Anda di halaman 1dari 53

LUKA BAKAR LUKA BAKAR

Definisi

Luka bakar adalah suatu kerusakan pada kulit


atau jaringan yang disebabkan oleh suhu panas,
kimia, radiasi, dan elektrik
Etiologi

 Suhu panas
 Listrik
 Radiasi
 Bahan kimia
 Angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi
 Terjadi denaturasi protein dan kerusakan
metabolisme seluler akibat kontak termal, listrik,
atau kimia
 Membutuhkan penanganan kegawatdaruratan
dan penanganan spesifik luka bakar, meliputi:
a. Penganganan kegawatdaruratan nilai
assessment dan resusitasi
b. Penganganan spesifik luka bakarpenilaian
derajat luka bakar, problem penutupan luka,
pencegahan komplikasi
Pertolongan pertama

Prinsip pertolongan pertama pada luka bakar:


 Menghentikan proses luka bakar
 Mendinginkan kulit yang terkena luka bakar
 Elevasi
 Penanganan area luka bakar khusus
 Penanganan nyeri
1. Menghentikan proses luka
bakar
 Hentikan kontak dengan sumber panas
dengan cara:
 Berguling di tanah (Api)
 Lepaskan pakaian yang melekat
 Bersihkan segera bahan yang meleleh akibat
panas
2. Mendinginkan kulit yang
terkena luka bakar
 Fungsi:
 Dilakukan dengan air mengalir, 20 menit, 8-
250 C (ideal 150 C )
 Penggunaan es, air es, spons basah, handuk
basah, perendaman dalam air/air eskurang
efektif
 Pada anak-anak: waspada bahaya hipotermia
 Dinginkan luka dan hangatkan pasien
 Dingin: mengurangi nyeri, mengurangi
produksi laktat mencegah asidosis,
mengurangi histamin mencegah edema,
mengurangi thromboxane mencegah
penyumbatan di vaskular
3. Elevasi

 Untuk luka bakar pada ekstremitas


 Fungsi:
-mengurangi edema
-mengurangi gangguan aliran darah, sehingga
nutrisi sel dapat dipertahankan
4. Penanganan nyeri

 Dinilai dengan VAS (visual analog scale)


 Analgetik dibetrikan segera setelah
terjadinya trauma
 Dapat dengan obat-obatan analgesik
maupun penggunaan dressing luka modern
Patofisiologi

 Cairan tubuh: kehilangan cairan tubuh antara


0,5-1% “blood volume” untuk 1% luka bakar
 Eritrosit pecah karena panas
 Ginjal dapat mengalami kegagalan fungsi
 Glandula tiroid akan lebih aktif
 Dapat terjadi tukak lambung
 Gangguan pada sistem pernafasan
komplikasi

 Syok hipovolemia
 Sepsis/toksis
 Gagal ginjal akut
 Pneumonia
Pengkajian

1. Tentukan luas luka bakar : Wallace “Rule


Of Nines”
2. Tentukan stadium luka bakar
3. Tentukan penyebab: chemical, electrical,
radiation, scalding (hot water)
4. Laboratorium: Hb, Hct, elektrolit
Derajat Luka Bakar

 Derajat 1
 Derajat 2A
 Derajat 2B
 Derajat 3
Burned Surface Area
Karakteristik luka Derajat
kARAKTERISTIK Derajat
Derajat 2A
bakar 2B Derajat 3
1
kedalaman epiderm Superfisial Mild and deep Seluruh
al dermal (reticular) ketebalan kulit
(pappilary) (lebih dalam)
Wrana kulit merah Jingga hingga Merah tua, bintik Putih, tampak
merah merah hingga keringkasar,
putih hangus, hitam
lepuh - +/- +/- -
edema - + + +/-
CRT cepat cepat lambat Tdk ada
sensasi nyeri nyeri Sedikit nyeri Tidak nyeri
hingga tdk
Tusukan jarum berdarah berdarah berdarah Tidak berdarah
(pin pric) Hingga tdk
penyembuhan 2-5 hr 5-21 hr 21-35 hr (k/p skin Skin graft
graft)
Derajat luka bakar
 Derajat 1
Lapisan epidermis
(kemerahan rasa seperti
tersengat
Waktu penyembuhan 3-
5 hari
Derajat luka bakar
 Derajat 2A:
Dermis papilare
Terdapat bullae
Dressing

 Prinsip: “Moist”
 Luka bakar derajat 2A: membutuhkan
balutan yg menyerap eksudat, menjaga luka
tetap lembab dan tidak lengket
 Ex. Transparan film, hydrocoloid, alginate,
foam
 Bahan balutan yg mengandung silver
diberikan pada luka yg terkontaminasi
Derajat luka bakar
 Derajat 2B
Mengenai dermis
reticularis
Luka bakar derajat 2B

 Lebih tidak nyeri


 Eksudat lebih sedikit
 Balutan yg menyerap eksudat, kelembaban
yg cukup, antimikrobial
Derajat luka bakar
 Derajat 3:
 Mengenai seluruh
lapisan kulit sampai
dengan otot dan
tulang (kulit keras,
kering, putih,
kecoklatan,
kehitaman, tdk
terasa nyeri,
oedema)
Luka bakar derajat 3

 Kerusakan jaringan yg parah


 Memiliki resiko infeksi yg besar
 Pemberian antibiotik pd tahap awal tdk
dianjurkan
 Dilakukan skin graft
Pencegahan kontraktur meliputi:
 Penggunaan bidai
 Kompresi
 Manajemen parut
 Fisioterapi
Manajemen jaringan setelah
pembedahan
Waktu penggantian balutan
Kompor minyak
Pediatric burn
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai