Anda di halaman 1dari 39

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id - 1 -

PUTUSAN
Nomor : 25/Pdt.G/2010/PN.Bwi.

DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Klas I-B Banyuwangi yang memeriksa dan


mengadili perkara-perkara perdata gugatan, dalam peradilan tingkat pertama

menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :


1. SUBAR.TA. Laki-laki, Umur 45 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat
tinggal di Dusun Satriyan Rt.001, Rw.003, Desa Lemahbang

Dewo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi,

selanjutnya disebut sebagai........................... PENGGUGAT I ;

2. ABDUR RAC.HMAN. S. Sos. MAP, Laki-laki, Umur 41 Tahun,

Pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Dusun Satriyan Rt.001,

Rw.003, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi,

Kabupaten Banyuwangi, selanjutnya disebut sebagai .......................

...................................................................... PENGGUGAT II ;

3. Drh. NIKMATUL ULFA, Perempuan, Umur 36 Tahun, Pekerjaan Guru,

bertempat tinggal di Dusun Satriyan Rt.001, Rw.003, Desa

Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten

^ Banyuwangi, selanjutnya disebut sebagai .........................................

.....................................................................PENGGUGAT III ;

dalam hal ini memberikan Kuasa kepada : SRI

WURYANTI, SH. Advokat/Penasehat Hukum, yang

berkantor di Jalan Ikan Tongkol Gang Flamboyan No. 4

Kertosari - Banyuwangi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tanggal 15 Februari 2010, selanjutnya disebut

sebagai ............................................................ PARA

PENGGUGAT ;

MELAWAN :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 2 -

1. H. MUH. FAISOL, Laki-laki, Umur 33 Tahun, pekerjaan Dagang,


bertempat tinggal di Dusun Tembokrejo Rt.03, Rw.15, Desa

Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi,

selanjutnya disebut sebagai............................ TERGUGAT I ;

2. H. SUGIAT, Laki-laki, pekerjaan Swasta (Dagang), bertempat tinggal di

Dusun Muncar Rt.02, Rw.03, Desa Kedungrejo, Kecamatan

Muncar, Kabupaten Banyuwangi, selanjutnya disebut

sebagai ........................................................ TERGUGAT II ;


3. KOMARIYAH. Perempuan, Umur 72 Tahun, pekerjaan Ibu rumah
tangga, bertempat tinggal di Dusun Satriyan Rt. 001,

Rw.003, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi,

Kabupaten Banyuwangi, selanjutnya disebut sebagai

................................................................... TERGUGAT III ;

4. NUR ALI, Laki-laki, Umur 50 Tahun, pekerjaan Wiraswasta, bertempat

tinggal di Dusun Satriyan Rt. 001, Rw.003, Desa

Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten

Banyuwangi, selanjutnya disebut sebagai

...................................................................TERGUGAT IV ;
Atau selanjutnya mohon disebut " Para TERGUGAT " ;

Pengadilan Negeri tersebut ;


Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi Nomor :
25/Pen.Pdt.G/2010/PN.Bwi tertanggal 01 Maret 2010 tentang Penunjukan Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan ini ;

Setelah membaca berkas perkara ini ;

Setelah membaca bukti-bukti surat dan memperhatikan segala sesuatu yang

terjadi selama persidangan berlangsung ;

TENTANG DUDUK PERKARANYA :


Menimbang, bahwa Penggugat telah mangajukan Surat Gugatannya
tertanggal 25 Februari 2010, yang kemudian didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Banyuwangi dibawah Register Perkara No : 25/Pdt.G/ 2010/PN. Bwi.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah
putusan.mahkamahagung.go.id -3 -
Agung Republik Indonesia

tanggal 25 Februari 2010, telah menggugat Para Tergugat tersebut ke depan

persidangan Pengadilan Negeri Banyuwangi, dengan mengemukakan dasar-dasar

gugatannya sebagai berikut :

1 Bahwa hidup sepasang suami istri bernama Markoep Alias Markum dan

Komariyah (Tergugat III), di Dusun Satriyan RT. 00I/RW.003, Desa

Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

2 Bahwa Markoep alias Markum tersebut telah meninggal dunia pada tahun

1993. Bahwa Alm Markoep alias Markum dan Tergugat III mempunyai 4

orang anak yaitu : Nur Ali (Tergugat IV), Subarja (Penggugat 1), Abdur

Rachman, S.Sos,MAP (Penggugat II), dan Drh. Nikmatul Ulfa (Penggugat

III).

3 Bahwa Alm. Markoep alias Markum mempunyai sebidang tanah sawah

warisan dari kedua orang tuanya, yaitu seluas kurang lebih 3500 M2 (dalam

SPPT tercatat lugs + 3650 M2), sebagaimana tertulis dalam bukti

pembayaran pajak dengan nomor kohir 1303, persil 366, yang terletak di

Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten

Banyuwangi, dengan batas-batas sebagai berikut :

Utara : Jalan raya.

Timur : Sawah Supartono.

Selatan : Selokan.

Barat : Tanah Kartono.

Selanjutnya mohon disebut dengan : Tanah Sengketa.

4 Bahwa setelah Alm. Markoep alias Markum meninggal dunia tahun 1993,

tanah sengketa selanjutnya digarap oleh Tergugat III dan Tergugat IV.

Namun demikian tanah sengketa tersebut belum dibagi waris diantara para

ahli waris dari Alm Markoep alias Markum. Sehingga selain menjadi hak
dari Tergugat IV, juga menjadi hak yang sah dari para Penggugat selaku

sama-sama anak dari Alm Markoep alias Markum.

5 Bahwa kira-kira pada tanggal 1 April 1996, kakak dari Alm. Markoep alias

Markum yang bernama Murti alias Mursifah (budhe para Penggugat dan

Tergugat IV) datang menemui Tergugat III dan Tergugat IV untuk minta

penghidupan. Bahwa atas kesepakatan dari Tergugat III dan Tergugat IV

tersebut, Murti alias Mursifah diberi tanah sengketa untuk digarap dan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 3
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 4 -

hasilnya agar dinikmati untuk Murti alias Mursifah tersebut, dan sesuai

dengan bunyi surat pernyataan tertanggal 1 April 1996 yang ditanda tangani

dan dicap jempol oleh Tergugat III, Tergugat IV serta Murti alias Mursifah,

dan Alm Musirah (nenek dari para Penggugat dan Tergugat IV), bahwa

tanah sengketa selanjutnya menjadi hak milik pihak kedua (Murti alias

Mursifah) untuk selama-lamanya.

6 Bahwa pemberian tanah sengketa oleh Tergugat III dan Tergugat IV kepada

Murti alias Mursifah tersebut jelas telah menyalahi aturan hukum yang

berlaku, karena tanpa sepengetahuan dan seijin dari para Penggugat yang

juga merupakan ahli waris yang sah dari Alm. Markoep alias Markup

sehingga secara hukum yang berhak pula atas tanah sengketa selain Tergugat

IV.

7 Bahwa perbuatan Tergugat III dan Tergugat IV tersebut telah merugikan

kepentingan hukum para Penggugat. Dengan demikian Ic. Tergugat III dan

Tergugat IV tersebut telah melakukan suatu perbuatan yang melanggar

hukum, karena tidak melibatkan para Penggugat untuk melakukan suatu

perbuatan hukum atas tanah sengketa.

8 Bahwa Murti alias Mursifah telah meninggal dunia sekitar tahun 2003, dan

tidak meninggalkan keturunan karena memang tidak mempunyai anak.

Bahwa Alm. Murti alias Mursifah tersebut mempunyai anak angkat yang

bernama H. Sugiat (Tergugat II), dan cucu angkat yang bernama H. Muh.

Faisol (Tergugat I), yang juga merupakan anak dari Tergugat II .

9 Bahwa semenjak diberi penghidupan oleh Tergugat III dan Tergugat IV

tersebut yaitu terhitung sejak tanggal 1 April 1996, tanah sengketa langsung

dikuasai dan digarap oleh Alm Murti alias Mursifah.


10 Bahwa pada tahun 1998, tanah sengketa oleh Tergugat I disewakan kepada

Abdul Halim selama 2 tahun dan diperpanjang lagi hingga tahun 2004 (vide

putusan pidana No. 714/Pid.B/2009/PN.Bwi, tanggal 14 September 2009,

hal. 9 dalam keterangan saksi Abdul Halim-bukti surat).

11 Bahwa pada tahun 2006, tanah sengketa sempat dijual oleh Tergugat I

kepada H. Nur Hamid seharga Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta

rupiah), dengan uang muka sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah) dan sisanya akan diangsur selama 6 bulan, dengan perjanjian apabila

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 5 -

ada masalah dengan proses balik nama tanah sengketa, maka jual beli

tersebut batal dan uang akan dikembalikan kepada H. Nur Hamid. Bahwa

pada sekitar bulan Juni 2007, H. Nur Hamid tersebut melunasi

kekurangannya kepada Tergugat I. (vide putusan pidana No. 714/

Pid.B/2009/PN.Bwi, tanggal 14 September 2009, hal 10, dalam keterangan

saksi H. Nur Hamid.)

12 Bahwa jual beli tanah sengketa antara Tergugat I dengan H. Nur Hamid,

sesuai pengakuan Tergugat I sebagaimana yang tertulis dalam putusan

pidana diatas yaitu dalam hal 14, baris ke 8-12, bahwa jual beli tanah

sengketa tersebut memang tidak dibuatkan akta jual belinya, namun hanya

secara dibawah tangan saja. karena tanah sengketa tersebut petoknya masih

atas nama Markoep B. Musirah dan bukan atas nama Tergugat I, sehingga

ada kesepakatan antara Tergugat I dan H. Nur Hamid, apabila proses balik

nama ada kendala dan tidak bisa, maka jual beli batal.

13 Bahwa selanjutnya berdasarkan yang tertulis dalam putusan pidana tersebut

pada hal 14 baris ke 17-20, yaitu berdasarkan pengakuan Tergugat I, bahwa

ternyata proses balik nama ke H. Nur Hamid mengalami kendala, sehingga

tidak bisa balik nama, maka sesuai dengan perjanjiannya jual beli tanah

sengketa antara Tergugat I dengan H. Nur Hamid menjadi batal, sehingga

Tergugat I mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan oleh H. Nur Hamid

tersebut, sedangkan tanah sengketa kembali kepada Tergugat I.

14 Bahwa semenjak tanah sengketa kembali dibawah penguasaan Tergugat I

tersebut, selanjutnya tanah sengketa digarap dan dihasili oleh Tergugat I

bersama-sama dengan Tergugat II hingga saat ini.

15 Bahwa serangkaian perbuatan Tergugat I sebagaimana terurai pada angka


7-9 diatas, jelas merupakan suatu perbuatan yang melanggar hukum, karena

telah menyewakan dan menjual tanah sengketa yang bukan miliknya, dan hal

tersebut tanpa sepengetahuan dan seijin dari para Penggugat selaku para ahli

waris dari pemilik tanah sengketa yaitu Alm. Markoep alias Markum,

bahkan hingga sekarang ini Tergugat I masih menguasai dan menghasili

tanah sengketa bersama-sama dengan Tergugat II, dan tidak mengembalikan


kepada para Penggugat.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 6 -

16 Bahwa jelas tindakan Tergugat I dan Tergugat II tersebut telah merugikan

para Penggugat, sehingga secara hukum patut dihukum untuk membayar

ganti rugi kepada para Penggugat.

17 Bahwa secara fakta hukum, sejak tahun 1998 Tergugat I telah mengambil

alih tanah sengketa dari tangan Alm Marti alias Mursifah, dan selanjutnya

menyewakan dan sempat pula menjual tanah sengketa kepada orang lain,

dan akhirnya tanah sengketa kembali lagi dikuasai oleh Tergugat I,

kemudian digarap dan dihasili bersama-sama dengan Tergugat II, hingga

gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Negeri Banyuwangi, Tergugat I dan

Tergugat II tetap tidak mau menyerahkan tanah sengketa kepada para

Penggugat. Bahwa jelas perbuatan Tergugat I dan Tergugat II tersebut telah

membawa kerugian bagi para Penggugat baik secara materiel maupun

immaterial, untuk itu para Penggugat menuntut agar Tergugat I dan Tergugat

II dihukum secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi tersebut

yang kiranya dapat ditafsir sebagai berikut :

a. Ganti rugi materiil.

Bahwa tanah sengketa dalam satu tahunnya dapat menghasilkan panen hingga 3

kali. Dan sekali panen rata-rata dapat menghasilkan uang sekitar Rp. 5.000.000,-

(lima juta rupiah), sehingga dalam satu tahun hasil panen yang didapat dari

tanah sengketa adalah sebesar kurang lebih Rp. 15.000.000,- (lima belas juta

rupiah).

Bahwa oleh karena Tergugat I dan sekarang ini bersama-sama dengan Tergugat

II telah menguasai dan menghasili tanah sengketa (yang sebelumnya sempat

pula oleh Tergugat I disewakan dan dijual kepada orang lain) yaitu terhitung

sejak tahun 1998, maka dalam hat ini para Penggugat menuntut agar Tergugat I
dan Tergugat II secara tanggung renteng mengganti kerugian kepada para

Penggugat sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk setiap

tahunnya terhitung sejak tahun 1998 sampai dengan Tergugat I dan Tergugat II

melaksanakan putusan dalam perkara ini yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap.

b. Ganti rugi imateriil (moril).

Bahwa disamping telah menderita kerugian material sebagaimana tersebut

diatas, para Penggugat juga telah menderita kerugian moril yaitu merasa

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 7 -

dilecehkan oleh Tergugat I dan Tergugat II, sehingga menimbulkan rasa malu di

masyarakat, karena sebagai pemilik ternyata para Penggugat tidak dapat

menguasai dan menggarap serta menghasili tanah sengketa, sehingga hat ini

dapat menimbulkan anggapan di masyarakat bahwa para Penggugat takut

terhadap Tergugat I dan Tergugat II. Dan tentu saja timbul rasa kecewa terhadap

sikap Tergugat I dan Tergugat 11 karena tidak ada keinginan untuk

menyelesaikan permasalahan ini secara damai. Bahwa dengan adanya laporan

pidana terhadap Tergugat I hingga proses pidana tersebut selesaipun (vide

putusan pidana No. 714/Pid.B/2009/PN.Bwi, tanggal 14 September 2009) , tidak

membuat Tergugat I serta Tergugat II mempunyai keinginan untuk menyerahkan

kembali tanah sengketa kepada Para Penggugat. Bahkan hingga gugatan ini

didaftarkan oleh para Penggugat, Tergugat I dan Tergugat 11 tetap dengan

santainya menguasai dan menggarap tanah sengketa. Bahwa terhadap kerugian

moril yang telah diderita oleh para Penggugat ini kiranya wajar apabila para

Penggugat menuntut agar Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng

mengganti kerugian moril tersebut yaitu kiranya dapat ditafsir sebesar Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

18 Bahwa untuk melindungi kepentingan para Penggugat atau paling tidak

untuk menjamin terpenuhinya gugatan ini, serta untuk menjamin pula agar

Tergugat I dan Tergugat II benar-benar memenuhi kewajibannya untuk

membayar ganti rugi kepada para Penggugat sebagaimana tersebut dalam

posita 11 diatas, maka para Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri

Banyuwangi meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas :

a) . Sebidang tanah berikut bangunan rumah yang ada di atasnya beserta segala

turutannya milik Tergugat I yang terletak di Dusun Tembokrejo RT. 03/


RW.15, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi,

dengan batasbatas sebagai berikut :

- Utara : sawah/tanah milik.

- Timur : Puskesmas.

- Selatan : Jalan Raya

- Barat : Tanah Nuryasin

b) . Sebidang tanah berikut bangunan rumah yang ada di atasnya beserta segala
turutannya milik Tergugat II yang terletak di Dusun Muncar RT. 02/RW.3,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 8 -

Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, dengan

batas-batas sebagai berikut :

- Utara : tanah Wartinah.

- Timor : tanah H. Ismail.

- Selatan : jalan.

- Barat : tanah Marganti

Dengan ketentuan akan dijual secara lelang apabila Tergugat I dan Tergugat

II tidak memenuhi isi putusan dalam perkara ini.

19 Bahwa para Penggugat mempunyai persangkaan yang beralasan yaitu obyek

sengketa akan dialihkan lagi penguasaannya oleh Tergugat I dan Tergugat II

kepada pihak lain, oleh karena itu para Penggugat mohon pula dalam hal ini

agar Pengadilan Negeri Banyuwangi meletakkan sita jaminan (conservatoir

beslag) terhadap tanah sengketa.

20 Bahwa agar Tergugat I dan Tergugat II tidak melakukan tindakan/kegiatan

yang dikawatirkan akan lebih merugikan kepentingan para Penggugat, maka

perlu adanya putusan sela Provisi yang memerintahkan agar Tergugat I dan

Tergugat II menghentikan segala bentuk kegiatan dan penanaman di atas

tanah sengketa tersebut, terlebih dahulu sebelum perkara ini mempunyai

kekuatan hukum tetap.

21 Bahwa oleh karena tindakan Tergugat I dan Tergugat II yang telah

menguasai dan menghasili, serta memindahtangankan tanah sengketa

tersebut dengan secara tidak sah dan melawan hukum, yang akhimya telah

menimbulkan kerugian bagi para Penggugat, oleh karena itu dalam hal ini

para Penggugat mohon agar Tergugat I dan Tergugat II dihukum pula secara

tanggung renteng untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp.


1.000.000,- (sate juta rupiah) setiap hari keterlambatan dalam pelaksanaan

putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

22 Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada suatu alasan-alasan serta

bukti-bukti autentik yang benar dan sah secara hukum, maka para Penggugat

mohon agar putusan dalam Perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

( Uitvoerbaar Bij Vorrad ), walaupun ada perlawanan, Banding serta Kasasi,


atau upaya hokum lainnya.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 9 -

23 Bahwa para Penggugat mohon agar para Tergugat dihukum secara tanggung

renteng untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan hal-hal yang telah para Penggugat uraikan sebagaimana tersebut

diatas, maka para Penggugat mohon kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri

Banyuwangi Cq Majelis Hakim yang menangani perkara ini untuk memanggil para

pihak, memeriksa dan mengadili serta menjatuhkan Putusan dengan Amar sebagai

berikut :

DALAM PROVISI.

1 Memerintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II agar menghentikan

segala bentuk kegiatan dan penanaman diatas tanah sengketa, sebelum

perkara ini mempunyai Kekuatan Hukum Tetap.

2 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk tunduk, patuh dan

melaksanakan putusan ini.

3 Putusan ini dapat dilaksanakan sebelum adanya Putusan Mengenai Pokok

Perkara.
DALAM POKOK PERKARA.
1 Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk seluruhnya.

2 Menyatakan bahwa para Penggugat adalah para ahli waris dari Alm.

Markoep alias Markum, yang berhak atas tanah sengketa.

3 Menyatakan bahwa surat pernyataan tertanggal 1 April 1996, yang dibuat

dan ditanda tangani/dicap jempol oleh Tergugat III dan Tergugat IV, yang

isinya tentang pemberian tanah sengketa oleh Tergugat III dan Tergugat IV

tersebut kepada Alm Murti alias Mursifah, adalah tidak sah dan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat.

4 Menyatakan bahwa para Penggugat adalah pemilik yang sah atas tanah
sengketa.

5 Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat III dan Tergugat IV yang telah

memberikan tanah sengketa kepada Alm. Murti alias Mursifah pada tanggal

1 April 1996 tanpa sepengetahuan dan seijin dari para Penggugat adalah

merupakan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad).

6 Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang telah

menguasai, menggarap dan menghasili, serta perbuatan Tergugat I yang


sebelumnya telah memindahtangankan tanah sengketa kepada orang lain,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 10 -

yaitu terhitung sejak tahun 1998 adalah merupakan perbuatan melawan

hukum (Onrechtmatige daad).

7 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II atau siapapun yang mendapat hak

dari mereka, untuk menyerahkan tanah sengketa kepada para Penggugat,

tanpa beban apapun dan secara sukarela, bilamana perlu dengan bantuan

aparat kepolisian.

8 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk

membayar ganti rugi kepada para Penggugat dengan rincian sebagai berikut.

a Membayar ganti rugi material kepada para. Penggugat sebesar

Rp.15.000.000,- (lima betas juta rupiah) setiap tahunnya terhitung

sejak tahun 1998 sampai dengan Tergugat I dan Tergugat II

melaksanakan putusan dalam perkara ini yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap.

b Membayar ganti rugi immaterial sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu

milyar rupiah).

9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas sebidang

tanah berikut bangunan rumah yang ada di atasnya beserta segala turutannya

milik :

a. Milik Tergugat I yang terletak di Dusun Tembokrejo RT. 03/RW.15, Desa

Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, dengan batas-

batas sebagai berikut :

- Utara : sawah/tanah milik.

- Timur : Puskesmas.

- Selatan : jalan raya.

- Barat : tanah Nuryasin.


b. Milik Tergugat II yang terletak di Dusun Muncar RT. 02/RW.3, Desa

Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, dengan batas-

batas sebagai berikut :

- Utara : tanah Wartinah.

