b. Riwayat Penyakit
Keluhan utama saat masuk RS :
Sudah satu minggu sebelum masuk rumah sakit pasien tidak bisa kencing, datang sudah
pakai dower cateter dan ingin dioperasi.
c. Pengkajiaan Fungsional
a. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Klien dan keluarga belum mengetahui tentang penyakit BPH secara detail yang
diketahui hanya ada benjolan yang menutupi saluran kencingnya sehingga menjadi
macet atau kurang lancar. Hal ini sebelumnya dianggap sebagai suatu hal yang biasa
bagi orang tua karena akan lancar kembali sertelah minum banyak, tetapi kira-kira
seminggu yang lalu air kencingnya benar-benar tidak bisa keluar dan perut bagian
bawah sakit sekali ,kemudian dibawa ke mantri dan dipasang selang.
c. Pola eliminasi
i. Buang air besar : Pola satu sampai tiga hari sekali selama dirumah sakit belum
BAB.
ii. Buang air kecil : kencing 4 - 6 kali sehari, jernih, jumlah antara 800 – 900 cc
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum *
Toileting *
Berpakaian *
Mobilitas di tempat tidur *
Berpindah *
Ambulasi / ROM *
0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat,
4 : tergantung total
Setelah operasi hari Rabu tanggal 20 Juli 2005 klien diharuskan bedrest dengan posisi
terlentang dengan kepala lebih tinggi 30 derajat selama 24 jam karena pasien menjalani
spinal anestesi, kebutuhan hampir semua di bantu makan minum, toileting, berpakaian,
mobilitas ditempat tidur, berpindah maupun ROMnya. Saat dilakukan miring-miring
klien tampak memegangi perut.
Oksigenasi : Klien bernafas spontan tanpa memakai bantuan alat oksigenasi.
e. Pola tidur dan istirahat
( lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidur )
Klien biasa tidur 7 – 8 jam setiap hari tanpa ada gangguan tidur, setelah operasi hari ke
0 klien mulai jam 21.00 sampai dengan jam 02.00 klien tidak bisa tidur karena
kesakitan tetapi setelah diberikan suntikan analgetik klien dapat tidur dengan nyenyak.
Pada pagi harinya post operasi hari 1 klien sudah dapat tidur kembali tanpa gangguan.
f. Pola Peceptual
( penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi )
Penglihatan dan pendengaran masih baik ( normal ). Masih bisa merasakan manis,
pahit, asam dan merasakan sensasi panas atau nyeri
d. Pemeriksaan Fisik
( Cephalocaudal )
Keluhan yang dirasakan saat ini, sebelum operasi klien mengatakan merasa agak risih
dengan dipasangnya selang di penis. Dan setelah operasi klien mengatakan luka operasi
terasa sakit, terutama daerah kemaluan dengan posisi penis yang ditarik dan dipasang
selang yang lumayan besar dan untuk digerakkan sedikit saja klien merasa sakit sekali.
Saat dilakukan rawat dresing wajah klien tampak tegang karena menahan sakit.
TD : 130/80 mmHg P : 28 x/menit
N : 84 x/menit S : 37 ºC
Kepala : bentuk normocephal, mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak icterik, Hidung
: normal bersih, telinga tidak ada kelainan, gigi dan mulut mulai ada beberapa gigi yang
tanggal, rambut mulai banyak tumbuh uban.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada peningkatan JVP
Thorak : simetris, tak ada retraksi dada, tak ada ketinggalan gerak. Auskultasi tidak ada
wheezing.
Abdomen : Supel, diatas suprapubik terdapat luka operasi kurang lebih panjang 15 cm,
terdapat lubang untuk memasukkan selang irigasi dan drain, auskultasi : peristaltik 9
x/menit.
Inguinal : terpasang Dcdengan kondisi ditraksi, tak ada kelainan.
Ekstrimitas ( termasuk keadaan kulit, kekuatan )
Tidak ada kelainan, kulit keriput, tak ada udema,pergerakan simetris, kekuatan tidak
mengalami penurunan.
Program therapi :
Tanggal 18 sampai 19 Juli 2005 :
- menunggu jadwal operasi
- persiapan pre operasi , perjanjian operasi, konsul anestesi, konsul UPD untuk
hiperglikeminya, diberikan injeksi 3x2 ui mulai tanggal 19 Juli 2005 siang dan
Ciprofloksasin tab 2 x 500 mg, Diet DM 1700 kalori.
Tanggal 20 Juli 2005 dilakukan operasi mulai jam 10.00 – 13.00 WIB.
Therapi Post Operasi :
- awasi keadaan umum dan VS, jika sistolik <100 mmHg inj epedrin 10 mg IV
- Bed rest sampai 24 jam post operasi
- Diet DM peroral setelah sadar penuh
- Aff traksi DC setelah 24 jam post operasi
- Irigasi hari ke 0 : guyur 60-80 tetes/menit
1 : 40-60 tetes permenit
2 : 20 tetes permenit
3 : dicoba diklem.
- Injeksi Ciproflocacin 2 x 200 mg
- Injeksi Kaltrofen 3 x 1 ampul
- Injeksi Kalnek 3 x 1 ampul
- Jaringan di PA
- Cek Hb post op
03 Data Subyektif :
Klien mengatakan badan terasa capek semua Kerusakan Pengobatan ( spinal
karena belum boleh untuk duduk maupun mobilitas fisik Anestesi ).
miring.
Data Obyektif :
Klien post op dengan Spinal Anestesi.
Klien hanya diperbolehkan tidur terlentang
dengan posisi kepala 30 derajat.
Ketika digerakkan kakinya sedikit saja klien
tampak kesakitan.
Data Subyektif : -
04 Data Obyektif :
Klien post operasi prostatektomi hari ke 1 PK: perdarahan
terdapat luka insisi /operasi kurang lebih
sepanjang 15 cm.
Klien terpasang selang irigasi dan drain.
Diagnosa Keperawatan