Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEWIRAUSAHAN
“Organisasi”

Dosen Pengampu: Iwan Surayadi, SE, M.Pd

Oleh Kelompok 2 :
1. Julia Anggun Putri : 1826040169.P 10. Mariya Sagita : 1826040121.P
2. Julita : 1826040234.P 11. Mira Larastiana : 1826040062.P
3. Juliza Ernaningsi : 1826040097.P 12. Niken Tri Rahayu : 1826040235.P
4. Jumratul Seftriani : 1826040271.P 13. Nur Apriantini : 1826040111.P
5. Kurnia Anjelia : 1826040076.P 14. Putri Hartinah Istiqomah: 1826040023.P
6. Letti Intan Sari : 1826040028.P 15. Putri Indah : 1826040058.P
7. Lili Saryani : 1826040240.P 16. Putri Sari : 1826040227.P
8. Lola Anggina : 1826040000.P 17. Rahmawati : 1826040239.P
9. Mah Mudah : 1826040170.P 18. Ribka Triana : 1826040239.P

Kelas: A1 Kebidanan

PROGRAM STUDI JENJANG DIV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami


panjatkan atas terselesaikannya makalah ini sebagai hasil penugasan mata kuliah
Kewirausahaan.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya dikebidanan dan dapat
diaplikasikan nantinya diilmu kesehatan dan sudah mengerti dan memahami
dengan materi yang ada di makalah ini
Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami memohon
maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga saran dan kritik
untuk perbaikan makalah ini.Demikian dari kami, atas perhatian kritik dan saran
kami ucapkan terima kasih.Wassalamualaikum wr.wb.
.

Bengkulu, Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi ........................................................................ 3
B. Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi ........................................ 6
C. Tujuan Organisasi .............................................................................. 8
D. Pola-pola/bentuk-bentuk Organisasi .................................................. 10
E. Unsur-unsur yang ada didalam organisasi ......................................... 11
F. Masalah dan Solusi ............................................................................ 14
G. Perkembangan Organisasi .................................................................. 14
H. Perubahan Organisasi......................................................................... 17
I. Mengorganisasikan Dunia Kerja....................................................... 18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 19
B. Saran .................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan
manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya
telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi.hal ini didukung pula
dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak
memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk
sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang
mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha
untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk
dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami
organisasi secara baik, maka pemakalah akan membahas masalah-masalah
yang berhubungan dengan hakikat organisasi dan prinsip-prinsip yang ada di
dalamnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kitaemua.

B. Rumusan Masalah
Agar masalah atau pembahasan kita tidak melenceng dan lari dari sub
judul ada baiknya pemakalah akan merumuskan masalah-masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Pengertian Organisasi
2. Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi
3. Tujuan Organisasi
4. Pola-pola/bentuk-bentuk Organisasi
5. Unsur-unsur yang ada didalam organisasi
6. Masalah dan Solusi
7. Perkembangan Organisasi
8. Perubahan Organisasi
9. Mengorganisasikan Dunia Kerja
C. Tujuan Penulisan

1
Adapun tujuan penulisan ini adalah ; agar mahasiswa mampu dan
mengerti serta dapat menjelaskan pengertian organisasi, prinsip-prinsip yang
ada di dalamnya, pola-pola organisasi, tujuan organisasi serta bentuk-bentuk
yang terdapat dalam organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi
Dikatakan organisasi jika ada aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang
atau lebih dan bukan satu orang.Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu
orang bukan dikatakan organisasi.Organisasi berasal dari kata organon dalam
bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk memahami organisasi secara baik,
maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa defenisi yang ada untuk
mewakili pemahaman setiap orang di antaranya :
1. James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah
setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2. Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah
suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan
bersama dibawah satu kepemimpinan.
3. Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu
rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap peserta
mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-
kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4. Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di
koordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai
tujuan yang tidak dapat dicapai melalui individu secara terpisah.
5. Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dapat dibedakan
pada dua macam, yaitu :
a. Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai
wadah/tempat manajemen sehingga memberikan bentuk
manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau dapat
dikaitkan.
b. Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam
arti dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan

3
kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-
batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak
mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus
ditempatkan di bagian yang strategis.
c. Hakekat Oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the
Psykologi of Organization (1982) organisasi adalah Koordinasi
yang direncanakan mengenai kegiatan-kegiatan sejumlah orang
untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian kerja dan
fungsi berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan
tanggungjawab. Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam
sebuah organisasi diperlukan sejumlah pesyaratan atau gagasan,
antara lain:
1) Bahwa Organisasi memerlukan pengembangan dan
pemeliharaan koordinasi.
2) Bahwa didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang
pencapaianya harus di upayakan semaksimal mungkin.
3) Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of
labor)
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap
organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan
Tujuan yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena
penting yaitu :
1. Organisasi harus mempunyai tujuan.
2. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang
bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
4. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
5. Organisasi itu harus ada kerjasama
Organisasi berusaha mempermudah manusia dalam menjalani hidup
didunia dengan memanfaatkan segela kelebihan yang terdapat di dalam

4
organisasi. Untuk menyelesaikan masalah, ketika dipikirkan orang banyak,
maka segala masalah apapun akan mudah terselesaikan, disbanding satu
orang yang memikirkannya. Satu demi satu persoalan akan selesai, tatkala
dikerjakan secara gotong royong. Tak salah pepatah mengatakan “berat sama
dipikul, ringan sama dijinjing”. Faktor penentu terbentuknya organisasi
adalah manusia sedangkan faktor yang berkaitan dengan kerja adalah
kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk mempenaruhi orang lain dan
kemampuan melaksanakan asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi.
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan
manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya
telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi.hal ini didukung pula
dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak
memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk
sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang
mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha
untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan hal tersebut, memang organisasi memiliki arti yang sangat
strategis dan peran yang dapat mengelola kehidupan manusia agar lebih
mempunyai hakikat yang bermakna.Hakikat organisasi pada dasarnya
berorientasi terhadap aspirasi dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan
terhadap organisasi.Hakikat organisasi menjadi pondasi dasar dan asas dalam
pengelolaan organisasi untuk mencapai tujuannya demi terciptanya sistem
manajerial yang baik.Dapat dikatakan jika suatu organisasi kehilangan
hakikat maka perlu dipertanyakan kontinuitas dari organisasi tersebut.
Lahirnya organisasi akibat adanya tujuan yang ingin hendak dicapai oleh
pihak tertentu karena melihat adanya urgensi dari keberadaaan
organisasi.Organisasi tidak hanya dibutuhkan pada lingkup yang kecil tetapi
juga pada lingkup yang besar terlihat dari motif didirikannya
organisasi.Organisasi yang kita ketahui bersama juga memiliki tingkatan
tertentu tergantung pada tujuan dan objek dari organisasi tersebut.Contoh dari
organisasi yaitu organisasi rumah tangga, organisasi perusahaan, organisasi

5
kemasyarakatan, organisasi kelompok tertentu, organisasi kesamaan
keyakinan, organisasi kenegaraan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, organisasi memang harus ada di dalam kehidupan
manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam proses
dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di
Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu
memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda. Organisasi-organisasi tanpa
manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini
terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana
ketika organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan
untuk membenahi organisasi agar menjadi lebih baik.

B. Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi


Menurut Roco Carzo, o asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi sebagai
berikut :
1. Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas
Sebelumnya juga sudah dijelaskan bahwa tujuan yang jelas yang
benar-benar urgen bagi setiap organisasi agar terarah apa yang dicita-
cita orang-orang yang berada diorganisasi tersebut.
2. Skala Hirarki
Skala Hirarki dapat diartikan sebagai perbandingan kekuasaan
disetiap bagian yang ada. Kekuasaan yang terukur, jika jelas berapa
banyak bawahan dan jenis pekerjaan apa saja yang menjadi titik
tumpu sebuah organisasi. Artinya tidak sama antara kepala sekola
dengan pembantu kepala sekolah dalam ukuran hirarki kekuasaan.
Yang hanya bisa memerintah bawahan adalah atasan.Itu yang
menjadi tolak ukur di manapun organisasi itu berdiri.
3. Kesatuan perintah/komando
Untuk sentralisasi organisasi, kesatuan perintah itu terletak di pucuk
pimpinan tertinggi.Jika disekolah, maka kepala sekolahlah yang bisa
memerintah seluruh komponen sekolah, tetapi untuk desentralisasi,

6
pembantu kepala sekolah atau guru yang mempunyai peran
mengkomandokan bagian kekuasaan.
4. Pelimpahan wewenang
Dalam hal ini, ada dua pelimpahan wewenang, yakni :
a. Secara permanen yang ditandai dengan Surat Keputusan Tetap
(SK)
b. Secara sementara yang sifatna dadakan. Contoh kepala sekolah
berhalangan menghadiri undangan rapat di Depdiknas tentang
UIN, amak yang berhak menggantikan adalah PKS I yang
sifatnya sementara.
5. Pertanggung Jawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan bertanggung jawab untuk
melaksanakan tugas dan hasil kerjanya.Juga bertanggung jawab atas
kemajuan organisasi kepada bawahannya. Jadi semua pihak
bertanggung jawab pada setiap apa yang dia kerjakan.
6. Pembagian pekerjaan
Pembagian Pekerjaan sangat diperlukan untuk menutupi
ketidakmampuan setiap orang untuk mengerjakan semua pekerjaan
yang ada dalam organisasi.Perlu adanya spesialisasi pekerjaan yang
disuaikan dengan keahlian masing-masing.Kegiatan-kegiatan itu
perlu dikelompokkan dan ditentukan agar lebih efektif dalam
mencapai tujuan organisasi.
7. Rentang pengendalian
Jenjang atau rentang pengendalian berkaitan dengan jumlah bawahan
yang harus dikendalikan seorang atasan.Oleh sebab itu tingkat-
tingkat kewenangan yang ada harus dibatasi seminimal mungkin
sehingga tidak semua merasa menjadi atasan.
8. Fungsional
Bahwa seorang dalam organisasi secara fungsional harus jelas tugas
dan wewenang nya, kegiatannya, hubungan kerjanya, serta tanggung
jawabnya dalam pencapaian tujuan organisasi.

7
9. Pemisahan
Prinsip pemisahan ini berkaitan dengan beban tugas individu yang
tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
Kecuali ada hal-hal tertentu diluar kuasa manusia, misal sakit.
10. Keseimbangan
Prinsip ini berhubungan dengan keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.Keseimbangan
antara beban tugas, imbalan, waktu bekerja dan hasil pekerjaan.
11. Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi tergantung pada
dinamika kelompok.Keseimbangan penugasan dengan imbalan perlu
diperhatikan dengan baik dalam memenuhi tujuan organisasi.
12. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berarti bagi sebuah organisasi.Semua aktivitas
dijalankan oleh pemimpin.Pemimpin juga bertanggung jawab atas
kemajuan dan kemunduran organisasi. Seluruh fungsi-fungsi
manajemen akan dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin. Oleh
karena itu, kepemimpinan dianggap sebagai inti dari organisasi
ataupun manajemen.
C. Tujuan Organisasi
Organisasi memang harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai
instrumen yang dapat mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan
keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di Indonesia
mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu memiliki
tujuan dan sasaran yang berbeda.
Organisasi-organisasi tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan
mungkin gulung tikar. Hal ini terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak
normal seperti adanya bencana ketika organisasi sedang tidak teratur maka
manajemen sangat dibutuhkan untuk membenahi organisasi agar menjadi
lebih baik. Setiap organisasi memiliki keterbatasan akan sumber daya
manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan

8
mencapai tujuan sebenarnya tergantung pada tujuan yang akan dicapai
dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi ditekankan pada melakukan
pekerjaan yang benar.
Efektif mengacu pada pencapaian tujuan efisien mengacu pada
penggunaan sumber daya minimum untuk menghasilkan keluaran yang telah
ditentukan.Bagi manajemen diutamakan efektif lebih dahulu baru efisien. Jadi
organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk dua hal yang terpenting
yaitu:
1. Pencapaian tujuan secara efektif dan efisensi.
2. Menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan
menemukan skala prioritas.Salah satu wujud dari adanya manajemen
dalam suatu organisasi adalah terlihat adanya struktur organisasi.
Struktur organisasi adalah pengaturan pekerjaan untuk dilaksanakan
dalam suatu bisnis. Struktur organisasi dimaksudkan untuk membantu
mewujudkan tujuan bisnis dengan cara mengatur pekerjaan yang harus
dilakukan. Meskipun demikian tidak terdapat satu metode manajemen yang
paling baik untuk mengatur suatu organisasi.Cara mengelola suatu organisasi
disesuaikan dengan kondisi organisasi yang tentu masing-masing organisasi
memiliki ciri dan situasi tertentu.
Penyusunan suatu organisasi formal, yaitu struktur organisasi yang
disusun dan dibentuk oleh manajemen puncak, dimulai dengan merumuskan
tujuan dan rencana organisasi.Manajemen kemudian menentukan aktivitas
pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.Aktivitas-
aktivitas yang sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa
unit kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada kesamaan aktivitas
atau kesamaan proses atau keterampilan yang diperlukan, yang disebut
kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja tersebut kemudian diberi
aktivitas dan wewenang oleh manajemen untuk melaksanakan tugas masing-
masing.

9
D. Pola-pola/bentuk-bentuk Organisasi
Ada beberapa pola-pola/bentuk-bentuk organisasi, antara lain :
1. Organisasi pola Lini (Lini Organization)
Dalam bentuk ini garis komando terbentang lurus dari atas (pucuk pimpinan)
sampai kepada pelaksana di bawah, dan garis pertanggung jawaban baik
secara ketat menurut hirarkis dari bawah, melalui unsure-unsur di tengah
samapai ke atas. Dalam pola organisasi ini terdapat garis wewenang
yang berhubungan langsung dengan vertical antara bawahan dan atasan.
Jika dimisalkan dengan organisasi pendidikan misalnya diperguruan
tinggi dapat dideskripsikan bahwa seorang Dekan sebagai pimpinan di
Fakultas mempunyai wewenang penuh pada Fakultasnya, tetapi ia juga
harus bertanggung jawab segala penyelenggara pendidikannya misalnya
pelaksanaan pembelajaran, ketatausahaan, kemahasiswaan, kepegawaian,
keuangan dan perlengkapan yang ada difakultasnya sekaligus
mempertanggungjawabkan segala kegiatan kepada Rektor. Demikian
seterusnya setiap pimpinan mempertanggung jawabkan semua
kegiatannya kepada pimpinannya (atasannya).
2. Organisasi berpola Staf (staf Organization)
Dalam pola ini semua hak, kekuasaan, dan tanggung jawab dibagi habis pada
unit kerja yang ada secara bertingkat dibawahnya.Setiap unit
memperoleh sebagian hak dalam menentukan kebijaksanaan sepanjang
tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum dan pucuk pimpinan
atau pimpinan tertinggi.Hak tersebut tentunya berkenaan dengan bidang
tugasnya masing-masing.Masing-masing pimpinan mempunyai hak
penuh atas bagian yang dipimpinnya juga mempertanggung jawabkannya
kepada pimpinan tertinggi.
3. Organisasi pola lini dan staf (line and staf organization)
Pola ini merupakan gabungan dari kedua pola organisasi tersebut di
atas.Yaitu menempatkan menempatkan pucuk pimpinan sebagai
pemegang hak dan kekuasaan tertinggi, namun tidak semua hak/tanggung
jawab tersebut dilimpahkan sepenuhnya pada bagian/unit kerja yang ada.

10
Menurut masry (2003), ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah pimpinan
dibantu dibantu oleh staf dan kesatuan komando.

E. Unsur-unsur yang ada didalam organisasi


Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi , sebagai berikut :
1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya
merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada
semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada
usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat
rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan
segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai
anggota artinya ada rasa “sense of belongingness.
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis yang ada dalam organisasi,
antara lain :
a. Pikiran
b. Tenaga
c. Pikiran dan Tenaga
d. Keahlian
e. Barang
f. Uang
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif,
membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu sebagai berikut ini:
1. Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang
dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan
oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan
bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta
2. Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang,
hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan
“memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negative

11
3. Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi
dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang
menjadi perhatiannnya
4. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti
kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman
yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-
unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator
5. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi
timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-
sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau
berhasil
6. Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta
tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
7. Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya
didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan
pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau
gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini
didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Bentuk-bentuk organisasi :
a. Organisasi politik
b. Organisasi sosial
c. Organisasi mahasiswa
d. Organisasi olahraga
e. Organisasi sekolah
f. Organisasi negara.
Keefektifan organisasi akan didukung oleh kekuatan kebiasaan pikiran
yang terkait dengan :
1. Organisasi digerakkan oleh manusia dalam melaksanakan pekerjaan
sejalan dengan sasaran dan rencana ;
2. Bentuk mengikuti fungsi ;
3. Keputusan dibuat dekat sumber informasi ;

12
4. Sistem penghargaan ;
5. Komunikasi horizontal dan vertical ;
6. Menghindari konflik individu dan atau kelompok ;
7. Membangun organisasi system terbuka ;
8. Organisasi berintraksi dengan lingkungan ;
9. Ada nilai kebersamaan yang didukung strategi manajemen ;
10. Kekuatan dalam umpan balik untuk individu dan kelompok sehingga
mampu mendorong belajar.
Pendekatan organisasi. Keyakinan bahwa keefektifan organisasi tidak
dapat dirumuskan karena ada perbedaan pandangan, oleh karena itu, maka
pemahamannya melalui suatu pendekatan yang sering diungkapkan dengan
apa yang disebut :
1. Pendekatan pencapaian tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah
organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
2. Pendekatan sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling
berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk
dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
3. Pendekatan stakeholders, dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi
pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan ; pegawai
adalah kompensasi, tnjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja ;
pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan ; kreditur
adalah kemampuan untuk membayar hutang.
4. Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat
apa yang disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan ; perolehan sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar
dan memperluas jumlah tenaga kerja) ; perencanaan (tujuan jelas dan
dipahami dengan benar) ; produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio
keluaran terhadap masukan tinggi) ; Ketersediaan informasi (saluran
komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-
hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka) ; stabilitas (perasaan
tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi secara lancar) ; Tempat kerja

13
yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama
dengan yang lain) ; tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh
pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan baik).

F. Masalah dan Solusi


Masalah pertama dalam suatu organisasi itu terkadang tingkat control
untuk memutuskan persoalan pengambilan keputusan tidak terkontrol dalam
setiap anggota , maka dari itu terkadang pula hasilnya pun tidak baik. untuk
solusi dalam permasalahan ini kita pecahkan dengan cara, mengurangi tingkat
control untuk pengambilan keputusan dan dilakukan dengan cermat, agar
proses pengambilan keputusan pun akan menjadi lebih sentralisasi.
Masalah kedua dalam suatu organisasi itu terkadang para anggota salah
untuk meletakan pondasi di dalam berbagai fungsi dalam suatu organisasi,
dan menyebabkan hancur suatu organisasi, untuk masalah seperti ini kami
sudah memiliki solusinya untuk suatu organisasi, yaitu memberika perhatian
kepada setiap anggota di dalam suatu organisasi agar lebih mengerti dalam
meletakan pondasi di dalam suatu organisasi.
Masalah ketiga dalam suatu organisasi itu terkadang kekuasaan dari para
anggota tidak menciptakan struktur yang sentralisasi, dan tidak sejalan
kepada anggota , itulah yang tidak di pertanggung jawabkan di dalam suatu
organisasi. Solusinya untuk masalah tersebut yaitu di dalam suatu oganisasi
harus memiliki kekuasaan yang penting dalam setiap tugas dan fungsinya
yang harus mereka pertanggung jawabkan di dalam suatu organisasi.
Masalah keempat dalam suatu organisasi itu terkadang interdepensi
merupakan factor yang sangat sulit untuk di selesaikan dari berbagai
kelompok di dalam organisasi, oleh karna itu kami memiliki solusinya akan
tetapi masalah tersebut hanya dapat di tempuh dengan konsep alat-alat
penghubung di antara para anggota dalam suatu organisasi.
G. Perkembangan Organisasi
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa manusia adalah
makhluk sosial. Hal ini turut mendorong manusia membentuk organisasi

14
untuk mewujudkan cita-citanya. Karena itu, organisasi muncul ketika
manusia itu berkumpul dua orang atau lebih.
Bahkan, sebelum manusia terlahir ke muka bumi ini, benih-benih
organisasi juga telah tersirat sejak awal proses penciptaan manusia di alam
rahim. Seperti yang dijelaskan oleh ilmu kedokteran, sel sperma seorang laki-
laki dikatakan normal apabila berjumlah minimal 20 juta sel sperma. Padahal,
hanya satu sel yang dibutuhkan untuk melakukan pembuahan dengan sel telur
milik sang istri. Peristiwa ini mengisyaratkan bahwa manusia memang
ditakdirkan untuk berorganisasi dalam mencapai tujuan.
Sepanjang sejarah perkembangan manusia, juga ditemukan bukti-bukti
bahwa organisasi itu telah muncul di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan
orang-orang Yunani, kerajaan-kerajaan yang telah dibangun pada masa
Romawi juga menunjukkan bahwa mereka telah membentuk dan membangun
organisasi yang baik.
Dengan demikian, manusia dan organisasi serta aktivitasnya telah
berlangsung lama sejak ribuan tahun silam, tapi yang dibutuhkan dan perlu
untuk diketahui adalah akar perkembangan organisasi pada abad ke-18 dan
ke-19.
1. Adam Smith, 1776; Adam Smith telah memberikan kontribusi yang sangat
penting dengan doktrin ekonominya, yaitu spesialisasi bidang kerja atau
pembagian tugas dengan berbagai argumentasi yang sangat dalam. Adam
Smith memberikan contoh pembagian tugas dengan spesialisasi bidang
kerja tertentu dalam pabrik pembuatan peniti. Ada sepuluh orang pekerja
dalam pabrik tersebut, setiap orang mempunyai tugas tertentu dengan
mengerjakan suatu bagian kerja tertentu. Sepuluh orang pekerja tersebut
dapat membuat 48.000 buah peniti tiap harinya. Selanjutnya, jika setiap
pekerja mengambil kawat sendiri-sendiri kemudian meluruskannya,
membuatkan ujung batangnya, hasilnya setiap pekerja mampu membuat
satu peniti dalam satu hari. Kalau ada sepuluh pekerja maka dapat
membuat sepuluh peniti setiap hari. Dan spesialisasi bidang pekerjaan
tertentu pada masa sekarang ini sudah barang tentu termotivasi oleh

15
keuntungan yang berlipat ganda dari doktrin Adam Smith pada 2 abad
silam.
2. Charles Babbage, 1832; Charles Babbage adalah seorang profesor
matematika dari Inggris yang telah mengembangkan sistem pembagian
tugas yang telah diartikulasikan pertama kali oleh Adam Smith. Babbage
menambahkan beberapa keuntungan dengan sistem pembagian tugas, yang
telah dikemukakan oleh Adam Smith. Selain keterampilan, menghemat
waktu yang terkadang sering disia-siakan terbuang ketika penggantian
tugas satu ke tugas yang lain. Keuntungan Tersebut yaitu :
a. Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk belajar suatu pekerjaan
b. Menghemat pemborosan material yang diperlukan dalam pelajaran
pada tiap tingkatan.
c. Memungkinkan untuk menghasilkan tingkat keteram¬pilan yang
tinggi.
d. Memungkinkan kemampuan untuk membandingkan keterampilan
seseorang dan bakat fisik dengan tugas-tugas tertentu.
3. Robert Owen, 1825; Robert Owen adalah orang periling dan berjasa dalam
sejarah perilaku organisasi karena ia adalah seorang industrialis pertama
yang mengingatkan bagaimana sistem pabrik yang sedang tumbuh dan
berkembang telah merendahkan para pekerja. Ia menolak praktik-praktik
kekerasan yang ia lihat di pabrik-pabrik, seperti anak yang bekerja di
bawah umur 10 tahun, 13 jam kerja tiap hari dengan kondisi kerja yang
menyedihkan. Owen menjadi seorang reformer, ia mencek para pemilik
pabrik yang memperlakukan peralatan lebih baik dibandingkan dengan
para karyawannya, ia mengkritik mereka yang membeli mesin dengan
harga mahal sementara membayar para pekerja yang menjalankan mesin
tersebut dengan harga sangat murah. Owen mengatakan bahwa
mempergunakan uang untuk meningkatkan para pekerja merupakan salah
satu investasi terbaik yang menjadi pilihan para eksekutif bisnis, ia
mengklaim bahwa memperlihatkan concern kepada para karyawan akan
sangat menguntungkan untuk manajemen dan membebaskan kesengsaraan

16
manusia. Untuk ukuran zaman Owen ia tentu sangat idealis tapi seratus
tahun setelah tahun 1825 ditetapkan jam kerja untuk semua, undang-
undang perburuhan anak, pendidikan untuk umum, perusahaan
memberikan makan pada waktu.

H. Perubahan Organisasi
Di dalam lingkungan makro, seperti Anda kenali, terjadi berbagai
perubahan yang bersifat alami, seperti siklus hidup atau life-cycle. Di dalam
contoh kita, perusahaan di kota kecil tadi mengalami perubahan siklus yang
tidak disadari oleh pemilik dan seluruh stafnya. Mereka sudah berada di tahap
puncak pertumbuhannya. Perubahan-perubahan alami serupa ini terjadi pada
hidup pribadi Anda, seorang pemimpin, pengikut, atau orang-orang lain yang
terkait dengan organisasi atau komunitas kita. Perubahan serupa ini terjadi
pula dengan sebuah kota, teknologi, pola pikir, suatu masyarakat, bahkan
agama sekalipun. Misalnya, pemahaman tentang dunia yang dianggap sebagai
suatu piring datar dan memiliki tepi, kini sudah usang.
Demikian pula pandangan tentang bumi sebagai pusat tata surya. Lebih
abstrak lagi, paham yang membedakan manusia sebagai kafir atau beriman,
kini semakin banyak ditinggalkan orang dan digantikan dengan paham baru
bahwa semua manusia saling terkait dan unik dalam paradigma masing-
masing.
Apa yang harus seorang pemimpin lakukan terhadap perubahan alamiah
itu? Terhadap perubahan yang mengikuti siklus hidup tadi, seorang pemimpin
perlu senantiasa meneliti dan mempelajari pada tahap mana dari siklus itu ia
dan pengikutnya berada. Akan sangat fatal bila ia mengira bahwa
organisasinya masih berada pada tahap pertumbuhan yang membutuhkan
banyak dana, padahal mereka sudah berada pada tahap uzur dimana dana
justru harus dihemat. Disamping itu, ia perlu meneliti kalau-kalau cara
memimpinnya tidak lagi cocok untuk suatu tahap baru dari kehidupan
organisasinya.

17
I. Mengorganisasikan Dunia Kerja
Manajemen dan organisasi sangat berubungan erat, manajemen
merupakan atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi
juga terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi
yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.
Pada dasarnya Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik
secara ketat (peranan,prosedur,dan prinsip).namun keterampilan dalam
mengatur segala aspek dalam organisasi sangat diperlukan dalam mengatur
tatakerja sesuai suatu tujuan,jika tujuan ingin tercapai dengan semaksimal
mungkin.
Hubungan dari manajemen, organisasi, dan tatakerja adalah organisasi
secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen
untuk mengatur system tatakerja. Pendekatan manajer individual untuk
pengawasan sangat disarankan namun harus sesuai dengan situasi yang
sedang berlangsung.
Ciri-ciri organisasi yaitu:
1. Terdapat komponen ( atasan dan bawahan)
2. Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
3. Ada tujuan
4. Ada sasaran
5. Ada keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
6. Ada pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang-orang
yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau
lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan
bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama
secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

18
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari sekian pembahasan yang pemakalah uraian di atas, dapat kita ambil
kesimpulan, bahwa organisasi dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan
suatu keselurahan untuk mengatur sistem tatakerja. Organisasi memiliki ciri-
ciri, unsur-unsur serta teori tersendiri yang menghasilkan macam-macam
organisasi. Dengan berbagai tipe serta struktur yang bermacam-macam juga.
Dengan demikian seorang pemimpin mengathui cara mengorganisasikan
dunia kerja, diantaranya :
1. Hakikat Organisasi adalah aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh
dua orang atau lebih.
2. Dalam setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang,
Kerjasama dan Tujuan yang hendak dicapai.
3. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu :
a. Organisasi harus mempunyai tujuan.
b. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan
metode untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang
bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai
tujuan.
d. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
e. Organisasi itu harus ada kerjasama.
4. Prinsip-prinsip yang ada dalam suatu organisasi antara lain meliputi :
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Jenjang/rentang kendali
c. Skala hirarki
d. Fungsional
e. Kesatuan perintah

19
f. Pemisahan
g. Pelimpahan wewenang
h. Keseimbangan
i. Pertanggungjawaban
j. Flexibelitas
k. Pembagian pekerjaan
l. Kepemimpinan
5. Tujuan Organisasi dalam kehidupan manusia sebagai instrumen
yang dapat mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan
keteraturan hidup.

B. Saran
Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi kita semua umumnya kami pribadi.Yang baik datangnya dari Allah, dan
yang buruk datangnya dari kami.Dan kami sedar bahwa makalah kami ini
jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami
harafkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan
makalah-makalah selanjutnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Mesiono, Manajemen Dan Organisasi. Bandung : Citapustaka Media Perintis,


2010.
Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi. Bandung : Citapustaka Media
Perintis, 2011.

Dikutip dari :
http://aulia-ngeblog.blogspot.com/2010/02/definisi-organisasi-dan-metode.html
http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/01/hakikat-organisasi.html
http://lilisulastri.wordpress.com/2009/03/22/perilaku-organisasi-4/
http://organisasi.org/arti_pengertian_definisi_fungsi_dan_peranan_koperasi_kop
rasi_indonesia_dan_dunia_ilmu_ekonomi_koperasi_ekop
http://organisasi.org/bentuk_jenis_macam_badan_usaha_organisasi_bisnis_peru
sahaan_pengertian_dan_definisi_ilmu_sosial_ekonomi_pembangunan
Rachman, Abdul Talib. 2010 . P ENGEMBANGAN O RGANISASI : “Entrepreneur
Mendalami Faktor Kunci Organisasi Dalam Strategi Daur Hidup
Organisasi”. http://organisasiatr.wordpress.com/
Septiyani,Vivi Indah. 2011.Perencanaan Organisasi Kewirausahaan.
http://vivay.blog.com/2011/03/16/perencanaan-organisasi-
kewirausahaan/
www.budakbangka.blogspot.com
www.tutorialkuliah.blogspot.com

21

Anda mungkin juga menyukai