Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,

membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Pemahaman tentang

anatomi dan fisiologi kulit akan membantu mempermudah perawatan kulit untuk

mendapatkan kulit wajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih. Luas kulit pada

manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya

atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang.

Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan

rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis,

seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan

sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum

dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar

ultra violet.

Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang cukup besar dan seperti jaringan tubuh

lainnya, kulit juga bernafas (respirasi), menyerap oksigen dan mengeluarkan

karbondioksida. Kulit menyerap oksigen yang diambil lebih banyak dari aliran darah,

begitu pula dalam pengeluaran karbondioksida. Kecepatan penyerapan oksigen ke dalam

kulit dan pengeluaran karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak faktor di dalam

maupun di luar kulit, seperti temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit,

kelembaban udara, kecepatan aliran darah ke kulit, tekanan gas di dalam darah kulit,
penyakit-penyakit kulit, usia, keadaan vitamin dan hormon di kulit, perubahan dalam

metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit.

Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh berbeda. Sifat-sifat

anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan faali yang berbeda di

masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki, kelopak

mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan penyesuaiannya kepada

fungsinya di masing-masing tempat. Kulit di daerah-daerah tersebut berbeda

ketebalannya, keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam, dan berbeda pula

dalam jenis serta banyaknya andeksa yang ada di dalam lapisan kulitnya. Pada permukaan

kulit terlihat adanya alur-alur atau garis-garis halus yang membentuk pola yang berbeda

di berbagai daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap orang, seperti yang ada pada jari-

jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal dengan pola sidik jari

(dermatoglifi).
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta

merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis

dan peka (Wasitaatmadja, 2002).

Struktur lapisan kulit

Secara garis besar kulit tersusun atas 3 lapisan ( Junqueira, 2007) :

a. Lapisan epidermis
Lapisan epidermis yaitu lapisan epitel yang berasal dari ekstoderm. Berdasarkan

ketebalan epidermis, dapat dibedakan kulit tebal dan kulit tipis. Turunan epidermis

meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Lapisan epidermis

terdiri dari stratum korneum, stratu lusidum, stratum granulosum, stratum

spinosum, stratum basale.

b. Lapisan dermis

Lapisan dermis yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm,

terletak di bawah lapisan epidermis dan jauh lebih tebal dari epidermis. Lapisan ini

terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan

folikel rambut. Secara garis besar, lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu

pars papilare dan pars retikulare. Pada lapisan ini tedapat sel-sel saraf dan pembuluh

darah.

c. Lapisan subkutis

Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengikat kulit secara longgar

pada organ-organ di bawahnya, yang memungkinkan kulit di bagian atas bergeser.

Lapisan ini mengandung sel-sel lemak.

Jenis – jenis kulit

Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu: kulit normal, berminyak,

berminyak sensitive (sensitife oily skin), kombinasi (campuran), kering, kering

sensitive dan kulit gersang (yuswati, 1996), yaitu:

a. Kulit Normal

Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar lemak memproduksi

minyak tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan penyumbatan pada pori-pori


kulit. Tanda-tanda kulit normal antara lain : kulit lembut, halus, segar, bercahaya,

sehat, pori-pori tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit normal

biasanya dijumpai pada anak-anak sampai menjelang remaja.

Ciri-ciri yg terlihat pada kulit normal yaitu:

1. Kulit tampak segar dan cerah

2. Cukup tegang dan bertekstur halus

3. Pori-pori kelihatan, tetapi tidak terlalu besar

4. Kadang kelihatan berminyak di daerah dahi, dagu dan hidung

b. Kulit Berminyak

Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea yang berlebihan. Ciri-ciri

kulit berminyak adalah kulit kelihatan basah dan mengkilat, pori-pori jelas terlihat,

sering terdapat jerawat atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam. Kulit berminyak

umumnya terdapat pada usia remaja dan dewasa.

Ciri-ciri yg terlihat pada kulit Berminyak yaitu:

1. Tekstur kulit kasar dan berminyak

2. Pori-pori besar

3. Mudah kotor dan berjerawat

c. Kulit Berminyak Sensitive (sensitive oily skin)

Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak hanya terdapat

pembuluh darah yang melebar dan rusak, sehingga terlihat garis-garis atau guratan-

guratan merah disekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit berminyak sensitive adalah

kelenjar lemak sangat berlebihan dalam memproduksi lemak sehingga kadang

berkomedo dan bereaksi cepat terhadap panas, dingin dan iritasi.


d. Kulit Kombinasi (Campuran)

Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit seperti kulit kering

dan berminyak. Tanda-tandanya kulit kelihatan mengkilat pada bagian tengah

muka, di sekitar hidung, pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat pada usia

dewasa.

e. Kulit Kering

Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-orang yang telah lanjut

usianya. Penyebabnya adalah akibat ketidakseimbangan sekresi sebum. Ciri-ciri

kulit kering antara lain: bagian tengah muka normal, disekitar pipi dan dahi

kering,tidak lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat

menjadi tua karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan baik

Ciri-ciri yg terlihat pada kulit kering yaitu:

1. Kulit kusam, bersisik

2. Mulai tampak kerutan - kerutan

3. Pori –Pori tidak kelihatan

f. Kulit Kering Sensitive

Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat pembuluh darah yang

melebar disekitar hidung dan pipi sehingga timbul garis-garis atau guratan didaerah

tersebut.

g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin)

Kulit gersang adalah kulit yang sangat kering. Penyebabnya zat cair atau pelembab

didalam kulit sangat terbatas. Umumnya terdapat pada usia remaja, dewasa ataupun

usia lanjut.
Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal kemampuan

merespon terhadap radiasi ultraviolet (UV), maka kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu

(james, 2009), yaitu:

a. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat

b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat

c. Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat

d. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat

e. Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid)

f. Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)

Respon pertama terhadap radiasi UV adalah peningkatan distribusi

melanosom. Hal ini dengan cepat dapat meningkatkan pigmentasi pada lapisan

basal (stratum basalis), sehingga warna kulit menjadi coklat karena sinar matahari.

Bila stimulasi dihentikan, warna coklat dapat dihentikan, warna coklat cepat

menghilang atau mengelupas seiring dengan pergantian normal epidermis. Bila

kulit terpapar dengan sinar matahari lebih lama, maka produksi melanin meningkat

lagi secara permanent.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kulit

1. Usia

Kandungan kelembaban alami kulit akan berkurang seiring bertambahnya usia.

sebagian besar kulit kita berminyak pada waktu muda dan lama kelamaan akan

mengering dengan bertambahnya usia kita.

2. Penyebab alami
Perubahan tubuh seperti ketika menstruasi, perubahan hormonal selama

kehamilan, penggunaan kontrasepsi dan manopause dapat mempengaruhi kulit

anda. Stres dan diet adalah penyebab lain bagi kulit dalammenghasilkan

reaksiyang merugikan atau sensitif.

3. Lingkungan

Sistem buatan seperti pendingin udara (ac) dapat mendorong kulit yang

berminyak menjadi sensitif.

4. Iklim

Di daerah beriklim dingin dan lembab, orang-orang yang tinggal disana diberkati

dengan kulit yang halus dan bening. Di lain pihak, didaerah beriklim kering dan

panas, orang-orang yang tinggal disana mempunyai kulit yang berminyak.

Penyakit Pada luar Kulit

Kulit merupakan bagian tubuh terluar manusia yang ditumbuhi rambut – rambut.

Warna kulit biasanya bermacam – macam yakni putih, kuning, coklat, maupun

hitam. Kalau itu alami kita musti mensyukurinya, tapi kalau tidak alami atau

dengan kata lain terkena penyakit p, nah ini yang pada kulit, nah ini yang perlu di

perhatikan.

Jenis – jenis penyakit kulit

1. Eksim ( eksema )

Ditandai dengan kulit kemerah – merahan, bersisik, pecah – pecah, terasa gatal,

terutama pada malam hari. Timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah,

bengkak melepuh berwarna merah sangat gatal dan terasa panas. Penyebabnya
karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu maupun kepekaan terhadap

makanan tertentu sperti udng, ikan laut, alcohol, vetsin dll.

2. Kudis ( Skabies )

bwah ketiak, pinggang, alat kelamian, sekeliling siku, aerole ( sekeliling payudara

) , dan permukaan depan pergelangan. Kudis mudah menular ke orang lain baik

secara langsung maupun tidak langsung ( handuk, pakaian, dll )

Pencegahan: kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk. Jadi

memelihara kebersihan tubuh adalah wajib bila inginterhindar dari penyakitkulit

ini.

