Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Magang merupakan salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh setiap
mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Biologi yang mencakup tugas-tugas keguruan
secara mandiri dan menjadi prakondisi dari sistem penyiapan guru yang profesional. Hal
utama yang diharapkan dari pelaksanaan program pengalaman Magang II adalah sarana
latihan kerja bagi mahasiswa FKIP unsyiah dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan,
dan keterampilan di bidang keguruan. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa, serta upaya untuk membentuk sikap dan keterampilan sebagai calon
guru yang profesional.
Dalam kegiatan magang II ini, mahasiswa dituntut pada pembelajaran tentang lembar
observasi mengajar, kalender akademik, progam tahunan, program semester, silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai, KKM, buku pedoman guru dan siswa. Dengan
terlaksananya magang II ini, mahasiswa dapat mempelajari terkait dengan proses
pembelajaran guru dan memperoleh pengalaman nyata. Selain itu, mahasiswa dapat menjalin
kerja sama dengan pihak sekolah yang akan bermanfaat nantinya dan pengalaman
maganginijuga dapat membantu mahasiswa dalam praktik mengajar di magang selanjutnya.
Penulisan laporan ini merupakan pemaparan mengenai hasil magang II di Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Baitussalamyang berlokasi di Jl. Malahayati, Gampong Lambaro
Angan, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
SMA Negeri 1 Baitussalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tingkat SMA
(Kurikulum Nasional Pendidikan berijazah Negeri) serta ditambah dengan berbagai macam
ilmu ketrampilan, bahasa (Indonesia dan Inggris), dan Pramuka.SMA Negeri 1 Baitussalam
dengan lahan yang ada seluas 4978m2.
Adapun Visi & Misi dari sekolah SMA Negeri 1 Baitussalam ini adalah :
Visi “Unggul dalam meraih prestasi Akademik dan non Akademik yang berpijak pada iman
dan taqwa, berakhlak mulia cerdas dan komperatif”.
Misi“Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada warga sekolah”.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan magang mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003, yakni untuk:
1. menghasilkan mahasiswa calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.
2. mendidik mahasiswa calon guru yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3. memberi pengalaman dasar penyiapan diri mahasiswa sebagai calon guru yang
profesional sebelum melakukan praktik mengajar secara langsung di kelas.

1
4. membentuk mahasiswa agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional,
sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, dan sosial.
5. membentuk kompetensi calon tenaga kependidikan sebagai guru mata pelajaran, guru
pamong , dan tenaga kependidikan lainnya .

2. Tujuan Khusus
Secara khusus, magang dilakukan untuk:
1. mengenal secara cermat proses belajar dan mengajar.
2. membangun landasan jati diri calon guru melalui kegiatan pengamatan langsung cara
guru mengajar di kelas.
3. melatih mahasiswa mengenal lingkungan sekolah dan kelas baik terkait dengan
administrasi akdemik sekolah maupun situasi dan gambaran lingkungan sekolah dan
kelas secara umum.
4. berlatih membiasakan diri dengan keadaan dan tuntutan sekolah dalam rangka mencapai
suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien yang bermuara pada capaian prestasi
siswa yang berkualitas sesuai yang diamanatkan di dalam kurikulum nasional.
5. membangun kompetensi dasar pedagogik, kepribadian dan sosial;
6. menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri dari: guru mata pelajaran, guru pamong
dan tenaga kependidikan lainnya.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat melakukan magang bagi mahasiswa adalah untuk:
1. memperoleh pengalaman nyata yang terkait dengan situasi dan kondisi di sekolah.
2. menjalin kerja sama dengan warga sekolah dan/atau para pemangku kepentingan
sekolah.
3. mempermudah mahasiswa calon guru ketika melaksanakan magang III, yakni praktik
pengalaman lapangan (mengajar).

2
BAB II
HASIL PENGAMATAN

2.1 Observasi Guru Mengajar


Adapun kegiatan magang ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Baitussalamyang berlokasi di Jl. Malahayati, Gampong Lambaro Angan, Kecamatan
Baitussalam, Aceh Besar. Sebahagian besar tenaga pengajar di SMA Negeri 1
Baitussalamtelah memiliki sertifikat pendidik dan mendapat tunjangan pendidik profesional.
Dalam hal ini sebagian besar guru SMA Negeri 1 Baitussalamtelah dianggap memiliki
kualifikasi pendidik yang profesional, sehingga hal ini tentunya akan berdampak pada
terselenggaranya proses belajar mengajar yang semakin baik. Adapun gambaran umum SMA
Negeri 1 Baitussalammeliputi struktur organisasi sekolah, keadaan guru, siswa dan staf
administrasi sekolah.
Mahasiswa berada di sekolah latihan untuk mengumpulkan data dengan cara masuk ke
dalam kelas untuk melakukan observasi dan dokumentasi.
Untuk format dari lembar observasi : (Lampiran1)

2.2 Program Tahunan


Program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui
kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahunMuslich (2007:44).Program tahunan
perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan
pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni program semester, silabus,
dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai
tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan.Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan
alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan
kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran.Program
tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester.Program tahunan
dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas,
rang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana,
2004:95).Komponen-komponen yang terdapat pada program tahunan, yaitu identitas; mata
pelajaran, kelas, tahun pelajaran; format isian; semester, kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi pokok, dan jam pelajaran.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses penyusunan program tahunan
sekolah adalah sebagai berikut:
1. Menelaah kalender pendidikan sekolah dan ciri khas sekolah berdasarkan kebutuhan
tingkat satuan pendidikan, meliputi; hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, dan
minggu efektifbelajar.

3
2. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan
memasukkan hasilnya ke dalam format matrik yang tersedia.
3. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran Biologi.
4. Menentukan materi pokok yang akan diajarkan disetiap pertemuan dalam satutahun.
Materi pokok ditentukan berdasarkan silabus dan buku pedoman guru, serta berdasarkan
kebutuhan siswa.
5. Menentukan jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku, keluasan
materi yang harus dikuasai oleh siswa, tingkat kesulitan, serta pentingnya materi
tersebut.
6. Menyediakan jadwal cadangan apabila berhalangan hadir mengajar di kelas.
Untuk format dari Program Tahunan: (Lampiran 2)

2.3 Program Semester


Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program
pendidikan.Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka,
pratikum, kerja lapangan, ujian tengah semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya
yang diberi penilaian keberhasilan.Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk
penyelenggaraan tatap muka, ujian tengah semester dan ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan
semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan.Masing-masing program
semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir
semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai
dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus
atau tidak.
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal
yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.Program semester merupakan
penjabaran dari program tahunan.Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok
bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Jika digabungkan antara pengertian program dan semester, maka dapat disimpulkan
bahwa program semester adalah perencanaan yang disusun oleh guru dalam upaya untuk
membuat pekerjaan menjadi lebih terarah dalam rentang waktu enam bulan, sehingga tujuan
pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.
Langkah-langkah penyusunan program semester:
 Menghitung jumlah minggu kalender dalam setiap semester.
 Menghitung jumlah minggu tidak efektif dalam satu semester.
 Menghitung minggu efektif dalam satu semester.
 Menghitung jam tidak efektif dalam satu semester.
 Menghitung jam efektif dalam satu semester (untuk semua mata pelajaran tematik).
 Menjabarkan jam efektif untuk setiap kompetensi dasar.
 Mengurutkan kompetensi dasar pada setiap semester.
Untuk format dari Peogram semester : (Lampiran3)

4
2.4 Kalender Akademik
Kalender akademik adalah sistem pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun pelajaran.Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.Kalender akademik
disusun dengan mengacu pada kalender pendidikan.
Kalender akademik berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah,
yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat, serta dengan memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Standar Isi.
Komponen-komponen yang terdapat pada kalender akademik sekolah meliputi:
1. Permulaan dan akhir tahun pembelajaran; penerimaan siswa baru, kegiatan hari pertama
masuk sekolah, kegiatan belajar mengajar, ulangan umum semester, ujian akhir
sekolah/UAN, pembagian buku hasil belajar (rapor), dan penyerahan surat tanda tamat
belajar.
2. Hari efektif belajar.
3. Hari libur sekolah; libur semester, libur khusus, dan libur umum.
Tahun pelajaran 2017/2018 dimulai awal Juli 2017, untuk kelancaran proses kegiatan
belajar mengajar disusunlah Kalender Pendidikan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan
pendidikan selama tahun pelajaran 2017/2018. Kalender pendidikan tahun 2017/2018 ini
mengatur waktu untuk kegiatan pembelajaran siswa selama satu tahun pelajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.
Adanya kelander pendidikan tahun pelajaran 2017/2018 dapat membantu guru
melaksanakan kewajiban membuat program di awal tahun, seperti; program tahunan dan
program semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sedangkan jumlah minggu yang efektif adalah 111 JP yang terdiri dar semester I 57 Jp
dan semester II 54 JP yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum
yang berlaku. Kalender akademik sekolah dibuat berdasarkan kalender dari dinas penididikan,
selanjutnya baru membuat program kerja, dan membuat kalender akademik.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Untuk format kalender akademik dan minggu efektif : (Terlampir 4)

5
2.5 Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.Silabus berisikan komponen pokok yang dapat
menjawab pertanyaan berikut.:
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran.
2. kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.
3. upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.Prinsip Pengembangan Silabus, yaitu
Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Memadai, Aktual dan Kontekstual, Fleksibel,
Menyeluruh.
Untuk format dari Silabus : (Terlampir 5).

2.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.Lingkup Rencana Pembelajaran
paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa
indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar.Persiapan
disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang
ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk
mau terlibat secara penuh.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai
perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan.
Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu
kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang
sejalan akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang
akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-
penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya
harus terlihat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan
kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.Tujuan rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah

6
1. mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
2. menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka
guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan
berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran
berperan sebagai scenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan
pembelajaran hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru
untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya.
Untuk format dari RPP : (Lampiran 6).

2.7 Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM)


KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan
pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Fungsi KKM adalah:
1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK).
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran.
3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya.
4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya
orang tua dan wali murid)
Tahapan Penetapan KKM, seperti pada uraian diatas bahwa penetapan KKM dilakukan
oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Adapaun langkah dan tahapan penetapan KKM
antara lain:
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM
mata pelajaran.
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh
kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.
3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
4. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas, daya
dukung, dan intake.Kompleksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang
bersangkutan.Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar,
laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain.Sedangkan Intake merupakan kemampuan
penalaran dan daya pikir peserta didik.

7
Untuk format dari KKM : (Lampiran 7).

2.8 Daftar Nilai


Daftar nilai adalah susunan angka yang terdapat pada raport (ijazah dan sebagainya)
siswa sebagai hasil ulangan atau ujian yang diperoleh sesuai dengan kemampuan atau
prestasinya yang terdiri dari daftar nilai pengetahuan (kognitif), keterampilan (Psikomotorik)
dan sikap (afektif). Di nilai berdasarkan kompetensi dasar setiap materi pembelajaran.
Adapaun daftar nilai pengetahuan di peroleh dari latihan atau pekerjaan rumah
(PR).Sedangkan penilaian keterampilan diperoleh dari praktik, produk, proyek serta
portofolio yang dikerjakan oleh siswa.Komponen penilaian sikap terdiri dari disiplin,
tanggung jawab, jujur, teliti, kreatif, peduli dan toleransi.
Untuk format dari Daftar Nilai : (Lampiran 8).

2.9 Buku Pedoman Guru


Buku pedoman guru adalah buku acuan bagi guru dalam mengajar, dimana buku yang
di pakai adalah buku Biologi untuk SMA/MA kelas XII Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam Kurikulum 2013 penerbit Erlangga. Buku pedoman guru juga berisi rencana
kerja tahunan guru. Rencana kerja tahunan guru meliputi upaya guru dalam
meningkatkan/memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran. Buku pedoman guru ini juga berisi rencana kegiatan PKB yang dilakukan guru
dalam satu tahun. Tujuan penulis dalam menyusun Buku Pedoman Guru ini agar penulis
mempunyai pedoman dalam meningkatkan/memperbaiki kegiatan pembelajaran dan pedoman
dalam mengembangkan profesi.
Buku pedoman guru ini diharapkan dapat membantu guru/penulis dalam mencapai
target-target yang ingin dicapai ditahun 2017 ini. Adapun target-target tersebut adalah
perangkat pembelajaran yang meliputi:
a. Kelender pendidikan
b. Rencana pecan efektif
c. Analisis SK/KD atau analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
d. KKM
e. Program tahunan
f. Program semester
g. Silabus
h. RPP
i. Program penilaian
j. Laporan pengolahan nilai
Untuk format dari Buku Pedoman Guru dan Siswa : (Lampiran 9).

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari laporan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
bertatap muka dan melihat langsung sekolah SMA Negeri 1 Baitussalam atau objek yang
dituju akan lebih baik dan juga memberi pengalaman kepada kami serta memberikan kami
pengetahuan yang cukup untuk kedepannya. Mahasiswa lebih berkualitas dan bermakna
sehingga akan dihasilkan calon-calon guru yang profesional, berkarakter, dan bermartabat.
Untuk itu, agar tujuan magang tercapai secara maksimal maka dalam pelaksanaannya
diperlukan komitmen yang tinggi dari para mahasiswa, dosen pembimbing, kepala sekolah,
dan perangkat kepentingan tempat praktik.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan yang telah dijelaskan, maka penulis
ingin menyampaikan beberapa saran antara lain :
1. Demi kelancaran program magang ini, mahasiswa praktikan yang mengambil mata
kuliah magang II hendaknya mempersiapkan diri sebelum ke sekolah, terutama
mengenai kemampuan beradaptasi dengan sekolah dan persiapan administrasi
akademik.
2. Sebagai calon guru yang profesional alangkah lebih baiknya mahasiswa praktikan
melakukan observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar memperoleh data dan
informasi yang sesuai dengan kenyataan yang ada di sekolah latihan.

3.3 Refleksi Diri


Alhamdulillah kegiatan observasi Magang II sudah terlaksana dengan baik. Dalam
kegiatan ini saya sebagai mahasiswa praktikan melakukan observasi dan bertugas
mengumpulkan data dan informasi tentang administasi yang harus dipersiapkan guru ketika
hendak mengajar dikelas dan melihat cara guru ketika mengajar dikelas pada SMAN 1
Baitussalam sebagai lokasi Magang II. Adapun hasil refleksi diri praktikan dalam kegiatan
Magang II adalah sebagai berikut:
A. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana SMAN 1 Baitussalam yaitu memiliki Labolatorium IPA,
Labolatorium Komputer, Labolatorium Bahasa, Ruang UKS, Koperasi/toko, Ruang Guru,
Ruang Kepala Sekolah, RuangPerpustakaan, Ruang BK, Aula, Ruang Osis, Kamar Mandi
Guru, Kamar Mandi Siswa, Gudang. SMAN 1 Baitussalam juga memiliki alat-alat olahraga
yaitu adanya lapangan bulu tangkis, lapangan volly, lapangan basket.
B. Kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran
Kelebihan pembelajaran SMAN 1 Baitussalam yaitu dilihat dari tingkat belajar siswa dan
guru yang memiliki kualitas kompetensi yang baik. Kelemahan pembelajaran di SMAN 1

9
Baitussalam dilihat dari tingkat siswanya sendiri, sehingga tingkat minat belajar siswa
berkurang. Rata-rata siswa tidak memerhatikan guru saat menjelaskan materi yang
disampaikan mereka sibuk dengan kerja sendiri, hal ini dikarenakan sikap siswa yang masih
suka bermain-main dan kurang fokus ketika sedang belajar.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Kualitas guru pamong disekolah SMAN 1 Baitussalam sangat baik, dalam hal ini saya
mendapatkan bimbingan dari salah satu guru biologi yang menjadi pamong saya yaitu Ibu
Nurul Hayati, S.Pd, yang mengajarkan saya cara pembuatan program tahunan, program
semester , minggu efektif, RPP, KKM, daftar nilai siswa dan juga laporan, serta membantu
saya dalam memperoleh informasi tentang SMA N 1 Baitussalam.
Dosen pembimbing saya adalah bapak Dr. Hasanuddin M, Si. Beliau merupakan salah
satu dosen yang sangat ramah dalam mengajarkan kami dan menjawabb setiap pertanyaan
kami tentang hal-hal yang tidak kami mengerti selama kegiatan magang 2 ini.
Maka jelas dengan kegiatan Magang II ini banyak sekali manfaat yang saya dapatkan,
kegiatan magang ini berjalan lancer juga dipengaruhi oleh guru pamong yang senantiasa
membimbing dan mengajarkan kami serta selalu bersikap sabar dalam mengajarkan kami,
karena ketika diajari tentang program semester dan program tahunan serta RPP, KKM dan
juga daftar nilai siswa jadi saya sangat berterimakasih kepada guru pamong yang sudah
mengajarkan saya banyak hal.
Dan saya meminta maaf atas segala kesalahan saya baik yang disengaja maupun tidak.
Kemudian saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengontrol kami dalam kegiatan Magang II ini.

D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan


Kualitas pembelajaran disekolah SMAN 1 Baitussalam termasuk baik, itu tergantung
sarana dan kelengkapan dalam belajar, serta guru yang mengajar harus lebih memperhatikan
peserta didik dalam pembelajaran. Sehingga dapat meningkatkan minat peserta didik dalam
hal peningkatan kualitas belajar.
E. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan saya dalam melakukan praktikan selama magang II ini masih sangat
terbatas dan perlu belajar serta mendapat bimbingan lagi. Magang II merupakan pengalaman
lanjutan bagi mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang sebelumnya telah mengikuti program
magang II, penyesuaian sekolah yang diarahkan oleh guru pamong dan guru pembimbing
sehingga praktikan mendapat pengalaman dalam penyesuaian sekolah.

10
Pada magang II ini dibantu dan dibekali oleh pengalaman yang saya dapatkan selama
magang II di SMA N 1 Baitussalam juga sehingga saya dapat menjalankan magang II ini
dengan lancar, dan baik dari pihak UP PPL maupun guru pamong serta dosen pembimbing
juga telah membantu saya dalam menyelesaikan magang II ini. Semoga dapat menjadi ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi saya terutama dalam melaksanakan program magang III
nantinya.

F. Nilai Tambah Yang di Peroleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan Magang II


Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa praktikan setelah melaksanakan
Magang II ini diantaranya yaitu mahasiswa praktikan mendapatkan data dan informasi tentang
sekolah, mahasiswa praktikan dapat memahami tentang cara pembuatan program tahunan,
program semester, minggu efektif, RPP, KKM, daftar nilai, serta buku panduan bagi guru dan
siswa, dan juga gambaran tentang tugas-tugas sebagai pengajar, tata tertib yang berlaku di
sekolah.
G. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan FKIP Unsyiah
Proses pembelajaran yang ada di SMAN 1 Baitussalam menurut saya sudah baik. Dalam
mempelajari Ilmu Biologi siswa tidak cukup hanya dengan pemberian materi saja tanpa
melakukan latihan dan eksperimen. Dengan adanya latihan dan praktek ini kemampuan siswa
dapat meningkatkan materi yang diberikan oleh guru tersebut. Kemudian sekolah juga harus
melakukan perawatan kepada sarana dan prasarana yang dimiliki, karena hal tersebut sangat
berperan penting dalam kesuksesan proses belajar mengajar.
Pelaksanaan magang II semoga kedepannya lebih baik lagi, terutama dalam penyampaian
informasi yang semestinya dapat diperoleh oleh semua praktikan dan semua guru pamong,
agar tidak terdapat perbedaan informasi, sehingga mengakibatkan terjadinya kebingungan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen UPI. 2012. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
http://dokumen.tips/documents/cara-menyusun-kalender-pendidikan.html
http://ginorafif.blogspot.co.id/kalender-pendidikan.html
http://mustainahh.blogspot.co.id/merumuskan-susunan-program-tahunan.html
http://tiaraika.blogspot.co.id/prota-promes-dan-kaldik_8.html

12

Anda mungkin juga menyukai