Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SILVIA MASRUROTIN

NPM : 21701081298
KELAS : M – 01

1. Fungsi-Fungsi Manajerial dalam MSDM


Untuk dapat melaksanakan tugas dan menjalankan perannya dengan baik dan benar, maka
sebuah manajemen memiliki peran yang dapat mendukung dan membantu dalam penerapannya.
Dalam manajemen terdapat 4 (empat) fungsi atau aktifitas menurut beberapa ahli, sebagai
berikut:
1) Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga kerja, agar sesuai
dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya
tujuan. Menurut Robbins dan Coulter (2012):“As managers engage in planning, they set
goals, establish strategies for achieving those goals, and develop plans to integrate and
coordinate activities.” Perencanaan (Planning) adalah fungsi manajemen yang mencangkup
proses mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan
menyusun rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan sejumlah kegiatan. Bagi
manajer SDM, proses perencanaan berarti menentukan kemajuan suatu program SDM yang
akan berguna dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bagi perusahaan.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur pegawai dengan menetapkan pembagian
kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi, dalam bentuk bagan
organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Organisasi yang baik
akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
3) Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai agar mau kerja sama dan
bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan
dilakukan oleh pemimpin yang dengan kepemimpinannya akan memberi arahan kepada
pegawai agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Adapun pengadaan merupakan
proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan pegawai
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengadaan yang baik akan membantu
terwujudnya tujuan.
4) Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai menaati peraturan organisasi dan
bekerja sesuai dengan rencana. Bila terdapat penyimpangan diadakan tindakan perbaikan
dan atau penyempurnaan. Pengendalian pegawai meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku
kerja sama dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

