Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN KARAKTER KERJA SAMA DALAM PEMBELAJARAN

SISWA SEKOLAH DASAR PADA KURIKULUM 2013

Silvy Dwi Yulianti1, Ery Tri Djatmika2, Anang Santoso2

Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan karakter kerja sama yang terjadi dalam pembelajaran
siswa Sekolah Dasar pada kurikulum 2013. Telaah dilakukan dengan melakukan studi literatur dan studi penda-
huluan di empat sekolah di Kota Malang guna menyesuaikan hasil studi literatur dengan keadaan yang terjadi di
sekolah. Hasil telaah literatur diketahui bahwa karakter kerja sama mampu meningkatkan kemampuan berinteraksi
dan percaya diri siswa. Namun dalam pelaksanaannya ditemukan adanya kendala dari luar dan dalam lingkungan
pendidikan. Kendala dari luar berupa perubahan sosial yang mengubah tata nilai, norma, budaya bangsa yang
menjadi bebas, sedangkan kendala yang berasal dari dalam lingkungan pendidikan meliputi mind set, kebijakan
pendidikan, dan kurikulum. Hal ini sesuai dengan hasil analisis studi pendahuluan dimana pelaksanaan pendidikan
karakter pada kurikulum 2013 masih berorientasi pada kemampuan pengetahuan siswa, sedangkan kemampuan
sikap dan keterampilan masih belum diintegrasikan secara komprehensif.
Kata-kata Kunci: Pendidikan karakter, Kerja sama, Kurikulum 2013

Abstract
This research aims to describe the character education cooperation that occurred in the learning curriculum of
elementary school students in 2013. The study was conducted by literature studies and preliminary study in four
schools in the city of Malang in order to adjust the results of the study of literature with the circumstances that
happened at school. The review of the literature it is known that the character of cooperation can improve the
ability to interact and confidence of students. However, in practice found any constraint from outside and within
the educational environment. Constraints on the outside in the form of social changes that change the values,
norms, culture becomes a free nation, while the constraints thatcome from within the education environment
includes mind-set, education policy and curriculum. This is consistent with the results of a preliminary study in
which the implementation of character education curriculum in 2013 is still oriented on the ability of students'
knowledge, attitudes and skills while the ability is still not integrated in acomprehensive manner.
Keywords: Character education, Collaboration, Curriculum 2013

1
Pasca Sarjana Program Studi Pendidikan Dasar - Universitas Negeri Malang, yuliantisilvy@gmail. com
2
Universitas Negeri Malang

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 33


Vol.1 No.1 April 2016
P ISSN 2503 – 1201 & E ISSN 2503 - 5347
1. PENDAHULUAN susnya dalam dunia kerja dan kehidupan ber-
Pemetaan kompetensi kurikulum 2013 pada masyarakat.
jenjang pendidikan Sekolah Dasar merujuk pada Hasil studi literatur ditemukan kenyataan
pendapat Bruner (1960) yaitu berorientasi pada yang berbanding terbalik dengan pelaksanaan
pengembangan kompetensi sikap, keterampilan, kerja sama yang dilakukan di lapangan. Dari
dan pengetahuan siswa. Kurikulum 2013yang laman kompas.com diketahui fenomena yang
dikembangkan berdasarkan ketiga kompetensi menunjukkan rendahnya perilaku sosial di Indo-
tersebut dapat mencetak generasi muda yang nesia mulai dari tawuran antar suku, antar pela-
produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui jar, pencurian, hingga pembunuhan yang di-
penguatan kemampuan sikap, keterampilan, dan lakukan oleh lebih dari satu oknum. Tindakan
pengetahuan secara holistik (Mulyasa, 2014). menyimpang tersebut merupakan contoh nyata
Hal ini berarti kemampuan pengetahuan bukan kerja sama negatif. Penyimpangan perilaku da-
menjadi fokus utama dalam pembelajaran, na- pat terjadi pada orang-orang yang memiliki
mun juga kemampuan sikap dan keterampilan. kesadaran rendah dalam bersikap. Perilaku kerja
Kemampuan sikap pada kurikulkum 2013 meli- sama negatif dapat terjadi pula pada pelajar ting-
puti sikap percaya diri, santun, rasa ingi tahu, kat Sekolah Menengah, hingga tingkat Sekolah
peduli, tanggung jawab, disiplin, dan jujur. Dasar, misalnya tawuran yang dilakukan secara
Ketujuh kemampuan sikap tersebut kemudian berkelompok dan bullying. Kenyataan tersebut
dinyatakan dalam indikator-indikator aspek mengindikasikan bahwa kompetensi sikap kerja
pengamatan yang terdapat pada panduan pe- sama belum mencapai target yang diharapkan.
nilaian kurikulum 2013 yang dirumuskan oleh Berdasarkan hal tersebut fokus penulisan ini
pemerintah. adalah untuk mendeskripsikan karakter kerja
Sesuai dengan pengertian dari Kamus Besar sama dalam pembelajaran siswa Sekolah Dasar
Bahasa Indonesia, sikap memiliki kesetaraan arti pada kurikulum 2013.
dengan perilaku. Perilaku merupakan cerminan
karakter atau sifat, sehingga dapat disimpulkan 2. PEMBAHASAN
bahwa sikap merupakan perilaku yang mencer- Pendidikan Karakter Kerja Sama
minkan karakter atau sifat yang dimiliki oleh Karakter adalah ciri khusus yang dimiliki
seorang individu. Setiap individu memiliki seorang individu yang membedakannya dengan
karakter dasar yang perlu ditanamkan dan dilatih individu lain (Ikhwanuddin, 2012). Hasan, dkk
agar dapat berkembang dan diterapkan dalam (2010) menyampaikan karakter adalah watak, ta-
kehidupan sehari-hari. Agustian (2012), Rich biat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
(2010), dan Barbara (2004), merumuskan be- terbentuk dari hasil adaptasi berbagai kebijakan
berapa karakter dasar yang sama yakni jujur, yang diwujudkan dalam cara pandang, bersikap
tanggung jawab, adil, peduli, dan kerja sama. dan bertindak. Dapat disimpulkan bahwa karak-
Berdasarkan hal tersebut tanggung jawab dan ter adalah perilaku yang dimiliki oleh seseorang
kerja sama, merupakan karakter yang dianggap yang diwujudkan melalui cara pandang, bersi-
lebih penting dari karakter yang lain. Pada tuli- kap, dan bertindak. Karakter setiap individu ber-
san ini karakter kerja sama dipilih menjadi fokus beda, sesuai dengan pembentukan dan pengem-
utama karena dibutuhkan oleh setiap individu bangan karakter masing-masing. Hakikatnya se-
dalam melakukan hubungan sosial dengan orang tiap individu memiliki karakter dasar yang sama,
lain. Rukiyati, dkk (2014) menekankan bahwa yang membedakan hanyalah karakter yang se-
karakter kerja samadapat menumbuhkan tingkat ring muncul dibandingkan karakter lain yang di-
percaya diri, dengan harapan siswa mudah be- milikinya.
radaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu, Beberapa karakter dasar yang dimiliki oleh
melalui kerja sama siswa juga dilatih untuk setiap individu, disampaikan oleh Agustian
mampu memahami, merasakan, dan melaksa- (2012) adalah: (1) jujur, (2) tanggung jawab, (3)
nakan segala aktivitas dalam kerja sama untuk disiplin, (4) visioner, (5) adil, (6) peduli, dan (7)
mencapai tujuan bersama. Kemampuan kerja kerja sama. Selain tanggung jawab dan kerja
sama menurut Lie (2008) bermanfaat untuk ke- sama, Rich (2010) menambahkan adanya karak-
hidupan siswa dimasa yang akan datang karena ter percaya diri, motivasi, usaha, inisiatif, ke-
dapat membentuk pribadi yang unggul, khu- mauan kuat, dan kasih sayang yang dimiliki se-
tiap individu. Selain itu, Barbara (2004) juga

