Leukimia
Leukimia
Ny. S datang ke RSUD Ngudi Waluyo Tanggal 17 Maret 2017 dengan keluhan sesak
nafas sejak 4 hari yang lalu dan badan terasa lemas. Klien pingsan setelah beberapa saat,
sampai ke tempat klien bekerja dan di bawa ke rumah sakit RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
leukosit 8.000 / mm3. Sehingga mendapatkan transfusi PRC 2 Kolf dan trombosit 3 Kolft.
Namun hasil lab tidak menunjukkan perubahan yang membaik, setelah 3 hari dirawat klien
dirujuk ke RSUP Saiful Anwar untuk dilakukan pemeriksaan lumbal pungsi dan rawatan
lebih lanjut.
Ny. S ( 38th ) datang ke UGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dengan keluhan badan terasa
lemas, sering pingsan dan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu. Tanda – tanda vital Ny. S, RR=
26 x/menit, HR = 100 x/menit, suhu = 370 C, TD = 90/60 mmHg. Saat pengkajian klien
mengaku, nafsu makannya menurun, terkadang mual dan muntah. Selain itu klien juga
Sebelumnya, Ny. S pernah dirawat dengan diagnosa anemia. Klien sering merasa lemas dan
lesu disaat bekerja dan serta pernah pingsan saat bekerja. Klien juga mengatakan sebelumnya
Dari riwayat kesehatan sebelumnya, Keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan klien, namun klien memiliki kembaran dan sudah meninggal 5 tahun yang lalu
akibat kecelakaan.
b. Pemeriksaan Fisik
Vital sign
TB : 160 cm
BB : 45 kg
RR : 26 x/menit
TD : 90/60 mmHg
HR : 100 x/menit
Suhu : 36,50 C
Pemeriksaan kepala
Inspeksi :
Bentuk : simetris
Rambut: warna rambut hitam tetapi kasar, penyebaran merata, tidak terdapat ketombe
Palpasi: tidak terdapat benjolan, dan nyeri tekan
Pemeriksaan mata
Inspeksi
Konjungtiva : anemis
Pemeriksaan hidung
Inskpeksi: bentuk hidung simetris, tidak terdapat kelainan, tidak ada polip maupun
Pemeriksaan mulut
Inspeksi : simetris, bibir pucat, sudut bibir pecah – pecah, gusi berdarah.
Pemeriksaan telinga
Pemeriksaan leher
Palpasi : tidak ada pembesaran getah bening kelenjer tiroid, JVP, normalnya 5-2.
Pemeriksaan thorak
Jantung
Perkusi : redup
Perkusi : sonor
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas atas: tangan kanan terpasang infus, pergerakan lemah, reflek bisep dan trisep
baik. Terdapat memar dan bercak – bercak hitam kebiruan di tangan kiri
c. Pemeriksaan Laboratorium
sesak nafas sejak 4 hari yang lalu. Kilen juga mengaku sering pusing dan sakit kepala. Kilen
berharap agar ia bisa cepat sembuh dengan berbagai pengobatan dan perawatan yang
diberikan oleh rumah sakit. Klien menduga penyakit yang dideritanya ada hubungan nya
dengan anemia yang dideritanya beberapa tahun lalu. Klien telah mendapat transfusi PRC 2
2. Nutrisi-Metabolik
Ny. S mengaku akhir - akhir ini nafsu makannya menurun dan sering mual serta
muntah. Dalam sehari, Ny. S mengaku hanya menghabiskan sepertiga dari porsi makan yang
biasanya. Semenjak sakit, klien mengalami penurunan berat badan 2 kg sejak satu bulan
terakhir. Saat ini klien mendapatkan asupan nutrisi berupa NaCl 0,9%.
3. Eliminasi
Ny. S memiliki kebiasaan buang air besar sehari-hari normal dan tidak merasakan
Ny. S dalam kesehariannya merupakan PNS Guru disalah satu SMK. Klien mudah
merasa letih dan lemas. Pada saat bekerja klien mengaku kelelahan dan terkadang sesak
nafas, ini terjadi karena Hb klien rendah. Untuk mengurangi hal tersebut Ny. S berbaring dan
Ny. S tidur rata-rata 7 jam setiap harinya. Namun semenjak sakit, jam tidur klien
berkurang karena klien sering merasakan sesak nafas disertai dengan mual dan muntah,
Kemampuan Ny. S untuk membaca dan menulis mulai terganggu sehingga klien
menggunakan kacamata (-) sebagai alat bantu, walaupun demikian klien tidak menagalami
gangguan pendengaran. Klien mengeluh mual, muntah dan nyeri pada persendian. Klien
juga sering mengalami pusing. Klien juga mengatakan mudah sekali memar dan berdarah jika
mengalami perdarahan.
