OLEH :
LUSI NOVITASARI
NIM : A1R1 3040
i
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
LUSI NOVITASARI
NIM : A1R1 3040
ii
iii
iv
v
MOTTO
Bayangkan”
By : LusyNov
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
Dengan segala rasa syukur, terimakasih dan rasa cinta kasih sayang yang
tulus, ku persembahkan karya tulis ilmiah ini untuk :
vii
Bersihan Jalan Nafas Di Ruang Wijaya Kusuma RSUD dr. Iskak
Tulungagung, Studi Kasus, Pembimbing I : Siti Nurhasanah, S.Kep, Ns, M.MB,
II : Suharyoto, SKM, M.Kes. Program Studi DIII Keperawatan STIKes Hutama
Abdi Husada Tulungagung, 2016
ABSTRAK
viii
Kusuma Room Rsud Dr. Iskak Tulungagung, Case Studies, Supervisor I :Siti
Nurhasanah, S.Kep, Ns, M.MB, Supervisor II : Suharyoto, SKM, M.Kes. Study
Program DIII Nursing STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung, 2016
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
ix
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas berkah rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
2. Ibu Eny Masruroh, Skep, Ners, M. Kep, selaku Ketua Program Studi Diploma
3. Ibu Siti Nurhasanah, Skep, Ners, M.MB, selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak dr. Supriyanto, Sp. B, selaku direktur Rumah Sakit RSUD dr. Iskak
Tulungagung.
x
6. Ibu Sri Susiani, Amd. Kep, selaku kepala ruangan Wijaya Kusuma RSUD dr.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Diploma III Keperawatan STIKes
bantuannya.
9. Bapak, Ibu dan kakak saya tercinta yang telah memberikan dukungan baik
10. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
11. Kedua responden yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam penyusunan
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Kritik dan saran penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
xii
2. Mekanisme Pernafasan................................................................. 8
B. Konsep Bronchopneumonia .............................................................. 10
1. Definisi ......................................................................................... 10
2. Etiologi ......................................................................................... 11
3. Manifestasi Klinis ........................................................................ 11
4. Patofisiologi ................................................................................. 12
5. Komplikasi ................................................................................... 14
6. Pemeriksaan Diagnostik ............................................................... 14
7. Penatalaksanaan ........................................................................... 15
C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan .................................................. 16
1. Definisi ......................................................................................... 16
2. Tujuan Asuhan Keperawatan ....................................................... 16
3. Proses Keperawatan ..................................................................... 17
4. Tujuan Proses Keperawatan ......................................................... 17
5. Komponen/tahap Dalam Proses Keperawatan ............................. 18
D. Konsep Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas ................................. 24
1. Definisi ......................................................................................... 24
2. Batasan Karakteristik ................................................................... 24
3. Faktor Yang Berhubungan ........................................................... 25
4. Hasil NOC ................................................................................... 26
5. Tujuan/kriteria Evaluasi ............................................................... 26
6. Intervensi NIC ............................................................................. 26
7. Aktivitas Keperawatan ................................................................. 27
A. Hasil ................................................................................................... 37
1. Gambaran Lokasi Penelitian ........................................................ 37
A) Pengkajian .............................................................................. 38
B) Analisis Masalah .................................................................... 45
C) Diagnosis Keperawatan .......................................................... 46
D) RencanaTindakan Keperawatan ............................................. 47
xiii
E) Tindakan Keperawatan........................................................... 48
F) Evaluasi .................................................................................. 51
B. Pembahasan ........................................................................................ 54
1. Pengkajian .................................................................................... 54
2. Diagonis Keperawatan ................................................................. 55
3. Rencana Tindakan Keperawatan .................................................. 56
4. Tindakan Keperawatan................................................................. 57
5. Evaluasi ........................................................................................ 58
A. Kesimpulan ........................................................................................ 61
B. Saran ................................................................................................... 62
1. Untuk Pengembangan Ilmu ......................................................... 62
2. Untuk Pengembangan Program.................................................... 63
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagian bawah dan penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian pada
sampai bronchioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan
pada tahun 2013 kasus bronchopneumonia ditemukan ada 24,46% per 1000
xviii
1
2
menyebabkan kesulitan bernafas karena sekret yang tidak bisa keluar sehingga
akan terjadi kesulitan bernafas sampai terjadi henti nafas yang bisa
tidak cukup hanya mencakup askpek kuratif, tetapi harus mencakup aspek
xix
3
B. Batasan Masalah
Batasan masalah pada karya tulis ilmiah ini adalah pada pasien
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
xx
4
2. Tujuan khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
xxi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(paru kanan 3 lobus dan paru kiri 2 lobus), rongga pleura dan otot-otot
1) Rongga Hidung
Rongga hidung adalah dua kanal sempit yang satu sama lainnya
mukosa respirasi serta sel epitel batang, bersilia, dan berlapis semu.
