Anda di halaman 1dari 7

Home » Sosiologi » Pengertian dan Teori Gerakan Sosial Menurut Ahli + Contoh

Pengertian dan Teori Gerakan Sosial Menurut Ahli + Contoh

Diposkan oleh Admin Pada 10/21/2015

Pengertian dan Teori Gerakan Sosial Menurut Para Ahli Beserta Contoh - Gerakan sosial (bahasa Inggris:
social movement) adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan
kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik
berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan
sebuah perubahan sosial.

Istilah "social movement" diperkenalkan pada 1848 oleh sosiolog Jerman Lorenz von Stein pada bukunya
Socialist and Communist Movements since the Third French Revolution (1848) dimana ia
memperkenalkan istilah "social movement" pada diskusi akademis.

Charles Tily mendefinisikan social movement sebagai rangkaian tindakan yang berkelanjutan,
menunjukkan dan menyampaikan kepada masyarakat awam untuk membuat klaim bersama terhadap
kelompok lainnya. Menurut Tilly, social movement merupakan kendaraan utama bagi masyarakat awam
untuk berpartisipasi pada kegiatan politik publik.

Sidney Tarrow mendefinisikan social movement sebagai tantangan bersama (untuk elit politik, penguasa,
atau kelompok kebudayaan tertentu) oleh orang-orang dengan tujuan bersama dan solidaritas dengan
interaksi yang terus-menerus terhadap lawan politik mereka. Ia secara spesifik memisahkan social
movement dengan partai politik dan kelompok pembelaan

Beberapa proses utama bergantung dibalik sejarah social movement. Urbanisasi mendorong pemukiman
yang lebih besar, dimana orang-orang dengan tujuan yang sama dapat bertemu satu sama lain,
berkumpul dan berorganisasi. Hal ini mendorong interaksi sosial antara sekelompok orang, dan hal
tersebut terbukti di daerah perkotaan yang seringkali menjadi social movement pertama kali
berlangsung. Serupa dengan hal ini, proses industrialisasi yang mengumpulkan sejumlah besar pekerja
dalam region yang sama menjelaskan mengapa banyak dari pergerakan tersebut ditujukan untuk
permasalahan seperti kesejahteraan ekonomi, hal yang penting bagi kelas pekerja. Banyak social
movement lainnya yang terjadi di universitas, dimana proses edukasi massal membawa banyak orang
berkumpul bersama. Dengan perkembangan teknologi komunikasi, kreasi dan aktivitas social movement
menjadi lebih mudah. Hingga akhirnya, penyebaran demokrasi dan hak berpolitik sebagaimana
kebebasan berbicara membuat social movement semakin mudah untuk dimulai.

Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap
sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain gerakan sosial lahir sebagai reaksi terhadap
sesuatu yang tidak diinginkannya atau menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak adil.
Biasanya gerakan sosial seperti itu mengambil bentuk dalam aksi protes atau unjuk rasa di tempat
kejadian atau di depan gedung dewan perwakilan rakyat atau gedung pemerintah. Setelah Mei 1998,
gerakan sosial semakin marak dan ketidakadilan atau ketidakpuasan yang muncul jauh sebelum 1998
dibongkar untuk dicari penyelesaiannya. Situasi itu menunjukkan bahwa dimana sistem politik semakin
terbuka dan demokratis maka peluang lahirnya gerakan sosial sangat terbuka.

Berbagai gerakan sosial dalam bentuk LSM dan Ormas bahkan Parpol yang kemudian menjamur
memberikan indikasi bahwa memang dalam suasana demokratis maka masyarakat memiliki banyak
prakarsa untuk mengadakan perbaikan sistem atau struktur yang cacat. Dari kasus itu dapat kita ambil
semacam kesimpulan sementara bahwa gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang lahir dari dan
atas prakarsa masyarakat dalam usaha menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur
pemerintah.

Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi dengan
konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat.Karena
gerakan sosial itu lahir dari masyarakat maka kekurangan apapun di tubuh pemerintah menjadi
sorotannya. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi maka gerakan sosial yang sifatnya menuntut perubahan
insitusi, pejabat atau kebijakan akan berakhir dengan terpenuhinya permintaan gerakan sosial.
Sebaliknya jika gerakan sosial itu bernafaskan ideologi, maka tak terbatas pada perubahan institusional
tapi lebih jauh dari itu yakni perubahan yang mendasar berupa perbaikan dalam pemikiran dan
kebijakan dasar pemerintah.

