Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rafli Fachrezi

NIM : F1317058

Kelas : S1 Akuntansi Transfer B 2017

Review Riset Akuntansi

1. Dalam artikel dijelaskan adanya beberapa gab. Coba jelaskan mana yang
dimaksud gab dalam artikel tersebut. jika saudara akan melakukan riset baru
dalam tahun 2018/2019 sekarang ini, dapatkan gambaran riset gab yang lebih
relevan/baru sesuai gambaran terkini.
Jawaban:
a. Gap yang ditemukan dalam artikel ini yaitu pada penilitian terdahulu yang
ditulis oleh Beaver pada tahun 1966 terdapat klasifikasi rasio untuk dapat
membedakan perusahaan yang pailit dan non-pailit. Pada tahun 1970
artikel yang ditulis Meyer and Piefer dalam penelitiannya menggunakan
pendekatan Ordinary Least Square untuk memprediksi kebangkrutan
bank, sedangkan penelitian Payamta menggunakan Multiple Discriminant
Analysis.
b. Gambaran research gap yang lebih baru/relevean sesuai gambaran terkini
penulis dapat menambahkan variabel independen pengaruh koneksi
politik. Koneksi politik sendiri memiliki pemahaman bahwa top
management/Direksi/Komisaris perusahaan memiliki relasi dengan
pejabat pemerintahan maupun mantan pejabat pemerintahan serta sedang
menduduki suatu jabatan di struktur pemerintahan. Dengan adanya
koneksi politik tersebut perusahaan diharapkan dapat terhindar dari
ancaman kebangkrutan maupun mendapat keuntungan lainnya dengan
memiliki orang – orang yang terkait dengan pemerintah.
2. Dalam artikel ini dijelaskan manfaat rasio rasio keuangan yang terkandung
dalam suatu laporan keuangan, serta digunakan landasan teori sinyal
fundamental. Coba dapatkan artikel yang relevan untuk menjelaskan tentang
teori sinyal fundamental. Buatlah ringkasan tentang artikel yang ditulis oleh
Lev & Thiagarajan 1992, atau artikel yang lebih baru.
Jawaban:
1. Artikel yang relevan untuk menjelaskan tentang teori sinyal fundamental
adalah artikel yang ditulis oleh Perkasa Agape Soebijakto (2013) dengan
judul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi Pasar terhadap
Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2006 – 2010)”. Dalam artikel ini dijelaskan
bahwa faktor fundamental memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return saham. Hal ini berarti apabila faktor fundamental semakin tinggi
maka tingkat return saham juga akan semakin tinggi. Semakin baik rasio
faktor fundamentalnya, semakin baik pula kinerja perusahaan. Hal ini akan
berdampak pada return saham perusahaan yang baik juga. Sedangkan nilai
kapitalisasi pasar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return
saham. Hal tersebut dikatakan wajar apabila perusahaan melakukan
stocksplit yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar dalam indeks
LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Aktivitas split memiliki pengaruh
signifikan terhadap harga saham, volume perdagangan, dan presentase
spread, tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap varians
saham dan abnormal return baik ditinjau secara individual maupun
portofolio. Dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan tersebut maka
tidak ada perubahan juga pada return saham.
2. Ringkasan tentang artikel yang ditulis oleh Lev & Thiagarajan (1992):
Lev dan Thiagrajan yang meneliti tentang hubungan informasi keuangan
dengan memprediksi laba di masa mendatang. Sampel penelitian yaitu
perusahaan-perusahaan yang memiliki data untuk semua 12 faktor
fundamental. Periode penelitian selama 1974-1988 Variabel yang
digunakan yaitu: inventory, account receivable, capital expenditure, R&D,
gross margin, sales and administrative expenses, provision for doubtful
receivable, effective tax, order backlog, labor force, LIFO earnings, audit
qualification. Peneliti menggunakan teknik analisis yaitu multiple
regressions analysis. Hasil penelitian yang menunjukkan berpengaruh
signifikan negatif adalah inventory, account receivable, capital
expenditure, gross margin, selling and administrative expenses, order
backlog, effective tax rate, labor force, audit qualification, provision for
doubtful receivable, R&D. LIFO menunjukkan hasil berpengaruh
signifikan positif hanya pada tahun 1970-an, sedangkan LIFO
menunjukkan hasil berpengaruh signifikan negatif pada tahun 1980-an
(kecuali tahun 1988).
3. Dalam artikel tersebut terdapat teori prediksi kebangrutan perusahaan,
sebagaimana dinyatakan oleh Altman. Tugas saudara menjelaskan tentang teori
prediksi kebangruatan terkini dari yang sebelumnya dikembangkan oleh
Altman.
Jawaban:
Artikel yang menjelaskan tentang teori prediksi kebangkrutan perusahaan
ditulis oleh Asep Muslihat, Edi Suswardji Nugroho, dan Ray Malkhia Hidajat
(2018) dengan judul “Analisis Tingkat kebangkrutan Perusahaan dengan
Menggunakan Z-Score Altman Pada Perusahaan Tambang Batubara yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015”. Dalam penelitian
tersebut menunjukkan bahwa model Z-Score Altman dapat diimplementasikan
dalam mendeteksi kemungkinan terjadi kebangkrutan pada perusahaan
tambang batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari analisis
kebangkrutan menggunakan metode Altman ini pada tahun 2011 – 2015
menunjukkan bahwa empat perusahaan diprediksi bangkrut yaitu PT. Adaro
Energy, Tbk, PT. Perdana Karya Perkasa, TBK, PT. Atlas Resource, Tbk, dan
empat perusahaan lain diprediksi dalam keadaan non bangkrut yaitu: PT.
Resource Alma Indonesia, Tbk, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk, PT. Bukit
Asam, Tbk, dan PT. Harum Energy, Tbk.
4. Buatlah rencana riset (proposal) baru yang mungkin dilakukan sekarang,
dengan acuan utama dari artikel tersebut (Payamta, 2010). Tunjukkan
kebaruan/orisinalitas rencana penelitian saudara.
Jawaban:
Rencana riset/proposal yang akan saya buat yaitu dengan menggunakan
variabel koneksi politik ke dalam penelitian ini. Latar belakangnya adalah
dikarenakan sebentar lagi Indonesia akan mengalami tahun politik, lalu banyak
Pejabat – pejabat pemerintahan yang memiliki kedudukan di level top
management perusahaan – perusahaan Indonesia maka dari itu saya tertarik
untuk mengambil rencana meneliti hal tersebut. Dalam penelitian yang akan
saya lakukan tersebut saya ingin meneliti apakah terdapat hubungan antara
koneksi politik dalam manajemen perusahaan terhadap tingkat kebangkrutan
suatu perusahaan. Atau apakah dengan adanya koneksi politik tersebut
memberi keuntungan bagi perusahaan untuk terhindar dari kebangkrutan dan
memiliki keuntungan – keuntungan lainnya.
Populasi dan sampel yang akan saya gunakan dalam rencana riset ini adalah
Perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013 – 2017.

Anda mungkin juga menyukai