- Timur : tanah H. Ismail.

- Selatan : jalan.
- Barat : tanah Marganti.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah
putusan.mahkamahagung.go.id - 11 -
Agung Republik Indonesia

Yang diletakkan dalam perkara ini, dengan ketentuan akan dijual secara

lelang apabila Tergugat I dan Tergugat II tidak memenuhi isi putusan

dalam perkara ini.

9 Menyatakan sah dan berharga sits jaminan (conservatoir beslag) atas tanah

sengketa yang diletakkan dalam perkara ini.

10. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk

membayar uang paksa ( Dwangsom ) kepada para Penggugat sebesar Rp.

1.000.000,- ( satu juta rupiah ) setiap hari keterlambatan dalam

melaksanakan putusan dalam perkara ini yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap.

11. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

(Uitvoerbaar Bij Voorrad) walaupun ada perlawanan, Banding serta Kasasi,

atau upaya hukum lainnya.

12. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar segala

biaya yang timbul dalam perkara ini.


Atau
Apabila pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya dan

patut.

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat

datang menghadap Kuasanya dipersidangan sebagaimana tersebut diatas, sedangkan

untuk :

Tergugat I telah menghadap dipersidangan bertindak untuk dirinya sendiri

dan sekaligus bertindah selaku kuasa dari Tergugat II sebagaimana Surat Kuasa

Khusus tertanggal 30 Maret 2010.

Tergugat III, dan Tergugat IV tidak pernah hadir dipersidangan meskipun

telah dipanggil secara sah dan patut oleh Jurusita Pengadilan Negeri tersebut ;

Menimbang, bahwa pada hari awal persidangan yang dihadiri oleh pihak-

pihak tersebut di atas, Hakim Mediator : AFRIZAL HADY, SH.MH. telah

melakukan mediasi untuk menyelesaikan sengketa dalam perkara ini secara damai,

tetapi uapaya tersebut tidak berhasil sehingga Majelis melanjutkan persidangan

dengan acara pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh pihak

Penggugat ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 11
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusai2mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan

Tergugat II telah mengajukan Eksepsi (Jawaban) secara tertulis, yang pada

pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

JAWABAN TERGUGAT I dan II.


Dalam Eksepsi.
1 Bahwa gugatan Para Penggugat disusun tidak cermat sehingga menimbulkan

kekaburan / tidak jelas / tidak tegas, serta terdapat kontradiksi antara posita

dengan petitumnya.

2 Bahwa dalam posita (5) gugatan tertulis "sesuai dengan bunyi Surat

pernyataan tertanggal 1 April 1996 yang ditandatangani dan dicap jempol

oleh Tergugat III, Tergugat IV Serta Murti alias Mursifah, dan almh.Musirah

(nenek dari para Penggugat dan Tergugat IV), ... dst"

Maka berhubung almh.Musirah mempunyai keturunan / anak / ahliwaris

sehingga oleh karenanya ahliwarisnya harus didudukkan dalam perkara ini

sebagai para pihak, mengingat tanah sengketa berasal dari orang tua Markoep

alias Markum (kakek para Penggugat dan Tergugat IV) sebagaimana dalil posita

(1) gugatan.

Dengan tidak didudukkannya para ahliwaris almh.Musirah maka gugatan ini

diajukan kurang para pihak, sehingga tidak memenuhi syarat sahnya gugatan.

3. Bahwa pada posita (2 ) gugatan mendalilkan "alm.Markoep alias Markum dan

Tergugat III mempunyai 4 orang anak yaitu :Nur Ali (Tergugat IV), Subarja

(Penggugat 1), Abdur Rahman S.Sos.MAP (Penggugat II), dan Drh.Nikmatul

Ulfa (Penggugat III) ',' posita (5) gugatan juga mendalilkan ...................... karena tanpa

sepengetahuan dan seijin dari para Penggugat yang juga merupakan ahliwaris

yang sah dari alm.Markoep alias Markup sehingga secara hukum yang berhak

pula alas tanah sengketa selain Tergugat IV".

Dalil-dalil tersebut sangat bertentangan dengan petitum (2 dan 4) sebab Nur Ali

(Tergugat IV) juga sebagai ahliwaris sah (anak) alm.Markoep alias Markum

yang turut berhak terhadap tanah sengketa, bukan hanya para Penggugat saja

sebagai ahliwarisnya dan yang berhak atas tanah sengketa.

Kontradiksi tersebut berakibat sangat fatal, disebabkan Majelis Hakim dilarang

memberi / menjatuhkan putusan melebihi petitum / tuntutan Penggugat.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 12
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah
putusan.mahkamahagung.go.id - 13 -
Agung Republik Indonesia

4 Bahwa dalil posita (11) bertentangan dengan dalil posita (15)

gugatan, yang

pertama menerangkan jual beli tanah sengketa batal sementara dalil lainnya

menyatakan telah memindah tangankan (perbuatan final) tanah sengketa,

sedangkan petitum (6) perbuatan final jual-beli tanah sengketa yang

kontradiktif dengan posita (11) gugatan.

5 Bahwa dalil posita (6) gugatan menerangkan "Bahwa almh.Murti alias

Mursifah tersebut mempunyai anak angkat yang bernama H.Sugiat

(Tergugat II), dan cucu angkat yang bernama (H. Muh. Faisol (Tergugat I)...

dsk; maka para pihak dalam perkara ini adalah lingkaran keluarga yang

sama beragama Islam olehkarenanya Tergugat I dan II menundukkan diri

pada berlakunya hukum Islam dalam perkara ini. Dan dalam perkara ini

tidak melibatkan dan atau bersengketa dengan orang diluar keluarga, dan

obyek sengketa tidak terdapat bukti hak kepemilikan yang sah, maka

semestinya perkara ini menjadi kewenangan Pengadilan Agama Banyuwangi

untuk memeriksa dan mengadilinya.

6 Bahwa fakta-fakta formal tersebut telah cukup dijadikan alasan hukum oleh

Majelis Hakim pemeriksa perkara ini untuk menyatakan tidak berwenang

mengadili dan atau setidaknya menyatakan gugatan ticlak dapat diterima

karena carat formal.

Dalam Pokok Perkara.


Dalam Konvensi.
1 Bahwa hal-ikhwal yang tertuang dan terbaca dalam eksepsi mohon dianggap

terulang kembali sebagai dalil-dalil yang tak terpisahkan dalam pokok

perkara ini.

2 Bahwa pada prinsipnya Tergugat I dan II menolak keras dalil-dalil gugatan


Para Penggugat, terkecuali hal-hal yang telah dengan tegas diakui

kebenarannya.

3 Bahwa posita (1, 2, 6, 7, 8 dan 9) gugatan adalah benar adanya.

4 Bahwa tidak benar tanah sengketa adalah milik alm.Markoep alias Markup

dari warisan kedua orang tuanya, yang benar bahwa tanah sengketa adalah

harta asal / bawaan dari ibunya alm.Markoep alias Markum bernama

Musirah yang diatasnamakan Markoep B. Musirah, dan hingga saat ini

belum dibagiwaris dengan anak-anak / keturunan B.Musirah yang lain.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 13
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
5 Bahwa posita (5) gugatan alinea pertama
putusan.mahkamahagung.go.id - 14 - benar adanya, akan tetapi alinea

kedua dan ketiga adalah pendapat yang keliru karena pemberian tanah

sengketa oleh almh.Musirah kepada Murti alias Mursifah adalah sah, sebab

tanah sengketa adalah milik sah almh.Musirah yang telah diberikan ketika

beliau masih hidup kepada Murti dan tidak terdapat gangguan dalam bentuk

apapun dari siapapun, oleh karena pemberian tersebut sah maka penguasaan

tanah sengketa oleh Murti secara hukum tidaklah merugikan Para

Penggugat.

6 Bahwa posita (10 dan 11) gugatan adalah argumentasi keliru karena tanah

sengketa telah menjadi sah milik Murti alias Mursifah dari pemberian

almh.Musirah selaku pemilik, yang selanjutnya berhubung Murti meninggal

dunia maka tanah sengketa menjadi milik anak angkatnya yaitu Tergugat II

(H.Sugiat) yang olehnya diberikan kepada anaknya Tergugat I (HM.Faisol),

sehingga olehkarenanya penguasan tanah sengketa oleh Tergugat I adalah

sah.

7 Bahwa olehkarena penguasaan dan segala perbuatan yang dilakukan oleh

Tergugat I clan II terhadap tanah sengketa adalah sah menurut hukum, maka

seluruh dalil para Penggugat tentang ganti rugi material maupun immaterial

sangat tidak beralasan olehkarenanya haruslah ditolak demikian pula halnya

terhadap dalil posits (12) gugatan sangat tidak beralasan dan tidak jelas

maka harus ditolak.

8 Bahwa berhubung tanah sengketa sangat produktif maka terkait program

pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, sepatutnya tanah

sengketa ticlak boleh didiamkan menjadi tidak produktif olehkarenanya

harus tetap dikelola oleh Tergugat I selaku beziter terkini.

9 Bahwa untuk dalil gugatan selebihnya sangatlah tidak beralasan dan

karenanya harus ditolak.

Dalam Rekonvensi.

1 Bahwa hal-hal yang tertuang dalam konvensi mohon dianggap terbaca dan

terulang kembali sebagai dalil-dalil dalam rekonvensi ini sebagai bagian

yang tidak terpisahkan.

2 Bahwa selanjutnya Tergugat I dan II Konvensi dalam rekonvensi ini sebagai


Penggugat I dan II Rekonvensi, sedangkan berturut-turut Penggugat I, II, III,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradila
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah
putusan.mahkamahagung.go.id - 15 -
Agung Republik Indonesia

Konvensi sebagai Tergugat I, II, III Rekonvensi, dan Tergugat III clan IV

Konvensi didudukkan sebagai Tergugat IV clan V Rekonvensi.

3 Bahwa tanah sengketa adalah harta peninggalan almh.Musirah yang

diatasnamakan salah satu anaknya yaitu Markoep alias Markum terbukti

tercatat dlam buku leter C. Desa Kepundungan atas nama Markoep

B.Musirah.

4 Bahwa ketika Musirah masih hidup telah memberikan tanah sengketa kepada

Murti kakak Musirah sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan yang

dibuat pada tanggal 1 April 1996, yang seketika tanah sengketa dikuasai dan

dikelola oleh Murti tanpa terdapat gangguan dari manapun dan dari

siapapun.

