Anda di halaman 1dari 15

BAB I

TINJAUAN UMUM TENTANG STATISTIK

A. PENDAHULUAN

S t a t i s t i k dalam kehidupan sehari-hari t e l a h b a n y a k d i p a k a i w a l a u p u n


d a l a m bentuk yang sangat sederhana, apakah di rumah, di kantor, atau di
tempat lain. Di rumah, seorang ibu menghitung bahwa pada bulan yang lalu uang
yang dihabiskan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari mencapai
Rp1.000.000,00 di kantor seorang pimpinan harus memutuskan bahwa sebanyak
10% dari total pegawai akan dikenakan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk
menghindari besarnya kerugian yang ditanggung perusahaan; pemerintah
memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun yang akan datang
mencapai 5,4% dengan asumsi tingkat investasi naik 10%, dan seterusnya.

Pemerintah memakai statistik untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja


Negara (APBN) yang didasarkan pada hasil perhitungan statistik seperti nilai tukar
rupiah terhadap nilai dolar Amerika, nilai ekspor, harga minyak, tingkat inflasi, nilai
investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, perhitungan statistik merupakan
suatu prediksi (perkiraan) yang berdasarkan penilaian indikator ekonomi pada tahun
sebelumnya. Pimpinan perusahaan sering harus memakai statistik untuk
mengambil kebijakan mengenai jumlah barang yang harus diproduksi, cara untuk
mendistribusikan, dan strategi untuk memasarkan produk baru. Singkat kata, statistik
sesungguhnya telah menjadi bagian hidup kita, ada di sekitar kita, dan banyak
membantu untuk mengambil keputusan yang teliti dan cermat. Statistik juga telah
mengubah cara kerja manusia dari yang bersifat tradisional ke yang bersifat rasional
ilmiah.

Pemerintah telah sejak lama memandang bahwa statistik adalah


sesuatu hal yang sangat penting dalam merancang dan membuat perencanaan
pembangunan yang ditandai dengan berdirinya lembaga Biro Pusat Statistik yang
sekarang diberi nama Badan Pusat Statistik. Lembaga ini secara khusus bertugas untuk
melakukan survei di bidang ekonomi, pertanian, dan industri serta melakukan sensus
penduduk di mana hasil perhitungan statistiknya tidak saja dipakai oleh pemerintah,
tetapi juga oleh kalangan akademisi, para peneliti, dan pihak lainnya untuk membuat
analisis keadaan atau melakukan penelitian.
Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-1
Bagi mahasiswa, mata kuliah statistika sangat penting karena akan sangat
berguna untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan
menginterpretasikan data ketika menyusun skripsi bagi mahasiswa S-1, menyusun
thesis bagi mahasiswa S-2, dan menyusun disertasi bagi mahasiswa S-3. Dalam hal ini
pengetahuan statistik dipakai dalam menyusun metodologi penelitian.

Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari
ilmu matematika terapan. Oleh karena itu, untuk dapat memahami ilmu statistika pada
tingkat yang tinggi terlebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika. Di
negara-negara maju seperti Amerika, Eropa, dan Jepang ilmu statistika telah sejak
lama berkembang dengan pesat sejalan dengan kemajuan ilmu ekonomi dan. teknik.
Bahkan kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu dapat
menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan dan
perencanaan pembangunan. Dewasa ini, Jepang adalah salah satu negara yang sangat
berhasil dalam menerapkan ilmu statistika dalam berbagai bidang seperti
perencanaan desain produk mobil dan strategi menguasai pemasaran di berbagai
negara. Konon, Jepang telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu
ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat di berbagai negara
untuk memprediksi dan menganalisis perilaku konsumen sehingga Jepang telah
mampu mengusai perekonomian dunia.