2. Fungsi-Fungsi Operasional dalam MSDM


Fungsi operasional dalam manajemen sumber daya manusia merupakan dasar pelaksanaan
MSDM yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia secara fungsional memiliki beberapa fungsi yang saling terkait
satu sama lain dan operasional yang dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia sesuai
dengan fungsi yang dimilikinya. Berdasarkan pendapat Gaol (2014: p65) terdapat 6 fungsi
operatif manajemen sumber daya manusia, yaitu:
1. Pengadaan (Procurement)
Fungsi operasi manajemen SDM yang pertama adalah pengadaan (procurement). Fungsi
pengadaan berhubungan dengan mendapatkan jenisdan jumlah tenaga kerja yang penting untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Fungsi ini berkaitan dengan bagaimana penentuan kebutuhan
sumber daya manusia berikut perekrutan, penyeleksian dan penempatan kerja.
2. Pengembangan (Development)
Setelah tenaga kerja diperoleh, mereka harus mengalami perkembangan. Perkembangan yang
berkaitan dengan peningkatan keahlian melalui pelatihan, yang penting bagi kinerja pekerjaan.
Kegiatan ini sangat penting dan akan terus berkembang dikarenakan perubahan perubahan
teknologi, penyesuaian kembali jabatan, dan meningkatnya kerumitan tugas-tugas manajerial.
Dengan adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka perlu
diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan
organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah dengan pengembangan organisasi.
Apabila organisasi itu ingin berkembang maka seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber
daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan
dan pelatihan yang berkesinambungan.
Definisi pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui
pendidikan dan pelatihan. Adapun tujuan dari pengembangan karyawan adalah menyangkut
beberapa hal, diantaranya:
a. Produktivitas Kerja
Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas
produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan yang
semakin membaik.
b. Efisiensi
Penegmbangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan
mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relative mengecil
sehingga daya saing perusahaan semakin besar
c. Mengurangi Kerusakan
Pengembangn karyawan juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan
mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanaan pekerjaannya.
d. Mengurangi kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah
biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.
e. Meningkatkan Service
Pengembangan akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan kepada
nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang
sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan yang bersangkutan.
f. Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilannya
sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik
g. Karir
Dengan pengembangan, kesempatan untuk untuk meningkatkan karir karyawan semakin besar,
karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya
didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang
h. Konseptual
Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang
lebih baik karena technical skill, human skill dan managerial skill-nya lebih baik
i. Leadership
Dengan pengembangan kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation-nya
lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama vertical dan horizontal semakin
harmonis
j. Incentives
Pengembangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang
didasarkan pada prestasi kerja para karyawan.
k. Consumer Satisfaction
Pengembangan para karyawan akan searah dengan pengembangan kualitas produk, dan layanan
sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen.
Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam
program pengembangan perusahaan yang dirumuskan oleh bagian atau suatu tim pengembangan.
Metode pengembangan terdiri atas metode latihan atau training yang diberikan kepada karyawan
operasional dan metode pendidikan atau lecturing yang khusus diberikan kepada karyawan
manajerial.
1. On the Job Training
Yaitu pelatihan dengan instruksi, maksudnya adalah para pekerja ditempatkan dalam kondisi riil
dibawah bimbingan dan supervise dari seorang pegawai senior atau supervisor. Metode ini
menggunakan pendekatan Job Instruction Training yakni instruktur memberikan pelatihan
kepada pegawai senior atau supervisor kemudian pegawai senior memberikan pengalamannya
kepada pekerja.
2. Vestibule
Yakni suatu metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau workshop yang bia sanya
diselenggarakan dalam suatu perusahaan industry untuk memperkenalkan pekerjaan kepada
karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjan tersebut. Tentunya dengan duplikasi
bahan, alat-alat dan konisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya.
3. Demonstrasi
Yakni metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara
mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.
Peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya, diberikan penjelasan-penjelasan bahkan kalau
perlu mencoba mempraktekannya sendiri.
4. Programmed Instruction
Merupakan bentuk pelatihan agar peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah
pengerjaan sudah diprogram, biasanya dengan computer, buku atau mesin pengajar. Instruksi
terprogram meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa
sehingga dapat dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan.
5. Magang
Melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada teknik
off the job training. Banyak pekerja ketrampilan tangan seperti tukang pipa dan kayu, dilatih
melalui program magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan bisa disamakan dengan magang
karena menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta sekaligus memiliki feedback yang
tinggi pula.
Sedangkan untuk pengembangan dengan metode lecturing, ada beberapa pendekatan yang bisa
dipakai, namun dalam makalah ini pemakalah hanya menyajikan lima metode yang paling sering
digunakan dalam suatu perusahaan:
a. Seminary
Metode ini menggunakan pendekatan ceramah atau presentasi dari instruktur. Gunanya tentu
untuk meningkatkan kemampuan manajerial para pimpinan. Metode ini dilakukan dalam dalam
suatu classroom dengan jangkauan audiens yang banyak!
b. Lokakarya
Menggunakan pendekatan yang mirip dengan seminary, yakni menggunakan ceramah atau
presentasi, namun bedanya, peserta tidak pasif mendengarkan begitu saja, tapi juga turut diminta
partisipasinya dalam memecahkan suatu masalah.
c. Under Study
Hampir sama dengan on the job training, hanya bedanya dilakukan dalam tataran kepemimpinan.
Dimana calon pemimpin dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya. Calon
dipersiapkan untuk mengisi jabatan apabila pimpinannya berhenti.
d. Job Rotation
Adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu
jabatan ke jabatan lainnya secara periodic untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada
setiap jabatan. Hal ini merupakan antisipasi jika ia dipromosikan, ia akan siap, memiliki
pengetahuan dan kapasitas yang baik
e. Coaching dan Counseling
Coaching adalah suau metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan
ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini, supervisor diperlukan sebagai
petunjuk untuk memberitahukan kepada para peserta mengenai tugas yang akan dilaksanakan
dan bagaimana cara mengerjakannya. Sedangkan counseling adalah suatu cara pendidikan
dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi,
seperti keinginannya, ketakutannya dan aspirasinya.
3. Kompensasi (Compensation)
Fungsi ini didefinisikan sebagai pemberian upah yang cukup dan wajar kepada tenaga kerja atas
kontribusi/jasa mereka terhadap tujuan-tujuan organisasi.
4. Integrasi / Penyatuan (Integration)
Walaupun sudah menerima pegawai, sudah mengembangkannya, dan sudah memberikan
kompensasi yang memadai, perusahaan masih menghadapi masalah yang sulit, yaitu “integrase /
penyatuan”. Dalam hal ini pegawai secara individu diminta mengubah pandangannya,
kebiasaannya, dan sikapsikap lainnya yang selama ini kurang menguntungkan bagi perusahaan
agar disesuaikan dengan keinginan serta tujuan perusahaan.
5. Perawatan / Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan berarti berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.
6. Pemisahan / Pelepasan / Pensiun (Separation)
Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika
paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka
tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung
jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,
dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik
mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya
dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga
karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha,
maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian
karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan
karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau
bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus
bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa
melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya
kepada karyawan. Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian,
maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No.
13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:
a. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu
tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus.
b. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya.
c. Pekerja menikah Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan
pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
d. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan
kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha,
atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama.
e. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan
pengusaha yang melakukan tindakan pidana kejahatan.
f. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis
kelami, kondisi fisik atau status perkawinan.
g. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan
kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat
dipastikan.
Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan
kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan
kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan.
Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.
b. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja.
c. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja.
d. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha
di lingkungan kerja.
e. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
f. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barang milik
perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan.
g. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di
tempat kerja.
h. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali
untuk kepentingan Negara. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang
diancam pidana 5 tahun atau lebih.
Semua kegiatan seperti di atas, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan
hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh
bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan.
Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama
masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya
untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan
lainnya. Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali
terhadap karyawan itu sendiri. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan
tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan
keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat
memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti,
agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup.

3. Peranan SDM dalam mencapai tujuan perusahaan


Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu elemen terpenting yang akan
memutar roda perusahan terus berjalan. Meskipun ini tidak berhubungan langsung dengan
keuangan atau pendapatan perusahaan, namun secara tidak langsung dapat berimbas pada kinerja
perusahaan. Hal ini karena pada dasarnya sumberdaya manusialah yang bergerak mengelola
perusahaan.

Manajemen SDM sangat perperan penting untuk mengatur pengelolaan SDM dan sumberdaya
perusahaan agar memberikan hasil maksimal dan memiliki loyalitas tinggi. Selain itu juga akan
memiliki profesionalitas terbaik yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan.

Setiap jajaran #manajemen SDM harus menciptakan SDM yang handal dan melakukan training,
coachingdan motivation pada setiap karyawan agar mampu menjalankan tugas sebagaimana
mestinya. Kemampuan inilah yang akan menjadi salah satu kunci kemajuan dan keberhasilan
dari sebuah perusahaan. Bahkan daya saing tinggi akan membuat karyawan siap dengan
tantangan arus globalisasi dan membuat perusahan mampu memanfaatkan peluang sebaik
baiknya.
Dalam jangka panjang, perusahan melalui manajemen sumberdaya manusia akan diarahkan
untuk :
1. Memberikan kesempatan sumber daya manusia untuk berkembang menjadi pribadi yang
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Selain untuk kebaikan perusahaan juga
untuk kebaikan perorangan itu sendiri.

2. Memperkuat produk unggulan di setiap unit kerja untuk menuju keunggulan kompetitif
dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam
perusahaan.
3. Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan
4. Dapat membangun peralatan produksi yang maju dan canggih
5. Melakukan reformasi manajemen administrasi secara sistematis dan terintegrasi agar
tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Sumber daya manusia yang bermutu semakin dibutuhkan setiap perusahan untuk mencapai
sasaran perusahaan. Semakin baik kualitas sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan maka
daya saing perusahaan tersebut akan semakin baik. Perusahaan harus melakukan program
training untuk meningkatkan kehandalan karyawan, kecerdasan dan integritasnya untuk
perusahaan.

Training menjadi salah satu program penting yang harus dilakuka oleh setiap karyawan yang
baru pertama kali masuk ke dalam perusahaan. Program ini memegang peranan penting sebagai
faktor pendukung yang memegang peranan penting pada berbagai sektor. Usaha ini juga akan
menyiapkan karyawan untuk dapat praktik langsung di lapangan, uji coba trobosan dan kerja
sama dalam sebuah tim.

Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting dalam sebuah perusahaan, hal ini terlihat
karena sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk kemajuan perusahaan tersebut. Bahkan sumber
daya manusia menjadi salah satu penentu kefektifan organisasi bisnis. Keberhasilan bisnis
menjadi salah satu tujuan dari pengelolaan manajemen sumber daya manusia.

Perusahaan wajib memberikan komitmen terhadap karyawannya untuk mendapatkan kesempatan


mewujudkan tujuan pribadi. Komitmen ini yang tertulis pada aturan dan prosedur dan pemilihan
manjer yang baik, memperjelas visi dan misi perusahaan. Selain itu juga untuk membentuk
tradisi perusahaan. Perusahaan juga wajib mendorong karyawannya untuk terus melakukan
pengembangan dan mengembangkan diri sebagaimana hak seorang karyawan.

Pemanfaatan sumber daya manusia haruslah berlangsung dengan baik dengan perencanaan
sumberdaya yangbaik pula. Dimulai dari pengaturan kembali dan penempatan SDM pada posisi
yang tepat. Menempatkan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya.
Sehingga pemberian kontribusi karyawan dapat berlangsung maksimal.

Hal ini menjadi salah satu tuntutan penting yang harus dikuasai oleh seorang manajer SDM,
apalagi dengan perkembangan zaman dan pergerakan ekonomi, arus informasi dan
perkembangan iptek semakin pesat membuat kualitas SDM semakin dibutuhkan dengan kualitas
terbaik.

Anda mungkin juga menyukai