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 34


Vol.1 No.1 April 2016
P ISSN 2503 – 1201 & E ISSN 2503 - 5347
mengungkapkan sepuluh karakter yang ada da- judkan kesuksesan melalui perilaku peserta didik
lam diri individu, yaitu: (1) peduli, (2) sadar yang positif (Supanji, 2013: 3).
akan berkomunikasi, (3) mau melakukan kerja Tujuan pendidikan karakter akan tercapai
sama, (4) adil, (5) rela memaafkan, (6) jujur, (7) jika seorang guru yang bertindak sebagai pem-
menjaga hubungan, (8) hormat terhadap sesama, bentuk karakter siswa di lingkungan sekolah
(9) bertanggungjawab, dan (10) mengutamakan mampu menciptakan kegiatan pembelajaran
keselamatan. Berdasarkan ketiga pendapat me- yang efektif. Disebut efektif, jika pembelajaran
ngenai karakter dasar yang dimiliki oleh setiap tersebut mengintegrasikan pendidikan karakter
individu tersebut, karakter bertanggung jawab dengan proses belajar mengajar agar dapat men-
dan kerja sama dianggap penting dan perlu capai tujuan pembelajaran pada kompetensi si-
dikembangkan. Karakter kerja sama merupakan kap, keterampilan, dan pengetahuan secara kom-
salah satu karakter utama yang perlu ditanamkan prehensif. Integrasi pendidikan karakter pada
kepada siswa, sehingga karakter tersebut digu- proses pembelajaran juga dikemukakan oleh
nakan sebagai fokus penulisan ini. Emiasih (2011). Artinya pendidikan karakter
Karakter kerja sama penting dimiliki oleh se- tidak disampaikan tersendiri, namun sudah ter-
tiap siswa pada jenjang pendidikan Sekolah Da- masuk dalam bagian kegiatan pembelajaran
sar, karena karakter tersebut mampu melatih yang dilaksanakan. Pelaksanaan pendidikan ka-
siswa dalam memahami, merasakan, dan melak- rakter belum bisa dikatakan terlaksana dengan
sanakan aktivitas kerja sama guna mencapai baik, karena masih ditemukan beberapa kendala.
tujuan bersama (Rukiyati, dkk, 2014). Selain itu Kendala pelaksanaan pendidikan karakter da-
kemampuan kerja sama mampu meningkatkan lam pembelajaran berasal dari dalam dan luar
rasa percaya diri dan kemampuan berinteraksi, lingkungan pendidikan. Kendala yang berasal
serta melatih siswa beradaptasi dengan ling- dari dalam lingkungan pendidikan meliputi mind
kungan baru. Hal tersebut menurut Hurlock set (cara pandang), kebijakan pendidikan, dan
(1997:10) merupakan tugas perkembangan yang kurikulum. Cara pandang guru dalam melak-
harus dicapai oleh siswa Sekolah Dasar dalam sanakan pembelajaran masih berorientasi pada
melakukan hubungan sosial. Kemampuan siswa kompetensi kognitif, sedangkan kemampuan si-
dalam mencapai tugas perkembangannya di- kap dan keterampilan siswa masih kurang diper-
pengaruhi pada penanaman dan pembiasaan hatikan. Kondisi seperti ini terjadi karena pema-
karakter kerja sama. haman guru mengenai pendidikan karakter yang
Karakter kerjasama dapat ditanamkan, di- masih terbatas. Sedangkan kendala dari luar
latih, dan dikembangkan melalui berbagai cara, lingkungan pendidikan berupa perubahan sosial
salah satu bentuknya melalui kegiatan pembela- yang mengubah tata nilai, norma, budaya bangsa
jaran. Kerja sama dalam pembelajaran dapat dil- yang menjadi bebas (Emiasih, 2011).
akukan oleh dua siswa atau lebih yang saling Pendidikan karakter kerja sama merupakan
berinteraksi, menggabungkan tenaga, ide atau kegiatan yang sengaja diciptakan dalam pem-
pendapat dalam waktu tertentu dalam mencapai belajaran untuk menanamkan, melatih dan
tujuan pembelajaran sebagai kepentingan ber- mengembangkan karakter kerja sama siswa
sama. Kegiatan kerja sama dalam pembelajaran (Emiasih, 2011; Rukiyati, dkk, 2014; Hurlock,
merupakan bagian dari pelaksanaan pendidikan 1997), dengan harapan mencetak siswa yang
karakter yang dilakukan untuk mencapai salah memiliki karakter kerja sama positif dalam men-
satu tugas perkembangan sosial siswa Sekolah capai kesuksesan, tidak hanya mengandalkan ke-
Dasar. Pendidikan karakter menurut Pranowo mampuan kognitif. Kerja sama positif berarti in-
(2013) bertujuan menghasilkan siswa beretika, teraksi yang dilakukan dua orang atau lebih, sa-
sehingga tercipta generasi yang bermoral, ber- ling menguntungkan untuk mencapai tujuan ber-
tanggung jawab, dan mampu menunjukkan jati sama, dan tanpa ada yang merasa dirugikan. Pe-
diri sebagai manusia yang berbudaya. Pendidi- nanaman pendidikan karakterkerja sama dapat
kan karaker dapat dinyatakan sebagai kegiatan dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, atau
yang sengaja diciptakan untuk membentuk gen- masyarakat. Menumbuh kembangkan karakter
erasi berka-rakter unggul, bukan hanya mence- kerja sama di lingkungan sekolah dapat dil-
tak siswa berkemampuan kognitif tinggi, namun akukan melalui beberapa kegiatan seperti,
juga memiliki karakter yang mampu mewu- upacara, Jum’at bersih, piket kelas, praktikum,
bermain peran, dan diskusi kelompok. Selain