Ny. S mengaku mengalami penurunan nafsu makan sering mual dan muntah, badan
terasa lemah sehingga membuat klien merasa gelisah, cemas dan takut yang berlebihan,
bahwa penyakitnya tidak akan sembuh. Padahal klien berharap penyakitnya bisa sembuh,
karena klien merupakan seorang istri yang membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan
kerluarganya.
orang perempuan (5th) dan 1 orang anak laki-laki (3th). Klien bekerja sebagai PNS Guru
disalah satu SMK. Klien adalah seorang ibu yang di sayangi oleh keluarganya, hal ini
memikirkan keadaan kedua anaknya yang masih kecil. Klien hanya bisa bercerita keluhannya
pada suaminya. Suaminya memberikan dukungan dan semangat kepada klien agar bisa
Ny. S adalah seorang muslim. Setiap harinya klien sangat rajin shalat, tidak pernah
meninggalkan shalat meskipun klien sedang sakit sekarang. Walupun klien cemas
penyakitnya tidak sembuh, akan tetapi klien yakin bahwa kilen semakin rajin shalat dan
Dari kasus yang ada tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang diderita
pasien.
Analisis Data
No. Data Diagnosa
1. DS : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
Klien mengeluh badannya terasa lemah umum (anemia)
Klien mengaku nafasnya sesak.
Klien mengaku aktivitasnya menurun
Klien mengaku nyeri di persendiaan dan
abdomen.
Klien mengaku tidak nyam saat beraktivitas
Klien mengeluh cepat merasa lelah saat
beraktivitas
Klien mengaku sering pusing
Klien merasa cemas dengan keadaannya.
DO
Hb : 8 gr/dl
Trombosit : 11.000/mm3
RR : 26 x / menit
TD : 90/60 mmHg
Suhu : 37 0C
Bibir klien tampak pucat
Wajah klien tampak pucat
Konjungtiva anemis
Ny. S (38 tahun) masuk RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada tanggal 17 Maret 2017 dengan
keluhan sesak nafas dan badan terasa lemas. Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nafsu
makannya menurun, pernah pingsan. Setelah dilakukan pemeriksaan lab, ternyata Hb klien 8
gr/dl, leukosit 8.000/mm3 dan trombosit 11.000/mm3. Klien telah mendapat transfusi PRC 2
kholf dan trambosit 3 kholt. Dengan Hb yang rendah itu, klien menderita anemia sehingga
untuk mengatasi anemia tersebut, klien diberi transfusi PRC. Trombosit klien juga rendah
leukosit klien dalam batas normal, yaitu 8.000/mm3. Dari ketiga gejala tersebut klien dapat
dikatakan menderita leukemia mieogenus. Secara teori pada penyakit ini, hitungan sel darah
menunjukkan penurunan eritrosit dan trombosit. Meskipun jumlah jumlah leukosit total bisa
Dari hasil pengkajian yang dilakukan, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan
yang pertama untuk klien adalah intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, karena klien
mengalami anemia. Diagnosa ini didukung oleh data sumjektif dan objektif diantaranya,
kionjungtiva klien anemis, bibir dan wajah pucat, klien pun mengatakan bahwa dia sering
Diagnosa kedua untuk klien adalah resiko perdarahan b.d trombokinase, kerena
jumlah trombosit klien sangatlah rendah, jauh dari batas norma (150.000 – 450.000/mm3).
Trombosit berfungsi sebagai proses pembekuan darah. Jika trombosit rendah, maka darah
Adapun diagnosa ketiga untuk klien adalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d faktor biologi (anoreksia). Klien mengalami penurunan nafsu makan, klien terlihat kurus.
Klien juga mengalami penurunan berat badan 2 kg selama 1 bulan. Ini menunjukkan nutrisi
PENUTUP
Kesimpulan
Leukimia adalah keganasan pada organ pembuat sel darah, berupa proliferasi patologis
sel hemapoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam
membentuk sel darah normal dan disertai infiltrasi ke organ-organ lain.
Etiologi dari leukemia belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa factor
predisposisi penyabab dari leukemia, diantaranya : sel darah putih yang kemungkinan
berproliferasi secara tidak terkendali sebagai penyebab tersering, kemudian karena radiasi,
zat kimia, gangguan imunologik, virus dan factor genetik.
Sampai saat ini, leukemia merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian
yang tinggi. Adanya mediastinal massa dan infiltrasi ke CNS merupakan faktor yang
memperburuk perjalanan penyakit ini.
Diagnosa yang dapat ditegakkan pada Ny. S adalah:
1. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum (anemia)
2. Resiko perdarahan b.d trombositopenia
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis (anoreksia)
Saran
Perawat disarankan untuk memberi dukungan kepada pasien agar semangat menjalani
hidup dan memberikan usaha maksimal untuk mempertahankan hidup pasien, dan
menganjurkan pasien maupun keluarga untuk tidak putus asa terhadap kemungkinan buruk
yang akan terjadi, serta menganjurkan pasien untuk selalu mengikuti terapi yang dianjurkan.
Perawat juga harus memperhatikan personal hygiene pasien untuk mengurangi dampak
bertambah parahnya penyakit leukemia pasien.