Anda di halaman 1dari 5

KIMIA KOMPLEKS

TEORI PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS

Dosen Pengampu: Eka Putra Ramdhani, S.T., M.Si.

Disusun Oleh:

Falentina Hutasoit (160384204025)

Jesika Melshandy Lubis (160384204003)

Putri Ayusari (160384204006)

Yunita A’isara (160384204026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Puji Syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, Tim Penulis dapat menyelesaikan makalah kimia kompleks yang
berjudul “Teori Pembentukan Senyawa Kompleks” ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan laporan ini kepada Bapak Eka Putra Ramdhani,
S.T.,M.Si., selaku Dosen Pengajar yang mengarahkan, memberi motivasi, dan
masukan kepada tim penulis hingga terselesaikannya makalah guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Kimia Kompleks.

Dengan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Penulis


menyadari bahwa masih banyak kekurangan secara penulisan maupun pembahasan
dalam makalah ini. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat Penulis
harapkan agar dapat lebih baik kedepannya.

Akhir kata Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Tanjungpinang, 2l September 2018

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Senyawa kompleks atau senyawa koordinasi adalah senyawa yang paling
tidak satu ion kompleks. Ion kompleks terdiri dari satu atom pusat (central metal
cation) berupa logam transisi ataupun logam pada golongan utama, yang
mengikat annion atau molekul netral yang disebut ligan (ligans). Agar senyawa
kompleks dapat bermuatan netral, maka ion kompleks dari senyawa tersebut,
akan bergabung dengan ion lain yang disebut counter ion. Jika ion kompleks
bermuatan positif, maka counter ion pasti akan bermuatan negatif dan
sebaliknya.
Terdapat empat sejarah tentang teori koordinasi ini antara lain: Teori
Ammonium Graham, Teori Senyawa Molekular Kekule, Teori Rantai
Blomstrand-Jorgensen, Teori Werner. Alfred Werner adalah orang yang pertama
kali yang menemukan struktur dari senyawa kompleks. Dia menyelidiki
serangkaian senyawa seperti kobalt, yang mengandung satu ion kobalt (III) tiga
ion klorida dan sejumlah molekul amoniak.
Pada tahun 1869 Blomstrand (Swedia) mengajukan teori untuk struktur
komplek logam karena tiap-tiap unsurnya mempunyai valensi yang tetap
sehingga Blomstrand-Jorgensen menyatakan bahwa dalam kompleks kobalt (III)
hanya ada tiga ikatan.

1.2 Tujuan

Adaapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui sejarah teori
rantai Blomstrand-Jorgensen dan teori Werner.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Alfred Werner dan Teori Koordinasi

Zat yang sekarang kita sebut senyawa koordinasi telah dikenal selama hampir 200
tahun ketika kimiawan muda Swiss Alfred Werner mulai mempelajarinya pada tahun
1980-an. Dia menyelidiki serangkaian senyawa seperti kobalt, ditunjukkan pada
table.didalam table semua mengandung 1 ion kobalt (III), 3 ion klorida dan sejumlah
molekul ammonia. Pada saat itu tidak ada teori yang dapat menjelaskan bagaimana
senyawa dengan rumus kimia yang mirip bahkan sama persis, dapat memiliki sifat
yang berbeda-beda.

Tabel 23.10 Some Coordination Compounds of Cobalt Studied by


Werner
  Werner's Data*  
Traditional Total Charge of
Free Cl- Modern Formula
Formula Ions Complex Ion
CoCl3.6NH3 4 3 [Co(NH3)6]Cl3  3+
 CoCl3.5NH3 3 2 [Co(NH3)5Cl]Cl2  2+
 CoCl3.4NH3 2 1 [Co(NH3)4Cl2]Cl  1+
 CoCl3.3NH3   0 0   [Co(NH3)3Cl3]  -

Setelah dilakukannya eksperimen oleh Werner muncullah gagasan baru dari


werner tentang ide ompleks koordinasi. Kompleks koordinasi memiliki atom pusat
dikelilingi oleh molekul atau anion yang berikatan secara kovalen dengan jumlah
yang teteap. Kompleks koordinasi bisa dalam keadaan netral atau bermuatan positif.
Untuk membentuk netral maka kompleks harus bergabung dengan counter ion.
Dalam gagasannya werner jug mengusulkan dua jenis valensi, valensi primer dan
valensi skunder. Valensi primer terkenal dengan biloks atom pusat sedangkan valensi
sekunder dikenal dengan bilangan koordinasi.

Padahal Werner adalah seorang ahli kimia organic dia sangat berjasa dibidang
anorganik terutama senyawa kompleks. Maka, atas jasanya itulah Warner dapat
penghargaan pada tahun 1913.

Anda mungkin juga menyukai