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 35


Vol.1 No.1 April 2016
P ISSN 2503 – 1201 & E ISSN 2503 - 5347
kerja sama positif, ternyata berdasarkan studi li- menerima bantuan. Akhirnya indikator yang di-
teratur didapatkan fenomena kerja sama negatif adopsi pada karakter kerja sama berjumlah
berupa tindakan menyimpang yang dilakukan sepuluh indikator. Penjabaran sepuluh indikator
oleh individu yang memiliki kesadaran rendah karakter kerja sama yang diadopsi dari empat
dalam bersikap. karakter pada pedoman penilaian kurikulum
Fenomena kerja sama negatif ditemukan 2013 digunakan sebagai instrumen observasi
pada laman kompas.com, misalnya tawuran antar studi pendahuluan untuk mengetahui kompe-
suku, antar pelajar, pencurian, hingga pembu- tensi kerja sama siswa dalam pembelajaran.
nuhan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang.
Pelaku kerja sama negatif dapat dilakukan juga Hasil Studi Pendahuluan Pendidikan Karak-
oleh para pelajar tingkat Sekolah Menengah, ter Kerja Sama di SD Malang
hingga tingkat Sekolah Dasar, misalnya tawuran Telaah literatur pada penulisan ini memapar-
yang dilakukan secara berkelompok dan bully- kan pentingnya pendidikan karakter bagi ke-
ing. Kenyataan yang terjadi mengindikasikan hidupan siswa, karena mampu meningkatkan ke-
pelaksanaan pendidikan karakter kerja sama be- mampuan berinteraksi dan percaya diri siswa.
lum mencapai target yang diharapkan. Pelaksanaan pendidikan karakter pada siswa sa-
lah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan
Pendidikan Karakter Kerja Sama dalam Ku- pembelajaran dengan mengintergasikan kedua-
rikulum 2013 nya. Studi pendahuluan dilakukan pada bulan
Karakter kerja sama dalam kurikulum 2013 September 2015 diempat SD Kota Malang untuk
tidak berdiri sendiri. Karakter tersebut tercakup menyelaraskan hasil studi literatur dengan ke-
dalam empat karakter dari tujuh karakter yang nyataan pelaksanaan pendidikan karakter di se-
dicantumkan pada pedoman penilaian kurikulum kolah. Studi pendahuluan menggunakan teknik
2013, yakni karakter percaya diri, santun, peduli, observasi dan wawancara.
dan jujur. Keempat karakter tersebut mencakup Observasi dilakukan saat kegiatan pembela-
karakter kerja sama karena indikator yang dija- jaran berlangsung dengan menggunakan indi-
barkan mampu mewakili indikator pencapaian kator karakter kerja sama yang diadopsi dari em-
karakter kerja sama. Indikator keempat karakter pat karakter kurikulum 2013 pada tabel 1. Wa-
yang diadopsi pada indikator karakter kerja sama wancara tidak terstuktur dilakukan kepada
akan dipaparkan pada tabel 1. siswa, guru kelas, serta kepala sekolah mengenai
Pada karakter santun dan peduli, terdapat in- keterlaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
dikator yang memiliki maksud hampir sama. Hasil analisis studi pendahuluan diketahui bah-
Karakter santun, indikator poin 2 mengucapkan wa pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum
terima kasih setelah menerima bantuan orang 2013 masih berfokus pada kemampuan kognitif
lain, dan pada karakter peduli, indikator poin 3 (pengetahuan), sedangkan kemampuan afektif
menunjukkan rasa terimakasih. Sehingga pada (sikap), dan psikomotor (keterampilan) masih
indikator kerja sama dapat dinyatakan dengan belum diintegrasikan secara komprehensif.
indikator menunjukkan rasa terima kasih setelah

