Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami segenap muda - mudi
Karang Taruna “ Setyo Manunggal “ dusun Mredo Kulon Bangunharjo
Sewon Bantul Yogyakarta berhasil membuat “Buku Karang Taruna
Setyo Manunggal”.
Buku ini berisikan pengertian karang Taruna, tujuan , tugas
pokok, fungsi, data umum, keanggotaan & kepengurusan, mekanisme
kerja, forum-forum, kebijakan, strategi dan program, tugas
kepengurusan, pedoman dasar, dll. Dengan adanya buku ini di
harapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh anggota dan
memajukan kualitas organisasi ini.
Pada akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan buku ini. Semoga
dapat bermanfaat bagi semua. Aamiin Ya Rabball ‘Aalamiin.

Mredo Kulon, 1 Maret 2015

Ketua Umum KTSM

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................2
BAB I - PENDAHULUAN.......................................................................4
A. Organisasi Dan Sistem................................................................4
B. Unsur – Unsur Dalam Organisasi................................................4
C. Pengertian Sistem.......................................................................5
D. Organisasi Sebagai Suatu Sistem................................................6
E. Proses Dalam Organisasi.............................................................6
BAB II - TENTANG KARANG TARUNA...................................................8
A. Pengertian Karang Taruna........................................................10
B. Identitas Karang Taruna............................................................13
C. Tujuan, Tugas Pokok Dan Fungsi Karang Taruna.......................15
D. Keanggotaan Dan Kepengurusan..............................................18
E. Mekanisme Kerja Karang Taruna..............................................20
F. Forum – Forum Karang Taruna.................................................23
G. Unit Teknis Karang Taruna........................................................24
H. Pembina Dan Majelis Karang Taruna........................................25
I. Kebijakan, Strategi Dan Program..............................................28
J. Klasifikasi Karang Taruna..........................................................31
K. Mars Karang Taruna..................................................................34
L. Sumpah Pemuda......................................................................36
2
BAB III - KARANG TARUNA SETYO MANUNGGAL..............................37
A. Identitas Karang Taruna............................................................37
B. Bagan Kepengurusan................................................................40
C. Tugas Kepengurusan.................................................................40
D. Pedoman Dasar........................................................................44
BAB IV - PENUTUP.............................................................................50
A. Saran.........................................................................................50
B. Tambahan.................................................................................50

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Organisasi Dan Sistem


Organisasi dibentuk oleh sekelompok orang yang
mempunyai tujuan yang sama. Mereka perlu membentuk
organisasi karena kemampuan individual untuk mencapai tujuan
tersebut secara sendiri-sendiri relatif terbatas. Dengan meng-
himpun berbagai kemampuan individual maka kemampuan
kelompok untuk mencapai tujuan semakin besar.
Di dalam organisasi tersebut dilakukan pembagian tugas
serta koordinasi agar kemapuan - kemampuan yang ada dapat
dimafaatkan secara optimal. Melalui kedua proses terbut
kemungkinan terjadinya duplikasi pekerjaan dan pertentangan /
konflik dapat dibatasi. Berdasarkan uraian diatas maka organisasi
dapat didefinisikan sebagai : “Kemampuan orang yang me-
ngadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk
mencapai tujuan bersama.”
B. Unsur – Unsur Dalam Organisasi
Unsur - unsur pokok dalam satu organisasi adalah :
1. Tujuan yang disepakati oleh anggota – anggota organisasi.
Tujuan ini menjadi “jiwa” organisasi.

4
2. Proses yang mengubah masukan / sumber daya yang dimiliki
menjadi keluarran/hasil sebagai mana diinginkan.
3. Pembaggian tugas diantara anggota – anggota organisasi.
Termasuk disini adalah pembagian tugas dan wewenag secara
horizontal maupun secara vertikal.
4. Kerja sama dan koordinasi supaya pembagian pekerjaan
menjadi efektif dan efisien.
C. Pengertian Sistem
Suatu sistem adalah : “Kesatuan dari pembagian –
pembagian yang saling berhubungan dan saling bergantung
untuuk mencapai suatu tujuan.”
Bagian – bagian dari sistem saling berhubungan secara
teratur dan seluruh bagian tadi menjadi satu kesatuan, bukan
sekedar kumpulan dan bagian – bagian. Karena merupakan
kesatuan maka bagian – bagian tersebut saling bergantung dan
tidak dapat dipisahkan dalam rangka mencapai tujuan.
Setiap bagian dari suatu sistem adalah merupakan sub
sistem dari sistem tersebut. Dengan demikian suatu sistem terdiri
dari beberapa sub sistem masing – masing sub sistem dan
seterusnya. Sebagai konsekwensi maka kegagalan suatu sub sistem
akan berpengaruh terhadap seluruh sistem.

5
D. Organisasi Sebagai Suatu Sistem
Suatu organisasi adalah sistem dimana setiap bagiannya
merupakan sub sistem dari organisasi tersebu. Bagian – bagian
organisasi harus saling berhubungan dan bergabung agar tujuan
yang diinginkan dapat dicapai. Hal ini dapat dimengerti daya yang
digunakan maupun keluaran yang dihasilkan oleh suatu bagian
mempunyai hubungan dengan bagian lainnya.
Organisasi juga dipandang sebagai bagiandari sistem yang
lebih besar yaitu lingkungan. Hal ini disebabkan karena dalam
kenyataannya suatu organisasi selalu berhubungann dengan
dunia/lingkungan /masyarakat. Dalam hal ini organisasi dipandang
sebagai suatu sistem terbuka yang peka / terpengaruh dalam
perubahan – perubahan dalam lingkungannya dan juga dapat
mempangaruhi.
E. Proses Dalam Organisasi
Dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki seta
adanya pengaruh lingkungan, sumber daya tersebut harus melalui
serangakaian proses agar tujuan organasasi dapat dicapai secara
efisien. Proses tersebut dalam pengertian organisasi disebut
sebagai proses manajemen. Unsusr – unsur dalam proses
manajemen adalah :
A. Perencanaan
B. Pengorganisasian
6
C. Penghargaan
D. Pengendalian
Dalam pelaksanaan manajemen sehari – hari banyak
faktor yang tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan. Banyak pula
peerubahann yang terjadi baik yang didalam maupun diluar
organisasi. Pada umumnya kita tidak dapat menduga dengan pasti
hal – hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Oleh karena
itu diperlukan pengamatang yang terus menerus terhadap hasi;l –
hasil yang dicapai serta kemungkinan terjadi penyimpangan. Halis
pengamatan ini dievaluasi dan digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan selanjutnya dan disebut sebagai umpan
balik.

7
BAB II
TENTANG KARANG TARUNA

Karang Taruna untuk pertama kalinya lahir pada tanggal 26


September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Dalam perjalanan
sejarahnya, Karang Taruna telah melakukan berbagai kegiatan,
sebagai upaya untuk turut menanggulangi masalah-masalah
Kesejahteraan Sosial terutama yang dihadapi generasi muda
dilingkungannya, sesuai dengan kondisi daerah dan tingkat
kemampuan masing-masing.
Pada mulanya, kegiatan Karang Taruna hanya sebatas
pengisian waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga,
kesenian, kepanduan (pramuka), pendidikan keagamaan (pengajian)
dan lain-lain bagi anak yatim, putus sekolah, tidak sekolah, yang
berkeliaran dan main kartu serta anak-anak yang terjerumus dalam
minuman keras dan narkoba. Dalam perjalanan sejarahnya, dari
waktu ke waktu kegiatan Karang Taruna telah mengalami
perkembangan sampai pada sektor Usaha Ekonomis Produktif (UEP)
yang membantu membuka lapangan kerja/usaha bagi pengangguran
dan remaja putus sekolah.
Pada masa Pemerintahan Orde Baru, nama Karang Taruna
hanya diperuntukkan bagi kepengurusan tingkat Desa/Kelurahan
serta Unit/Sub Unit saja (tingkat RT/RW). Sedangkan kepengurusan
8
tingkat Kecamatan sampai Nasional menggunakan sebutan Forum
Komunikasi Karang Taruna (FKKT), hal tersebut diatur dalam
Kepmensos No 11/HUK/1988. Krisis Moneter yang melanda bangsa
ini tahun 1997 turut memberikan dampak bagi menurunnya dan
bahkan terhentinya aktivitas sebagian besar Karang Taruna. Saat
dilaksanakan Temu Karya Nasional (TKN) IV tahun 2001 di Medan,
disepakatilah perubahan nama menjadi Karang Taruna Indonesia
(KTI). Oleh karena masih banyaknya perbedaan persepsi tentang
Karang Taruna maka pada TKN V 2005 yang diselenggarakan di
Banten tanggal 10-12 April 2005, Namanya dikembalikan menjadi
Karang Taruna. Ketetapan ini kemudian diatur dalam Peraturan
Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar
Karang Taruna. Dengan dikeluarkannya Permensos ini diharapkan
tidak lagi terjadi perbedaan penafsiran tentang Karang Taruna, dalam
arti bahwa pemahaman tentang Karang Taruna mengacu kepada
Peraturan Menteri Sosial tersebut.
Keberadaan Karang Taruna dengan berbagai kegiatan yang
dilaksanakan selama ini, bertumpu pada landasan hukum yang
dimiliki, yang terus diperbaharui sesuai dengan tuntutan, kebutuhan
dan perkembangan masalah kesejahteraan sosial serta sistem
pemerintahan yang terjadi. Sampai saat ini, landasan hukum yang
dimiliki Karang Taruna adalah Keputusan Menteri Sosial RI No.
13/HUK/KEP/l/1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
9
Karang Taruna, Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN yang
menempatkan Karang Taruna sebagai wadah Pembinaan Generasi
Muda, serta Keputusan Menteri Sosial RI No. 83/HUK/2005 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna.
A. Pengertian Karang Taruna
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di
Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan
generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran
dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau
komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang
Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta
pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis
produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia
dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya
alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang
Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah
Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan
masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa /
Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari
pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta
pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun
10
masa yang akan datang. Karang Taruna beranggotakan pemuda
dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari
pemuda/i berusia mulai dari 16 - 35 tahun) dan batasan sebagai
Pengurus adalah berusia mulai 17 - 25 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan
pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya
dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan,
advokasi, keagamaan dan kesenian.
Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah
pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas
dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/ kelurahan
dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Rumusan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai
sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Usaha
Kesejahteraan Sosial (UKS).
2. Sebagai wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna
merupakan tempat diselenggarakannya berbagai upaya atau
kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa,
karsa, dan karya generasi muda dalam rangka pengembangan
sumber daya manusia (SDM).
11
3. Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya
kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di
lingkungannya serta adanya tanggung jawab sosial untuk turut
berusaha menanganinya. Kesadaran dan tanggung jawab sosial
tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya
Karang Taruna.
4. Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda,
diurus atau dikelola oleh generasi muda dan untuk kepentingan
generasi muda dan masyarakat di wilayah desa/kelurahan atau
komunitas adat sederajat. Karenanya setiap desa/kelurahan
atau komunitas adat sederajat dapat menumbuhkan dan
mengembangkan Karang Tarunanya sendiri.
5. Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial berarti bahwa
semua upaya program dan kegiatan yang diselenggarakan
Karang Taruna ditujukan guna mewujudkan kesejahteraan
sosial masyarakat terutama generasi mudanya.

B. Identitas Karang Taruna


12
Karang Taruna memiliki identitas berupa lambang,
bendera, panji, lagu, yang merupakan identitas resmi Karang
Taruna. Lambang Karang Taruna mengandung unsur-unsur
sekuntum bunga teratai yang mulai mekar, dua helai pita
terpampang dibagian atas dan bawah, sebuah lingkaran, dengan
bunga Teratai Mekar sebagai latar belakang. Keseluruhan lambang
tersebut mengandung makna:
1. Bunga Teratai yang mulai mekar melambangkan unsur remaja
yang dijiwai semangat kemasyarakatan (sosial).
2. Empat helai Daun Bunga dibagian bawah, melambangkan
keempat fungsi Karang Taruna yaitu:
a) Memupuk kreativitas untuk belajar bertanggung jawab;
b) Membina kegiatan-kegiatan sosial, rekreatif, edukatif,
ekonomis produktif, dan kegiatan lainnya yang praktis;
c) Mengembangkan dan mewujudkan harapan serta cita-cita
anak dan remaja melalui bimbingan interaksi yang
dilaksanakan baik secara individual maupun kelompok;
13
d) Menanamkan pengertian, kesadaran dan memasyarakatkan
penghayatan dan pengamalan Pancasila.
3. Tujuh helai Daun Bunga bagian atas melambangkan Tujuh unsur
kepribadian yang harus dimiliki oleh anak dan remaja:
a) Taat : Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b) Tanggap : Penuh perhatian dan peka terhadap masalah;
c) Tanggon : Kuat, daya tahan fisik dan mental;
d) Tandas : Tegas, pasti, tidak ragu, teguh pendirian;
e) Tangkas : Sigap, gesit, cepat bergerak, dinamis;
f) Trampil : Mampu berkreasi dan berkarya praktis;
g) Tulus : Sederhana, ikhlas, rela memberi, jujur.
4. Pita dibagian bawah bertuliskan Karang Taruna mengandung
arti:
a) Karang : pekarangan, halaman, atau tempat;
b) Taruna : remaja.
Secara keseluruhan berarti tempat atau Wadah Pembinaan
Remaja.
5. Pita dibagian atas bertuliskan “ADITYA KARYA MAHATVA
YODHA” yang berarti:
a) ADITYA : Cerdas, penuh pengalaman.
b) KARYA : Pekerjaan.
c) MAHATVA : Terhormat, berbudi luhur.
d) YODHA : Pejuang, patriot.
14
Secara keseluruhan berarti Pejuang yang berkepribadian,
berpengetahuan dan terampil.
6. Lingkaran menggambarkan sebuah tameng, sebagai lambang
Ketahanan Nasional.
7. Bunga Teratai yang mekar berdaun lima helai melambangkan
lingkungan kehidupan masyarakat yang sejahtera merata
berlandaskan Pancasila.
8. Arti warna:
a) Putih: Kesucian, tidak tercela, tidak ternoda.
b) Merah: Keberanian, sabar, tenang, dan dapat mengendali-
kan diri, tekad pantang mundur.
c) Kuning: Keagungan atas keluhuran budi pekerti.
C. Tujuan, Tugas Pokok & Fungsi
1. Tujuan Karang Taruna :
a) Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran
tanggung jawab sosial setiap generasi muda warga Karang
Taruna dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan
mengantisipasi berbagai masalah sosial.
b) Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda
warga Karang Taruna yang trampil dan berkepribadian serta
berpengetahuan.
c) Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam
rangka mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.
15
d) Termotivasinya setiap generasi muda Karang Taruna untuk
mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan
dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
e) Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang
Taruna dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial
bagi masyarakat.
f) Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat
bagi generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat
sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya
sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi
masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
g) Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi
muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang
dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah
serta berkesinambungan oleh Karang Taruna bersama
pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
2. Tugas Pokok Karang Taruna :
Tugas pokok Karang Taruna adalah bersama-sama
dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk
menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial
terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat

16
preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi
muda di lingkungannya.
3. Fungsi Karang Taruna :
a) Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
b) Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
c) Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama
generasi muda secara komprehensif, terpacu dan terarah
serta berkesinambungan.
d) Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan
bagi generasi muda di lingkungannya.
e) Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan
kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
f) Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan,
jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat
nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
lndonesia.
g) Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat
mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat
rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan
praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan
potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara
swadaya.

17
h) Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial
bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
i) Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi
dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
j) Penyelenggara Usaha-usaha pencegahan permasalahan
sosial yang aktual.
D. Keanggotaan & Kepengurusan
1. Keanggotaan
Anggota Karang Taruna terdiri dari pemuda yang dalam
keanggotannya terbagi menjadi dua jenis yaitu anggota pasif
dan anggota aktif.
a) Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif
(Keanggotaan otomatis), yakni seluruh remaja dan pemuda
yang berusia 16 s/d 35 tahun;
b) Anggota Aktif adalah keanggotaan yang bersifat pengurus
Inti, berusia 17 s/d 25 tahun dan selalu aktif mengikuti
kegiatan Karang Taruna.

2. Kepengurusan
Secara umum, untuk menjadi pengurus Karang Taruna
seseorang harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
18
b) Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
c) Berdomisili di wilayah tingkatannya yang dibuktikan dengan
identitas resmi;
d) Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat;
e) Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja
dengan timnya maupun dengan berbagai pihak;
f) Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 25 tahun;
g) Mengetahui dan memahami aspek keorganisasian serta ke-
Karang Taruna-an;
h) Peduli terhadap lingkungan masyarakatnya;
Pengurus Karang Taruna dipilih dan disahkan dalam
Temu Karya. Pengurus Karang Taruna dikukuhkan dan dilantik
oleh Ketua sebelumnya. Pengurus Karang Taruna berfungsi
sebagai Pelaksana Organisasi dalam diwilayahnya. Karang
Taruna memiliki Pengurus minimal 15 Orang, masa bhakti 2
(Dua) Tahun dengan struktur sekurang-kurangnya terdiri dari :
a) Ketua;
b) Wakil Ketua 1;
c) Wakil Ketua 2;
d) Sekretrais 1;
e) Sekretaris 2;
f) Sekretaris 3;
g) Bendahara 1;
19
h) Bendahara 2;
i) Bendahara 3;
j) Seksi Pendidikan dan Pelatihan;
k) Seksi Lingkungan Hidup dan Kesehatan;
l) Seksi Kerohanian;
m) Seksi Olahraga dan Seni Budaya;
n) Seksi Hubungan Masyarakat dan Kemitraan;
o) Seksi Inventaris dan Perlengkapan.
E. Mekanisme Kerja Karang Taruna
1. Mekanisme Kerja
Pengurus Karang Taruna melaksanakan fungsi-fungsi
operasional di bidang kesejahteraan sosial sebagai tugas pokok
Karang Taruna dan fungsinya serta program kerja lainnya yang
dilaksanakan bersama pemerintah dan komponen terkait
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengurus Karang Taruna dalam mengoperasionalkan
tugas pokok dan fungsi serta program kerjanya bersama
pemerintah dan komponen terkait, harus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mekanisme kerja
sebagai langkah-langkah dalam proses penyelenggaraan suatu
tugas dan fungsi serta program kerja Karang Taruna yang perlu
ditempuh oleh pengurus Karang Taruna, mencakup pentahapan
antara lain :
20
 Pendataan potensi / sumber dan permasalahan
kesejahteraan sosial;
 Perencanaan program;
 Sosialisasi program-program yang direncanakan;
 Pelaksanaan program;
 Pemantauan dan evaluasi;
 Pencatatan dan pelaporan.
Mekanisme kerja (langkah) guna melaksanakan pentahapan
tersebut ditempuh melalui :
a) Pembicaraan dan pembahasan bersama dalam pertemuan
atau rapat pengurus. Rapat setidaknya dapat merumuskan
dan menetapkan antara lain hal-hal sebagai berikut :
a) Kegiatan apa yang akan dikerjakan;
b) Siapa yang mengkoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan tersebut;
c) Dukungan dana yang diperlukan dan bagaimana
memperolehnya;
d) Siapa saja dan pihak mana saja yang perlu dihubungi;
e) Pelaksanaannya bagaimana;
f) Dan lain-lain yang perlu diputuskan dalam rapat;
b) Pertemuan kembali untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan, baik hasil, faktor pendukung dan
permasalahan yang dihadapi dalam rangka menetapkan
21
langkah-langkah berikutnya. Operasionalisasi tugas pokok,
fungsi dan program kerja Karang Taruna dibidang
kesejahteraan sosial yang dikerjasamakan dengan pihak lain
perlu dikoordinasikan dengan instansi sosial sebagai
pembina fungsional.
2. Mekanisme Hubungan
Mekanisme hubungan komunikasi, informasi, kerja sama dan
kolaborasi antar Karang Taruna dengan wadah pengurus di
lingkup kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional
adalah bersifat koordinatif, konsultatif dan kolaboratif secara
fungsional serta bukan operasional. Penjabaran dari
mekanisme hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Bersifat koordinatif, bahwa mekanisme hubungan tersebut
sifatnya untuk lebih menserasikan dan menselaraskan
pelaksanaan fungsi masing-masing;
b) Bersifat konsultatif, bahwa mekanisme hubungan tersebut
sifatnya perundingan untuk saling memberikan nasehat atau
masukan dari kedua belah pihak sesuai fungsinya masing-
masing;
c) Bersifat kolaboratif, bahwa mekanisme hubungan tersebut
sifatnya untuk lebih meningkatkan kerja sama kedua belah
pihak sesuai fungsinya masing-masing;
F. Forum-forum Karang Taruna
22
Apa yang dilakukan Karang Taruna dapat diinformasikan ke
pengurus, antara lain melalui forum pertemuan yang
diselenggarakan bersama. Dalam forum dapat terjadi adanya
saling tukar informasi dan pengalaman serta masukan atau saran-
saran yang saling mengisi dan melengkapi. Maka diadakan Forum
Pertemuan Karang Taruna. Bentuk-bentuk forum tersebut terdiri
dari :
1. Forum Internal
a) Forum Rutin Bulanan
b) Forum Panitia
c) Forum Evaluasi
d) Forum Insidental
2. Forum Eksternal
a) Temu Karya
b) Forum Antar Karang Taruna
c) Forum Pleno
d) Studi Banding

Bentuk-bentuk forum tersebut diadakan terutama untuk


lebih mendayagunakan Pengurus Karang Taruna sebagai pranata
jaringan komunikasi, informasi, kerja sama dan kolaborasi Karang
Taruna. Panduan penyelenggaraan dan Mekanisme forum-forum
tersebut selanjutnya ditetapkan dalam bentuk Peraturan
23
Organisasi dan Pedoman Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh forum
pengambilan keputusan secara bertingkat dengan tetap mengacu
pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Karang Taruna.
G. Unit Teknis Karang Taruna
Karang Taruna dapat membentuk unit teknis, sesuai
dengan kebutuhan pengembangan organisasi dan program-
programnya. Pembentukan unit teknis pada umumnya didasari
atas pertimbangan sebagai berikut:
1. Unit teknis antara lain dapat berupa badan usaha, kelompok-
kelompok kerja, dan sebagainya;
2. Pembentukan unit teknis dilakukan melalui forum pertemuan
atau rapat yang dipandang representatif dan sesuai
kapasitasnya untuk itu, seperti antara lain dalam rapat
pengurus;
3. Unit teknis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kelembagaan Karang Taruna (berada dalam struktur organisasi
Karang Taruna);
4. Unit teknis disahkan dan dilantik oleh Karang Taruna yang
membentuknya;
5. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, unit tekhnis harus
berkoordinasi dan mempertanggungjawabkan kinerjanya
kepada Karang Taruna;

24
6. Unit tekhnis dapat diisi oleh mereka baik yang duduk dalam
kepengurusan, aktivis, dan warga Karang Taruna yang
dipandang memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta ahli
dalam bidang yang berkaitan dengan unit tekhnis yang
bersangkutan.
H. Pembina & Majelis Pertimbangan
1. Pembina Karang Taruna
Karang Taruna memiliki Pembina Utama, Pembina Umum,
Pembina Fungsional dan Pembina Teknis dengan urutan
sebagai berikut :
a) Pembina Utama Karang Taruna adalah Presiden Republik
Indonesia.
b) Pembina Tingkat Pusat :
 Pembina Umum adalah Menteri Dalam Negeri
 Pembina Fungsional adalah Menteri Sosial
 Pembina Teknis adalah Pimpinan Departemen /
Kementerian Negara atau Lembaga terkait.

c) Pembina Tingkat Provinsi :


 Pembina Umum adalah Gubernur.
 Pembina Fungsional adalah Kepala Dinas / Instansi Sosial
Provinsi

25
 Pembina Teknis adalah Pimpinan Instansi / Lembaga /
Badan Daerah Provinsi.
d) Pembina Tingkat Kabupaten/Kota:
 Pembina Umum adalah Bupati / Walikota.
 Pembina Fungsional adalah Kepala Dinas / Instansi Sosial
Kabupaten/Kota.
 Pembina Teknis adalah Pimpinan Instansi / Lembaga /
Badan Daerah Kabupaten/Kota yang terkait.
e) Pembina Tingkat Kecamatan:
 Pembina Umum adalah Camat.
 Pembina Fungsional adalah Kepala Seksi / Unit
Kecamatan yang tugasnya berkaitan langsung dengan
Bidang Kesejahteraan Sosial.
 Pembina Teknis adalah Pimpinan Unit Kecamatan yang
terkait dengan penyediaan dukungan bagi peningkatan
fungsi Karang Taruna.
f) Pembina Tingkat Desa/Kelurahan:
 Pembina Umum adalah Kepala Desa / Lurah.
 Pembina Fungsional adalah Kepala Seksi / Unit
Desa/Kelurahan yang tugasnya berkaitan langsung
dengan Bidang Kesejahteraan Sosial.

26
 Pembina Teknis adalah Pimpinan Unit Desa/Kelurahan
yang terkait dengan penyediaan dukungan bagi
peningkatan fungsi Karang Taruna.
2. Majelis Pertimbangan Karang Taruna
Majelis Pertimbangan Karang Taruna disingkat MPKT,
adalah wadah penghimpun mantan pengurus Karang Taruna
dan tokoh masyarakat lain yang berjasa dan bermanfaat bagi
kemajuan Karang Taruna, yang tidak memiliki hubungan
struktural dengan kepengurusan Karang Taruna-nya. Setiap
Karang Taruna dapat membentuk MPKT yang dilakukan melalui
forum Temu Karya di masing-masing wilayahnya, yang
kemudian dikukuhkan oleh forum tersebut. Susunan MPKT
terdiri dari :
a) Seorang Ketua merangkap anggota;
b) Seorang Sekretaris merangkap anggota;
c) Beberapa Wakil Sekretaris (sesuai kebutuhan) merangkap
anggota;
d) Anggota yang jumlahnya ditentukan sesuai dengan jumlah
mantan aktivis Karang Taruna diwilayah masing-masing
ditambah beberapa tokoh yang dianggap layak apabila
memungkinkan.
Diminta atau tidak diminta MPKT dapat memberikan
masukan berupa pemikiran-pemikiran atau saran-saran dan
27
bantuan, sebagai bahan pertimbangan Pengurus Karang Taruna
dalam menyelenggarakan program kegiatan. MPKT dapat
diikutsertakan dalam rapat atau pertemuan yang
diselenggarakan Pengurus Karang Taruna.
I. Kebijakan, Strategi & Program
Kebijakan dan Strategi pemberdayaan Karang Taruna
diarahkan pada terwujudnya kemandirian peran dibidang
pembangunan kesejahteraan sosial.
1. Kebijakan
a) Memantapkan pemahaman tentang Karang Taruna sebagai
organisasi sosial yang tumbuh dari, oleh dan untuk
masyarakat di kalangan masyarakat terutama pembina,
pengurus dan aktivis Karang Taruna;
b) Meningkatkan peran aktif Karang Taruna dalam:
 Upaya pencegahan timbulnya permasalahan sosial di
kalangan generasi muda;
 Memberikan pelayanan kepada penyandang masalah
Kesejahteraan Sosial;
 Membina dan mengembangkan ketrampilan dan
kewirausahaan guna terciptanya kesempatan dan
lapangan kerja bagi generasi muda;

28
 Menciptakan kader pemimpin dan kader pembangunan
serta dalam proses pembauran bangsa dikalangan
generasi muda;
 Turut melestarikan dan mempertahankan ciri budaya
maupun jati diri bangsa;
c) Memantapkan komunikasi, kerjasama, pertukaran informasi
dan kolaborasi antar Karang Taruna dalam rangka
pengembangan program/kegiatannya serta memperkuat
ikatan persaudaraan dan kebersamaan antar Karang Taruna;
d) Pemberdayaan Karang Taruna dilaksanakan dan menjadi
tanggung jawab bersama pemerintah, lembaga swasta dan
masyarakat, dalam keterpaduan intra dan inter sektoral,
serta pengembangan jalinan kemitraan;
e) Pemutakhiran data Karang Taruna secara periodik dan
berkesinambungan.
2. Strategi
a) Meningkatkan intensitas dan kualitas sosialisasi melalui
kegiatan penyuluhan dan bimbingan sosial serta publikasi
berbagai kegiatan Karang Taruna melalui media cetak,
elektronik maupun media lainnya.
b) Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus
maupun aktivis Karang Taruna dalam bidang manajemen

29
organisasi, kepemimpinan dan kaderisasi serta ketrampilan
teknis.
c) Pengembangan fasilitas dan bantuan stimulan untuk
mendorong dan mengembangkan kegiatan yang
dilaksanakan Karang Taruna dari berbagai pihak yang
memiliki perhatian terhadap Karang Taruna.
d) Meningkatkan kegiatan bersama antar Karang Taruna,
antara lain melalui kegiatan bulan bhakti dan studi karya
bhakti Karang Taruna.
e) Pemberian penghargaan kepada Karang Taruna yang
memiliki prestasi tinggi, dan penghargaan pada pembina
umum dan teknis serta dunia usaha yang banyak
memberikan perhatian terhadap perkembangan Karang
Taruna di wilayah atau lingkungannya.
f) Pendampingan dengan melibatkan pengurus dan aktivis
Karang Taruna yang berkemampuan dalam program atau
kegiatan yang dilaksanakan di daerahnya.
g) Meningkatkan jalinan kemitraan dalam Pemberdayaan
Karang Taruna baik antar instansi pembina, antara Karang
Taruna dengan instansi pembina, antara Karang Taruna
dengan dunia usaha, maupun antara Karang Taruna dengan
lembaga-lembaga masyarakat.
3. Program
30
Berdasarkan kebijakan dan strategi yang telah dirumuskan
tersebut, besaran program Pemberdayaan Karang Taruna
meliputi:
a) Pendataan Karang Taruna;
b) Penyuluhan/motivasi Karang Taruna;
c) Pendidikan dan Pelatihan Karang Taruna;
d) Pengembangan kegiatan Karang Taruna;
e) Pengembangan jaringan kerjasama kemitraan Karang
Taruna;
f) Bantuan Stimulan;
g) Pendampingan Karang Taruna;
h) Publikasi / Sosialisasi Karang Taruna;
i) Pemantapan pembina Karang Taruna;
j) Penghargaan.
J. Klasifikasi Karang Taruna
1. Karang Taruna "Tumbuh"
Indikator Karang Taruna "Tumbuh" antara lain, adalah:
a) Secara formal karang taruna telah dibentuk dan telah
memiliki struktur kepengurusan, namun belum lengkap;
b) Program/kegiatannya masih sederhana, terbatas dan belum
tersusun secara tertulis;
c) Administrasi organisasi dan kegiatan belum teratur secara
rapi;
31
d) Peran dan kegiatannya masih bersifat insidentil;
e) Anggota yang terlibat dalam kegiatan, baru terdiri dari
sebagaian kecil generasi muda yang ada di desa/kelurahan
setempat.
2. Karang Taruna "Berkembang"
Indikator Karang Taruna "Berkembang" antara lain, adalah:
a) Struktur organisasi, kepengurusain dan jumlah pengurus
lengkap;
b) Mekanisme, tata kerja dan program kerjanya sudah teratur,
sistematis dan teradministrasikan secara tertulis ;
c) Administrasi organisasi dan kegiatan belum teratur secara
rapi;
d) Peran dan kegiatannya mulai kontinyu dan mulai mengarah
pada kegiatan yang berdampak ekonomis;
e) Anggota yang terlibat dalam kegiatan, terdiri dari sebagian
besar generasi muda yang ada di desa/kelurahan setempat;
f) Anggota yang terlibat dalam kegiatan, mulai bertambah dan
telah menjangkau sebagian besar generasi muda yang ada di
wilayah desa/kelurahan setempat;
g) Tingkat keswadayaan dan keswadanaan masih terbatas;
h) Kemampuan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan yang
lebih berdampak ekonomis bagi masyarakat masih kurang;

32
i) Program/kegiatannya mulai mendapat dukungan dari
sebagian masyarakat setempat.
3. Karang Taruna "Maju "
Indikator Karang Taruna "Maju" antara lain, adalah:
a) Secara administrasi, organisasi, dan kepengurusan telah
lengkap;
b) Program/kegiatannya telah berjalan baik, teratur,
berkesinambungan serta memiliki prospek yang jelas;
c) Kegiatan yang dilaksanakan telah mencakup kegiatan yang
bersifat preventif, pelayanan dan pengembangan yang
memberi manfaat lebih banyak bagi warga masyarakat ;
d) Kegiatan telah mencakup penanganan masalah, baik sosial
psikologis maupun sosial ekonomis seperti : narkoba,
keterlantaran, tindak kekerasan, ekonomi lemah dan
lain-lain;
e) Tingkat keswadayaan dan keswadanaan mampu mendukung
pelaksanaan program- program yang telah ditetapkan;
f) Program/kegiatannya dapat menciptakan lapangan kerja,
terutama bagi anggota;
g) Pelaksanaan kegiatan mulai menggunakan pendekatan
pekerjaan sosial;
h) Memiliki sarana/prasarana kegiatan yang permanen;

33
i) Program yang direncanakan berorientasi pada kegiatan
Usaha Kesejahteraan Sosial dan Usaha Ekonomis Produktif;
j) Telah menjalin kerjasama dengan organisasi/lembaga lain
diluar Karang Taruna;
k) Anggota yang terlibat dalam kegiatan, terdiri dari sebagian
besar generasi muda yang ada di desa/kelurahan setempat.
4. Karang Taruna "Percontohan/Berprestasi"
Karang Taruna percontohan adalah kondisi sebagaimana Karang
Taruna maju akan tetapi telah melaksanakan dan
mengembangkan program-program yang menciptakan generasi
muda dilingkungannya untuk mampu berpartisipasi
mengembangkan program-program pembangunan nasional
yang diperlukan oleh lingkungan.
K. Mars Karang Taruna
KARANG TARUNA memiliki lagu Mars yang diciptakan oleh
Gunadi Said. Lagu Mars ini pertama kali dikumandangkan saat
dilangsungkannya Musyawarah Kerja Karang Taruna pada tahun
1975.

34
L. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal
28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu
sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati
momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
35
Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari
perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah
kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan
inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu
untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan
martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi
komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai
kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Adapun isi dari sumpah pemuda tersebut berbunyi :
Pertama :
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah air Indonesia.”
Kedua :
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.”
Ketiga :
“Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.”
BAB III
KARANG TARUNA SETYO MANUNGGAL

A. Identitas Karang Taruna

36
Karang Taruna Setyo Manunggal adalah suatu organisasi
kemasyarakatan yang beranggotakan pemuda-pemudi dusun
Mredo Kulon, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Organisasi
ini berdiri cukup lama dan dilestarikan dari generasi ke generasi.
Visi Karang Taruna Setyo Manunggal adalah Menjadi
Karang Taruna motorik dalam pembangunan dusun. Sedangkan
misinya adalah :
1. Mengabdikan diri dalam masyarakat.
2. Mengembangkan akhlak budi pekerti yang luhur.
3. Melestarikan nilai-nilai budaya dalam
masyarakat.
4. Mempererat tali persaudaraan antar anggota
karang karuna.
5. Mengadakan kegiatan - kegiatan kepemudaan
dalam masyarakat.
6. Mengembangkan kreativitas dan bakat pemuda
melalui organisasi kepemudaan.
7. Menciptakan kondisi dusun yang aman dan
tenteram.
8. Berkontribusi dalam pembangunan dusun.

37
Karang Taruna Setyo Manunggal memiliki identitas berupa
lambang berupa roda gigi dan 4 (Empat) Tangan. Keseluruhan
lambang tersebut mengandung makna :
1. Roda gigi melambangkan suatu penggerak di lingkungan
masyarakat.
2. Delapan gigi yang terdapat pada roda gigi melambangkan
delapan peran organisasi dalam masyarakat, yaitu :
a) Mengayomi
b) Melindungi
c) Melayani
d) Mengabdi
e) Mendidik
f) Memajukan
g) Memotori
h) Menginspirasi
3. Empat tangan yang saling berpegang melambangkan kerja
sama.
38
4. Dua bintang yang berarti organisasi tersebut berasaskan
Pancasila dan UUD 1945.
5. Roda gigi bagian atas bertuliskan Karang Taruna mengandung
arti :
a) Karang : pekarangan, halaman, atau tempat;
b) Taruna : remaja.
Yang berarti tempat atau Wadah Pembinaan Remaja.
6. Roda gigi bagian bawah bertuliskan Setyo Manunggal yang
merupakan nama organisasi kita yang mengandung arti :
a) Setyo : Setia, Loyal, Solid, Mengabdi.
b) Manunggal : Tunggal, Bersatu.
Yang berarti Setia bersatu.
7. Arti warna :
a) Putih: Kesucian, tidak tercela, tidak ternoda.
b) Merah : Keberanian, sabar, tenang, dan dapat mengendali-
kan diri, tekad pantang mundur.
8. Mredo Kulon RT 06 – 07 merupakan identitas desa, tempat
organisasi ini berada.
Secara keseluruhan berarti tempat atau wadah
pembinaan remaja yang berani bekerjasama untuk menggerakkan
kemajuan di masyarakat sesuai dengan asas Pancasila dan UUD
1945.

39
B. Bagan Kepengurusan

C. Tugas Kepengurusan
1. Ketua Umum
a) Memimpin & bertanggung jawab atas jalannya organisasi
b) Acceptor / orang yang memutuskan kebijakan
c) Pembimbing, penengah dan pelindung bagi seluruh anggota
organisasi
d) Mengkoordinasi seluruh anggota organisasi
2. Wakil Ketua I
a) Mengkoordinasi seksi-seksi bidang program kerja
b) Penanggung jawab di bidang program kerja
c) Pendamping ketua umum
d) Dewan Penasehat ketua umum
40
3. Wakil Ketua II
a) Mengkoordinasi seksi-seksi bidang kelembagaan dan
pendukung
b) Penanggung jawab di bidang kelembagaan dan pendukung
c) Penanggung jawab di bidang program kerja
d) Pendamping ketua umum
4. Bendahara I
a) Dewan pengurus administrasi kas simpan pinjam
b) Bertanggung jawab atas segala administrasi
c) Menyampaikan laporan administrasi secara transparan
5. Bendahara II
a) Dewan pengurus administrasi kas organisasi yang meliputi
iuran rutin, denda gotong royong dan kas eksternal
b) Bertanggung jawab atas segala administrasi
c) Menyampaikan laporan administrasi secara transparan
6. Bendahara III
a) Dewan pengawas administrasi dari Bendahara I dan
Bendahara II
b) Membantu tugas Bendahara I dan Bendahara II
c) Penegak hukum perbendaharaan
7. Sekretaris I
a) Dewan pengurus dokumentasi keuangan iuran rutin
b) Membuat undangan pertemuan rutin
41
c) Bertanggung jawab atas segala dokumentasi
d) Menyampaikan laporan dokumentasi secara transparan
8. Sekretaris II
a) Dewan pengurus dokumentasi keuangan iuran rutin
b) Menyebarkan undangan pertemuan rutin
c) Bertanggung jawab atas segala dokumentasi
d) Menyampaikan laporan dokumentasi secara transparan
9. Sekretaris III
a) Dewan pengurus dokumentasi absensi anggota
b) Menyebarkan undangan pertemuan rutin
c) Bertanggung jawab atas segala dokumentasi
d) Menyampaikan laporan dokumentasi secara transparan
10. Seksi Lingkungan Hidup dan Kesehatan
a) Team yang bergerak di bidang lingkungan hidup, kebersihan
dan kesehatan
b) Menggalangkan kegiatan gotong royong rutin / insidental
11. Seksi Kerohanian
a) Team yang bergerak di bidang kerohanian dan bina mental
b) Mengadakan kegiatan event bidang kerohanian seperti
pengajian, kegiatan ramadhan, kegiatan hari raya, lomba
takbir dan lain sebagainya

12. Seksi Olahraga dan Seni Budaya


42
a) Team yang bergerak di bidang keolahragaan dan kesenian
b) Mengadakan event bidang keolahragaan dan kesenian
seperti pentas seni, teater, band, badminton, futsal, sepeda
gembira dan lain sebagainya
13. Seksi Hubungan Masyarakat dan Kemitraan
a) Team yang bergerak di bidang hubungan masyarakat dan
kemitraan
b) Menjalin hubungan dengan organisasi / lembaga lain seperti
perkumpulan bapak-bapak, ibu-ibu, karang taruna dusun /
desa dan masyarakat
c) Menggalang dana untuk anggota karang taruna / masya-
rakat
14. Seksi Inventaris dan Perlengkapan
a) Team yang bergerak di bidang inventaris, perlengkapan dan
arsip
b) Membuat daftar arsip dan administrasi segala inventaris /
asset milik organisasi
c) Menyimpan dan merawat inventaris organisasi
15. Seksi Pendidikan dan Pelatihan
a) Team yang bergerak di bidang pendidikan, pelatihan,
sosialisasi, studi banding dan lain-lain
b) Mengadakan event yang terkait dengan bidang pendidikan
dan pelatihan
43
D. Pedoman Dasar
1. Keanggotaan
a) Keanggotaan karang taruna berlaku selama anggota
mempunyai / masih mempunyai kemauan mengikuti karang
taruna.
b) Bagi calon anggota baru karang taruna, akan mendapat
undangan resmi untuk masuk dalam organisasi karang
taruna.
c) Untuk anggota karang taruna yang ingin keluar / of
sementara dari keanggotaan karang taruna, diharapkan
berpamitan kepada rekan-rekan karang taruna dalam
pertemuan resmi dan wajib menyelesaikan administrasi
yang belum lunas.
d) Setiap anggota karang taruna mempunyai hak dan
kewajiban yang sama.
2. Kemasyarakatan
a) Menjaga kesopanan dalam pergaulan dengan masyarakat.
b) Tidak membuat keresahan dalam masyarakat.
c) Dapat menjaga nama baik karang taruna.
d) Tidak boleh mengatasnamakan karang taruna untuk
kepentingan pribadi.
e) Ikut berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, baik
atas nama karang taruna maupun pribadi.
3. Kegiatan
a) Ada lima jenis kegiatan dalam karang taruna, yaitu :
44
 Kegiatan rutin. Contoh : gotong royong dan forum rutin
sebulan sekali.
 Kegiatan event. Contoh : lomba 17-an, lomba takbir,
pengajian hari raya, dll.
 Kegiatan program. Contoh : pembuatan plang jalan,
membuat lapangan badminton, merenovasi gardu,
pembangunan gapura, dll.
 Kegiatan insidental. Contoh : gotong royong memasang
perlengkapan sripah, laden sripah, laden pengajian,
laden takjilan, nyinom, bersih-bersih masjid menjelang
ramadhah, panitia zakat, dll.
 Kegiatan santai. Contoh : Makrab, sepeda gembira,
piknik, camping, dll.
b) Setiap anggota diharapkan mengikuti setiap kegiatan bila
dapat meluangkan waktu.
c) Bila berhalangan hadir dalam kegiatan, diharapkan izin
dengan panitia kegiatan.
4. Perkumpulan
a) Perkumpulan rutin dilaksanankan satu bulan sekali setiap
tanggal 1 malam dan dimulai tepat pukul 20.00 WIB.
b) Perkumpulan rutin dilaksanakan di rumah setiap anggota
berdasarkan undian.
c) Tidak boleh meninggalkan ruangan selama perkumpulan
berlangsung, jika terpaksa keluar ruangan harus menjadapat
ijin dari ketua.

45
d) Pada saat perkumpulan handphone dimatikan atau di
modus diam (silent).
e) Setiap anggota berkewajiban menjaga suasana yang
kondusif pada saat perkumpulan berlangsung.
f) Berpakaian bebas, rapi dan sopan (tidak boleh memakai
celana pendek bagi laki-laki)
g) Perkumpulan rutin dapat ditunda dan dimajukan tergantung
kondisi dengan persetujuan bersama.
h) Saat perkumpulan rutin, setiap anggota wajib membayar
iuran rutin sebesar Rp 3000,-
i) Untuk anggota yang menyelenggarakan perkumpulan rutin
di rumahnya, berhak mendapat dana sosial Rp 50.000,-
j) Setiap anggota berhak berpendapat dan wajib menghargai
pendapat orang lain.
k) Pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah, dan
jika dalam musyawarah tidak mencapai mufakat, maka
pengambilan keputusan dilakukan melalui jalur suara
terbanyak (voting).
l) Keputusan yang sudah disepakati tidak dapat diganggu
gugat, kecuali ada pertimbangan lain yang lebih baik, dan
harus dimusyawarahkan.
m) Apabila berhalangan hadir dalam perkumpulan, harap izin /
mengabari ketua.
46
n) Apabila ada anggota yang tidak berangkat tiga kali berturut-
turut tanpa keterangan, maka akan mendapatkan sanksi
menyelenggarakan perkumpulan di rumahnya.
5. Keuangan
a) Keuangan dalam karang taruna diurus oleh bendahara.
 Bendahara 1 : bertugas mengurusi dana usaha / simpan
pinjam.
 Bendahara 2 : bertugas mengurusi iuran rutin, denda
gotong royong dan pemasukan tambahan.
 Bendahara 3 : bertugas mengawasi dan membantu
kinerja bendahara 1 dan 2.
b) Setiap anggota berhak meminjam uang dalam kas dana
usaha dengan ketentuan :
 Peminjaman dilakukan pada akhir pertemuan rutin.
 Setiap anggota yang meminjam wajib mengembalikan
uang yang dipinjam pada pertemuan rutin bulan depan
senilai dengan yang dipinjam ditambah bunga 10%.
 Kebijakan tunai dalam peminjaman uang ditentukan oleh
bendahara 1.
 Apabila peminjam tidak dapat mengembalikan uang
dalam waktu yang sudah ditetapkan, maka peminjam
akan dikenakan denda sebesar 50% + 10%.
 Ketentuan ini tidak dapat diganggu gugat.
c) Setiap anggota wajib membayar iuran rutin sebesar Rp
3000,- saat perkumpulan rutin.
d) Stokan iuran rutin diadakan tiga bulan sekali.

47
e) Apabila ada anggota yang tidak dapat mengikuti gotong
royong rutin, akan dikenakan denda sebesar Rp 7000,-
(besar nominal dapat berubah tergantung dengan
kesepakatan bersama)
6. Sanksi
Bagi setiap anggota karang taruna yang melanggar peraturan
karang taruna, akan ditindak tegas sesuai dengan norma dan
peraturan yang berlaku di masyarakat.
7. Ketentuan Tambahan
e) Apabila ada anggota / keluarga dari anggota karang taruna
yang sakit dan opname di rumah sakit lebih dari tiga hari,
maka berhak mendapat dana sosial dari karang taruna
sebesar Rp 100000,-
f) Apabila ada anggota masyarakat yang bukan anggota / tidak
memiliki anggota dalam karang taruna yang sakit dan
opname di rumah sakit lebih dari tiga hari, maka berhak
mendapat dana sosial dari karang taruna sebesar Rp 50000,-
g) Apabila ada anggota karang taruna yang menikah, maka
berhak mendapat hadiah / kado dari iuran semua anggota
karang taruna senilai Rp 5000,-
h) Pengadaan kegiatan / pengadaan sarana prasarana dalam
kegiatan karang taruna yang memerlukan dana boleh
mengambil dana dari bendahara 1 / bendahara 2 atau iuran
anggota atas kesepakatan bersama.
48
i) Pedoman Dasar Karang Taruna ini dapat berubah atas
persetujuan dan musyawarah anggota.

BAB IV
LAIN-LAIN/PENUTUP

A. Saran
Dalam buku ini kami meyadari bahwa masih banyak
kesalahan pada penyusunan dan penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun
untuk menyempurnakan penyusunan buku yang lebih baik. Kami
berharap semoga buku ini dapat bermanfaat.
B. Tambahan
1. Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perangkat buku ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perangkat

49
lainnya yang tertuang dalam Pedoman Dasar dan Pedoman
Rumah Tangga Karang Taruna Nasional.
2. Hal-hal yang belum ditentukan dalam perangkat buku ini akan
diatur kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

50

Anda mungkin juga menyukai