Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum KBA II yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan antara lain :
 Suatu senyawa metabolit sekunder dapat diperoleh dengan cara mengekstraksi
senyawa tersebut.
 Adapaun metoda ekstraksi yang dapat dilakukan antara lain maserasi,
perkolasi, sokhletasi, refluks, destilasi dll.
 Kayu angin merupakan kelompok lumut kerak dimana lichen ini tumbuhnya
berupa talus berbentuk benang pada umumnya bulat memanjang, cabang-
cabangnya bervariasi, sering kali kasar, bewarna hijau kelabu atau hijau
kekuningan.
 Kayu angin mengandung zat warna kuning yang disebut asam usnat,
babatolat, usnetin, asam barbatin. Disamping itu Usnea sp juga mengandung
saponin, flavonoid, dan polifenol.
 Temu putih merupakan tanaman obat tradisional yang digunakan masyarakat
sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung dan gangguan
lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat obat pembersih dan penguat
(tonik) sesudah nifas.
 Rimpang temu putih mengandung 1,0-2,5% minyak atsiri yang terdiri dari
monoterpen yang berkhasiat sebagai antineoplastic (anti kanker) dan telah
terbukti dapat menonaktifkan pertumbuhan sel kanker payudara dan
sesquiterpen sebagai komponen utama.
 % Rendemen ekstrak kayu angin yang didapat sebesar 9,2914%.
 % Rendemen ekstrak temu putih yang didapat sebesar 10,9384%.
 Dari hasil proses fraksinasi kayu angin didapatkan ekstrak dari pelarut non
polar, semi polar dan polar secara berurutan yaitu :
- Fraksi n-heksana : 5,54 %
- Fraksi etil asetat : 2,57%
 Dari hasil proses fraksinasi temu putih didapatkan ekstrak dari pelarut non
polar, semi polar dan polar secara berurutan yaitu :
- Fraksi n-heksana : 3,11 %
- Fraksi etil asetat : 0,80 %
 Hasil kromatografi lapis tipis fraksi kolom tidak ada yang memberikan satu
noda, yang menandakan ekstrak yang didapatkan belum murni.
 Dari percobaan ini ada beberapa hasil yang sama dengan literatur dan ada juga
yang memberikan hasil berbeda.
 Hasil yang berbeda ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu faktor alat
yang digunakan, pelarut-pelarut yang digunakan berbeda, konsentrasi pelarut,
perlakuan yang berbeda dan waktu pengerjaan. Hal inilah yang kemungkinan
dapat membuat hasil ekstraksi dan isolasi senyawa berbeda.

5.2 Saran
Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat menguji aktivitas biologis dari
senyawa yang terkandung di dalam kayu angin (Usnea misaminensis (Vain.)
Not.) dan temu putih (Curcuma zedoaria). Semoga Laporan Praktikum Kimia
Bahan Alam II ini dapat menjadi referensi dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai