Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


MATERI ASAM DAN BASA
Dosen Pengampu: Fitriah Khoirunnisa, S.Pd., M.Ed.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:


Bella Iaskyana (160384204002)
Jesika Melshandy Lubis (160384204003)
Fajrin Dwi Aulia (160384204004)
Falentina Hutasioit (160384204025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 17 Batam

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI/1

Materi Pokok : Asam dan Basa


Alokasi Waktu : 1 x 45 menit (3 JP)
A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)


Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi
permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa
serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, da
dan mengevaluasi pengetahuan mencipta dalam ranah konkret dan
faktual,konseptual, prosedural, dan ranah abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasaingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni,budaya, dan humaniora mandiri serta bertindak secara efektif
dengan wawasan kemanusiaan, dan kreatif, dan mampu
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban menggunakan metoda sesuai kaidah
terkait penyebab fenomena dan keilmuan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajianyang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (Pengetahuan) Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta 3.1.1 Mendefinisikan konsep asam dan
kekuatannya dan kesetimbangan basa
pengionannya dalam larutan. 3.1.2 Menjelaskan kekuatan asam serta
basa dan kesetimbangan pengionannya
Kompetensi Dasar (Keterampilan) Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1 Menganalisis trayek perubahan pH 4.1.1 Menganalisis trayek perubahan pH
beberapa indicator yang diekstrak dari dalam sebuah percobaan .
bahan alam melalui percobaan . 4.1.2 Mempresentasikan hasil percobaan

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, diharapkan lebih meningkatkan


keaktifan peserta didik. Keefektifan dalam model ini adalah peserta didik lebih aktif dalam
berpikir dan memahami materi secara berkelompok dan melakukan investigasi dan inkuiri
terhadap permasalahan yang nyata di sekitarnya sehingga mereka mendapatkan kesan yang
mendalam dan lebih bermakna tentang apa yang mereka pelajari. Dengan menerapkan model
PBL pada pembelajaran ini, diharapkan peserta didik akan mampu menggunakan dan
menggembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah degan
menggunakan berbagai strategi penyelesaian.
D. Materi Pembelajaran
1. Konsep dan Prosedural : Konsep Asam dan Basa serta Kekuatannya dan
Pengionannya
2. Konsep : Asam dan Basa;
3. Faktual, Prosedural dan Metakogitif: Percobaan menganalisis pH Asam dan Basa.

E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Critical Thinking;
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi dan Penugasan;
3. Model Pembelajaran: Problem Based Learning.

F. Media dan Sumber Belajar


1. Media Belajar : LCD Proyektor, Powerpoint, dan Alat Peraga;
2. Sumber Belajar : - Buku Kimia SMA Kelas XI Kurikulum 2013;
- Buku Kimia Relevan;
- Internet.
G. Langkah Kegiatan