5
xxii
6
2) Sinus Paranasal
3) Faring
esophagus dan batas tulang rawan krikoid. Faring terdiri atas tiga
1) Laring
bawahnya.
2) Trachea
xxiii
7
3) Bronchus
ini memiliki implikasi klinis tersendiri seperti jika ada benda asing
terminalis.
4) Alveoli
alveolaris. Setiap paru terdiri dari sekitar 150 juta alveoli (sakus
xxiv
8
alveoli di tahan oleh serat elastis. Jaringan elastis ini menjaga posisi
dari serat ini selama ekspirasi akan mengurangi ukuran alveoli dan
c) Paru
diafragma. Paru terdiri dari beberapa lobus yang di selaputi oleh pleura
terdiri atas dua bagian, yaitu paru kanan dan kiri. Pada bagian tengah
2. Mekanisme pernafasan
a) Ventilasi
xxv
9
terjadi, reflek batuk dan muntah, adanya mukus dan benda asing.
diproduksi saat terjadi peregangan sel alveoli dan di sekresi saat kita
maksimal.
b) Difusi gas
kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini
xxvi
10
O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah vena
c) Transportasi gas
(97%) dan larut dalam plasma (3%), sedangkan CO2 akan berikatan
plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 yang berada dalam darah
B. Konsep Bronchopneumonia
1. Definisi
yang meluas sampai bronchioli atau dengan kata lain peradangan yang
xxvii
11
parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda
asing yang di tandai dengan gejala panas yang tinggi, gelisah, dypsnea,
nafas cepat dan dangkal, muntah, diare, batuk kering dan produktif (Aziz
Alimul, 2006).
2. Etiologi
candida albicans), dan virus. Pada bayi dan anak kecil ditemukan
3. Manifestasi Klinis
b) Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40oC dan kadang
xxviii
12
mungkin hanya terdengar ronchi basah nyaring halus atau sedang. Jika
terdengar mengeras.
4. Patofisiologi
menghasilkan cairan edema yang kaya akan protein dalam alveoli dan
eksudat (nanah) dan sel epitel rusak. Bronchus dan sekitarnya penuh
dengan netrofil (bagian leukosit yang banyak pada saat awal peradangan
xxix
13
Pathway bronchopneumonia
Bakteri (pneumococcus,
streptococcus,
bronchopneumonia
haemoliticus,
stafilococus), dan virus.
Infeksi parenkim
paru (alveoli dan
bronchus)
Eksudat intra-
alveolus
Akumulasi sekret
Gangguan Ketidakefektifan
pertukaran gas bersihan jalan nafas
Oksigen berkurang
Hiperventilasi
xxx
14
5. Komplikasi
(Ngastiyah, 2005).