5 Bahwa ketika Murti meninggal dunia maka tanah sengketa jatuh waris

kepada anak angkatnya bernama H.Sugiat, dan oleh H.Sugiat selanjutnya

tanah sengketa diberikan kepada anaknya bernama HM.Faisol yang telah

dikuasai dan dikelola olehnya hingga saat ini.

6 Bahwa berhubung tanah sengketa adalah berasal dari milik Musirah yang

diberikan kepada Murti dan seketika tanah sengketa dikuasai oleh Murti

tanpa gangguan dari manapun dan dari siapapun, maka pemberian tersebut

adalah sah dan berlaku mengikat.

7 Bahwa oleh karenanya berhubung Murti telah meninggal dunia maka tanah

sengketa jatuh waris kepada anak-angkatnya H.Sugiat yang menyerahkan

tanah sengketa tersebut kepada anaknya bernama HM.Faisol, maka peralihan

tanah sengketa tersebut sekaligus penguasaannya oleh HM.Faisol adalah sah.

8 Bahwa Para Tergugat Rekonvensi dihukum untuk tunduk dan patuh terhadap

putusan.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas selanjutnya Tergugat I dan II Konvensi /


Penggugat I dan II Rekonvensi mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk

berkenan memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut :


Dalam Provisi :
- Menolak tuntutan provisi dari para Penggugat seluruhnya.
Dalam Eksepsi :
- Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat I dan II seluruhnya.
Dalam Konvensi :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 15
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 16 -

- Menolak gugatan para Penggugat seluruhnya.


Dalam Rekonvensi :
- Mengabulkan rekonvensi Penggugat I dan II Rekonvensi seluruhnya.

- Menyatakan tanah sengketa adalah hak milik Musirah.

- Menyatakan pemberian tanah sengketa oleh Musirah kepada Murti adalah sah dan

berlaku mengikat.

- Menyatakan Penggugat I Rekonvensi adalah anak angkat sah almh.Murti yang

berhak atas harta peninggalannya yaitu tanah sengketa hasil pemberian dari

almh.Musirah.

- Menyatakan perbuatan Penggugat II memberikan tanah sengketa kepada anaknya

(Penggugat I Rekonvensi) adalah sah dan berlaku mengikat.

- Menyatakan oleh karenanya segala perbuatan hukum yang dilakukan

oleh Penggugat I Rekonvensi terhadap tanah sengketa adalah sah.

Dalam Konvensi dan Rekonvensi :

• Menghukum Para Penggugat Konvensi/Tergugat I, II dan III Rekonvensi

membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa pihak Penggugat telah mengajukan Replik yang juga

memuat tanggapan terhadap Eksepsi tertanggal 11 Mei 2010, kemudian pihak

Tergugat I dan Tergugat II dengan Dupliknya yang menanggapi pula hal Eksepsi

tersebut tertanggal 01 Juni 2010, sebagaimana tersebut diatas dianggap tertuang

selengkapnya dalam putusan ini ;

Menimbang, Bahwa sebelum perkara diperiksa lebih lanjut, maka Majelis

terlebih dahulu harus memutus Eksepsi yang antara lain masalah kewenangan

absolut tersebut, dengan melalui Putusan Sela tertanggal 08 JUNI 2010, sebagai

berikut ini :
MENGADILI:

1 Menyatakan, bahwa Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II ditolak seluruhnya ;


2 Memerintahkan para pihak untuk melanjutkan perkara ini dengan pembuktian ;
3 Menyatakan biaya perkara akan diputus dan di tentukan dengan pokok perkara ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan masing-masing dalilnya, Para Pihak
telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :
BUKTI SURAT PENGGUGAT :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 17 -

1 Photo copy Surat Pernyataan tanggal 1 April 1996 yang dibuat oleh 1. B.

Musirah, 2. Nur Ali dan 3. Komariyah, ditujukan kepada MURSIFAH. .. Bukti

P -1 ;

2 Photo copy Surat Ketetapan Wajib Pajak tahun 1958 atas nama wajib Pajak

MARKOEP....Bukti P - 2 ;

3 Photo copy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang tahun 1987 No. Kohir. 1303,

atas nama : MARKOEP B. MOESRIAH.... Bukti P- 3 ;

4 Photo copy Putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi dalam perkara Pidana

Nomor : 714/Pid.B/2009/PN.BWI, tanggal 14 September 2009, atas nama

Terdakwa : H. MUH. FAISOL.... Bukti P- 4 ;

5 Photo copy Surat Pernyataan/Pembagian Waris keluarga Alm. Markup

Musirah.. Bukti P - 5 ;

6 Photo copy Buku Kerawangan Desa Kepundungan, Kecamatan srono,

Kabupaten Banyuwangi, dengan tercatat dalam Petok No. 1303, Persil 366, Klas

S.II, Luas 1,118 ha. Atas nama : MARKOEP MUSIRAH.. Bukti P- 6 ;

7 Photo copy Peta Blok Buku kerawangan Desa Kepundungan, Kecamatan srono,

Kabupaten Banyuwangi.. BuktiP- 7 ;

8 Photo copy Surat Keterangan Kematian Nomor : 474.3/17/429.407.08/2010,

tanggal 28 Juni 2010, atas nama : MARKUP.. Bukti P- 8 ;

Bukti-bukti Surat tersebut telah diberi meterai cukup dan setelah dicocokkan

ternyata sesuai dengan aslinya ;

Menimbang, bahwa selain surat bukti, Penggugat juga telah menghadirkan 2

( Dua ) orang saksi ke muka sidang yang telah memberikan keterangan dibawah

sumpah, isinya secara lengkap sebagaimana tercatat di dalam Berita Acara sidang,

yang dalam putusan ini dapat diringkas pada pokoknya masing-masing sebagai

berikut :
1. Saksi : EDY SUNARKO.

• Bahwa saksi tahu yang jadi sengketa Penggugat dan Tergugat adalah

masalah tanah sawah ;

• Bahwa Tanah tersebut terletak di Desa Kepundungan, Kecamatan Srono,

Kabupaten Banyuwangi, dan saksi tahu letak lokasinya tanah tersebut ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusai8mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi tahu letak tanah tersebut, karena saksi pernah di ajak oleh Pak

Markoep ke tanah sawah tersebut pada tahun 1983 sampai dengan tahun

1984 ;
• Bahwa tanah sawah tersebut saat itu ada tanamannya padi ;
• Bahwa sekarang saksi tidak tahu siapa yang mengkuasai tanah sawah

tersebut ;

• Bahwa saksi tidak mengetahui untuk batas-batas atas tanah sawah tersebut,

akan tetapi tanah sawah tersebut terletah dipinggir jalan ;

• Bahwa setahu saksi Pak Markup meninggal pada tahun 1993 ;

• Bahwa saksi tidak tahu yang menjadi permasalahan sengketa antara

Penggugat dan Tergugat atas tanah tersebut ;

• Bahwa saksi tidak pernah mendengar tanah sawah tersebut di jual ;

• Bahwa luas tanah tersebut kurang lebih lV bahu ;

• Bahwa tanah sawah tersebut setahu saksi asalnya dari orang tua Pak

Markup ;

• Bahwa saksi tahu karena saksi pernah menjadi buruh nyemprot saat itu ;

• Bahwa dalam berkerja buruh nyemprot saksi bukan pekerja tetap, tetapi

saksi hanya sebetas dimintai tolong saja ;

• Bahwa saksi tahu semuanya itu dari Pak Markup tersebut, kalau tanah

tersebut miliknya ;

• Bahwa setahu saksi dulunya tanah tersebut ada tanamannya pohon kelapa ;

• Bahwa setahu saksi Pak Markup asalnya dari Desa Kepundungan,

Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi ;

• Bahwa saksi tidak pernah tahu kepada Bu Murti ;

• Bahwa Bu Musirah adalah orang tuanya Pak Markup ;

2. Saksi : KUSMAN HADI.


• Bahwa saksi tahu mengenai tanah yang telah menjadi sengketa ;
• Bahwa setahu saksi tanah tersebut dekat dengan rumah saksi ;
• Bahwa setahu saksi tanah tersebut adalah milik Pak Markup ;
• Bahwa tanah sawah tersebut belum pernah dibagi-bagi dan saksi tahu dari

Nur Ali ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 18
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah
putusan.mahkamahagung.go.id - 19 -
Agung Republik Indonesia

• Bahwa setahu saksi yang menguasai tanah tersebut, waktu itu adalah

Pak

Halim karena ia menyewa dari Bu Murtini ;

• Bahwa setahu saksi Bu Murtini tersebut adalah orang Muncar ;

• Bahwa Pak Markup tersebut belum pernah menjual tanah tersebut, tahu saya

dari SPPT tersebut atas nama Markup ;


• Bahwa saksi sejak kecil tinggal di Desa Kepundungan tersebut ;
• Bahwa saksi tidak pernah mendengar kalau tanah tersebut pernah dijual, dan

kalau dijual di Desa tersebut biasanya masyarakat pasti tahu ;


• Bahwa saksi tahu mengani batas-batas tanah tersebut :
Utara : Jalan Raya ;
Timur : Tanah Supartono ;

Selatan : Saluran Air ;

Barat : Tanah Partono ;

• Bahwa saksi tahu tanah tersebut milik Murtini dari SPPT, tetapi setahu saksi

tanah tersebut miliknya Pak Markup ;

• Bahwa Pak Markup memperoleh tanah tersebut dari iubunya bernama

Musirah ;

• Bahwa Pak Markup tidak mempunyai saudara dan ia anak tunggal ;

• Bahwa saksi di Desa Kepundungan tersebut menjabat sebagai kepala

Dusun ;

• Bahwa setahu saksi oleh Pak Halim waktu itu disewa selama 2 (Dua)

Tahun ;

• Bahwa saat itu Pak Markup meninggal pada tahun 1993 ;

• Bahwa setahu saksi Pak Markup ikut dengan istrinya yang berada di

Rogojampi, dan tanah tersebut oleh Pak Markup dikerjakan sendiri ;

• Bahwa dari Desa buktinya tanah tersebut adalah Petok, akan tetapi saksi

belum pernah tahu bukti Petoknya tersebut ;

• Bahwa benar kata Nur Ali tanah tersebut belum dijual ;

• Bahwa saksi jadi kepala dusun setelah Pak Bahroji ;

Menimbang, bahwa pihak Tergugat I dan Tergugat II untuk mendukung

dalil-dalil sangkalannya di dalam persidangan telah mengajukan bukti surat sebagai

berikut :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 19
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 20 -

BUKTI SURAT TERGUGAT I dan II:


1 Photo copy Turunan Resmi Putusan Perngadilan Negeri Banyuwangi perkara

pidana Nomor : 714/Pid.B/2009/PN.Bwi. tanggal 14 September 2009, atas

nama terdakwa : H. MUH. FAISOL ..... Bukti T.I.II-1;

2 Photo copy Berita Acara Pengeluaran Tahanan Karena Bebas dari segala

Tututan Hukum, tanggal 14 September 2009 dari Lembaga Pemasyarakatan

Banyuwangi, atas nama H. MUH. FAISOL .............. Bukti T.I.II -2;

3 Photo copy Surat Pernyataan tanggal 1 April 1996 yang dibuat oleh 1. B.

Musirah, 2. Nur Ali dan 3. Komariyah, ditujukan kepada MURSIFAH....

