayang.
 Penglihatan warna terganggu.
 Nyeri pada mata atau mata merah

Pencegahan Retinopati Diabetik

Mengatur kadar gula darah dengan baik adalah salah satu cara menghindari
hilangnya penglihatan. Berikut adalah langkah-langkah lain yang bisa dilakukan:

 Lakukan kegiatan aerobik, seperti jalan kaki setidaknya selama dua setengah jam
setiap minggu.
 Memulai diet makan yang sehat dan berimbang yang sesuai dengan kondisi Anda.
Kurangi juga asupan gula, garam, dan lemak.
 Mengurangi berat badan, bagi pemilik kondisi obesitas.
 Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
 Berhenti merokok atau menghisap tembakau.
 Minum obat diabetes atau insulin sesuai anjuran dokter
 Pantau kadar kolesterol Anda.
 Pantau kadar gula darah Anda melalui tes gula darah sesuai dengan instruksi dokter.
 Diskusikan bersama dokter mengenai tes hemoglobin A1C yang mungkin bisa Anda
lakukan selain tes gula darah.
 Selalu waspada jika merasakan perubahan pada penglihatan Anda.

Pemeriksaan mata dan tekanan darah yang rutin juga merupakan langkah
pencegahan awal agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih buruk.
3. Glaukoma

Glaukoma adalah komplikasi diabetes pada mata yang cukup umum ditemui. Ini terjadi
ketika cairan di dalam mata tidak mengalir dengan benar. Di mana cairan ini akan
mengacaukan sistem kerja indera penglihatan Anda dengan menyebabkan tekanan berlebih
di dalam mata.

Meningkatnya tekanan di dalam mata dapat merusak saraf dan pembuluh darah di mata,
sehingga dapat menyebabkan penglihatan Anda terganggu. Glaukoma merupakan
komplikasi diabetes pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.

Apa itu glaukoma?


Glaukoma adalah kerusakan saraf mata yang disebabkan oleh tingginya tekanan dalam bola
mata. Peningkatan tekanan ini terjadi akibat cairan di dalam mata tidak dapat mengalir
dengan benar.

Saraf mata adalah sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak. Saat saraf
mata rusak, pengiriman sinyal visual untuk menyampaikan apa yang Anda lihat ke otak jadi
terganggu. Secara perlahan, hal ini menyebabkan gangguan penglihatan atau bahkan
kebutaan.
Namun, dengan pengobatan dini, Anda bisa rutin melindungi mata Anda dari masalah
penglihatan yang serius.

Kenapa orang diabetes rentan kena penyakit


ini?
Penderita diabetes berisiko 40% lebih mungkin untuk terkena glaukoma dibanding orang
yang sehat. Ini karena tingginya kadar gula darah akibat diabetes dapat menyebabkan
kerusakan saraf di seluruh tubuh, termasuk pada saraf mata.

Selain itu, orang diabetes juga rentan mengalami retinopati diabetik, yaitu kondisi pecahnya
pembuluh darah di belakang mata (retina). Retinopati diabetik meningkatkan risiko
glaukoma karena pembuluh darah membengkak secara abnormal dan menghalangi saluran
drainase alami mata.

Penderita diabetes juga lebih mungkin mengidap jenis glaukoma yang lebih spesifik, yang
disebut neovascular glaukoma. Pembuluh darah baru yang tumbuh akibat glaukoma muncul
di iris, bagian berwarna dari mata. Pembuluh darah ini menghalangi aliran cairan mata
sehingga meningkatkan tekanan mata.

Semakin lama Anda mengidap diabetes, semakin besar risiko terkena komplikasi mata ini
terjadi. Risiko juga meningkat ketika Anda bertambah tua.

Glaukoma stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala yang berarti. Bahkan mungkin
tidak bergejala sama sekali sehingga Anda tidak menyadari ada kelainan pada mata
Anda. Lambat laun, ketajaman penglihatan mungkin akan mulai terganggu.

