Anda di halaman 1dari 11

PENGKAJIAN

a. Identitas diri klien


1. Nama : Tn.DG
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Alamat : Dawuhan Kulon 5/2 Kedung Banteng
No Register : 043355
2. Penanggung jawab
Nama : Ny.S
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Dawuhan Kulon 5/2 Kedung Banteng
Hub dg klien : Anak

b. Riwayat Penyakit
Keluhan utama saat masuk RS :
Sudah satu minggu sebelum masuk rumah sakit pasien tidak bisa kencing, datang sudah
pakai dower cateter dan ingin dioperasi.

Riwayat penyakit sekarang :


Sejak satu minggu yang lalu klien tidak bisa kencing, nyeri perut bagian bawah,
diperiksakan ke tenaga yankes dan dipasang kateter, kemudian disarankan ke rumah sakit,
jadi datang ke UGD sudah terpasang DC sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, setelah
sampai di rumah sakit klien ingin dioperasi. Klien tidak mengalami sesak nafas, BAB
normal tak ada keluhan, tidak mengalami demam atau nyeri dada. Sebelum sakit ini
sebenarnya pasien sudah sering merasakan kalau kencing tidak puas dan terkadang sulit
tetapi tidak begitu dirasakan, hanya untuk minum banyak, kemudian kencing dapat normal
kembali.
Riwayat penyakit dahulu :
Kira-kira hampir 30 tahun yang lalu klien pernah menjalani operasi ginjal karena
penumpukan cairan di ginjal, riwayat penyakit hipertensi ataupun DM disangkal oleh klien.

Riwayat penyakit keluarga :


Riwayat penyakit keluarga yang di alami oleh klien saat ini di sangkal

c. Pengkajiaan Fungsional
a. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Klien dan keluarga belum mengetahui tentang penyakit BPH secara detail yang
diketahui hanya ada benjolan yang menutupi saluran kencingnya sehingga menjadi
macet atau kurang lancar. Hal ini sebelumnya dianggap sebagai suatu hal yang biasa
bagi orang tua karena akan lancar kembali sertelah minum banyak, tetapi kira-kira
seminggu yang lalu air kencingnya benar-benar tidak bisa keluar dan perut bagian
bawah sakit sekali ,kemudian dibawa ke mantri dan dipasang selang.

b. Pola nutrisi / metabolik


Program di rumah sakit Diet Nasi biasa
Intake makanan dirumah klien biasa makan 3 kali, tak ada makanan pantangan. Saat
dirumah saki klien makan 3 kali dan selalu habis.
Intake cairan di rumah klien selalu minum teh manis kira-kira 6-8 gelas sehari,
dirumah sakit klien minum teh manis atau air putih kira-kira 4 – 8 gelas setiap hari

c. Pola eliminasi
i. Buang air besar : Pola satu sampai tiga hari sekali selama dirumah sakit belum
BAB.
ii. Buang air kecil : kencing 4 - 6 kali sehari, jernih, jumlah antara 800 – 900 cc
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum *
Toileting *
Berpakaian *
Mobilitas di tempat tidur *
Berpindah *
Ambulasi / ROM *
0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat,
4 : tergantung total
Setelah operasi hari Rabu tanggal 20 Juli 2005 klien diharuskan bedrest dengan posisi
terlentang dengan kepala lebih tinggi 30 derajat selama 24 jam karena pasien menjalani
spinal anestesi, kebutuhan hampir semua di bantu makan minum, toileting, berpakaian,
mobilitas ditempat tidur, berpindah maupun ROMnya. Saat dilakukan miring-miring
klien tampak memegangi perut.
Oksigenasi : Klien bernafas spontan tanpa memakai bantuan alat oksigenasi.
e. Pola tidur dan istirahat
( lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidur )
Klien biasa tidur 7 – 8 jam setiap hari tanpa ada gangguan tidur, setelah operasi hari ke
0 klien mulai jam 21.00 sampai dengan jam 02.00 klien tidak bisa tidur karena
kesakitan tetapi setelah diberikan suntikan analgetik klien dapat tidur dengan nyenyak.
Pada pagi harinya post operasi hari 1 klien sudah dapat tidur kembali tanpa gangguan.

f. Pola Peceptual
( penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi )
Penglihatan dan pendengaran masih baik ( normal ). Masih bisa merasakan manis,
pahit, asam dan merasakan sensasi panas atau nyeri

g. Pola Persepsi diri


( pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri )
Sebagai ayah dan suami, selama dirawat di rumah sakit klien tidak tidak bekerja, tetapi
karena semua anaknya sudah bekerja sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan
keluarga, bahkan ketika sehatpun oleh anaknya sudah dilarang untuk bekerja biar semua
keperluan dipenuhi oleh anaknya, tetapi klien tidak mau karena jika badan tidak untuk
bekerja rasanya semua badan sakit karena kurang gerak.

h. Pola seksualitas dan reproduksi


Klien memiliki 11 orang anak dan 17 orang cucu, anak yang masih hidup tinggal 6
orang, kelima anak yang meninggal ketika masih kecil – kecil sedangkan sebab
kematiannya klien menyatakan kurang begitu tahu. Klien sudah sejak lama tidak
berhubungan badan dengan istrinya karena merasa sudah tua sehingga tidak perlu
memikirkan hal yang seperti itu.

i. Pola peran dan hubungan


( komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan )
Sebagai kepala keluarga Tn DG masih dihargai dan dihormati oleh semua anaknya.
Hubungan dengan anak-anak, istri dan cucu baik. Keuangan saat ini dibantu oleh anak-
anaknya.

j. Pola Managemen koping stress


( perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini )
Tn DG menyadari penyakitnya dan berharap penyakitnya segera sembuh. Tidak ada
perubahan besar dalam kehidupannya hanya saja setelah sakit tidak boleh lagi bekerja
oleh anak-anaknya.

k. Sistem nilai dan kepercayaan


( pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan , dll )
Klien dirumah aktif dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian dan menjalankan
ibadah sholat lima waktu. Selama di rumah sakit belum pernah melakukan ibadah ( di
rumah sakit )

d. Pemeriksaan Fisik
( Cephalocaudal )
Keluhan yang dirasakan saat ini, sebelum operasi klien mengatakan merasa agak risih
dengan dipasangnya selang di penis. Dan setelah operasi klien mengatakan luka operasi
terasa sakit, terutama daerah kemaluan dengan posisi penis yang ditarik dan dipasang
selang yang lumayan besar dan untuk digerakkan sedikit saja klien merasa sakit sekali.
Saat dilakukan rawat dresing wajah klien tampak tegang karena menahan sakit.
TD : 130/80 mmHg P : 28 x/menit
N : 84 x/menit S : 37 ºC
Kepala : bentuk normocephal, mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak icterik, Hidung
: normal bersih, telinga tidak ada kelainan, gigi dan mulut mulai ada beberapa gigi yang
tanggal, rambut mulai banyak tumbuh uban.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada peningkatan JVP
Thorak : simetris, tak ada retraksi dada, tak ada ketinggalan gerak. Auskultasi tidak ada
wheezing.
Abdomen : Supel, diatas suprapubik terdapat luka operasi kurang lebih panjang 15 cm,
terdapat lubang untuk memasukkan selang irigasi dan drain, auskultasi : peristaltik 9
x/menit.
Inguinal : terpasang Dcdengan kondisi ditraksi, tak ada kelainan.
Ekstrimitas ( termasuk keadaan kulit, kekuatan )
Tidak ada kelainan, kulit keriput, tak ada udema,pergerakan simetris, kekuatan tidak
mengalami penurunan.

Program therapi :
Tanggal 18 sampai 19 Juli 2005 :
- menunggu jadwal operasi
- persiapan pre operasi , perjanjian operasi, konsul anestesi, konsul UPD untuk
hiperglikeminya, diberikan injeksi 3x2 ui mulai tanggal 19 Juli 2005 siang dan
Ciprofloksasin tab 2 x 500 mg, Diet DM 1700 kalori.
Tanggal 20 Juli 2005 dilakukan operasi mulai jam 10.00 – 13.00 WIB.
Therapi Post Operasi :
- awasi keadaan umum dan VS, jika sistolik <100 mmHg inj epedrin 10 mg IV
- Bed rest sampai 24 jam post operasi
- Diet DM peroral setelah sadar penuh
- Aff traksi DC setelah 24 jam post operasi
- Irigasi hari ke 0 : guyur 60-80 tetes/menit
1 : 40-60 tetes permenit
2 : 20 tetes permenit
3 : dicoba diklem.
- Injeksi Ciproflocacin 2 x 200 mg
- Injeksi Kaltrofen 3 x 1 ampul
- Injeksi Kalnek 3 x 1 ampul
- Jaringan di PA
- Cek Hb post op