Bukti T.I.II -3;

Bukti-bukti Surat tersebut telah diberi meterai cukup dan setelah dicocokkan

ternyata Bukti surat tersebut, telah sesuai dengan aslinya ;

Menimbang, bahwa selain surat bukti, Tergugat I dan Tergugat II juga telah
menghadirkan 1 (Satu) orang saksi ke muka sidang yang telah memberikan

keterangan dibawah sumpah, yang isinya secara lengkap sebagaimana tercatat di

dalam Berita Acara sidang, yang dalam putusan ini dapat diringkas pada pokoknya

sebagai berikut :
1. Saksi : BAHROJI IMAM.

• Bahwa benar saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat ;

• Bahwa Saksi saat itu di desa tersebut menjabat sebagai Kepala Dusun ;

• Bahwa satahu saksi saat itu telah disepakati oleh semua yaiyu Nur Ali,

Komariyah dan Mbahnya ;

• Bahwa saat itu sifatnya hanya penyerahan saja ;

• Bahwa setahu saksi atas nama tanah tersebut adalah Markup ;

• Bahwa setahu saksi tanah tersebut asalnya dari Situbondo, yaitu tanah dari

Situbondo tersebut dijual lalu di belikan tanah di Desa Kepundungan

tersebut ;

• Bahwa satahu saksi Bu Murti dapat 1/3 bagian karena saat itu yang

mengukur saksi dan Sekretaris Desa Kepundungan ;

• Bahwa pada saat tanah tersebut diukur oleh saksi dan Sekdes tidak ada

masalah terhadap tanah tersebut ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
0S.0 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- 21 -

Bahwa saat itu yang memusyawarahkan adalah saksi dan saat itu

ada Nur Ali dan Bu Musirah ;

Bahwa Pak Markup tersebut adalah adik dari Murti dari satu Bapak beda

Ibu ;

Bahwa Bapaknya Markup dan Murti adalah Pak Citro ;

Bahwa satahu saksi Markup tersebut sudah mendapat bagian 2/3 dari tanah

sawah tersebut ;

Bahwa yang menguasai tanah tersebut adalah H. Faisol, karena H. Faisol

adalah Cucu angkat, karena H. Sugiyat tersebut adalah anak angkat dari Bu

Murti ;
Bahwa satahu saksi Bu Murti sudah janda dan ia tidak menikah lagi ;
Bahwa saksi tidak tahu siapa yang mengawinkan H. Sugiyat tersebut ;
Bahwa setahu saksi Bu Murti semasa hidupnya yang merawat adalah H.

Sigiyat dan H. Muh. Faisol ;

Bahwa tanah tersebut hanya satu-satunya dan tidak ada tanah yang lainnya ;

Bahwa awalnya setahu saksi tanah tersebut dari mbah Citro orang tua

Markup dan Murti ;

Bahwa tanah tersebut diperoleh Mbah Citro dari hasil perkawinannya yang

kedua ;

Bahwa saksi tidak tahu kenapa tanah tersebut bisa atas nama Markup ;

Bahwa saksi tahu tanah tersebut milik Pak Citro dari tetangga saksi ;

Bahwa Pak Markup setahu saksi sudah meninggal dan ia punya anak

bernama Nur Ali, Subarja dan Komariyah ;

Bahwa secara sejelasnya saksi tidak tahu mengenai anak angkat terhadap

Sugiat tersebut, karena ia sering kerumah dan cerita kepada saksi kalau ia

sebagai anak angkat, akan tetapi secara jelasnya saksi tidak tahu ;

Bahwa saksi saat itu sudah pernah menanyakan mengenai Subarja dan

katanya Pak Nur Ali cukup dengan dia saja, dan surat tersebut saya buat di

rumahnya Bu Komariyah ;

Bahwa setelah meninggalnya Markup tersebut, tanah tersebut dulunya ada 1

ha lalu yang 1/3 diberikan Murti dan 2/3 sudah dijual dan diberikan kepada

keluarganya Nur Ali ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradila
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 22 -

• Bahwa saksi tahu kalau tanah tersebut dari Situbondo dari saudara familinya

yang cerita kepada saksi ;

• Bahwa satahu saksi tanah tersebut dari SPPT atas nama Murti dan katanya

tanah tersebut sudah suwalik yang berupa Akta, dan tahu persisnya mengenai

Akta tersebut saksi tidak tahu ;

• Bahwa saksi tahu mengenai batas-batas tanah tersebut :

Utara : jalan ;

Timur : sawah ( milik siapa saksi tidak tahu ) ;

Selatan : Kali ;

Barat : tanah Hartono ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim pada tanggal 15 Oktober

2010, telah melakukan Pemeriksaan Setempat dan untuk mempersikat uraian

tersebut, maka tidak dimuat akan tetapi sebagaimana dalam Berita Acara

Persidangan yang merupakan satu kesatuan pada bagian Putusan ini ;

Menimbang, bahwa dipersidangan pihak Penggugat telah mengajukan

Kesimpulan tertanggal 03 Nopember 2010, sedangkan Tergugat I dan Tergugat II

tidak mengajukan Kesimpulan, dan untuk mempersingkat uraian Putusan ini, maka

Kesimpulan tersebut tidak dimuat, akan tetapi sebagaimana dalam Berita Acara

Persidangan yang merupakan satu kesatuan pada bagian dari putusan ini ;

Menimbang, bahwa kedua belah pihak menyatakan tidak akan mengajukan

apa-apa lagi dalam perkara ini dan selanjutnya mohon kepada Pengadilan agar

menjatuhkan putusannya ;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi didepan persidangan dan

dicatat dalam Berita Acara Persidangan, maka untuk menyingkat uraian putusan ini
dianggap telah dipertimbangkan dalam putusan ini ;

TENTANG HUKUMNYA :

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut di atas ;

DALAM KONVENSI.

DALAM EKSEPSI.

Menimbang, bahwa dalam hal ini Tergugat I dan Tergugat II dalam

jawabannya selain menjawab tentang pokok perkara juga tentang Eksepsi, dan

Majelis Hakim setelah mempelajari tentang jawaban Tergugat I dan Tergugat II

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
<4 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 23 -

tersebut, khususnya tentang Eksepsi dan ternyata Eksepsi tersebut, menyinggung

tentang kewenangan dan khususnya lagi dalam hal ini yaitu Tergugat I dan Tergugat

II menyinggung tentang kewenangan absolut, selain mengajukan Eksepsi

kewenangan absolut juga mengajukan eksepsi tentang kompetensi relatif, oleh

karena Tergugat I dan Tergugat II mengajukan eksepsi tersebut secara bersamaan,

maka selanjutnya Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela secara bersamaan

yang pada pokoknya menolak seluruh Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II pada

tanggal 08-06-2010, yang selengkapnya sebagaimana putusan terlampir ;


DALAM PROVISI.
Menimbang, bahwa dalam hal ini pula Penggugat Konvensi dalam

gugatannya telah mengajukan tuntutan Provisi tentang penggantian segala kegiatan

dan penanaman di atas tanah sengketa sebelum perkara mempunyai kekuatan hukum

tetap, Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :

• Bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari dengan seksama akan subyek

dan obyek dari gugatan Penggugat yaitu tentang tanah pertanian yang ada

tanamannya padi, sehingga tanaman padi dan pertanian itu sendiri adalah

merupakan hajat dari masyarakat yaitu dalam hal ini adalah petani, sehingga

adalah sangat mencederai rasa keadilan dari masyarakat, apabila proses

bercocok tanam itu sendiri harus dihentikan, karena apabila di kehendaki

jika dalam putusan akhir sudah jelas statusnya dan ingin dimintakan ganti

rugipun sebenarnya dapat apabila memenuhi kreteria yang telah ditentukan

dalam hukum acara perdata itu sendiri ;

Menimbang, bahwa oleh karena itu dengan segala pertimbangan tersebut

diatas, maka seluruh posita sebagaimana dalam tuntutan Provisi tersebut haruslah

dinyatakan ditolak ;

DALAM POKOK PERKARA.

Menimbang, bahwa dalam gugatan ini sebenarnya setelah Majelis Hakim

mempelajari dan mencermati dengan seksama dari proses jawab menjawab oleh

Penggugat dan Tergugat, maka memperoleh hal-hal yang perlu dibuktikan dan tidak

perlu dibuktikan dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa yang tidak perlu dibuktikan yaitu obyek sengketa seluas
3.500 M2 ( yang dalam SPPT tercatat luas kurang lebih 3.650 M2 ) No. Persil 366

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradila
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusa24mahkamahagung.go.id

adalah terletak di Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten

Banyuwangi, dengan batas-batas :

Utara : Jalan Raya ;

Timur : Sawah Supartono.

Selatan: Selokan.

Barat : Tanah Kartono.

Hal ini sesuai pula dengan hasil pemeriksaan setempat di obyek sengketa

tersebut yang dihadiri oleh kedua belah pihak dan juga aparat pemerintah Desa

tersebut dan hal ini ternyata sesuai pula dengan bukti P-7 ;

Menimbang, bahwa yang menjadi persoalan adalah Penggugat mendalilkan

tanah obyek sengketa adalah milik para Penggugat, Tergugat III dan Tergugat IV

karena merupakan Ahli waris dari alm. Markoep Als. Markum, sedangkan Tergugat

I dan Tergugat II mendalilkan dalam bantahannya adalah bahwa tanah sengketa

adalah milik ibunya Markoep Als. Markum yaitu Musirah ;

Menimbang, bahwa dalam hal ini pihak Penggugat di persidangan untuk

menguatkan dalil-dalil gugatannya mengajukan 4 ( Empat ) buah bukti Surat yang

kemudian tertanda P-1 s/d.P-8 telah tertempeli meterai secukupnya dan telah

dicocokkan dipersidangan telah sesuai dan 2 ( Dua ) orang saksi yang di dengar

keterangannya dengan di bawah sumpah.

Menimbang, bahwa sedangkan pihak Tergugat untuk menguatkan dalil-dalil

bantahannya mengajukan 3 ( Tiga ) buah bukti surat yang kemudian diberikan tanda

T-1 s/d. T-3 yang telah tertempeli metera secukupnya dan telah dicocokkan

dipersidangan sesuai dengan aslinya dan 1 (Satu) orang saksi yang dipersidangan di

dengar keterangannya dengan dibawah sumpah ;

Menimbang, bahwa selain kedudukan dan keberadaan obyek sengketa yang


dibenarkan, hal lain yang tidak perlu dibuktikan lagi adalah bahwa Markoep Als.

Markum yang telah meninggal dunia sesuai dengan bukti P-8 dan Komariyah

( Tergugat III ) adalah suami istri yang bertempat tinggal di Dusun satriyan Rt.001,

Rw.003, Desa Lemahbang, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi dan

mempunyai 4 ( Empat ) orang anak yaitu : 1. NUR ALI ( Tergugat IV ), 2.

SUBARJA ( Penggugat I ), 3. ABDUR RACHMAN, S.Sos. MAP ( Penggugat II )

dan 4. Drh. NIKMATUL ULFA ( Penggugat III ), hal ini sesuai pula dengan bukti

P-5.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 24
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 25 -

Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat dimana obyek sengketa

yang merupakan harta warisan Markoep Als. Markum yang berupa harta asal dari

orang tuanya, dan menurut jawaban dari Tergugat I dan Tergugat II yang juga

mendalilkan bahwa tanah berasal dari orang tua Markoep Als. Musirah yang

kemudian diberikan pada Mursilah kakak Alm. Markoep Als. Markum atau pada

budhe dari Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III dan Tergugat IV, oleh Tergugat

IV kepada Mursilah tersebut dan ditanda tangani pula Bu Musirah ( Nenek

Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III dan Tergugat IV ) serta Tergugat III

( bukti P-1 ) tetapi dengan catatan, antara lain sawah di berikan selama Bu Musirah

masih hidup ( Bukti P-1 sana dengan bukti T-3 ).

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P-2, P-3, P-6. ternyata tanah

sudah atas nama Almarhum Markoep Als. Markum dan apabila jika kita kaitkan

dengan pernyataan para Penggugat yang menyatakan bahwa tanah obyek sengketa

yang atas nama Alm. Markoep Als. Markum tersebut, adalah berasal dari orang

tuanya dan hal ini ternyata sesuai pula dengan keterangan Saksi 1 Penggugat dan

Saksi 2 Penggugat dan Saksi Tergugat sendiri yang yang menerangkan bahwa tanah

berasal dari orang tuanya ;

Menimang, bahwa akan tetapi meski tanah berasal dari orang tuanya dan

ternyata di dalam Surat C Desa adalah sudah atas nama Alm. Markoep Als.

Markum, maka hal ini menunjukkan bahwa memang tanah tersebut adalah telah

dibagikan waris oleh orang tuanya kepada anaknya tersebut, yang bernama Markoep

Als. Markum sehingga menurut hemat Majelis yang berhak atas tanah obyek

sengketa setelah orang tuanya tidak ada dan karena ternyata tanah tersebut adalah

tanah asal maka yang berhak adalah Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III dan

Juga Tergugat IV yang merupakan anak dari Alm. Markoep Als. Markum yang
sehingga ke 4 ( Empat ) anak tersebut adalah merupakan ahli waris yang berhak atas

tanah obyek sengketa ;

Menimbang, bahwa oleh karena tanah asal dari orang tua Alm. Markoep Als.

Markum yang jatuh waris kepada anaknya yang seorang tersebut, dan ternyata tanah

tersebut berdasarkan surat pernyataan bukti Penggugat I sama dengan bukti

Tergugat III yang diberikan oleh Tergugat IV dengan ditanda tangani pula oleh

Tergugat III dan Bu Musirah ibu Alm. Markoep Als. Markum atau Nenek dari
Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III dan Tergugat IV ternyata pula bahwa

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 26 -

didalam surat pernyataan tersebut ternyata ada catatan diberikan selama Bu Musirah

masih hidup dengan hal tersebut menurut Majelis Hakim bahwa pemberian tersebut

adalah sifatnya sementara di batas waktu hidupnya dan bukanlah berarti Bu Musirah

memiliki tanah tersebut, untuk menjadi miliknya, sehingga dengan demikian Bu

Musirah yang telah meninggal dunia pada tahun 2003 dan tidak mempunyai anak

kandung dan mengangkat anak Tergugat II, dan mempunyai anak Tergugat I, maka

dengan sudah meninggalnya Bu Mursilah, maka tentunya anak angkatnya ( tergugat

II ) dan cucunya ( tergugat I ) adalah tidak berhak untuk memiliki atas tanah

sengketa tersebut ;

Menimbang, bahwa oleh karena tanah obyek sengketa tersebut adalah milik

dari Alm. Markoep Als. Markum yang setelah orang tuanya meninggal tersebut

yang tentunya jatuh kepada anak-anaknya sebagai Ahli Waris dan walaupun surat

pernyataan yang telah Majelis pertimbangkan tersebut diatas dan ternyata pula surat

pernyataan tersebut, tidak pernah di tanda tangani oleh seluruh ahli waris dalam hal

ini termasuk Penggugat I, Penggugat II dan Penggugat III sehingga dengan

demikian Surat Pernyataan tersebut tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

hukum ;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I maupun Tergugat II adalah

termasuk yang tidak berhak atas tanah sengketa tersebut, maka seluruh tindakan

yang dibuat baik oleh Tergugat I dan Tergugat II adalah tentunya tidak sah dan

termasuk perbuatan melawan hukum ;

Menimbang, bahwa karena itu maka yang menguasai tanah tersebut,

haruslah menyerahkan pada yang berhak yaitu para Penggugat dan Tergugat IV,

tanpa beban apapun dan secara sukarela bila perlu dengan bantuan aparat

Kepolisian.
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan ganti rugi, Majelis Hakim

mempertimbangkan bahwa karena pihak Tergugat I dan Tergugat II telah

melakukan perbuatan melawan Hukum, maka sudah selayaknya dalam hal ini

Tergugat I dan Tergugat II yang sejak tahun 1998 telah menguasai dan mengerjakan

tanah tersebut, maka sudah selayaknya apabila Majelis Hakim menghukum

Tergugat I dan Tergugat II tersebut, untuk membayar ganti rugi akan tetapi berapa

besarnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan tersendiri, berdasarkan kelayakan


dan kepatutan serta rasa keadilan yang ada di Masyarakat dimana dalam 1 (Satu)

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
<4 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 27 -

tahun dapat panen 3 ( Tiga ) kali dan sekali panen Rp. 1.500.000,- X 2 (Dua) untuk

padi dan yang sekali biasanya adalah Palawijo yaitu sebesar Rp. 1.000.000,- = Rp.

4.000.000,- , setiap tahunnya hingga perkara ini mempunyai kekuatan hokum tetap ;

Menimbang, bahwa sedangkan untuk ganti rugi Imateriil karena tidak cukup

dasar hukumnya, maka haruslah ditolak.

Menimbang, bahwa mengenai Sita Jaminan terhadap tanah berikut bangunan

diatasnya yang bukan merupakan obyek sengketa karena tidak beralasan maka

haruslah ditolak ;

Menimbang, bahwa mengenai Sita Jaminan menurut Majelis Hakim bahwa

maksud adanya Sita Jaminan terhadap obyek sengketa adalah dengan maksud agar

tanah obyek sengketa tersebut agar tidak dipindah tangankan ;

Menimbang, bahwa sekalipun Majelis Hakim tidak melakukan Sita Jaminan,

namun perkara ini telah diketahui oleh Perangkat Desa setempat yaitu Desa

Kepundungan dan Masyarakat setempat adalah merupakan keterikatan obyek

sengketa untuk tidak dapat dipindah tangankan untuk itu ditolak.

Menimbang, bahwa mengenai dwangsom adalah dimaksudkan sebagai

upaya untuk menghormati Putusan Badan Peradilan, maka menurut pendapat

Majelis dengan memperhatikan rasa kepatutan, maka petitum tersebut dikabulkan

oleh Majelis Hakim berdasarkan rasa kepatutan dan kepantasan pula adalah sebesar

Rp. 100.000,- setiap hari kelalaian penyerahan tanah obyek sengketa sejak putusan

ini memperoleh kekuatan hukum tetap ;

Menimbang, bahwa mengenai putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu

dikawatirkan akan terjadinya putusan yang tumpang tindih jika pihak dikalahkan

mengajukan upaya hukum dan ternyata lembaga di atas mempunyai putusan yang

berbeda, maka akan mempersulit jalan eksekusi / pelaksanaan putusan dikemudian

hari, maka haruslah ditolak.

DALAM REKONVENSI.

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonvensi adalah

sebagaimana tersebut diatas.

Menimbang, bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan gugatan


Rekonvensi yang isinya adalah sebagai berikut :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradila
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusa28mahkamahagung.go.id

1. Bahwa hal-hal yang tertuang dalam konvensi mohon dianggap terbaca dan

terulang kembali sebagai dalil-dalil dalam rekonvensi ini sebagai bagian yang

tidak terpisahkan.

2. Bahwa selanjutnya Tergugat I dan II Konvensi dalam rekonvensi ini sebagai

Penggugat I dan II Rekonvensi, sedangkan berturut-turut Penggugat I, II, III,

Konvensi sebagai Tergugat I, II, III Rekonvensi, dan Tergugat III dan IV

Konvensi didudukkan sebagal Tergugat IV dan V Rekonvensi.

3. Bahwa tanah sengketa adalah harta peninggalan almh.Musirah yang diatas

namakan salah satu anaknya yaltu Markoep alias Markum terbukti tercatat

dalam buku leter C. Desa Kepundungan atas nama Markoep B.Musirah.

4. Bahwa ketika Musirah masih hidup telah memberikan tanah sengketa kepada

Murti kakak Musirah sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan yang dibuat

pada tanggal 1 April 1996, yang seketika tanah sengketa dikuasai dan dikelola

oleh Murti tanpa terdapat gangguan dari manapun dan dari siapapun.

5. Bahwa ketika Murti meninggal dunia maka tanah sengketa jatuh waris kepada

anak angkatnya bernama H.Sugiat, dan oleh H.Sugiat selanjutnya tanah sengketa

diberikan kepada anaknya bemama H.M. Faisol yang telah dikuasai dan dikelola

olehnya hingga saat ini.

6. Bahwa berhubung tanah sengketa adalah berasal dari milik Musirah yang

diberikan kepada Murti dan seketika tanah sengketa dikuasai oleh Murti tanpa

gangguan dari manapun dan dari siapapun, maka pemberian tersebut adalah sah

dan berlaku mengikat.

7. Bahwa oleh karenanya berhubung Murti telah meninggal dunia maka tanah

sengketa jatuh waris kepada anak-angkatnya H.Sugiat yang menyerahkan tanah

sengketa tersebut kepada anaknya bernama H.M. Faisol, maka peralihan tanah

sengketa tersebut sekaligus penguasaannya oleh H.M. Faisol adalah sah.

8. Bahwa Para Tergugat Rekonvensi dihukum untuk tunduk dan patuh terhadap

putusan.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas selanjutnya Tergugat I dan II Konvensi /


Penggugat I dan II Rekonvensi mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk

berkenan memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut :

Dalam Provisi:
• Menolak tuntutan provisi dari para Penggugat seluruhnya.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 28
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah
putusan.mahkamahagung.go.id - 29 -
Agung Republik Indonesia

Dalam Eksepsi:
• Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat l dan Il seluruhnya.
Dalam Konvensi:
• Menolak gugatan para Penggugat seluruhnya.
Dalam Rekonvensi:
- Mengabulkan rekonvensi Penggugat I dan II Rekonvensi seluruhnya.

- Menyatakan tanah sengketa adalab hak milik Musirah.

- Menyatakan pemberian tanah sengketa oleh Musirah kepada Murti adalah sah dan

berlaku mengikat

- Menyatakan Penggugat I Rekonvensi adalah anak angkat sah almh. Murti yang

berhak atas harta peninggalannya yaitu tanah sengketa hasil pemberian dari almh.

Musirah.

- Menyatakan perbuatan Penggugat II memberikan tanah sengketa kepada anaknya

(Penggugat I Rekonvensi) adalah sah dan berlaku mengikat.

- Menyatakan oleh karenanya segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh

Penggugat I Rekonvensi terhadap tanah sengketa adalah sah.

Dalam Konvensi dan Rekonvensi:

• Menghukum Para Penggugat konvensi / Tergugat I, II, dan III Rekonvensi

membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa atas gugatan rekonvensi tersebut Tergugat Rekonvensi /

Penggugat Konpensi telah memberikan jawaban sebagai berikut :

DALAM REKONVENSI.

1. Bahwa Tergugat I, II dan III Rekonvensi mohon agar semua yang telah terurai

dalam bagian konpensi dianggap telah termasuk dalam bagian Rekonpensi ini.

2. Bahwa dalam gugatan Rekonpensi ini, Tergugat I, II dan III Rekonpensi hendak

menyampaikan Eksepsi sehubungan dengan pengajuan gugatan Rekonpensi a

quo, yaitu sebagai berikut:


DALAM EKSEPSI.
• Bahwa gugatan Penggugat I dan II Rekonvensi telah cacat formal, sehingga

gugatan Rekonvensi a quo telah obscur libel, yaitu dalam hal telah terdapat

saling pertentangan antara posita dengan petitum.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 29
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusa30mahkamahagung.go.id

• Bahwa dalam posita gugatan Rekonvensi angka 5 dan 7, dengan jelas bahwa_

Penggugat Rekonvensi I dan II telah mendalilkan bahwa anak anakat dan

Alm.Murti adalah H. Sugiat ( Penggupat II Rekonvensi ).

Namun dalam petitum gugatan Rekonvensinya (nomor 4), Penggugat I dan II_

Rekonvensi dengan jelas menuntut agar Pengadilan " Menyatakan Penggugat I_

Rekonvensi adalah anak angkat sah Almh. Murti yang berhak atas harta_

peninggalannya yaitu tanab sengketa hasil pemberian dari Almh. Musirah."

• Bahwa jelas antara uraian peristiwa dalam posita dengan tuntutan dalam

petitum tidak saling mendukung / tidak ada keserasian, sehingga secara

hukum gugatan yang demikian telah tenjadi pertentangan / ketidaksesuaian

antara posita dengan petitumnya, sehingga secara yuridis telah terjadi cacat

formil, yaitu gugatan Rekonvensi a quo telah obscur libel, sehingga harus

dinyatakan tidak dapat diterima, karena salah satu alasan gugatan cacat

formil adalah terdapat saling pertentangan antara posita dengan petitum.

(vide Vania Peradilan tahun IX No. 99 Desember 1993, hal 139).

Berdasarkan alasan yuridis tersebut diatas, maka gugatan Rekonvensi a quo

harus dinyatakan "Tidak Dapat Diterima". ;

DALAM POKOK PERKARA.

1. Bahwa segala apa yang terurai dalam bagian Eksepsi diatas, mohon dianggap

telah terurai dalam pokok perkara ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak

terpisahkan.

2. Bahwa Tergugat I, II dan III Rekonvensi menolak semua dalil Penggugat I dan II

Rekonvensi, kecuali yang secara tegas-tegas diakuinya.

3. Bahwa tidak benar tanah sengketa adalah milik Alm. Musirah. Bahwa tanah

sengketa adalah milik Alm. Markoep alias Markum yang merupakan bagian

warisnya yang diperoleh dari kedua orang tuanya. Hal tersebut terbukti bahwa

dalam buku Leter C Desa Kepundungan telah tercatat atas nama Alm. Markoep

alias Markum, sebagaimana yang juga telah diakui oleh Penggugat I dan II

Rekonvensi dalam dalil-dalil gugatan Rekonvensinya. Pengakuan Penggugat I

Rekonvensi bahwa tanah sengketa adalah milik Alm. Markoep alias Markum

juga tercatat dalam putusan pidana No. 714/Pid.B/20091PN.Bwl, tanggal 14

September 2009, hal 14, baris ke 8-12.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 30
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah
putusan.mahkamahagung.go.id - 31 -
Agung Republik Indonesia

4. Bahwa tidak benar yang memberikan tanah sengketa kepada Alm.Murti

adalah

Alm. Musirah.

Bahwa sebagaimana yang telah diakui oleh Penggugat I Rekonvensi, seperti

yang telah tercantum dalam putusan pidana No. 714/Pid.B/2009/PN.Bwi,

tanggal 14 September 2009, hal 13, baris ke 27-33, yaitu dalam keterangan

Terdakwa, yang selengkapnya Penggugat I Rekonvensi menerangkan

dipersidangan " Bahwa penyerahan dan B. Komariyah kepada B. Murti pada

tahun 1996 dengan disaksikan oleh B. Musirah ( ibu Markoep ), B. Komariyah

( istri Markoep ), sdr. Nur Ali (anak kandung B. komariyah ), sdr. Bahroji Imam

yang waktu itu menjabat Kepala Dusun, dan karena sudah ada kesepakatan maka

sdr. Bahroji Imam menuliskan / membuatkan surat pernyataan yang juga dibantu

oleh Sdr. Nur Ali dan ditandatangani oleh semua yang hadir waktu itu."

Bahwa dalam pengakuan Penggugat I Rekonvensi tersebut, jelas membuktikan

bahwa yang teiah menyerahkan tanab sengketa kepada Alm. Murti adaiah B.

Komaniyah ( Tergugat IV Rekonvensi ), bukan Alm B. Musirah, karena

sebagaimana pengakuan Penggugat I Rekonvensi tersebut bahwa peran alm.

Musirah pada waktu itu hanyalah sekedar sebagai saksi saja dalam peristiwa

penyerahan tersebut.

Dengan demikian dalil Penggugat I dan II Rekonvensi yang mendalilkan bahwa

Alm. Musirah ketika masih hidup telah memberikan tanah sengketa kepada Alm.

Murti adalah dalil yang tidak benar dan penuh kebohongan, dan ternyata dalam

hal ini Penggugat I dan II Rekonvensi telah memutar balik fakta.

Bahwa kalau sekarang ini Penggugat I Rekonvensi mendalilkan bahwa yang

telah memberikan tanah sengketa kepada alm. Murti adalah Alm. Musirah,

berarti Penggugat I Rekonvensi telah memberikan "keterangan palsu" yang

diberikan didepan persidangan dalam perkara pidana No. 714/Pid.B/2009/

PN.Bwi tersebut.

Bahwa hal tersebut dapat menimbulkan unsur pidana tersendiri bagi Penggugat

I Rekonvensi, yang secara hukum dapat dilaporkan lagi secana pidana atas

keterangan palsunya (kebohongannya) tersebut.

Dengan demikian terbukti tidak benar dalil gugatan Penggugat I dan II

Rekonvensi pada angka 4 dan 6 gugatannya.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 31
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusa32mahkamahagung.go.id

5. Bahwa tidak benar bahwa Penggugat II Rekonvensi ( H. Sugiat ) adalah anak

angkat dari Alm Murti dalam arti hukum, karena harus melalui proses adopsi.

Sedangkan Alm. Murti tidak pemah menempuh proses adopsi tersebut dalam

mengakui Penggugat II Rekonvensi sebagai anak angkatnya. Bahwa dalam hal

ini Penggugat II Rekonvensi hanyalah anak piara dari Alm. Murti, bukan anak

angkat dalam arti sesungguhnya ( yang sah secara hukum).

Bahwa penguasaan tanah sengketa oleh Alm. Murti saja secara hukum telah

tidak benar dan tidak sah, karena yang menyerahkan tenah sengketa tersebut

kepada Alm. Murti adalah orang yang tidak berhak ( Tergugat IV Rekonvensi

dengan disaksikan / bersama-sama dengan Tergugat V Rekonvensi ), sehingga

telah merugikan kepentingan hukum Tergugat I,II dan III Rekonvensi yang

merupakan ahli waris dari Alm. Markoep alias Markum selain Tergugat V

Rekonvensi.

Apalagi penguasaan tanah sengketa oleh Penggugat I dan II Rekonvensi yang

notabene adalah hanya anak dan cucu piara dari Alm. Murti, maka jelas secara

hukum penguasaan tanah sengketa oleh Penggugat I dan II Rekonvensi adalah

tidak sah dan telah melawan hukum.

Sehingga tidak beralasan dan tidak berdasar secara hukum dalil gugatan

Penggugat I dan II Rekonvensi pada angka 5 dan 7, maka haruslah ditolak.

6. Bahwa Tergugat I, II dan III Rekonvensi menolak dalil-dalil Penggugat I dan II

Rekonvensi untuk selain dan selebihnya.

Berdasarkan hal-hal yang telah Para Penggugat Konvensi / Tergugat I, II dan III

Rekonvensi uraikan diatas, maka Para Penggugat Konvensi / Tergugat I, II dan III

Rekonvensi mohon kepada Yth. Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus

Perkara ini, agar menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut:

DALAM PROVISI.

1. Memerintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II agar menghentikan segala

bentuk kegiatan dan penanaman diatas tanah sengketa, sebelum perkara ini

mempunyai Kekuatan Hukum Tetap.

2. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk tunduk, patuh dan melaksanakan

putusan ini.

3. Putusan ini dapat dilaksanakan sebelum adanya Putusan Mengenai Pokok

Perkara.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 32
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 33 -

DALAM KONVENSI.

DALAM EKSEPSI:

• Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya ;


DALAM POKOK PERKARA:
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk seluluhnya.

2. Menyatakan bahwa para Penggugat adalah para ahli waris dari Alm. Markoep

alias Markum, yang berhak atas tanah sengketa.

3. Menyatakan bahwa surat pernyataan tertanggal 1 April 1996, yang dibuat dan

ditanda tangani/dicap jempol oleh Tergugat III dan Tergugat IV, yang isinya

tentang pemberian tanah sengketa oleh Tergugat III dan Tergugat IV tersebut

kepada Alm Murti alias Mursifah, adalah tidak sah dan tidak mempunyai

kekuatan hukum mengikat.

4. Menyatakan bahwa para Penggugat adalah pemilik yang sah atas tanah sengketa.

5. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat III dan Tergugat IV yang telah

memberikan tanah sengketa kepada Alm. Murti alias Mursifah pada tanggal 1

April 1996 tanpa sepengetahuan dan seijin dari para Penggugat adalah merupakan

perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad).

6. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang telah menguasai,

menggarap dan menghasili, serta perbuatan Tergugat I yang sebelumnya telah

memindahtangankan tanah sengketa kepada orang lain, yaitu terhitung sejak

tahun 1998 adalah merupakan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad).

7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II atau siapapun yang mendapat hak dari

mereka, untuk menyerahkan tanah sengketa kepada para Penggugat, tanpa beban

apapun dan secara sukarela, bilamana perlu dengan bantuan aparat kepolisian.

8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk


membayar ganti rugi kepada para Penggugat dengan rincian sebagai berikut

a. Membayar ganti rugi materiil kepada para Penggugat sebesar Rp.15.000.000,-

(lima belas juta rupiah) setiap tahunnya terhitung sejak tahun 1998 sampai

dengan Tergugat I dan Tergugat II melaksanakan putusan dalam perkara ini

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

b. Membayar ganti rugi immateriil sebesar Rp 1.000.000.000,- ( satu milyar


rupiab ).

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusa34mahkamahagung.go.id

8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas sebidang

tanah berikut bangunan rumah yang ada di atasnya beserta segala turutannya

milik:

a. Milik Tergugat I yang terletak di Dusun Tembokrejo RT. O3 / RW.15, Desa

Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, dengan batas-

batas sebagai berikut:

- Utara : sawah/tanah milik.

- Timur : Puskesmas.

- Selatan : jalan raya.

- Barat : tanah Nuryasin.

b. Milik Tergugat II yang terletak di Dusun Muncar RT. O2 / RW.3, Desa

Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, dengan batas-

batas scbagai berikut:

- Utara : tanah Wartinab.

- Timur : tanah H. Ismail.

- Selatan : jalan.

- Barat : tanah Marganti.

Yang diletakkan dalam perkara ini, dengan ketentuan akan dijual secara

lelang apabila Tergugat I dan Tergugat II tidak memenuhi isi putusan dalam

perkara ini.

9. Menyatakan sah dan berbarga sita jaminan (consenvatoir beslag) atas tanah

sengketa yang diletakkan dalam perkara ini.

10. Menghnkum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk

membayar uang paksa (Dwangsom) kepada para Penggugat sebesar Rp.

1.000.000,- ( satu juta rupiah ) setiap hari keterlambatan dalam melaksanakan


putusan dalam perkara ini yang tetah mempunyal kekuatan hukum tetap.

11. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar

Bij Voorrad) walaupun ada perlawanan, Banding serta Kasasi, atau upaya

hukum Iainnya.

DALAM REKONVENSI

DALAM EKSEPSI.

• Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III

Rekonvensi.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 34
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
0S.0 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
- 35 -

• Menyatakan bahwa gugatan Penggugat I dan Penggugat II Rekonvensi tidak dapat

diterima.

DALAM POKOK PERKARA.

• Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II Rekonvensi untuk seluruhnya.

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSL.

• Menghukum Para Tergugat Konvensi / Penggugat I, Penggugat II Rekonvensi dan

Tergugat IV, Tergugat V Rekonvensi secara tanggung renteng untuk membayar

segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Atau:

Apabila pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya dan patut.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim dalam hal Rekonvensi ini

mempertimbangkan sebagai berikut :

DALAM REKONVENSI.
DALAM EKSEPSI.
Menimbang, bahwa apabila dicermati Eksepsi Tergugat I Konvensi/
Penggugat I Rekonvensi dan Tergugat II Konvensi/Penggugat II Rekonvensi adalah
telah memasuki pokok perkara maka, haruslah ditolak ;
DALAM POKOK PERKARA.
Menimbang, bahwa atas jawab jinawab tersebut, maka Majelis berpendapat

bahwa seluruh apa yang menjadi gugatan Rekonvensi adalah sudah menjadi

pertimbangan dalam gugatan Rekonvensi dan pertimbangan dalam gugatan

Rekonvensi adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan gugatan

Rekonpensi tersebut ;

Menimbang, bahwa seluruh petitum yang termasuk dalam gugatan

Rekonvensi ternyata telah Majelis pertimbangkan secara keseluruhan dan dimana

dalam gugatan Konvensi tentang siapa yang berhakpun telah dipertimbangkan


dimana para Penggugat Konvensi / para Tergugat Rekonvensi adalah yang berhak

atas tanah sengketa Tergugat III termasuk Tergugat IV Konvensi sehingga dengan

hal tersebut, maka seluruh petitum dalam gugatan Rekonvensi haruslah di tolak

secara keseluruhan ;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI.

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I Konvensi/Penggugat I

Rekonvensi dan Tergugat II Konvensi / Penggugat II Rekonvensi dianggap pihak

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradila
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusa36mahkamahagung.go.id

yang kalah, maka untuk itu harus dibebankan secara tanggung renteng untuk

membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini ;

Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-Undang yang bersangkutan.


M E N G A D I L I.
DALAM KONVENSI.

DALAM PROVISI.

• Menolak seluruh tuntutan provisi Penggugat ;

DALAM POKOK PERKARA.

• Mengabulkan gugatan para penggugat untuk sebagian ;

• Menyatakan bahwa para Penggugat dan Tergugat IV adalah para ahli waris

almarhum Markoep Als. Markum yang berhak atas tanah sengketa ;

• Menyatakan bahwa surat pernyataan tertanggal 1 April 1996, yang dibuat

dan ditanda tangani / dicapjempol oleh Tergugat III dan Tergugat IV, yang

isinya tentang pemberian tanah sengketa oleh Tergugat III dan Tergugat IV

tersebut kepada Almarhum Murti Alias. Mursifah, adalah tidak sah dan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat ;

• Menyatakan bahwa para Penggugat dan Tergugat IV adalah pemilik yang

sah atas tanah obyek sengketa ;


• Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat III dan Tergugat IV yang telah

memberikan tanah sengketa kepada Almarhum Murti Alias Mursifah pada


tanggal 1 April 1996 tanpa sepengetahuan dan seijin para Penggugat adalah
merupakan perbuatan melawan hukum ( Onrecht Matige Daad ).

• Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang telah

menguasai, menggarap dan menghasili, serta perbuatan Tergugat I yang

sebelumnya telah memindah tangankan tanah sengketa kepada orang lain,

yaitu terhitung sejak tahun 1998 adalah merupakan perbuatan melawan

hukum ( Onrechtmatige daad ).


• Menghukum Tergugat I dan Tergugat II atau siapapun yang mendapat hak

dari mereka, untuk menyerahkan tanah sengketa kepada para penggugat


tanpa beban apapun dan secara sukarela, bilamana perlu dengan bantuan
aparat Kepolisian.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui: Halaman 36
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id - 37 -

• Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk

membayar ganti rugi kepada para Penggugat sebesar Rp. 4.000.000,- setiap

tahunnya terhitung sejak tahun 1998 sampai dengan Tergugat I dan Tergugat

II melaksanakan putusan dalam perkara ini yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap ;

• Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk

membayar uang paksa ( dwangsom ) kepada para Penggugat sebesar Rp.

100.000,- ( Seratus ribu rupiah ) setiap hari keterlambatan dalam

melaksanakan Putusan dalam perkara ini yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap.
• Menolak gugatan para Penggugat untuk selain dan selebihnya.

DALAM REKONVENSI.

DALAM EKSEPSI.

• Menolak Eksepsi Tergugat I Konvensi/Penggugat I Rekonvensi dan

Tergugat II Konvensi/Penggugat II Rekonvensi ;

DALAM POKOK PERKARA.

• Menolak gugatan para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI.

• Menghukum Tergugat I Konvensi / Penggugat I Rekonvensi dan Tergugat II

Konvensi / Penggugat II Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 2.094.000,- ( Dua Juta sembilan puluh empat ribu rupiah ).

Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari : RABU,

tanggal 01 Desember 2010, oleh kami : MADE SUTRISNA, SH.M.Hum - selaku

Hakim Ketua Majelis, ELLY ISTIANAWATI, SH. dan UNGGUL TRI ESTHI

MULYONO, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari : SENIN, Tanggal 13

DESEMBER 2010, oleh Majelis Hakim tersebut, dibantu oleh SOEPRIAJADI,SH

sebagai Panitera Pengganti, dan tanpa hadirnya Kuasa Para Penggugat, Tergugat I

Kuasa Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV ;

HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA

MAJELIS,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. I
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
0S.0 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusa38mahkamahagung.go.id
Ttd.

1. ELLY ISTIANAWATI, SH.

Ttd. MADE SUTRISNA, SH.M.Hum


Ttd.

2. UNGGUL TRI ESTHI M, SH.MH.

PANITERA PENGGANTI,

Ttd.

SOEPRLTADLSH

Biayanya :

Redaksi ..................................... : Rp. 5.000,-

Meterai...................................... : Rp. 6.000,-

Leges ......................................... : Rp. 3.000,-

Pendaftaran ........................... : Rp. 30.000,-


Panggilan ................................. : Rp. 1.050.000,-
P.S .................................... : Rp. 1.000.000.-
Jumlah ................................... : Rp. 2.094.000,-

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradila
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fu
putusan.mahkamahagung.go.id
peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui:
ngi Kepaniteraan Mahkamah
ngi Kepaniteraan Mahkamah
Email: kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp: 021-384 3348 (ext.318)

Anda mungkin juga menyukai