Jika Anda memiliki salah satu dari gejala glaukoma berikut, cari perawatan
medis segera:

1. Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu


2. Kehilangan pengelihatan
3. Kemerahan pada mata
4. Mata yang terlihat kabur, terutama pada bayi yang mengalami
pembengkakan kornea
5. Mual atau muntah
6. Nyeri di mata
7. Penyempitan lapangan pandang, seperti melihat dari terowongan
atau lubang kunci.
4. Katarak

Katarak adalah salah satu komplikasi mata yang berhubungan dengan diabetes, di mana
kondisi ini menyebabkan mata berair atau mengaburkan penglihatan Anda. Katarak juga
meruapakan kondisi keruh atau buramnya lensa mata yang mengganggu penglihatan
seseorang.

Perlu diketahui, katarak menjadi komplikasi diabetes ketika terjadi kelebihan kadar sorbitol
(gula yang terbentuk dari glukosa) yang membentuk penumpukan pada lensa mata. Jika
katarak mulai mengganggu penglihatan Anda, Anda mungkin perlu operasi untuk
mengeluarkan lensa yang terpengaruh, dan menggantinya dengan lensa implan.

Di samping karena diabetes, Anda juga berisiko terkena katarak bila Anda:

 Merokok
 Candu atau sering minum minuman beralkohol
 Sering terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama

Bagaimana mencegah komplikasi diabetes


agar tidak berdampak pada mata?
1. Jangan lupa check-up rutin

Untuk mencegah adanya komplikasi pada mata, Anda harus sering-sering melakukan
check-up rutin ke dokter terkait kondisi diabetes yang Anda miliki.

Buatlah jadwal dua sampai tiga kali pemeriksaan diabetes dalam setahun. Selain itu, Anda
juga bisa melakukan pemeriksaan dini pada mata Anda setelah diagnosis diabetes pertama
kali pada Anda.

Selama pemeriksaan fisik nantinya, dokter akan menanyakan tentang nutrisi dan tingkat
aktivitas serta memeriksa jika ada komplikasi terkait diabetes. Dokter mata akan memeriksa
jika terdapat tanda kerusakan retina, katarak, dan glaukoma.

2. Jaga tekanan darah dan kolesterol

Sama seperti diabetes, tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah Anda. Kolesterol
yang tinggi pun juga harus diwaspadai. Pasalnya, komplikasi pada mata dan penyakit
lainnya ini akan lebih mudah dan cepat terjadi jika Anda mengidap diabetes sampai bisa
fatal akibatnya.

Coba jaga pola makan Anda dengan makan makanan sehat dan melakukan diet rendah
lemak. Bila ingin makan atau minum yang manis-manis, silakan gunakan pemanis rendah
kalori. Ini berfungsi untuk tetap menjaga kadar glukosa tetap stabil. Jangan lupa juga untuk
olahraga teratur sebagai cara mengontrol tekanan darah tinggi dan kolesterol. Dokter Anda
juga mungkin akan meresepkan obat untuk menjaga tekanan darah Anda.
3. Selalu cek dan kendalikan kadar gula dalam darah Anda

Kadar gula darah yang meningkat bisa berisiko tinggi menyebabkan komplikasi diabetes
pada mata seperti glaukoma. Untuk mencegah terjadi, selalu pantau tingkat kadar gula
darah Anda dengan menjaga makanan Anda tetap sehat.

Hindari stres, karena jika stres berlebih dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat
akibat peningkatan pelepasan kortisol alias hormon stres. Stres memicu siklus hormonal
bagi banyak orang. Akibatnya tidak hanya membuat gula darah meningkat, namun juga
cenderung membuat keinginan untuk terus makan terlebih makanan yang manis.

Katarak biasanya terbentuk perlahan dan menyebabkan beberapa gejala


sampai akhirnya cahaya tidak dapat melewati lensa. Pada saat itu berarti
mata sama sekali tidak mampu melihat. Gejala tersebut meliputi:

 Penglihatan yang berawan, kabur, atau berkabut


 Penglihatan jarak jauh memburuk pada orang lanjut usia, namun
untuk membaca jarak dekat justru mata dapat melihat dengan baik
sehingga ketika hal ini terjadi, maka orang tersebut tidak perlu
kacamata baca.
 Perubahan dalam melihat warna.
 Masalah mengemudi di malam hari. Mata menjadi sensitif ketika
melihat sorot lampu kendaraan.
 Masalah dengan paparan cahaya di siang hari.
 Perubahan mendadak dalam resep kacamata (misalnya minus
menjadi berkurang).
01

Anda mungkin juga menyukai