Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN MATA KULIAH SOSIOLOGI

1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah jauh dengan yang namanya hubungan
sosial, karena bagaimana pun hubungan tersebut mempengaruhi perilaku orang –
orang.

Sosiologi kesehatan adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara
masyarakat dan kesehatan. Obyektif dari topik ini adalah untuk melihat bagaimana
kehidupan sosial memiliki dampak terhadap tingkat kesakitan dan kematian, serta
sebaliknya. Aspek sosiologi ini berbeda dari sosiologi medis karena cabang sosiologi
ini mempelajari kesehatan dan keadaan sakit yang berkaitan dengan institusi sosial
seperti keluarga, pekerjaan dan sekolah. Sosiologi medis terbatas pada hubungan
pasien praktisi dan peran pakar kesehatan dalam masyarakat. Sosiologi kesehatan dan
penyakit mencakup patologi sosiologis (sebab penyakit dan keadaan sakit) alasan
mencari jenis bantuan medis tertentu dan kepatuhan atau ketidak patuhan pasien
dengan persyaratan medis.

2. Definisi sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan yang
sempurna secara fisik, mental dan sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau
kelemahan.
Definisi sakit menurut pemahaman masyarakat adalah seseorang yang dikatakan sakit
apabila ia menderita penyakit, menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang
menyebabkan aktivitas kerja, kegiatannya terganggu walaupun seseorang sakit.
(Istilah sehari – hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk
melaksanakan kegiatannya, maka ia dianggap tidak sakit.

3. Sehat menurut ilmu kesehatan adalah situasi sejahtera dari tubuh, jiwa, serta sosial
yang sangat mungkin tiap – tiap orang hidup produktif dengan cara sosial serta
ekonomis. Serta menurut WHO ada empat komponen utama yang disebut satu
kesatuan dalam pengertian sehat yaitu sehat jasmani, sehat mental, kesejahteraan
sosial, sehat spiritual.

4. Emik adalah analisis suatu fenomena fakta sosial dan budaya dalam suatu kelompok
komunitas / masyarakat yang memiliki budaya itu. Jadi dari sudut pandang kelompok
komunitas / masyarakat yang memiliki budaya itu sendiri.
Etik adalah analisis suatu fenomena fakta sosial dan budaya masyarakat dari sudut
pandang orang luar yang mempunyai jarak.
Contoh :
 Orang minang itu semuanya pelit – pelit (Etik), dan (Emik) berpendapat
padahal tidak semua orang minang pelit – pelit.
 Misalnya keluarga Dono berkarakter keras (Etik), sedangkan (Emik) padahal
tidak semua anggota keluarga Dono berkarakter keras.
 Pengemis jika dilihat dari sudut pandang Etik, maka pengemis itu
kelihatannya seperti manusia tertindas sampah masyarakat atau manusia kelas
bersaing. Namun sebaliknya dalam sudut pandang Emik yang interpretative
bahwa pengemis adalah subyek mereka adalah aktor kehidupan yang memiliki
kehidupan sendiri yang unik dan khas.

5. Suku dayak meratus di pedalaman Kal-Sel

Suku dayak penghuni sisi timur pegunungan meratus yang dikaji dalam penelitian ini
berada dalam wilayah kecamatan Kelumpang Hulu, Hampang, Kelumpang Barat dan
Sungai Durian di wilayah Kabupaten Kotabaru. Mereka tinggal di antara lembah dan
tepian sungai dalam jarak yang berjauhan. Dayak Meratus cukup unik karena sebagai
suku Dayak, mereka berbahasa Banjar. Sebagian dari mereka masih menganut
kepercayaan leluhur, sebagian telah menganut agama baru. Penelitian ini diawali dari
permasalahan bagaimana konsep religi dan peralatan tradisional suku Dayak Meratus
serta kesinambungannya dengan masa prasejarah. Adapun tujuan penelitian ini adalah
membuat model penelitian etnoarkologi untuk diterapkan pada lingkungan dan sistem
budaya yang sama atau hampir sama sesuai dengan syarat anologi, dengan tujuan
lebih jauh adalah sebagai data bantu dalam menganalisis dan interpretasikan aspek
religi dari temuan situs prasejarah di wilayah Pegunungan Meratus. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan etnoarkeologi,
sedangkan teknik pengambilan data dilakukan dengan metode survei dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di sepanjang Pegunungan Meratus sisi timur
berdiam beberapa jenis sub suku, yaitu Dayak Banjar, Dayak Meratus atau Dayak
Bukit, serta Dayak Dusun. Ketiganya mempunyai konsep religi dan peralatan upacara
yang hampir sama, sehingga digeneralisasi sebagai Dayak Meratus. Ada
kesinambungan konsep kepercayaan Dayak Meratus dengan konsep kepercayaan
prasejarah, yaitu pemujaan roh leluhur dan penggunaan bekal kubur dalam upacara
kematian. Sebagian besar peralatan upacara terbuat dari dedaunan, kayu dan bambu
yang cepat hancur, sebagian kecil terbuat dari logam dan keramik.

Langkah – langkah yang dilakukan dengan pendekatan secara Etik:

- Tidak semua masyarakat suku Meratus yang tinggal di pedalaman yang masih
menganut kepercayaan leluhur karena sebagian telah menganut agama baru.
- Tidak semua masyarakat suku Meratus yang tinggal di pedalaman melakukan
pemujaan roh leluhur dan penggunaan bekal kubur dalam upacara kematian.

Anda mungkin juga menyukai