Pada perkembangan selanjutnya, ilmu statistika telah juga berkembang


menjadi statistika murni, yaitu statistika yang mempelajari ilmu dan pengetahuan
statistika untuk pengembangan teori statistika itu sendiri dan menjadi statistika
terapan, yaitu statistika yang diterapkan secara lugas dalam memecahkan berbagai
masalah di bidang lain seperti ekonomi dan teknik. Ekonometri adalah salah satu
contoh perkembangan ilmu pengetahuan yang merupakan hasil perpaduan
(perkawinan) antara ilmu ekonomi dengan ilmu statistika, khususnya ilmu
peluang.

Keberhasilan Jepang dalam menerapkan ilmu statistika terutama ilmu peluang


(probabilitas) sangat nampak dalam mendesain dan memasarkan produk-
produknya, seperti mobil, motor, barang elektronik, dan produk-produk lainnya.
Prestasi itu dicapai karena keberhasilan pendidikan di Jepang dalam mata pelajaran
statistika yang diberikan secara luas sejak sekolah menengah atas sampai peguruan

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-2


tinggi. Bahkan, untuk mendukung pelajaran statistika, perguruan tinggi di Jepang
mewajibkan mahasiswa di berbagai jurusan untuk mempelajari matematika.
Berkat keberhasilan pendidikan dan publikasi secara luas dalam pengetahuan
statistika, maka statistika telah menjadi bagian dan budaya masyarakat Jepang.

Kita di Indonesia boleh dikatakan kurang beruntung dalam hal kemajuan ilmu
statistika. Jangankan berhasil dalam mengembangkan ilmu statistika yang
tingkatnya canggih (tinggi), yang tingkatnya paling sederhanapun belum berhasil kita
capai. Bahkan lebih parch dari itu, kita belum mampu menerapkan ilmu statistika untuk
memecahkan masalah kompleks, kita baru mampu memanfaatkan ilmu statistika
secara sederhana saja.

Bagi pelajar dan mahasiswa, mata pelajaran statistika termasuk mata


pelajaran yang ditakuti, dijauhi, dan dianggap sulit seperti juga bagaimana mereka
memandang pelajaran matematika, selalu dikatakan sebagai pelajaran yang paling
sulit. Masyarakat telah menjadikan statistika dan matematika sebagai momok
dalam kehidupan sehari-hari sehingga hal ini menjadi kendala utama dalam
memajukan ilmu statistika dan matematika serta terbatasnya kemampuan bangsa
kita dalam menerapkan ilmu statistika. Singkat kata, kita belum berhasil menjadikan
statistika dan matematika menjadi bagian hidup dan budaya masyarakat.

Apakah keadaan ini akan dibiarkan terus menerus sehingga kita akan menjadi
bangsa yang ketinggalan jauh dibandingkan dengan negara-negara lain dalam
menguasai dan menerapkan ilmu stastika? Kalau kita mau belajar dari
pengalaman negara-negara bahwa kemajuan dalam statistika telah memberi
sumbangan besar dalam menentukan kemajuan di berbagai bidang kehidupan, maka
jawabannya tentu tidak. Melalui proses dan mekanisme. pendidikan, walaupun berjalan
dengan lambat, kita berharap bahwa pada suatu saat bangsa kita akan maju dalam
bidang statistika dan matematika, paling tidak harapan ini kita letakkan pada generasi
penerus bangsa ini.

B. STATISTIK DAN STATISTIKA

Statistik dan statistika merupakan dua hal yang sangat berbeda. Statistik
mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian yang paling sederhana statistik
artinya data.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-3


Contoh 1.1

1. Harga minyak bensin adalah Rp 1. 150,00 per liter.

2. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 200 juta pada tahun
2001.

3. Hasil Pemilu tahun 1999 menunjukkan bahwa PDI Perjuangan meraih suara 34%,
Golkar 20%, dan PPP kurang dari 15%.

4. Di suatu daerah, korban meninggal akibat tanah longsor mencapai 50 orang terdiri
atas 30 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.