Rincian Kegiatan Waktu


Pendahuluan
1. Guru memberi salam, mengecek kehadiran
siswa, berdoa.
2. Guru sebagai apersepsi untuk mendorong 20 Menit
rasa ingin tahu siswa dan berpikir kritis
siswa.
Apersepsi:
Guru menggali pengetahuan siswa tentang
konsep asam dan basa, berupa pertanyaan:
“Seperti apa asam?”
“Seperti apa basa?”
“Contoh asam dan basa dikehidupan sehari-
hari?”
3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan
penjelasan tentang manfaat menguasai
materi pembelajaran.
Kegiatan Inti
Fase I: Orientasi siswa pada masalah
1. Guru memberikan masalah dengan
menggunakan power point kepada siswa
mengenai konsep asam dan basa.
2. Guru mengingatkan sedikit tentang materi
yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya yang berhubungan drngsn
pembelajaran pada hari ini.
3. Jika ada siswa yang mengalami masalah,
guru mempersilakan siswa lain untuk
memberikan tanggapan. Bila diperlukan,
guru memberikan bantuan secara klasikal
melalui pemberian scaffolding.
4. Guru meminta siswa menuliskan informasi
yang terdapat dari masalah tersebut secara 95 Menit
teliti dengan menggunakan bahasa sendiri
sehingga mudah dipahami
Fase II: Mengorganisasikan siswa belajar
1. Guru meminta siswa membentuk kelompok
heterogen sesuai pembagian kelompok yang
telah direncanakan oleh guru
2. Guru mempersiapkan alat percobaan asam
dan basa sederhana, kemudian
mendemonstrasikan di kelas dengan
bantuan peserta didik.
3. Guru meminta peserta didik menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan
4. Guru membagikan Lembar Aktivitas Siswa
yang berisikan masalah dan langkah-
langkah pemecahan serta meminta siswa
berkolaborasi untuk menyelesaikan
masalah.
5. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja,
mencermati dan menemukan berbagai
kesulitan yang dialami siswa, serta
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami.
6. Guru memberi bantuan scaffolding
berkaitan dengan kesulitan yang dialami
oleh siswa baik secara individu, klasikal,
maupun kelompok.
7. Mendorong siswa agar bekerjasama dalam
kelompok untuk memecahkan masalah
yang diberikan oleh guru
Fase III: Membimbing penyelidikan indivisu
dan kelompok
1. Meminta siswa agar dapat meihat
hubungan-hubungan berdasarkan data atau
informasi yang terdapat dalam
permasalahan yang diberikan
2. Guru meminta siswa agar mendiskusikan
proses penyelesaian permasalahan yang
diberikan. Bila siswa belum mampu
menyelesaikannya, guru kemudian
memberikan scaffolding agar siswa
memiliki ide untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Fase IV: Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
1. Guru meminta siswa menyiapkan laporan
hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci
dan sistematis.
2. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja
menyusun laporan hasil diskusi, dan
memberi bantuan, bila diperlukan
3. Guru meminta siswa menentukan
perwakilan kelompok secara musyawarah
untuk menyajikan (mempresentasikan)
hasil diskusi mereka di depan kelas
Fase V: Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1. Guru meminta semua kelompok
bermusyawarah untuk menentukan satu
kelompok yang mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil diskusinya di
depan kelas secara runtun, sistematis,
santun dan hemat waktu.
2. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa dari kelompok penyaji untuk
memberikan penjelasan tambahan dengan
baik
3. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji dengan sopan.
4. Guru melibatkan siswa mengevaluasi
jawaban kelompok penyaji serta masukan
dari siswa yang lain dan membuat
kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa adalah benar.
5. Guru memberi kesempatan kepada
kelompok lain yang mempunyai jawaban
berbeda dari kelompok penyaji pertama
untuk mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya secara runtun, sistematis,
santun dan hemat waktu. Apabila ada lebih
dari satu kelompok, maka guru meminta
siswa bermusyawarah menentukan urutan
penyajian.
6. Guru mendorong agar siswa secara aktif
terlibat daalam diskusi kelompok serta
sling membantu untuk menyelesaikan
masalah terseut.
7. Selama siswa bekerja di dalam kelompok,
guru memperhatikan dan mendorong
semua siswa untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaaannya.
8. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi
tiap kelompok
9. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan
semua siswa pada kesimpulan mengenai
permasalahan konsep asam dan basa
tersebut.
Penutup
Evaluasi
1. Guru meminta siswa memberikan
kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran
mengenai konsep asam dan basa seta
kekuatannya dan pengionannya dalam 20 Menit
suatu larutan.
2. Guru memberikan soal latihan untuk
dikerjakan dirumah kepada siswa dan
memberikan pesan agar tetap giat belajar.
3. Guru mengakhirir kegiatan pembelajaran
dan meninggalkan ruangan kelas
4. Tugas dan hasil diskusi dikumpul sebagai
penilaian tugas kelompok dan latihan
mandiri.

H. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
No Aspek Teknik Waktu
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran terhadap perbedaan strategi
berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan
masalah
d. Tangguh, disiplin, dan jujur dalam
menyelesaikan tugas belajar
2. Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian
a. Menganalisis konsep asam dan basa hasil diskusi permasalahan
yang
diberikan.
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian
a. Terampil dalam menyajikan data dan tuugas
mengkomunikasikannya di depan
kelas

2. Aspek Penilaian
Penilaian Afektif
No. Nama Siswa Kerjasama Disiplin Kejujuran Aktivitas
1. Bella Iaskyana
2. Jesika M Lubis
3. Falentina
4. Fajrin Dwi Aulia
Pedoman Penilaian: A = Amat Baik ; B = Baik ; C = Cukup
LAMPIRAN MATERI
ASAM DAN BASA

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan Swedia yang
memenangkan hadiah nobel atas karyanya di bidang ionisasi, memperkenalkan pemikiran tentang
senyawa yang terpisah atau terurai menjadi bagian ion-ion dalam larutan. Dia menjelaskan
bagaimana kekuatan asam dalam larutan aqua (air) tergantung pada konsentrai ion-ion hidrogen
di dalamnya.

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah
zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan
pembawa sifat basa adalah ion OH–. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air
mengalami ionisasi sebagai berikut.

HxZ ⎯⎯→ x H+ + Zx–

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan
ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.

Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut.

M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + x OH–

Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.

Asam sulfat dan magnesium hidroksida dalam air mengion sebagai berikut.

H2SO4 ⎯⎯→ 2 H+ + SO42–

Mg(OH)2 ⎯⎯→ Mg+ + 2 OH–

A. Kekuatan Asam
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H+ yang dihasilkan
oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+
yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Asam Kuat
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
2. Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi
kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan
sebagai berikut.
HA(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)
Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke
kanan, akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan
ukuran kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.
Berdasarkan persamaan di atas, karena pada asam lemah [H+] = [A–],
maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

B. Kekuatan Basa
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH– yang dihasilkan oleh senyawa
basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan
basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-
ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.
Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)
2. Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi
ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ M+(aq) + OH–(aq)
Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb
bertambah besar.
Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar Kb makin kuat
basa. Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M+] = [OH–], maka
persamaan di atas dapat diubah menjadi:

Anda mungkin juga menyukai