Aplikasi komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien adalah sebagai berikut: 1. Sikap Profesional Dokter Contoh sikap dokter ketika menerima pasien: a. Menyilakan masuk dan mengucapkan salam. b. Memanggil/menyapa pasien dengan namanya. c. Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat bahwa punya cukup waktu, menganggap penting informasi yang akan diberikan, menghindari tampak lelah). d. Memperkenalkan diri, menjelaskan tugas/perannya (apakah dokter umum, spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif, konsultan gizi, konsultan tumbuh kembang, dan lain-lain). e. Menilai suasana hati lawan bicara f. Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik, gerak/bahasa tubuh) pasien Universitas Sumatera Utara g. Menatap mata pasien secara profesional yang lebih terkait dengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan mendengarkan. h. Memperhatikan keluhan yang disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu. i. Apabila pasien marah, menangis, takut, dan sebagainya maka dokter tetap menunjukkan raut wajah dan sikap yang tenang. j. Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis selanjutnya atau pengambilan keputusan. k. Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum jelas bagi kedua belah pihak. l. Melakukan negosiasi atas segala sesuatu berdasarkan kepentingan kedua belah pihak. m. Membukakan pintu, atau berdiri ketika pasien hendak pulang. 2. Sesi Pengumpulan Informasi Sesi penggalian informasi terdiri dari: a. Mengenali alasan kedatangan pasien. b. Penggalian riwayat penyakit. c. Penggalian riwayat penyakit Pertanyaan-pertanyaan terbuka yang dapat ditanyakan: 1) Bagaimana pusing tersebut Anda rasakan, dapat diceritakan lebih jauh? 2) Menurut Anda pusing tersebut reda bila Anda melakukan sesuatu, meminum obat tertentu, atau bagaimana menurut Anda? Sedangkan pertanyaan tertutupyang merupakan inti dari anamnesis meliputi: 1) Eksplorasi terhadap riwayat penyakit dahulu. 2) Eksplorasi terhadap riwayat penyakit keluarga 3) Eksplorasi terhadap riwayat penyakit sekarang. 3. Sesi Penyampaian Informasi Secara ringkas ada 6 (enam) hal yang penting diperhatikan agar efektif dalam berkomunikasi dengan pasien, yaitu: a. Materi Informasi apa yang disampaikan. b. Siapa yang diberi informasi. c. Berapa banyak atau sejauh mana. d. Kapan menyampaikan informasi. e. Di mana menyampaikannya. f. Bagaimana menyampaikannya.
B. Aspek Etik Komunikasi Dokter Gigi dan Pasien
Menurut Neff (2010), tanda-tanda perilaku dalam berkomunikasi yang tidak efektif yaitu : 1. penggunaan kata-kata yang kasar atau tidak sopan 2. sikap yang tidak menghargai atau menyerang lawan bicaranya 3. komentar yang bermakna seksual 4. tidak bisa mengontrol emosinya 5. mengkritik staf didepan pasien atau staf lainnya 6. memberikan komentar negatif mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan pihak lain 7. komentar yang tidak konstruktif pada diskusi kasus pasien 8. tidak jujur, kurang melakukan kritik terhadap diri sendiri, dan menutupi kesalahan yang dibuat. Menjalin hubungan dengan pasien juga sangat penting. Dokter harus nampak ramah, sopan dan menunjukkan keinginan untuk membantu pasien dengan membiarkan pasien mengemukakan masalahnya. KOMUNIKASI TEURAPETIK