5. Akibat krisis moneter, tingkat penjualan suatu perusahaan menurun sebesar 25%.

Dalam kaitan ini kita mengenal nama lembaga Biro Pusat Statistik artinya Biro
Pusat Data. Di lembaga ini terdapat berbagai data mengenai pembangunan di
Indonesia pada berbagai bidang.

Dalam pengertian yang lebih luas, statistik artinya kumpulan data dalam bentuk
angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) clan atau
diagram yang menggambarkan (berkaitan) dengan suatu masalah tertentu. Biasanya
suatu data diikuti atau dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang berkaitan
dengan suatu peristiwa atau keadaan tertentu.

Contoh 1.2

1. Statistik penduduk, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah


penduduk.
2. Statistik ekonomi, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah
ekonomi.
3. Statistik keuangan, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah
keuangan.
4. Statistik perbankan, adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah
perbankan.
5. Statistik pendidikan, adalah kumpulan angka-angka yang. berkaitan dengan
masalah pendidikan.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-4


Contoh Statistik Pendidikan

Tabel 1.1
Jumlah Mahasiswa Menurut Fakultas
Universitas A Tahun 1998

Fakultas Jumlah Mahasiswa


Ekonomi 2000
Teknik Industri 1000
Teknik Sipil dan
Perencanaan 100
Teknik Seni Rupa dan
Desain 600
Sumber; Bagian Akademik Univeritas A

Gambar 1.1
Diagram Batang Jumlah Mahasiswa
Menurut Fakultas A (1998)

Kata statistik juga menyatakan ukuran atau karakteristik pada sampel seperti
nilai rata-rata, standar deviasi, variansi, dan koefen korelasi.

Contoh 1.3

1. Nilai rata-rata ujian mata kuliah Akuntansi adalah 65 dengan standar deviasi 10

2. Rata-rata penghasilan penduduk di suatu kota adalah sebesar Rp.6.000.000,00


per tahun dengan standar deviasi Rp500.000,00

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-5


Sedangkan statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode,
teknik, atau cara untuk mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data.

Dengan singkat dapat didefinisikan bahwa statistika adalah pengetahuan yang


berkaitan dengan statistik; atau statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang
statistik. Oleh karena itu kita mengenal ilmu statistika, bukan ilmu statistik. Dengan
demikian pengertian statistika jauh lebih luas daripada statistik.

Pengetahuan dan penerapan statistika banyak dipakai dalam motodologi


penelitian karena penelitian merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi
mengumpulkan data, mengolah data. menyajikan data, menganalisis data,
menginterpretasikan, dan menarik kesimpulan dari sekumpulan data yang kemudian
ditulis secara lengkap dan berurutan dalam bentuk laporan penelitian. Semua
kegiatan penelitian yang sifatnya bertahap tersebut harus dilakukan dengan cara
ilmiah dengan memakai pengetahuan statistika sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah kepada semua pihak.

Kini kita dapat menarik benang merah, bahwa statistik semata-mata hanya
merupakan data, yaitu kumpulan angka-angka yang belum mempunyai makna atau
arti apa-apa; sedangkan statistika merupakan suatu teknik, cara, atau metode
bagaimana agar suatu data yang semula belum mempunyai makna menjadi sesuatu
data yang mempunyai makna atau arti sehingga memberikan informasi yang berguna
bagi pihak-pihak yang memerlukannya, seperti bagi pimpinan untuk mengambil
keputusan.

C. BERBAGAI PENGERTIAN DATA

Dalam statistika, kita mengenal beberapa jenis data tergantung konteksnya.


Suatu data bisa berupa angka bisa juga bukan berupa angka. Data yang berupa
angka disebut data kuantitatif, yang nilainya bisa berubah-ubah (variabel).
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif, yaitu data diskrit dan data
kontinu. Data diskrit diperoleh dari hasil perhitungan.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-6


Contoh 1.4

1. Ibu Meriam mempunyai 3 anak.

2. Di Universitas Pelita Harapan ada 4 fakultas, yaitu fakultas ekonomi, fakultas


teknologi industri, fakultas teknik sipil dan perencanaan, dan fakultas seni rupa dan
desain.

Sedangkan data kontinu diperoleh dari hasil pengukuran.

Contoh 1.5

1. Tinggi badan Ahmad adalah 175 cm.

2. Berat badan Intan adalah 55 kg.

3. Kecepatan mobil B adalah 100 km/jam.

Data yang bukan berupa angka disebut data kualitatif. Data ini berbentuk kategori
atau atribut, misalnya manis, rusak, gagal, dan sembuh.

Contoh 1.6

1. Ayu berwajah manis, berkulit putih dan tinggi semampai.

2. Karena malas belajar, Desi gagal ujian.

Menurut sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua jenis, vaitu data
interen dan data eksteren. Data interen adalah data yang diperoleh atau
bersumber dari dalam suatu instansi (lembaga, organisasi). Sedangkan data
eksteren adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi . Contoh
dari data interen, misalnya, suatu perusahaan pada tahun 1999 mempunyai
pegawai sebanyak 100 orang, biaya operasional perusahaan sebesar 2 milyar rupiah
dan keuntungan perusahaan adalah sebesar 1 milyar rupiah. Untuk mengetahui posisi
perusahaan relatif terhadap perusahaan yang sejenis, maka diperlukan data lain dari
luar perusahaan itu sendiri. Data inilah yang disebut data eksteren, misalnya, pada
tahun yang sama perusahaan B mempunyai pegawai sebanyak 80 orang, biaya
operasional 1,5 milyar rupiah, dan keuntungan per usahaan adalah 2,3 milyar
rupiah. Jadi, meskipun sama-sama mendapat keuntungan, jelas prestasi perusahaan A
lebih buruk daripada perusahaan B, karena dengan jumlah pegawai yang lebih banyak,
biaya operasional lebih besar, tetapi untungnya lebih kecil dari pada perusahaan B.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-7


Dalam hal ini, terhadap perusahaan A, data dari perusahaan A merupakan data
interen, sedangkan data dari perusahaan B merupakan data eksteren.

Data eksteren dibagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan dada
sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oIeh orang yang
berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh
melalui wawancara atau memakai kuesioner merupakan contoh data primer.
Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan
oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data yang diperoleh dari
laporan tahunan perusahaan untuk keperluan menulis skripsi adalah merupakan
contoh data sekunder. Begitu juga data yang diperoleh dari studi kepustakaan
merupakan data sekunder.

Berdasarkan pengertian tersebut, jelas data primer lebih baik daripada data
sekunder, karena asal-usul, kelemahan dan kelebihan data primer diketahui langsung
oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut; sedangkan data sekunder,
dikumpulkan dan diolah oleh orang lain sehingga orang luar yang memakai data
tersebut tidak mengetahui asal-usul, kelebihan, dan kekurangan data tersebut.

D. JENIS-JENIS STATISTIKA

Berdasarkan jenisnya, statistika dibedakan menjadi dua, yaitu statistika


deskriptif dan statistika inferensia. Statistika deskriptif adalah statistika yang
berkenaan dengan metode atau cara mendeskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan, atau menguraikan data. Statistika deskriptif mengacu pada
bagaimana menata atau mengorganisasi data, menyajikan, dan menganalisis
data. Menata, menyajikan, dan menganalisis data dapat dilakukan misalnya dengan
menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi, dan
persen/proporsi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan membuat tabel,
distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik.

Contoh 1.7

Berikut ini adalah contoh statistik untuk menggambarkan data mengenai sesuatu hal.

1. Hasil survei di DKI Jakarta para tahun 1996 menunjukkan bahwa 2 dari 3 laki-
laki melakukan seks di luar nikah. Angka 2 adalah statistik yang menggambarkan

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-8


banyaknya laki-laki yang melakukan seks di luar nikah dari 3 laki-laki.

2. Seseorang mencatat bahwa kecepatan rata-rata mobilnya adalah 160,872 mil per
jam pada Drag Race tahun 1996 di Sirkuit Sentul. Angka 160,872
menggambarkan kecepatan mobil orang tersebut, tetapi tidak menunjukkan
apakah itu termasuk cepat atau lambat.

Statistika inferensia adalah statistika yang berkenaan dengan cara


penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk
menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian
dalam statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau
memperumum) dari hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum).
Oleh karena itu, statistika inferensia disebut juga statistika induktif atau
statistika penarikan kesimpulan. Pada statistika inferensia biasanya dilakukan
pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu
populasi, seperti mean dan standar deviasi.

E. POPULASI DAN SAMPEL

Telah dijelaskan bahwa statistika inferensia berkaitan dengan penarikan


kesimpulan berdasarkan data yang dihitung dari sampel un tuk menggambarkan
karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Penarikan kesimpulan seperti ini
biasanya dilakukan pada pen elitian atau studi dengan memakai metode survei
yang memakai data dari sampel namun hasil perhitungan yang diperoleh diperluas
untuk menggambarkan atau menyimpulkan karakteristik dari populasinya. Jadi, antara
sampel dengan populasi ada keterkaitan yang sangat erat. Meskipun demikian, suatu
penelitian tidak selalu memakai sampel, melainkan langsung memakai populasi;
dan dalam hal demikian tidak perlu ada generalisasi tetapi apa yang tel ah
dihitung langsung menyimpulkan keadaan karakteristik dari poulasinya.

Populasi didefinisikan sebagai s uatu keseluruhan pengamatan atau obyek


yang menjadi perhatian kita. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang
menjadi perhatian kita.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-9


Jika dikaitkan dengan teori himpunan, maka
S (populasi)
Sampel populasi merupakan himpunan semesta, sedangkan
sampel merupakan himpunan bagian. Jika
x, s , digambarkan, maka akan tampak sebagai berikut.

, ,

Gambar 1.2 Keterkaitan


antara populasi dan sampel
Populasi menggambarkan sesuatu yang sifatnya ideal atau teoritis,
Sedangkan sampel menggambarkan sesuatu yang sifatnya nyata atau empiris.
Populasi dan sampel masing-masing mempunyai karakteristik atau ciri yang dapat
diukur. Karakteristik yang dihitung (diukur) dari populasi disebut parameter,
misalnya, mean dilambangkan dengan , standar deviasi dilambangkan dengan ,
proporsi dilambangkan dengan P, dan koefisien korelasi dilambangkan dengan .
Sedangkan karakteristik yang dihitung dari sampel disebut statistik, misalnya nilai rata-
rata dilambangkan dengan x , standar deviasi dilambangkan dengan s, proporsi
dilambangkan dengan p, dan koefisien korelasi dilambangkan dengan r.

Populasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu populasi orang dan populasi data.
Populasi orang atau individu adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan orang
atau individu yang menjadi obyek perhatian. Sedangkan populasi data adalah
populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek perhatian
kita. Sejalan dengan itu, maka sampel juga dibagi menjadi dua, yaitu sampel
orang dan sampel data. Sampel orang adalah sampel yang terdiri atas orang-orang
yang merupakan bagian dari suatu populasi orang yang menjadi obyek perhatian.
Sampel data adalah sebagian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek
perhatian.

Contoh 1.8: Populasi Orang

1. Kumpulan mahasiswa jurusan manajemen di kelas A.

2. Kumpulan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri di Universitas Pelita


Harapan.

3. Kumpulan mahasiswa di Universitas Pelita Harapan.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-10


Contoh 1.9: Populasi Data

1. Data perekonomian.

2. Data industri.

3. Karakteristik seseorang, misalnya, data tinggi badan, data berat badan,


hobi, kesukaan pada warna, warna kulit, warna rambut, dan sebagainya
yang berkaitan dengan keseluruhan data pada orang tersebut.

Penelitian atau survei di mana semua orang beserta karak teristiknya


yang diperlukan, misalnya, latar belakang sosial ekonominya dijadikan sebagai obyek
penelitian disebut sensus. Kita mengenal sensus penduduk, berarti semua penduduk,
tanpa kecuali, laki-laki atau perempuan, apapun pekerjaannya diteliti sehingga kita
mengtahui jumlah penduduk di Indonesia yang sesungguhnya. Kita mengenal sensus
ekonomi, di mana semua karakteristik yang memcakup kegiatan ekonomi penduduk
dijadikan obyek penelitian. Sedangkan penelitian atau survei di mana hanya sebagian
orang atau sebagian karakteristik populasi yang diteliti disebut sampling.

Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang


penelitian dilakukan dengan memakai populasi. Pada umumnnya yang dipakai adalah
sampel dengan alasan: (1) waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih
singkat; (2) dana yang diperlukan lebih sedikit; (3) data yang diperoleh lebih akurat;
(4) dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi. Dalam hal hasil
perhitungan yang diperoleh dari sampel akan dipak ai untuk menyimpulkan
karakteristik dari populasinya, maka sample yang diambil (dipilih) harus
merupakan sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat menggambarkan
karakteristik populasinya yang diperoleh dengan cara sampling yang benar.
Selanjutnya dengan statistika inferensia kita dapat menduga dan menguji parameter
populasi dengan memakai data atau statistik yang dihitung dari sampel.

Contoh 1.10

1. Statistik x (nilai rata-rata hitung) dari sampel dipakai untuk menduga dan menguji
parameter  dari populasi.

2. Statistik s (standar deviasi) dari sampel dipakai untuk menduga dan menguji
parameter  dari populasi.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-11


3. Statistik r (koefisien korelasi) dari sampel dipakai untuk menguji parameter
 dari populasi.

F. CARA MENGUMPULKAN DATA

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan


keabsahannya, maka data harus dikumpulkan dengan cara atau proses yang benar. Baik
melalui sensus maupun sampling data dapat dikumpulkan dengan beberapa cara
(teknik), yaitu sebagai berikut.

1. Wawancara (interview), yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan


mengadakan tatap muka secara langsung antara orang yang bertugas
mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber data atau obyek
penelitian.

2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim


kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang dituiukan kepada orang yang
menjadi obyek penelitian sehingga jawabannya tidak langsung diperoleh.

3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan


mengamati atau mengobservasi obyek penelitian atau peristiwa/kejadian baik
berupa manusia, benda mati, maupun alam.

4. Tes dan Skala Obyektif adalah suatu cara mengumpulkan data dengan
memberikan tes kepada obyek yang diteliti.

5. Metode Proyektif adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau


menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk
karya (lukisan) atau tulisan.

Semua alat yang dipakai untuk mengumpulkan data, apakah itu pedoman
wawancara, angket, dan tes, sebelum dipakai biasanya terlebih dahulu diadakan uji
coba untuk mengadakan perbaikan dan validasi. Pada lima cara mengumpulkan data
tersebut, orang yang menjadi obyek penelitian atau yang memberi keterangan
penelitian disebut responder.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-12


G. SKALA PENGUKURAN

Salah satu aspek penting yang perlu dipelajari dengan baik dalam memahami
data untuk keperluan analisis statistika terutama statistika inferensia adalah
skala pengukuran, yaitu yang menunjukkan kualitas data. Secara umum ada 4
tingkat/jenis skala pengukuran, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan
skala rasio.

1. Skala nominal adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan
skala ukur yang satu dengan skala ukur yang lain. Pada skala nominal, data
hanya bisa diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori. Contoh skala nominal,
dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.

TABEL 1.2
Je ni s da n J um la h Bu a h - B ua ha n y a n g
Diproduksi suatu Daerah pada Tahun 1998
Jenis Buah-Buahan Jumlah
Pepaya 2 ton
Mangga 1,5 ton
Apel 1 ton
Duku 1,4 ton
Manggis 1,3 ton

2. Skala ordinal adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga
mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentangan tertentu. Misalnya,
rentangan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, dari yang paling
jelek sampai yang paling baik. Perhatikan Tabel 1.3 berikut .

TABEL 1.3
Penilaian Pimpinan Kelompok terhadap Anggota Kelompok

Kategori Nilai Banyaknya

Istimewa 6 orang
Baik 18 orang
Rata-rata 15 orang
Kurang 7 orang
Kurang sekali 0 orang

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-13


Pada skala ordinal, satu kategori lebih tinggi daripada kategori berikutnya. Rentang
skala ditentukan seperti berikut.

Istimewa Baik Rata-rata Kurang Kurang Baik

5 4 3 2 1

3. Skala interval adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan dan
urutan, juga mempunyai ciri jarak yang sama. Misalnya, suhu tertinggi pada bulan
Desember di kota A, kota B, dan kota C, berturut-turut adalah 28, 31, dan
20 derajat Fahrenheit.

3. Skala rasio adalah skala yang mempunyai 4 ciri, yaitu membedakan,

mengurutkan, jarak yang sama, dan mempunyai titik nol tulen (titik nol yang
berarti) sehingga dapat menghitung rasio atau perbandingan di antara nilai.
Contoh 1.10

1. Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah, artinya Pak Asmuni tidak
mempunyai uang.

2. Bila Asmuni punya uang Rp.4.000.000,00 dan Tarsan punya uang


Rp.400.000,00, artinya Asmuni punya uang sepuluh kali lebih banyak daripada
Tarsan.

H. PERANAN STATISTIKA DAN PERKEMBANGANNYA

Telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam kehidupan modern de wasa ini


statistik memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang baik di
bidang ekonomi, pendidikan, manajemen, penelitian, dan lain-lain. Dengan
memakai data masa lalu kita dapat meramalkan atau memprediksi suatu keadaan di
masa yang akan datang. Dalam hal ini statistika memegang peranan penting pada
aspek perencanaan dan pengambilan keputusan. Selain itu, dengan perhitungan yang
memakai metode statistik akan diperoleh hasil perhitungan yang dapat dipakai untuk
keperluan pengendalian terhadap suatu perencanaan. Dalam bidang ekonomi, misalnya,
statistik memegang peranan penting dalam masalah produksi, Auntansi, dan
pemasaran. Dalam masalah produksi, antara lain, ialah: (1) menetapkan standar
mutu dan pengawasan mutu produk, (2) pengawasan terhadap efisiensi kerja, dan
Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-14
(3) pengujian terrhadap metode baru. Dalam masalah akuntansi, antara lain, ialah: (1)
penyesuaian yang berkaitan dengan perubahan harga, dan 2) hubungan antara biaya
dengan volume produksi. Dalam maslah pemasaran, antara lain, adalah: (1) penelitian
mengenai preferensi (kesukaan) konsumen, (2) penaksiran potensi pasaran begi
produk baru, (3) penelitian mengenai potensi pasar di daerah baru. (4) penelitian
terhadap efektifitas cara promosi produk, (5) pengujian terhadap efektifitas metode
penjualan yang berbeda, dan (6) penetapan harga.

Percepatan penerapan statistika menjadi semakin berkembang secara luas


karena adanya kemajuan di bidang komputer dan software. Dengan adanya
komputer, maka hasil penghitungan statistik menjadi semakin cepat, teliti, dan akurat
sehingga peranan statistik menjadi semakin berkembang di berbagai bidang
kehidupan terutama dalam analisis data dan keperluan perencan aan. Dengan
memakai paket-paket program, seperti SAS ( Statistics Analysis System) dan SPSS
(Statistics Program For Social Science) maka dengan mudah dapat diperoleh
berbagai data yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan, seperti nilai rata-rata.
median, modus, standar deviasi, koefisien korelasi, persamaan regresi, dan analisis
variansi.

Bahan Ajar “Statistik Industri” 2016 1-15

Anda mungkin juga menyukai