3. Kurap

Penyebab : Jamur

Gejala : kulit menjai tebal dan imbul lingkaran hita, bersisik, lembab, berair, dan

terasa gatal. Kenudian timbul bercak keputihan.

Pencegahan : jaga kebersihan kulit terutma di ara tengkuk, leher, dan kulit kepala.

4. Bisul ( furunkel )

Bisul di sebabkan karena adanya infeksi bakteri stafilokokus aureus pada kulit

melalui folikel rambut, kelenjarminyak, kelenjar keringat yang kemudian

menimbulkan infeksi local. Factor yang meningkatkan resiko terkena bisul antara

lain kebersihan yangi buruk dan luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes,

kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia.

5. Campak ( rubella )

Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa

lesu, tidak nafsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala
tersebut tgimbul ruam merah yang gatal bertambah besar tersebar keberapa

bagian tubuh.

6. Kusta

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh mycobacterium lepra

yang interseluler obligat yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat

menyerng kulit, mukos mulut, saluran nafas bagian atas, system endothelial.

Mata, otot, tulang dan tetis.

Tanda pasti kusta adalah:

 kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa

 penebalan dalam saraf tepi di sertai kelainan berupa mati ras dan kelemahan pada

otot tangkan, kaki dan mata.

 Pada pemerksaan kulit BTA +

7. Ketombe ( seboroid )

Penyebab penyakit ini di duga erat kaitannya dngan aktivitas kelenja sebasea di

kulit.

Ket: seboroid yang terjadi pada kulit kepala sering di sebut juga dengan nama

ketombe ( merah, bersisik, berminyak dan bau )

8. Lepra

Gejala: biasanya gejalan awalnya kulit telihat mengkerut bahkan jika penyakit

tersebut sudah akut, kumannya perlahan – lahan akan memakan kulit dan daging

anda. Jika anda merasa telah terkena penyakit jenis kulit ini segeralah berobat

kedokter karena jika di biarkan penyakit kulit ini dapat menjadi momok yang

menakutkan.
9. Cacar air ( Frambusia )

Penyebab: penyakit ini di sebabkan oleh sejenis virus bakteri trypanosome

penyakit ini sangat menular terutama melelui udara, pakaian, tempat tidur, dan

keropeng penderita.

Ket: dari jauh kulit yang terkena frambusia mirip dengan buah frambus yang

berbintil – bintil ranum

Gejala: bintil, frambus, cacar air.

10. Panu atau Panau

Panu adalah salah satu penyakit kulit yang di sebabkan oleh jamur penyakit,

penyakit ini di tandai dengan bercak yang terdapat pada kulit di sertai rasa gatal

pada saat bekeringat. Bercak – bercak ini bias berwarna putih, coklat, atau merah

tergantung warna kulit si penderita. Panu paling banyak di jumpai pada remaja

usia belasan tahun. Meskipun begitu, ada pula yang ditemukan pada penderita

berumur tua.

Pencegahan : menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat – anti

jamur yang di jual dipasaran. Dan dapat pula diobati dengan kapur sirih yang

dicampur dengan kapur sirih dan dioleskan pada kulit yang terserang panu.

11. Infeksi jamur kulit

Jamur dapat tumbuh di permukaan kulit dan menyebabkan kerusakan tekstur kulit

sehingga telihat buruk. Belum lagi rasa gatal yang sering menyerang menyertai

infeksi jamur tersebut.jika tidak segera diatasi, jamur ini akan dengan cepat

menyebar ke jaringan kulit yang lebih luas.


MAKALAH

STRUKTUR KULIT

DISUSUN OLEH
AULIA RAMADHAN
(1706104020013)

DOSEN: Dr.Miskalena,M, Kes


(196912131992032001)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2018/2019
DAFTAR BUKU

Moffat,D.,dkk,. 2004. Anatomy at a Glance. Jakarta: Erlangga. Hal. 147.

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 152-157.

Ganong, W.F,. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Hal. 115- 124.
Wasitaatmadja, S.M,. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press.
Hal : 1-31.

Anda mungkin juga menyukai