6. Pemeriksaan diagnostik
a) Foto thorax
b) Laboratorium
penyebab tidak dibiakan dari usapan tenggorok, dan mungkin juga dari
albuminuria ringan karena suhu yang naik dan sedikit torak hialin.
xxxi
15
7. Penatalaksanaan
xxxii
16
1. Definisi
untuk pasien merupakan salah satu wujud tanggung jawab dan tanggung
kesehatan.
kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam
memelihara kesehatannya.
xxxiii
17
3. Proses Keperawatan
berfokus pada pasien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling
secara umum, terdapat beberapa tujuan khusus sesuai dengan tahapan dari
dibutuhkan.
diagnosis ditegakan.
xxxiv
18
a) Tahap Pengkajian
1) Pengumpulan data
dengan pasien.
sebagainya.
xxxv
19
(1) Observasi
(2) Wawancara
2) Validasi data
3) Identifikasi pola/masalah
xxxvi
20
tidak terjadi.
xxxvii
21
masalah di banding yang lain pada situasi yang sama atau hampir
faktor resiko.
xxxviii
22
aktual atau resiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatu
c) Tahap Perencanaan
perencanaan diantaranya :
d) Tahap pelaksanaan/tindakan
1) Persiapan
2) Intervensi
xxxix
23
3) Dokumentasi
keperawatan.
e) Tahap Evaluasi
telah di tetapkan.
xl
24
teratasi.
atau kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal
NIC-NOC, 2011).
1. Definisi
2. Batasan Karakteristik
Subyektif : Dipsnea
xli
25
Obyektif :
wheezing).
d) Sianosis
g) Ortopnea
h) Gelisah
i) Sputum berlebihan
j) Mata terbelalak
xlii
26
5. Tujuan/Kriteria Evaluasi
1) Kemudahan bernafas.
atau trachea.
xliii
27
psikologis.
adekuat.
paru.
7. Aktivitas Keperawatan
a) Pengkajian
xliv
28
tambahan.
4) Ajarkan pasien untuk mengganjal luka insisi saat batuk, kalau ada
d) Aktivitas Kolaboratif
xlv
29
peralatan pendukung
e) Aktivitas Lain
3) Jika pasien tidak mampu ambulasi, pindahkan pasien dari satu sisi
f) Perawatan Dirumah
perawatan dirumah.
xlvi
30
menghindari allergen.
napasnya sendiri.
xlvii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang di pelajari berupa
1. Lokasi
Iskak Tulungagung.
2. Waktu
20 April 2016.
31
xlviii
32
C. Subyek Penelitian
jalan nafas.
D. Pengumpulan Data
kasus meliputi :
1. Wawancara
fungsional).
xlix
33
kebenaran informasi) dari tiga sumber data utama yaitu pasien, perawat,
F. Analisis Data
l
34
interpretasikan oleh peneliti, dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk
adalah :
1. Pengumpulan Data
keperawatan.
dibuat oleh peneliti dan mempunyai arti tertentu sesuai dengan topik
3. Penyajian data
dari responden.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
li
35
G. Etik Penelitian
3. Confidentiality (kerahasiaan).
penelitian.
lii
36
H. Keterbatasan
1. Surat balasan ijin penelitian dari rumah sakit yang keluarnya jauh
segera menyusul.
liii
BAB IV
Dalam bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan penelitian studi
kasus yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 20 April 2016, adapun hasilnya
sebagai berikut :
A. Hasil
rawat inap Wijaya Kusuma. Di ruang rawat inap Wijaya Kusuma ini
terdapat 6 ruangan, meliputi ruang kelas I, ruang kelas II, ruang kelas IIIA,
ruang kelas IIIB, ruang isolasi dan ruang Pediatric Intensive Care Unit
kelas IIIB bed no. 28, sedangkan pasien 2 (An. N) dirawat di ruang kelas II
bed no. 14. Pasien 1 dan pasien 2 dirawat di ruangan yang bersih dan
nyaman.
evaluasi.