Berbicara tentang gerakan sosial ( Social Movement ) maka tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
kapitalisme dunia, karena pada umumnya gerakan sosial lahir untuk merespon akan diskursus
kapitalisme. Dan walaupun gerakan sosial merupakan gejala yang baru dalam ilmu sosial, namum
gerakan sosial sudah ada sejak lama yaitu mulai abad 18, yaitu pada saat gereja Methodis di Amerika dan
Inggris menjadi sebuah bentuk gerakan sosial yang berbasis Agama.
Di abad 19 terdapat gerakan sosial Internasional (The International Socialist Movement ) yang tumbuh
dan berkembang di berbagai tempat di Eropa juga di anggap sebagai gerakan sosial. Dan pada abad ke 20
juga terdapat gerakan hak-hak sipil di Eropa dan Amerika yang menentukan sejarah panjang diskriminasi
rasial di negeri tersebut. Di tahun 1970 an gerakan anti perang dan gerakan anti kemapanan yang
menggunjang kehidupan Amerika juga dianggap sebagai inspirasi dari gerakan sosial.

Gerakan sosial (social movement) merupakan fenomena partisipasi sosial (masyarakat) dalam
hubungannya dengan entitas-entitas eksternal. Istilah ini memiliki beberapa definisi, namun secara
umum dapat dilihat sebagai instrumen hubungan kekuasaan antara masyarakat dan entitas yang lebih
berkuasa (powerful). Masyarakat cenderung memiliki kekuatan yang relatif lemah (powerless)
dibandingkan entitas-entitas yang dominan, seperti negara atau swasta (bisnis). Gerakan sosial menjadi
instrumen yang efisien dalam menyuarakan kepentingan masyarakat. Dengan kata lain gerakan sosial
merupakan pengeras suara masyarakat sehingga kepentingan dan keinginan mereka terdengar.

Gerakan sosial merupakan jawaban spontan maupun terorganisir dari massa rakyat terhadap negara
yang mengabaikan hak-hak rakyat, yang ditandai oleh penggunaan cara-cara di luar jalur kelembagaan
negara atau bahkan yang bertentangan dengan prosedur hukum dan kelembagaan negara. Gerakan
sosial dapat dipahami sebagai upaya bersama massa rakyat yang hendak melakukan pembaruan atas
situasi dan kondisi sosial politik yang dipandang tidak berubah dari waktu ke waktu atau juga untuk
menghentikan kondisi status quo.

Para Sosiolog membedakan gerakan sosial kedalam beberapa jenis:

1. Gerakan Sosial Berasaskan Lingkupnya

a. Gerakan Reformasi

Gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa norma, biasanya hukum. Contoh gerakan
semacam ini akan mencakup seperti, serikat buruh dengan tujuan untuk meningkatkan hak-hak pekerja,
gerakan hijau yang menganjurkan serangkaian hukum ekologi, atau sebuah gerakan pengenalan baik
yang mendukung atau yang menolak adanya, hukuman mati atau hak untuk dapat melakukan aborsi.
Dalam beberapa gerakan reformasi memungkinkan adanya penganjuran perubahan tehadap norma-
norma moral misalkan, mengutuk pornografi atau proliferasi dari beberapa agama. Sifat gerakan
semacam itu tidak hanya terkait dengan masalah tetapi juga dengan metode yang dipergunakan, dari
kemungkinan ada penggunaan metode yang sikap reformis non-radikal yang akan digunakan untuk
pencapaian akhir tujuan, seperti dalam kasus aborsi agar dapat tercipta adanya pembuatan hukum
perundangan-undangan.

b. Gerakan Radikal

Gerakan yang didedikasikan untuk adanya perubahan segera terhadap sistem nilai dengan melakukan
perubahan-perubahan secara substansi dan mendasar, tidak seperti gerakan reformasi, Contohnya
termasuk Gerakan Hak Sipil Amerika yang penuh menuntut hak-hak sipil dan persamaan di bawah
hukum untuk semua orang Amerika (gerakan ini luas dan mencakup hampir seluruh unsur-unsur radikal
dan reformis), terlepas dari ras, yang di Polandia dikenal dengan nama Solidaritas /(Solidarność) gerakan
yang menuntut transformasi dari sebuah tata nilai politik Stalinisme menuju kepada tata nilai sistim
poltik sistem ekonomi atau ke dalam tata nilai sistim poltik demokrasi atau di Afrika Selatan disebut
gerakan penhuni gubuk Abahlali baseMjondolo yang menuntut dimasukkannya para penghuni gubuk
secara penuh ke dalam penghunian kehidupan kota.

2. Gerakan Sosial Berasaskan Jenis Perubahanya

a. Gerakan Inovasi

Gerakan yang ingin mengaktifkan norma-norma tertentu, nilai-nilai, dan lain-lain gerakan advokasi yang
tak umum kesengajaan untuk efek dan menjamin keamanan teknologi yang tak umum adalah contoh
dari gerakan inovasi.

b. Gerakan Konservatif

Gerakan yang ingin menjaga norma-norma yang ada, nilai, dan sebagainya Sebagai contoh, anti-abad ke-
19, gerakan modern menentang penyebaran makanan transgenik dapat dilihat sebagai gerakan
konservatif dalam bahwa mereka bertujuan untuk melawan perubahan teknologi secara spesifik, namun
mereka dengan cara yang progresif gerakan yang hanya bersikap anti-perubahan (misalnya menjadi anti-
imigrasi) sedang untuk hasil tujuan kepentingan tidak pernah didapat hanya merupakan bersifat
bertahan.

3. Gerakan Sosial Berasaskan Targetnya

a. Gerakan Fokus Berkelompok


Bertujuan mempengaruhi atau terfokus pada kelompok atau masyarakat pada umumnya, misalnya,
menganjurkan perubahan sistem politik. Beberapa kelompok ini akan berubah atau menjadi atau akan
bergabung dengan partai politik, tetapi banyak tetap berada di luar sistem partai politik partai.

b. Gerakan fokus Individu

Fokus pada yang mempengaruhi secara personal atau individu. Sebagian besar dari gerakan-gerakan
keagamaan akan termasuk dalam kategori ini.

4. Gerakan Sosial Berasaskan Metode Kerjanya

a. Gerakan damai yang memperlihatkan untuk berdiri kontras dengan gerakan 'kekerasan'. gerakan Hak-
Hak Sipil Amerika, gerakan Solidaritas Polandia yang tanpa penggunaan kekerasan, selalu berorientasi
sipil dan sayap gerakan kemerdekaan India boleh dimasukan ke dalam kategori ini.

b. Gerakan kekerasan yang umumnya merupakan gerakan bersenjata misalkan berbagai Tentara
Pembebasan Nasional seperti, Tentara Pembebasan Nasional Zapatista dan gerakan pemberontakan
bersenjata lainnya.

5. Gerakan Sosial Berasaskan Lama atau Baru

a. Gerakan Lama

Gerakan untuk perubahan yang telah ada sejak awal masyarakat, sebagian besar merupakan gerakan-
gerakan abad ke-19 berjuang untuk kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti kelas pekerja, petani,
orang kulit putih, kaum bangsawan, keagamaan, laki-laki. Mereka biasanya berpusat di sekitar beberapa
tujuan materialistik seperti meningkatkan standar hidup atau, misalnya, otonomi politik kelas pekerja.

b. Gerakan Baru

Gerakan yang menjadi dominan mulai dari paruh kedua abad ke-20 - seperti gerakan feminis, gerakan
pro-choice, gerakan hak-hak sipil, gerakan lingkungan, gerakan perangkat lunak bebas, gerakan hak-hak
gay, gerakan perdamaian, gerakan anti-nuklir, gerakan alter-globalisasi dan lain lain, Kadang-kadang
gerakan ini dikenal sebagai gerakan sosial baru. Mereka biasanya berpusat di sekitar isu-isu yang sama
yang tidak terpisahkan dari masalah sosial.

6. Gerakan Sosial Berasaskan Jangkauannya

a. Gerakan Secara Internasional

Gerakan sosial yang mempunyai tujuan serta sasaran secara global. Gerakan-gerakan seperti yang
pertama kali dilakukan aliran Marx kemudian seperti Forum Sosial Dunia, Gerakan atiglobalisasi dan
gerakan anarkis berusaha untuk mengubah masyarakat secara global.

b. Gerakan Lokal

Sebagian besar dari gerakan sosial memiliki lingkup lokal.gerakan yang didasarkan pada tujuan lokal atau
regional, seperti melindungi daerah alam tertentu, melobi untuk penurunan tarif tol di jalan tol tertentu,
atau mempertahankan bangunan yang akan dihancurkan untuk gentrifikasi agar dapat mengubahnya
menjadi pusat-pusat sosial.

c. Gerakan Semua Tingkatan

Gerakan sosial yang berkaitan dengan kompleksitas pemerintahan di abad ke-21 dan bertujuan untuk
memiliki pengaruh di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

Dinamika Gerakan Sosial

Gerakan sosial tidak bersifat terus-menerus karena memiliki siklus hidup kurang-lebih sebagai berikut:
diciptakan, tumbuh, pencapaian sasaran akhir atau berikut kegagalannya , terkooptasi dan kehilangan
semangat.

Pengertian dan Teori Gerakan Sosial Menurut Ahli + Contoh 2_

Sedangkan Horton dan Hunt (1993) merumuskan tahapan gerakan sosial sebagai berikut:

Tahap ketidaktenteraman, karena ketidakpastian dan ketidakpuasan semakin meningkat;


Tahap perangsangan, yakni ketika perasan ketidakpuasan sudah sedemikian besar, penyebab-
penyebabnya sudah diidentifikasi, dan saran-saran tindak lanjut sudah diperdebatkan;

Tahap formalisasi, yakni ketika para pemimpin telah muncul, rencana telah disusun, para pendukung
telah ditempa, dan organisasi serta taktik telah dimatangkan;

Tahap institusionalisasi, yakni ketika organisasi telah diambil alih dari para pemimpin terdahulu, birokrasi
telah diperkuat, dan ideologi serta program telah diwujudkan. Tahap ini seringkali merupakan akhir
kegiatan aktif dari gerakan sosial;

Tahap pembubaran (disolusi), yakni ketika gerakan itu berubah menjadi organisasi tetap atau justru
mengalami pembubaran.

Anda mungkin juga menyukai