Hasil Pemeriksaan Penunjang dan laboratorium


(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal pemeriksaan dan
kesimpulan hasilnya).
Tanggal 19 Juli 2005 :
Cek GDS hasil 152 diberikan injeksi RI 3 x 2 ui, kemudian jam 14.00 cek ulang hasil 118,8,
dan pada sore hari ulang GDS lagi hasil : 62,2 Pagi hari sebelum operasi cek ulang GDS.
Saran dar UPD Acc dilakukan operasi dan selama operasi di berikan infus D5% dengan 10 ui
insulun di drip.
Tanggal 20 Juli 2005 setelah operasi cek Hb dengan hasil 12 gr/dl

e. ANALISA DATA PRE OPERASI


No Data Penunjang Masalah Kemungkinan
penyebab
01 Data Subyektif : Resiko infeksi Prosedur invasife
Data Obyektif :
Faktor resiko infeksi :
 Terpasang Dower Katetr

02 Data Subyektif : Kurang Kurang informasi


- klien maupun keluarga mengatakan pengetahuan
tidak tahu secara detail apa itu sakit tentang penyakit
prostat, apa penyebabnya dan BPH dan cara
bagaimana nanti perawatannya perawatannya
setelah operasi. setelah operasi
Data Obyektif :
- Ketika ditanya tentang pengertian,
penyebab serta perawatan sakit
prostat klien dan keluarga
mengatakan tidak tahu.
- Klien berusia 75 tahun
- Latar belakang pendidikan klien SD
03 Data subyektif : PK Hiperglikemi
Data Obyektif : Hasil GDS Tgl 18/7-05 252,5

Diagnosa keperawatan yang muncul sebelum operasi :


1. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasife.
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit BPH dan bagaimana cara perawatannya setelah
operasi.
3. PK Hiperglikemi

f. ANALISA DATA POST OPERASI

No Data Penunjang Masalah Kemungkinan


penyebab
01 Data Subyektif : Nyeri akut Agen injuri fisik
 Klien mengatakan nyeri pada luka operasi (prosedur pembedahan )
diperut dan yang lebih nyeri lagi pada penis
karena ditarik apalagi jika untuk digerakkan
pada daerah bawah. Skala nyeri 7
Data Obyektif :
 Wajah klien tampak menahan sakit ketika
dilakukan dresing kateter, klien memegangi
perut ketika di latih miring.
 Terdapat luka operasi di perut bagian bawah
sepanjang kurang lebih 15 cm dan terpasang
selang drain dan irigasi.
 Terpasang DC dengan posisi di traksi.

02 Data Subyektif : Resiko infeksi Prosedur invasife, luka


Data Obyektif : insisi post pembedahan
Faktor resiko infeksi :
 Terdapat luka pembedahan/prostatektomi di
perut bagian bawah
 Tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
 Pada luka operai terpasang selang drain dan
irigasi

03 Data Subyektif :
 Klien mengatakan badan terasa capek semua Kerusakan Pengobatan ( spinal
karena belum boleh untuk duduk maupun mobilitas fisik Anestesi ).
miring.
Data Obyektif :
 Klien post op dengan Spinal Anestesi.
 Klien hanya diperbolehkan tidur terlentang
dengan posisi kepala 30 derajat.
 Ketika digerakkan kakinya sedikit saja klien
tampak kesakitan.

Data Subyektif : -
04 Data Obyektif :
 Klien post operasi prostatektomi hari ke 1 PK: perdarahan
terdapat luka insisi /operasi kurang lebih
sepanjang 15 cm.
 Klien terpasang selang irigasi dan drain.

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik ( prosedur pembedahan ).


2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasife, luka insisi post
operasi/pembedahan.
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan terapi pembatasan gerak.
4. PK : perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai