Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN

Disusun Oleh : Kelompok VII


Nunung Laksminiar (015.01.3211)
Nunung Safitri (015.01.3212)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “ASKEP Pada
Keluarga Usia Pertengahan” ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Komunitas . Saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Mataram, 20 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................
C. TUJUAN .................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
A. KELUARGA ...........................................................................................
1. Definisi Keluarga ................................................................................
2. Fungsi Keluarga ..................................................................................
3. Tipe Keluarga .....................................................................................
4. Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan ..........................................
B. PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN ................
1. Definisi ...............................................................................................
2. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan ......
3. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan .....................................
4. Masalah Yang Biasa Ditemukan Oleh Keluarga Usia
Pertengahan ........................................................................................
5. Tugas Pekembangan Usia Pertengahan ..............................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................
A. KESIMPULAN .....................................................................................
B. SARAN .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap
individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat
diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang
diberi via praktek keperawatan pada keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh
keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga,
tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan perlu paham
setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan
sebaliknya mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota
keluarga. Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik
pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga
merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam
satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap
menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah tangga mereka.
Keluarga usia pertengahan ini dimulai pada saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat dia pensiunan atau salah satu
pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit Karena
masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang
tua.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu defenisi keluarga?
2. Apa saja fungsi dan tipe keluarga?
3. Bagaimana tugas keluarga dalam bidang kesehatan?
4. Bagaimana perkembangan dan upaya meningkatkan keluarga bahagia pada
usia pertengahan?
5. Bagaimana karekteristik usia pertengahan?
6. Apa saja masalah yang ditemukan oleh keluarga usia pertengahan?
7. Apa saja tugas perkembangan keluarga usia pertengahan?

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga
dewasa pertengahan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep keluarga usia pertengahan.
c. Mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga usia
Pertengahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya dilihat
dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes
RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya masing-masing menciptakan serta empertahankan kebudayaan. (
SalvicionG. Bailon dan Aracelis Maglaya,1989 ).
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang
diikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang tua-anak),
dan dalam kasus keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan
cucu. (Burgess dan Locke (1992).
2. Fungsi Keluarga
Fungsi Keluarga Menurut Friedman, 1987 :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal
keluarga yang merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga
mengembangkan ganbaran dirinya yang positif, peranan yang
dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi social dan melaksanakan
perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat
individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar
disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga.
Selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumberdaya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti
makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau
pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga dan individu. ( Zaidin Ali,1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi
tanggungan dan tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga
lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family.
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup
bersama dengan anak-anak yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal
dalam satu rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-
masing membawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak,ibu, anak dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, 1981 adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan
dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga-lembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada.

B. PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN


1. Definisi
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 tahun &
berakhir sekitar 60-65 tahun (Schaie & Willis,1996 dlm Psikologi
Perkembangan). Dewasa Pertengahan adalah masa – menyesuaikan diri &
kesedaran bahawa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak lagi
dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yg tidak terhadapi, hasilnya
membawa satu masa krisis, (Craig, 1976). Usia dewasa tengah (Middle
adulthood) disebut sebagai periode perkembangan yang dimulai kira-kira
35-45 tahun hingga memasuki usia 60an tahun. (Santrock, 1995).
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia
pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.
Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun
dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun
kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan
merupakan sebuah keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan
orangtua mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga
asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil perkawinan
keturunannya.
Pasangan Postparental (pasangan yang anak-anaknya telah
meninggalkan rumah) biasanya tidak terisolasi lagi saat ini, semakin
banyak pasangan usia pertengahan hidup hingga menghabiskan seluruh
masa hidupnya dan menghabiskan sebagian masa hidupnya dalam fase
postparental, dengan hubungan ikatan keluarga hingga empat generasi,
yang merupakan hal yang biasa(Troll, 1971, dalam Friedman, 1988, hal
130).
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa pertengahan diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga usia dewasa pertengahan adalah
keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah
satu pasangan didalam keluarga.
2. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan
Sangat diperlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani
salah satu periode perkawinan tersebut dengan sukses untuk kemudian
menuju usia lanjut, Cukup banyak pasangan yang merasakan ganjalan atau
konflik, baik pada usia dewasa maupun periode menjelang usia lanjut. Bila
konflik itu dibiarkan, katanya, kemungkinan besar pasangan itu menderita.
Konflik itu juga dapat mengakibatkan mereka stres hingga
akhirnya meninggal tanpa kebahagiaan. Dan di usia pertengahan ini juga,
sebagian pasangan akan terus berjuang untuk mengatasi konflik mereka,
tetapi sebagian nya lagi akan tetap membiarkan terbengkalai tanpa
penyelesaian hingga meninggal. Inilah alasannya sehingga kita perlu
mempelajari lebih mendalam dan meluas mengenai perkembangan
perkawinan, khususnya ditinjau dari seksologi. Kita harapkan suami istri
akan mampu menjalani periode ini dengan sukses untuk menuju usia
lanjut."
Ada banyak faktor yang diperlukan pasangan suami istri untuk
mendapatkan kebahagiaan pada usia pertengahan, salah satunya adalah
faktor fisik. Karena itu, tiap pasangan disarankan untuk memeriksakan
kesehatannya kepada dokter secara teratur sehingga ada keyakinan bahwa
mereka tidak mengalami gangguan penyakit, seperti jantung koroner,
hipertensi, dan diabetes melitus.
Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan
kebahagiaan dan penting untuk dilakukan. Psikoseksual, juga salah satu
faktor penting untuk mereka perhatikan karena pada usia menjelang lanjut,
mereka sering jenuh dalam hubungan suami istri.
"Ketertarikan yang dulu dirasakan besar belakangan menjadi
dingin. Ini penting dicari penyebabnya, apakah fisik, psikologis, atau
seksual, hingga kehangatan antara mereka berdua dapat dipulihkan."
3. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan
Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada
penyesuaian perkawinan (seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan
antara suami dan istri (lebih merata), dan pada peran (diferensi peran
perkawinan meningkat) (Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman
1988).
Pada tahun-tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah-
masalah penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri
mereka bahwa mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja.
Selanjutnya, tidak jelas apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan
keluarga melewati siklus-siklus kehidupan berkeluarga. Beberapa studi
tentang kepuasan perkawinan memperlihatkan bahwa kepuasan
perkawinan menurun tajam setelah perkawinan berlangsung dan terus
menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman, 1989, dalam
Friedman 1988).
4. Masalah Yang Biasa Ditemukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan
Menurut fridman (1998, hal 132) pada fase ini, masalah kesehatan yang
dapat terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :
a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan
waktu luang dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program
olahraga yang tidak teratur, pengurangan berat badan hingga berat
badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi
penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
b. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan
orang tua yang berusian lanjut.
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu
perawatan orang tua yang lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.
e. Tugas Perkembangan Usia pertengahan yang merupakan usia rata-
rata dimana para orang tua melepaskan anak mereka yang terakhir
ditandai sebagai masa kehidupan yang “terperangkap” yaitu
terperangkap antara tuntutan kaum kaum muda dan terperangkap
antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan
keluarga, dimana seringkali tampaknya tidak mungkin memenuhi
tuntutan-tuntutan dari kedua bidang tersebut.
5. Tugas Pekembangan Usia Pertengahan
a. Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat
menjadi lebih menonjol bagi pasangan, meskipun kenyataanya
bahwa mungkin mereka telah melakukan kebiasaan-kebiasaan yang
sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun. Meskipun dapat
dianjurkan sekarang, karena “lebih baik sekarang dari pada tidak
pernah” adalah selalu benar, agaknya terlalu terlambat untuk
mengembalikan begitu banyak perubahan-perubahan fisiologis yang
telah terjadi, seperti tekanan darah tinggi akibat kurangnya olahraga,
stress yang berkepanjangan, menurunnya kapasitas vital akibat
merokok.
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki
gaya hidup mereka adalah karena adanya perasaan rentan terhadap
penyakit yang dibangkitkan bila seorang teman atau anggota
keluarga mengalami serangan jantung, stroke, atau kanker. Selain
takut, keyakinan bahwa pemeriksaan yang teratur dan kebiasaan
hidup yang sehat merupakan cara-cara yang efektif untuk
mengurangi kerentanan terhadap berbagai penyakit juga merupakan
kekuatan pendorong yang ampuh. Penyakit hati, kanker dan stroke
merupakan dua pertiga dari semua penyebab kematian antara usia 46
hingga 64 tahun dan sebagai penyebab kamatian urutan ke empat.
b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan
sebayanya
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka
kedalam keluarga dan meningkatkan hubungan antar generasi, tugas
perkembangan ini mendatangkan penghargaan yang tinggi (Duvall,
1977 dalam friedman, 1988, hal 131). Tugas perkembangan ini
memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti
sebuah keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari
posisi sebagai kakek-nenek tanpa tanggung jawab sebagai orang tua
selama 24 jam. Karena umur harapan hidup meningkat, menjadi
seorang kakek-nenek secara khusus terjadi pada tahap siklus
kehidupan ini (Sprey dan Matthews, 1982, dalam Friedman, 1988,
hal 132). Kakek nenek memberikan dukungan besar kepada anak
dan cucu mereka pada saat-saat krisis dan membantu anak-anak
mereka melalui pemberian dorongan dan dukungan(Bengston dan
Robertson, 1985, dalam Friendman, 1988, hal 132).
Peran yang lebih probelamatik adalah yang berhubungan
dengan dan membantu orang tua lansia dan kadang-kadang anggota
keluarga besar lain yang lebih tua. Delapan puluh enam persen
pasangan usia pertengahan minimal memiliki satu orang tua masih
hidup(hagestad, 1988, dalam Friedman, 1988, hal 132). Jadi,
tanggung jawab memberi perawatan bagi orang tua lansia yang
lemah dan sakit-sakitan merupakan pengalaman yang tidak asing.
Banyak wanita yang merasa berada dalam “himpitan generasi”
dalam upaya mereka mengimbangi kebutuhan-kebutuhan orang tua
mereka yang berusia lanju, anak-anak, dan cucu-cucu mereka.
Berbagai peran antar generasi kelihatannya lebih bersifat ekslusif
dikalangan minoritas seperti keluarga-keluarga Asia dan Amerika
Latin.
c. Meningkatkan keakraban pasangan atau hubungan perkawinan
Sekarang perkembangan tersebut benar-benar sendirian
setelah bertahun-bertahun dikelilingi oleh anggota keluarga dan
hubungan-hubungan. Meskipun muncul sebagai sambutan
kelegahan, bagi kebanyak pasangan merupakan pengalaman yang
menyulitkan untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan
menikah dari pada sebagai orang tua. Wright dan Leahey (1984,
dalam Friedman, 1988, hal 132) melukiskan tugas perkembangan ini
sebagai “reinvestasi identitas pasangan dengan perkembangan
keinginan independen yang terjadi secara bersamaan. Keseimbangan
dependensi-indepedensi antara pasangan perlu diuji kembali, seperti
keinginan independen lebih besar dan juga perhatian satu sama lain
yang penuh arti.
Bagi pasangan yang mengalami masalah, tekanan hidup yang
menurun dalam tahun-tahun postparental tidak mendatangkan
kebahagiaan perkawinan, melainkan menimbulkan “kebohongan”.
Menurut Kerckhoff (1976, dalam Friedman, 1988, hal 132), para
konselor perkawinan telah lama mengamati bahwa ketika timbul
perselisihan dalam perkawinan selama tahun-tahun pertengahan,
seringkali berkaitan dengan jemunya ikatan, bukan karena kualitas
traumatiknya. Karakteristik umum dari masa ini, berkaitan dengan
kepuasan diri sendiri dan berada dalam kebahagiaan yang
membosankan.
Tugas – tugas perkembagan itu tadi pada dasarnya
merupakan tuntutan atau harapan sosio – kultural dimana manusia
itu hidup dalam masyarakat kita sejak dulu hingga kini tetap
memiliki harapan sesuai diatas bagian penentu sebagai orang dewasa
pertengahan. Khusus mengenai hidup berkeluarga dalam masa usia
pertengahan terdapat dua hal pokok yang mendorong terciptanya
hubungan hidup berkeluarga. kebutuhan individu pada suatu pihak
dan tugas perkembangan pada lain pihak. Pemanduan antara
keduanya menimbulkan energi yang membangkitkan gerak bagi
individu orang dewasa untuk bersatu dalam satu jalinan hubungan
berkeluarga
Tugas – tugas perkembagan itu tadi pada dasarnya merupakan tuntutan
atau harapan sosio – kultural dimana manusia itu hidup dalam masyarakat kita
sejak dulu hingga kini tetap memiliki harapan sesuai diatas bagian penentu
sebagai orang dewasa pertengahan. Khusus mengenai hidup berkeluarga dalam
masa usia pertengahan terdapat dua hal pokok yang mendorong terciptanya
hubungan hidup berkeluarga. kebutuhan individu pada suatu pihak dan tugas
perkembangan pada lain pihak. Pemanduan antara keduanya menimbulkan energi
yang membangkitkan gerak bagi individu orang dewasa untuk bersatu dalam satu
jalinan hubungan berkeluarga.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga
juga mempunyai tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak
dewasa pertengahan. Kondisi keluarga usia dewasa pertengahan berkisar
antara usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau
sudah menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini
adalah mampu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti
dengan para orangtua lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan
perkawinan.
Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah
pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti
pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat serta membantu keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan
keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Selain
itu peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator,
pelaksanaan, pengawas kesehatan, konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu
kasus, modifikasi lingkungan.
B. SARAN
a. Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang harus
dilakukan adalah membangun hubungan saling percaya dengan didasarkan
sifat empati bukan simpati, dan mengetahu tugas perkembangan keluarga
khususnya keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan.
b. Puskesmas
Tenaga kesehatan khususnya pekerja puskesmas mampu
mengaplikasikannya kepada masyarakat terutama pada keluarga dengan
anak usia dewasa pertengahan.
c. Keluarga
Keluarga memahami tugas perkembangan khususnya pada keluarga
dengan usia dewasa pertengahan dan mampu mengaplikasikannya
terhadap keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:


Sagung Seto.
Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Theory and
Practice Nursing. Philadelpia: Lippincott.
Anderson.E.T & Mc.Farlane.J.M.2000. Community Health and Nursing, Concept
and Practice. Lippincott: California.
Carpenitto, L. J. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta: EGC.
Effendy,N. 1998. Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:
EGC.
Friedman, M. M. 1998. Family Nursing Research Theory and Practice, 4th
Edition. Connecticu : Aplenton
Iqbal,Wahit dkk. 2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam
Praktek Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.
Jakarta : EGC.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta :
EGC.
Wright dan Leakey.1984. Penderita Obesitas.Jakarta : PT Pustaka Raya.

Anda mungkin juga menyukai