Pengujian non destruktif adalah pengujian yang tidak merusak bahan. Contohnya Uji
tahanan isolasi, faktor rugi-rugi dielektrik, korona, konduktivitas, medan elektrik, dan lain-lain.
Pengujian ketahanan (withstand test) : tegangan tertentu diterapkan selama waktu yang
ditentukan, bila tidak terjadi lompatan (spark over), maka pengujian memuaskan.
Pengujian pelepasan (discharge test) : tegangan dinaikkan sehingga terjadi pelepasan pada
benda yang diuji. Pengujian dilakukan dalam suasana kering dan suasana basah.
Pengujian kegagalan (breakdown test) : tegangan dinaikkan sampai terjadi kegagalan pada
benda uji.
Berdasarkan jenis tegangannya, pengujian tegangan tinggi dibagi menjadi dua jenis,
pengujian tegangan tinggi AC dan pengujian tegangan tinggi DC.
source : careerthesaurus.com
Dalam hal penerapan tegangan AC pada suatu isolasi, arus yang besar akan mengalir
yang tinggal konstan sebagai arus bolak-balik mengisi dan membuang pada isolasi. Pengaruh
dari arus absorpsi dielektrik tetap tinggi karena medan dielektrik tidak pernah menjadi penuh
sehubungan dengan polaritas dari arus yang terbalik pada setiap setengah siklus. Bilaman
suatu tegangan AC diterapkan ke suatu isolasi, arus yang ditarik oleh isolasi adalah
berhubungan dengan pengisian kapasitansi, absorpsi dielektrik, arus bocor kontinyu, dan
korona.
Di dalam hal tegangan AC, arus ini adalah konstan dan merupakan fungsi tegangan,
konstanta dielektrik dari bahan isolasi, dan geometri dari isolasi.
Bilamana medan listrik ditempatkan memotong suatu isolasi, molekul – molekul dipole
berusaha untuk membuat segaris sesuai medan. Karena molekul – molekul pada medan AC
secara kontinyu berbalik dan tidak pernah benar – benar segaris, energi yang diperlukan
merupakan fungsi dari bahan, kontaminasi, dan frekwensi listrik, dan tidak tergantung waktu.
Semua bahan – bahan isolasi akan menghantar arus. Jika tegangan dinaikkan di atas
tingkat tertentu, elektron akan memukul elektron yang menyebabkan arus lewat melalui
isolasi. Kondisi ini merupakan fungsi dari bahan, kontaminasi, dan temperatur. Kelebihan
konduktivitas akan membangkitkan panas yang menyebabkan isolasi gagal secara bertahap.
Pengujian ketahanan dalam udara diterapkan selama dua menit, dan spesimen
diperiksa apakah terjadi kerusakan atau hal yang abnormal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil pengujian yang benar-benar perlu diperhatikan adalah :
a. Tekanan udara
c. Kelembaban udara
Untuk pengujian ketahanan dalam minyak harus dipastikan bahwa minyak yang
dipakai mempunyai ketahanan lebih dari 20 kV bila dipakai sela standar. tegangan
dinaikkan secara bebas sampai kira-kira 75 % dari tegangan yang ditentukan, lalu
dinaikkan sampai tegangan 100 % dari tegangan ketahanan tersebut dengan kecepatan 1
kV/detik bila tegangan tersebut besarnya 100 kV atau kurang, atau kira-kira 1 % dari
tegangan ketahanan perdetik untuk tegangan lebih dari 100 kV. tegangan tesebut
diterapkan selama satu menit, dan spesimen diperiksa kembali.
Pengujian suasana basah dimaksudkan untuk menirukan keadaan udara pada waktu
hujan, salju dan sebagainya. Oleh karena air hujan menghantarkan listrik maka tegangan
pelepasan dari alat-alat listrik yang dipasang di luar menjadi berkurang pada waktu alat-
alat tersebut basah karena hujan. Alat pengujian basah mempunyai kontruksi khusus
dengan pipa-pipa mendatar yang diberi lubang-lubang (nozzles) guna memancarkan air
yang digerakkan oleh sebuah pompa. Lubang-lubang itu dapat diatur besarnya sehingga
kwantitas air yang disiramkan pada benda yang akan diuji tertentu. Rangkaian pipa
mendatar dapat digerakkan menurut sebuah busur sehingga sudut penyiramannya ()
dapat diatur pula. Tegangan lompatan api basah dipengaruhi oleh sejumlah penyiraman
permenit, resistivitas air dan sudut penyiraman.
Cara pengujian tiap lapisan adalah, pada tiap lapisan diterapkan 90% tegangan
lompatan api yang berupa tegangan AC selama dua menit. Hasil Pengujian adalah bila
tegangan yang diterapkan melampaui ketahanan isolasi maka akan terjadi kerusakan pada
isolasi.
Tegangan pengujian dinaikkan secara bebas sampai harga 75% dari tegangan
lompatan api yang diharapkan, sesudah itu tegangan dinaikkan sampai lompatan api
terjadi dengan kecepatan 1000 volt perdetik Tegangan lompatan didefinisikan sebagai
harga rata-rata dari lima harga lompatan yang diukur dengan batas antara 15detik sampai
5 menit.
Tujuan dari pengujian lompatan api basah adalah untuk mengetahui tegangan tembus
isolator dalam keadaan hujan. Sedangkan cara pengujian adalah isolator diberi tegangan
uji yang berupa tegangan AC. Tegangan pengujian dapat dinaikkan secara bebas sampai
mencapai harga 75% dari tegangan lompatan api yang diharapkan;sesudah itu tegangan
dinaikkan sampai lompatan api terjadi dengan kecepatan 1000 volt per detik. Pada waktu
dilakukan pengujian dilakukan penyiraman pada isolator secara standar sehingga mewakili
kondisi hujan.Hasil Pengujian adalah terjadinya lompatan listrik pada saat tegangan
tertentu.
sebuah titik instalasi listrik, kita wajib mengetahui dua parameter utama
arus beban IB, serta breaking capacity-nya ICU dengan prospective ISC (lihat
gb. dibawah). Ini adalah aturan dasar yang terdapat pada standar
instalasi Circuit Breaker dan kemungkinan tidak akan berubah atau
diamandum ulang.
Meskipun disana tidak ada aturan dalam standar instalasi (IEC 364 atau NF
C 15-100) yang sesuai pada kegunaan dari nilai I CS, disarankan untuk
kemungkinan hubung singkat ISC. Hal ini cukup penting dan jauh lebih bijak
Sebagian besar gangguan di atas perlu dihilangkan dengan cara melepaskan generator terhadap
sistem melalui pemutus tenaga utama (main circuit breaker) dan bila memungkinkan melepas
pemutus tenaga medan penguat. Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di atas, mesin
penggerak dihentikan beroperasi. Bila terjadi gangguan yang masih pada batas yang diizinkan
biasanya sistem hanya memberikan peringatan saja.
Menentukan tindakan seperti yang disebutkan di atas harus dilakukan secara cermat dan hati-
hati, karena kesalahan dalam menentukan dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yang baik.
Keadaan tersebut dapat dicapai dengan :
a. Memilih jenis rele yang sesuai dengan jenis gangguan yang mungkin timbul.
Apabila keempat faktor di atas dapat dipenuhi maka diharapkan kelangsungan pengoperasian
dapat berjalan dengan lancar.