liv
37
38
2. Pengkajian
Riwayat penyakit
Keluhan utama Batuk Batuk
Faktor yang memperberat Dahak tidak bisa keluar Dahak tidak bisa keluar
- Post Natal Pasien lahir dengan keadaan Pasien lahir dengan keadaan
sehat, BB lahir 2,8 kg, PB lahir sehat, BB lahir 2,6 kg, PB
50 cm lahir 49 cm
lv
39
- Luka / operasi Tidak terdapat luka operasi Tidak terdapat luka operasi
Tumbuh kembang :
- Tengkurap Usia 5 Bulan Belum bisa
- Duduk Usia 8 Bulan Belum bisa
- Berdiri Usia 13 Bulan Belum bisa
- Mengoceh Usia 14 Bulan Belum bisa
- Bicara Usia 17 Bulan Belum bisa
Riwayat imunisasi
- BCG 1x 1x
- DPT 3x 1x
- Campak 1x Belum dilakukan
- Hb 1x 1x
- Polio 4x 1x
Riwayat kesehatan keluarga Keluarga pasien tidak ada yang Keluarga pasien tidak ada
menderita penyakit menular yang menderita penyakit
ataupun menurun menular ataupun menurun
Riwayat psikososial Sebelum MRS pasien aktif Sebelum MRS pasien aktif
bermain, saat di RS pasien menggerakan tangan dan
lemah dan hanya beraktifitas kakinya, saat di RS pasien
diatas tempat tidur, sesekali di lemah dan sesekali di
gendong. gendong.
Riwayat seksual Pasien adalah seorang anak laki- Pasien adalah seorang anak
laki perempuan
Riwayat keluarga
- Keluarga inti Terdiri dari ayah, ibu dan pasien Terdiri dari ayah, ibu dan
pasien
- Lingkungan rumah dan Lingkungan rumah pasien Lingkungan rumah pasien
komunitas bersih bersih
Kultur dan kepercayaan Ayah dan ibu pasien beragam Ayah dan ibu pasien beragam
islam dan bersuku bangsa jawa islam dan bersuku bangsa
jawa
Fungsi dan hubungan Hubungan keluarga sangat erat Hubungan keluarga sangat
keluarga antara orang tua dan anak erat antara orang tua dan anak
Pola perilaku yang Pasien jarang mencuci tangan Pasien sering memasukan
memperngaruhi kesehatan setelah bermain tangannya ke dalam mulut.
lvi
40
(An. F) berjenis kelamin laki-laki dan berumur 19 bulan 5 hari sedangkan pasien 2
(An. N) berjenis kelamin perempuan dan berumur 2 bulan 22 hari. Kedua pasien
yang dirasakan kedua pasien sama yaitu batuk, sedangkan lamanya keluhan
selama 10 hari pada An. F dan 7 hari pada An. N. Akibat yang ditimbulkan dari
keluhan kedua pasien tersebut sama yaitu pilek dan diperberat dengan dahak yang
tidak bisa keluar. Untuk riwayat post natal, pasien 1 lahir dengan BB 2,8 kg PB 50
cm, sedangkan pasien 2 lahir dengan BB 2,6 kg dan PB 49 cm. Tumbuh kembang
tengkurap, duduk, dll karena usianya masih 2 bulan 22 hari. Imunisasi pada An. F
PEMERIKSAAN
FISIK DAN Pasien 1 ( An. F) Pasien 2 (An. N)
OBSERVASI
Keadaan umum Keadaan umum pasien lemah, Keadaan umum pasien lemah,
tampak gelisah, batuk, pilek dan rewel, batuk, pilek dan grok-
grok-grok. Terdapat akumulasi grok. Terdapat akumulasi sekret.
sekret. Terpasang infus D5 ¼ Terpasang O2 Nassal 1lpm dan
Ns 500cc pada tangan kanan. infus D10 1/5 Ns 500cc di tangan
kiri.
Suhu 38,6oC 36oC
Nadi 98 x/m 106 x/m
Tekanan darah - -
Respirasi 26x/m 36x/m
Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis
GCS (Glasgow Coma 4-5-6 4-5-6
Scale)
Tinggi badan 80 cm 56 cm
Berat badan 11,9 kg 3,9 kg
Status nutrisi : Status nutrisi :
Diketahui : BB : 11,9 Kg, TB : Diketahui : BB : 3,9 Kg, TB : 56
80 Cm, Nilai Med : 11,0, Sd Up Cm, Nilai Med : 4,6, Sd Up : 0,6,
lvii
41
= 0,6 = -1,2
Kesimpulan : status gizi baik /
normal Kesimpulan : status gizi baik /
normal
Pemeriksaan Fisik ( 6B )
B1. Breathing Bentuk thorax simetris, nafas Bentuk thorax simetris, nafas
spontan, frekwensi nafas 26 spontan frekwensi nafas 32 x/m,
x/m, irama regular, tidak ada irama regular, pasien terpasang
tanda tanda kesulitan bernafas, O2 Nassal 1lpm, ekspansi
ekspansi simetris, palpasi simetris, palpasi getaran suara
getaran suara simetris kanan seimbang kanan kiri, perkusi
kiri, perkusi pekak karena pekak karena ada sekret,
terdapat sekret, auskultasi suara auskultasi suara nafas vesikuler,
nafas vesikuler, suara ucapan suara ucapan kanan kiri
kanan kiri seimbang, terdapat seimbang, terdapat suara
suara tambahan ronchi. tambahan ronchi.
B2. Bleeding Ictus cordis teraba pada ICS Ictus cordis teraba pada ICS
(Intercostae) V, batas jantung (Intercostae) V, batas jantung
bagian atas ICS II linea bagian atas ICS II linea sternalis
sternalis dextra, batas jantung dextra, batas jantung bagian
bagian bawah ICS V mid bawah ICS V mid clavicula
clavicula sinistra, bunyi jantung sinistra, bunyi jantung I lup (ICS
I lup (ICS IV dan V mitral IV dan V mitral tricuspid), bunyi
tricuspid), bunyi jantung II dup jantung II dup (ICS II dan III
(ICS II dan III aorta pulmonal), aorta pulmonal), tidak ada bunyi
tidak ada bunyi jantung jantung tambahan, frekwensi
tambahan, frekwensi denyut denyut jantung 122 x/m. CRT
jantung 100 x/m. CRT (Capillary Refill Time) < 3 detik,
(Capillary Refill Time) < 3 akral hangat, suhu 36,5 oC.
detik, akral hangat, suhu 37,5oC.
B3. Brain Kesadaran compos mentis, GCS Kesadaran compos mentis, GCS
4-5-6, tidak ada gangguan 4-5-6, tidak ada gangguan syaraf
syaraf otak, tidak terdapat tanda otak, tidak terdapat tanda – tanda
– tanda rangsangan otak, fungsi rangsangan otak, fungsi sensorik
sensorik dan motorik baik. dan motorik baik.
lviii
42
umum kedua pasien lemah, tanda-tanda vital dalam batas normal, kesadaran
Compos Mentis, GCS 4-5-6 dan status nutrisi baik pada kedua pasien. Pada
paru-paru kanan dan kiri, ekspansi paru simetris, irama nafas teratur. Hanya saja
bernafas. Pada pemeriksaan fisik B2-B6 pada kedua pasien tidak ditemukan
adanya kelainan.
HEMATOLOGI
Hematologi lengkap
Hemoglobin 13.4 L 11.8 L 10.1 L 10.1 g/dl 12.0-16.0
Jumlah eritrosit 5.20 4.54 4.21 4.44 10^6/uL 4.00-5.30
Hematokrit 42.2 37.1 33.8 32.2 % 35.0-45.0
MCV,
MCH,MCHC
MCV 51.8 81.7 H 100.0 90.1 fL 75.0-91.0
MCH 25.8 26.0 29.9 30.1 pg 25.0-33.0
MCHC 31.6 31.8 L 29.9 31.4 g/L 31.0-37.0
lix
43
(White Blood Cell) yang tinggi yaitu 16.35 10^3/uL, begitu juga pada pasien 2
(An. N) pada pemeriksaan tanggal 16 april 2016 jumlah WBC (White Blood Cell)
lx
44
mendapatkan obat oral Isprinol syrup 3x ½ cth, dan Puyer batuk 3x1saset. Pada
pasien 2 setelah nebulizer dilakukan suction sedangkan pada pasien 1 tidak karena
lxi
45
mengeluh batuk, pilek dan dahak tidak bisa keluar, dan data observasi yang di
dapat dari kedua pasien ini sama, terdapat suara tambahan ronchi, adanya
akumulasi sekret, pasien tampak gelisah dan hasil pemeriksaan X-Ray thorax
lxii
46
jalan nafas.
DO :
1. Keadaan umum lemah
2. Suara nafas tambahan ronchi
3. Irama nafas teratur
4. RR 26x/m
5. Pasien batuk dan pilek
6. Terdapat sekret
7. Pasien tampak gelisah
8. Xray Thorax : Bronchopneumonia
DO :
1. Keadaan umum lemah
2. Suara nafas tambahan ronchi
3. Irama nafas teratur
4. Terpasang O2 Nassal 1lpm
5. RR 32x/m
6. Pasien batuk dan pilek
7. Terdapat sekret
8. Pasien tampak gelisah
9. Xray Thorax : Bronchopneumonia
yang muncul pada kedua pasien sama yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas
yang di tandai dengan adanya akumulasi sekret dan di tandai dengan kedua
orangtua pasien mengataan anaknya batuk, pilek dan dahak tidak bisa keluar,
lxiii
47
selain itu pada observasi di dapatkan keadaan umum lemah, suara nafas tambahan
ronchi, irama nafas teratur, pasien batuk dan pilek, terdapat sekret, pasien tampak
O2 Nassal 1lpm.
lxiv
48
masalah dari kedua pasien sama yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas, maka
perencanaan tindakan keperawatan dari RSUD dr. Iskak Tulungagung juga sama
yaitu dengan manajemen jalan nafas diantaranya Observasi tanda dan gejala
(Mempertahankan posisi, Minum hangat, Latih nafas dalam dan batuk efektif,
Lakukan fisioterapi dada, Lakukan suction bila perlu), Kolaborasi dengan dokter
lxv
49
12.00 Mengobservasi
TTV, dan irama
pernafasan
- Suhu
36.8oC
- Nadi 98x/m
- RR 28x/m
- Irama nafas
teratur
lxvi
50
lxvii
51
posisi tangan
membentuk
seperti mangkok
dilakukan
selama 1-2
menit.
telah disusun selanjutnya dilaksanakan pada kedua pasien dengan waktu yang
berbeda, hanya sebagian saja rencana yang telah disusun dilakukan pada kedua
pasien dan pelaksanaan nya tidak runtut sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat. Selain itu, yang membedakan adalah pada pasien 1 (An . F) tidak
dilakukan tindakan suction post nebul karena dengan batuk dahak pasien bisa
keluar.
lxviii
52
cukup
Planning : Planning : 2. RR normal 26x/m
Intervensi dilanjutkan Intervensi dilanjutkan 3. Irama nafas teratur
1. Observasi tanda dan 1. Observasi tanda dan 4. Tidak ada dypsnea
gejala ketidakefektifan gejala ketidakefektifan 5. Ronchi terdengar
bersihan jalan nafas bersihan jalan nafas sama-samar
2. Lakukan fisioterapi 2. Kolaborasi dengan
dada (clapping) dokter untuk pemberian Planning :
3. Kolaborasi dengan nebulizer Intervensi dilanjutkan
dokter untuk pemberian 3. Kolaborasi dengan 1. Observasi tanda dan
nebulizer dokter dalam pemberian gejala
4. Kolaborasi dengan terapi ketidakefektifan
dokter dalam pemberian 4. Observasi TTV dan bersihan jalan nafas
terapi irama pernafasan 2. Kolaborasi dengan
5. Observasi TTV dan dokter untuk
irama pernafasan pemberian nebulizer
3. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
4. Observasi TTV dan
irama pernafasan
lxix
53
teratasi sebagian dengan kriteria kedua orang tua pasien mengatakan batuk
anaknya sudah berkurang, keadaan umum cukup, tanda-tanda vital dalam batas
normal, masih ditemukan adanya sekret, dan pada pasien 2 (An. N) sudah tidak
memakai O2 Nassal.
lxx
54
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis akan membahas apakah ada kesenjangan antara
teori dengan kasus yang dikelola pada An. F dan An. N dengan
bersamaan pada kedua pasien pada tanggal 18 sampai dengan 20 April 2016 di
1. Pengkajian
(An. F) didapatkan data bahwa sudah 10 hari pasien batuk, pilek dan
dahaknya sulit keluar. Usia pasien saat ini 19 bulan 5 hari dan pasien
didapatkan data sudah 12 hari pasien batuk, pilek, dan dahaknya tidak
Nassal 1lpm. Saat ini usia An. N 2 bulan 22 hari dan pasien berjenis
kelamin perempuan.
sering terjadi pada anak. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
lxxi
55
jumlah WBC (White Blood Cell) yang tinggi yaitu 16.35 10^3/uL, begitu
dengan hasil jumlah WBC (White Blood Cell) juga tinggi yaitu 17.31
pasien sama yaitu Cor : besar dan bentuk normal, Pulmo : tampak
bercak infiltrat pada salah satu atau beberapa lobus. Pada pemeriksaan
teori dan fakta yang terjadi pada pemeriksaan penunjang pada kedua
WBC yang melebihi batas normal, dan hasil X-Ray thorax yang
2. Diagnosa Keperawatan
bersihan jalan nafas yang di tandai dengan adanya akumulasi sekret dan di
tandai dengan kedua orangtua pasien mengataan anaknya batuk, pilek dan
lxxii
56
dahak tidak bisa keluar, selain itu pada observasi di dapatkan keadaan
umum lemah, suara nafas tambahan ronchi, irama nafas teratur, pasien
batuk dan pilek, terdapat sekret, pasien tampak gelisah, Xray thorax :
1lpm.
Menurut Sujono Riyadi & Sukarmin, 2013, salah satu masalah yang
diaman hal ini terjadi karena adanya peradangan pada bronchus dan paru
pada jalan nafas. Dari hasil tersebut maka diagnosa keperawatan pada
jalan nafas, maka perencanaan tindakan keperawatan dari RSUD dr. Iskak
lxxiii
57
posisi, Minum hangat, Latih nafas dalam dan batuk efektif, Lakukan
sakit berfokus pada kepatenan jalan nafas tanpa menyebutkan kriteria hasil
4. Tindakan keperawatan
yang dilakukan pada kedua pasien sebagian besar sama diantaranya yaitu
nebulizer.
lxxiv
58
nafas dapat digunakan untuk mengeluarkan sekret dari jalan nafas dengan
memasukkan sebuah kateter penghisap kedalam jalan nafas oral dan atau
trachea.
sakit, tidak semua rencana tindakan yang telah disusun dapat dilaksanakan
hanya memilih tindakan yang memang sesuai dengan konsidi pada kedua
dilaksanakan.
5. Evaluasi
orang tua pasien dan data obyektif melalui pengamatan dan pengukuran
selama tiga hari dari masing – masing pasien, maka diperoleh hasil untuk
lxxv
59
jalan nafas mulai tanggal 18 s.d 20 April 2016 yaitu masalah teratasi
hari ketiga penelitian masalah dari kedua pasien masih teratasi sebagian,
kedua pasien akan segera teratasi. Dalam hal ini sesuai dengan kriteria
lxxvi
60
lxxvii
BAB V
A. Kesimpulan
dan An. N mulai tanggal 18 sampai 20 April 2016 di ruang Wijaya Kusuma
bersihan jalan nafas kedua pasien didapatkan kedua pasien batuk, pilek
dengan jumlah WBC (white blood cell) yang tinggi, serta pada
61
lxxviii
62
dengan teori.
meskipun pada hari ketiga penelitian masalah dari kedua pasien masih
yang di alami kedua pasien akan segera teratasi. Sehingga sesuai antara
B. Saran
a. Peneliti Selanjutnya
b. Institusi Pendidikan
lxxix
63
pembuatan laporan.
dan komprehensif.
lxxx
64
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika
Aziz Alimul Hidayat. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Jakarta :
Salemba Medika.
__________. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia (Buku Saku Praktikum), Jakarta :
EGC.
__________. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : Salemba
Medika.
Debora, Oda. 2012. Proses Keperawatan Dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta :
Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten
Tulungagung (Online). Diakses 18 januari 2016. Tersedia Dari URL :
http://www.tulungagung.go.id/index.php/unduhan?download=76:profil-
kesehatan-kabupaten-tulungagung-tahun-2013.
Dinas Kesehatan Prop Jatim. 2013. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur.
(Online). Diakses 18 Januari 2016. Tersedia dari URL:
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PR
OVINSI_2012/15_Profil_Kes.Prov.JawaTimur_2012.pdf. .
Kemenkes RI. 2013. Profil kesehatan Indonesia. (online). Di akses 19 januari
2016. tersedia dari URL:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf.
Herminaju, Ketjuk & Rohmawati. 2014. Pedoman Pelaksanaan Pemantauan
Pertumbuhan Dan Perkembangan, Tulungagung. Yayasan Puruhita
Husada.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta : EGC.
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (untuk perawat dan bidan).
Jakarta : Salemba Medika.
Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2013. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wilkinson, Judith & Ahern. 2011. Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta : EGC.
lxxxi
Lampiran 1
lxxxii
Lampiran 2
Pengkajian etik dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan, kesejahteraan dan memperhatikan Hak
Asasi Subjek Penelitian, Komite Etik Penelitian STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung telah
menyetujui untuk dilakukan penelitian yang berjudul :
lxxxiii
Lampiran 3
lxxxiv
Lampiran 4
lxxxv
Lampiran 5
lxxxvi
Lampiran 6
lxxxvii
Lampiran 7
lxxxviii
Lampiran 8
lxxxix
Lampiran 9
xc
Lampiran 10
(INFORMED CONCENT)
Nama : ……………………………………………………………
Umur : ……………………………………………………………
Pekerjaan : ……………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………...
dr. ISKAK TULUNGAGUNG”, maka saya sebagai orang tua pasien bersedia
turut terlibat sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Lusi Novitasari,
Tulungagung, dengan catatan apabila suatu waktu saya dirugikan dalam bentuk
apapun, maka saya membatalkan persetujuan ini dan saya percaya apa yang saya
Responden
xci
Lampiran 11
DENGAN …………………………..
Ruangan : ……………………………………..
I.Identitas Klien
Alamat : …………………………………
Agama : …………………………………
xcii
Suku bangsa : …………………………………
1. Riwayat penyakit
………..…………………………………………………………….
……..……………………………………………………………….
……………………………………………………………………...
……………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………….......................
xciii
3.2. Natal :
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………...
3.4. Luka/operasi :
………………………………….......................................................
3.5. Allergi :
……………...………………………………………………………
………………………………………………………………..…….
BCG : HB :
DPT : Meningitis :
xciv
Campak :
………………………………………………………………………
5. Riwayat psikososial :
………………………………………………………………………
6. Riwayat seksual :
………………………………………………………………………
Keluarga Inti :
………………………………………………………….....
………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
xcv
11. Persepsi keluarga terhadap anak :
…………………………………………………………………………
Kesadaran :……………………………………………..
BB :……………………………………………..
TB :……………………………………………..
LL :……………………………………………..
- Pernafasan :
- UUB : ……………………………………..
- UUK : ……………………………………..
xcvi
4. Mata : Sklera : ……………………………….…………….
Konjungtiva :……………………………………………..
5. Telinga : ……………………………………………..
6. Hidung : ……………………………………………..
7. Mulut : ……………………………………………..
8. Tenggorokan : ……………………………………………..
9. Leher : ……………………………………………..
xcvii
IV. Pola Kesehatan Fungsional
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………
2. Eliminasi :
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………
V. Pemeriksaan Penunjang :
xcviii
VI. Persepsi Keluarga Terhadap Penyakit Anaknya :
xcix
ANALISA DATA
Pasien 2
Data Subjektif
Data Objektif
c
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL TERATASI
ci
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN KRITERIA RENCANA RASIONAL TTD
KEPERAWATAN
STANDART TINDAKAN
cii
TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
TAND
NO IMPLEMENTASI TANDA EVALUASI
TANGG TANGG A
TANGA
AL/JAM AL/JAM TANG
N
AN
DX
ciii
civ
cv
cvi