Tabel 1. Indikator Karakter Kerja Sama yang Diadopsi dari Empat Karakter Kurikulum 2013
Indikator yang diadopsi pada karak-
No. Karakter Indikator
ter kerja sama
1 Percaya diri 1. Berani presentasi di depan kelas 1. Berani presentasi di depan kelas
2. Berani berpendapat, bertanya/ menja- 2. Berani berpendapat, bertanya/ menja-
wab pertanyaan wab pertanyaan
3. Berpendapat/ melakukan kegiatan 3. Berpendapat/ melakukan kegiatan
tanpa ragu tanpa ragu
4. Mampu membuat keputusan dengan 4. -
cepat
5. Tidak mudah putus asa/ pantang me- 5. -
nyerah
2 Santun 1. Menghormati orang yang lebih tua 1. -
2. Mengucapkan terima kasih setelah 2. Mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan orang lain menerima bantuan orang lain

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 36


Vol.1 No.1 April 2016
P ISSN 2503 – 1201 & E ISSN 2503 - 5347
Indikator yang diadopsi pada karak-
No. Karakter Indikator
ter kerja sama
3. Menggunakan bahasa santun saat 3. Menggunakan bahasa santun saat
menyampaikan pendapat menyampaikan pendapat
4. Menggunakan bahasa santun saat 4. Menggunakan bahasa santun saat
mengkritik teman mengkritik teman
5. Bersikap 3s (salam, senyum, sapa) saat 5. -
bertemu orang lain
3 Peduli 1. Berbaik hati kepad aorang lain 1. -
2. Merasa kasih sayang dan penuh per- 2. -
hatian kepada sesama/ orang lain
3. Menunjukkan rasa terima kasih 3. Menunjukkan rasa terima kasih
4. Memaafkan kesalahan orang lain 4. -
5. Menolong orang lain yang membutuh- 5. Menolong orang lain yang membutuh-
kan kan
4 Jujur 1. Tidak menyontek dalam mengerjakan 1. -
ujian/ulangan/ tugas
2. Tidak melakukan plagiat dalam 2. Tidak melakukan plagiat dalam
mengerjakan setiap tugas mengerjakan setiap tugas
3. Mengungkapkan perasaan terhadap 3. -
sesuatu apa adanya
4. Melaporkan data/ informasi apa 4. Melaporkan data/ informasi apa
adanya adanya
5. Mengakui kesalahan/ kekurangan yang 5. Mengakui kesalahan/ kekurangan yang
dimiliki dimiliki

3. KESIMPULAN DAN SARAN berfokus pada pengembangan kemampuan kog-


Pendidikan karakter di sekolah dilaksanakan nitif siswa, sedangkan kemampuan afektif dan
dengan mengintegrasikannya pada proses pem- psikomotor masih belum diintegrasikan secara
belajaran. Pembinaan pendidikan karakter ke- komprehensif.
pada siswa sejak dini dapat meningkatkan dera- Studi literatur dan studi pendahuluan penting
jat dan martabat bangsa, karena generasi muda dilaksanakan terlebih dahulu sebelum mengem-
yang memiliki karakter positif. Karakter kerja bangkan pembelajaran berbasis karakter. Ka-
sama berdampak positif terhadap hubungan so- rena pengembang harus melakukan analisis
sial siswa dengan lingkungan sekitar. Karakter kebutuhan agar produk yang dikembangkan te-
kerja sama dapat meningkatkan kemampuan pat sasaran. Berdasarkan hasil telaah diharap-
berinteraksi, meningkatkan rasa percaya diri, kan guru lebih memahami pendidikan karakter
dan siswa akan lebih mudah melakukan adap- kerja sama, kemudian diterapkan pada kegiatan
tasi pada lingkungan yang baru. Selain itu ke- pembelajaran yang diintegrasikan melalui ke-
mampuan kerja samaakan menghasilkan pe- giatan kerja sama, misalnya diskusi kelompok,
muda penerus bangsa yang unggul, bukan dan praktikum.
hanya memiliki pengetahuan yang luas, namun
juga kompetensi sikap kerja sama guna 4. DAFTAR PUSTAKA
mewujudkan keberhasilan. [1] Agustian, Ary Ginanjar. 2012. Rahasia Sukses
Pelaksanaan pengembangan pendidikan Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
karakter bukan tanpa hambatan, masih terdapat (ESQ), Jilid Kedua, Edisi Revisi. Jakarta: Arga
kendala dari dalam dan luar lingkungan pen- Wijaya Persada.
[2] Barbara, Lewis A. 2004. Character Building
didikan. Kendala dari luar berupa perubahan so-
for Children. (Terjemahan Arfin Saputra). Ba-
sial yang mengubah tata nilai, norma, budaya tam: Center Karisma Publishing Group.
bangsa yang menjadi bebas, sedangkan kendala [3] Bruner, J. 1960. The Process of Education.
yang berasal dari dalam lingkungan pendidikan Cambridge: Harvard University Press.
meliputi mind set, kebijakan pendidikan, dan [4] Emiasih, Dewi. 2011. Pengaruh Pemahaman
kurikulum. Hal ini sesuai dengan hasil analisis Guru tentang Pendidikan Karakter terhadap
studi pendahuluan, dimana pelaksanaan pen- Pelaksanaan Pendidikan Karakter pada Mata
didikan karakter pada kurikulum 2013 masih Pelajaran Sosiologi. Jurnal Komunitas, 3(2)

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 37


Vol.1 No.1 April 2016
P ISSN 2503 – 1201 & E ISSN 2503 - 5347
(Online), (http://journal. unnes. ac. id), diakses
8 September 2015.
[5] Hassan, dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa. Kemendiknas
Republik Indonesia.
[6] Hurlock, E. B. 1997. Develovmental Psycol-
ogy: A Life-Span Approach. (Fifth edition).
New York: McGraw-Hill, Inc.
[7] Ikhwanuddin. 2012. Implementasi Pendidikan
Karakter Kerja Keras dan Kerja Sama dalam
Perkuliahan. Jurnal Pendidikan Karakter. Ta-
hun II (2), (Online), (http://jurnalpendidikanka-
rakter), diakses 10 Oktober 2015.
[8] Kompas.com. 2015. (Online), (www.
kompas.com), diakses 22 Oktober 2015.
[9] Lie, Anita. 2007. Mempraktikkan Cooperative
Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT
Grasindo.
[10] Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implemen-
tasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
[11] Pranowo, Dwiyanto Joko. 2013. Implementasi
Pendidikan Karater Kepedulian dan Kerja
Sama pada Mata Kuliah Keterampilan Ber-
bicara Bahasa Prancis dengan Metode Bermain
Peran. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun III
(2), (Online), (http://jurnalpendidikankarak-
ter), dikases 21 Oktober 2015.
[12] Rich, Dorothy. 2010. Metode Megaskill. Ja-
karta: Hikmah.
[13] Rukiyati, Nani Sutarini dan Priyoyuwono.
2014. Penanaman Nilai Tanggung Jawab dan
Kerja Sama Terintegrasi dalam Perkuliahan
Ilmu Pendidikan. Jurnal Pendidikan, IV(2)
(Online), (www. journal. uny. ac. id), diakses
11 September 2015.
[14] Supanji, Retno Wahyu. 2013. Pendidikan
Karakter Membentuk Insan yang Unggul.
Jurnal Pendidikan Karakter, (2), (Online), Ta-
hun III, (www. academia. edu), diakses 30
Agustus 2015.

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS | 38

Anda mungkin juga menyukai