Bab Iv Proses Produksi
Bab Iv Proses Produksi
BAB IV
PROSES PRODUKSI
Pabrik Amoniak
Pabrik
Amoniak
Impor
Phonska
Impor KCl
Pabrik Pupuk ZA ZA
16
Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Laporan GresikPT. Petrokimia Gresik
Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Surabaya Surabaya
BAB IV PROSES PRODUKSI
17
Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Laporan GresikPT. Petrokimia Gresik
Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Surabaya Surabaya
BAB IV PROSES PRODUKSI
sisa steam, dan untuk mencegah terhisapnya padatan akibat kondensasi dari sisa
steam yang dapat menimbulkan scaling pada lubang sparger.
D. Urea
Pengumpanan dan Penggunaan
Pengumpanan dilakukan dengan menggunakan 22M-305
E. Amonium Sulfat (ZA)
Pengumpanan dan Penggunaan
Pengumpanan dilakukan dengan menggunakan 22M-305
F. Mauriate of Potash / Kalium Chloride
Pengumpanan dan Penggunaan
Pengumpanan dilakukan dengan menggunakan 22M-305
Komposisi rate bahan baku utama yang digunakan di Pabrik Phonska adalah :
1. Asam phospat : 0,2810 ton/ton produk
2. Amoniak : 0,1390 ton/ton produk
3. Asam sulfat : 0,2210 ton/ton produk
4. Urea : 0,0250 ton/ton produk
5. KCl : 0,2520 ton/ton produk
6. ZA : 0,1300 ton/ton produk
18
Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Laporan GresikPT. Petrokimia Gresik
Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Surabaya Surabaya
BAB IV PROSES PRODUKSI
bahan padat dan bahan cair yang kemudian akan disatukan di dalam sebuah alat yang
disebut granulator.
Unit Phonska juga dilengkapi dengan proses penyerapan (scrubbing) yang
tujuanutamanya adalah untuk mengurangi kadar unsur hara dan zat-zat berbahaya
dari gas buang. Selain itu proses scrubbing juga dimanfaatkan untuk mengencerkan
asam fosfat yang akan digunakan untuk proses produksi.
19
Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Laporan GresikPT. Petrokimia Gresik
Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Surabaya Surabaya
BAB IV PROSES PRODUKSI
dalam pabrik Phonska, bahan baku tersebut dimasukkan ke belt conveyor 22M-304
yang membagi bahan baku tersebut ke bin 26D-316/317/318/319.
Tiga bin dengan kapasitas besar digunakan untuk menyimpan urea, ZA,
KCl. Berat bahan baku dalam bin dikonversikan sebagai ketinggian. Bin dilengkapi
dengan indikator ketinggian. Bila ketinggian bahan baku dalam bin terlalu tinggi,
high level switch akan menyebabkan interlock pada sistem pengumpanan bahan
baku yang berhubungan dengan gudang penyimpanan, sehingga operator pay
loader akan menghentikan sistem pengumpanan. Alarm juga akan bekerja jika
terdapat kesalahan pada weighing cell atau kesalahan pembacaan akibat adanya
penyumbatan di dalam bin.
Bahan baku padat dari 26D-316,317,318,319 akan dikumpulkan di belt
conveyor yang kemudian akan dimasukkan ke granulator melalui recycle elevator
22M-305.
Untuk melengkapi proses netralisasi asam agar mencapai nisbah N/P 1,8
(tergantung grade yang diinginkan), dan/atau untuk menetralkan asam sulfat yang
diumpankan ke dalam granulator, dipasang ammoniation system sparger. Jenis
sparger yang digunakan adalah ploughshare yang dipasang di dasar granulator,
sehingga amoniak yang terbawa ke dalam scrubber dapat diminimalkan.
Penggunaan amoniak cair dilakukan untuk memudahkan pengontrolan temperatur
pada granulator. Pengontrolan temperatur ini sangat penting produk yang
diinginkan memiliki kandungan urea yang tinggi. Produk keluar dari granulator
dengan kandungan NPK yang sesuai.
21
Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Laporan GresikPT. Petrokimia Gresik
Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Surabaya Surabaya
BAB IV PROSES PRODUKSI
22
Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Laporan GresikPT. Petrokimia Gresik
Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Surabaya Surabaya
BAB IV PROSES PRODUKSI
dari silica powder dan coating oil, spesifik sesuai keinginan. Coating oil dan
padatan diumpankan ke dalam coater drum
Coating oil disimpan di dalam tangki coating oil, diisikan langsung dari
truk atau barrel dengan pompa portabel. Untuk menambah sifat anticaking, salah
satu coating agent ditambahkan senyawa teraminasi sehingga dapat memberikan
daya tahan ekstra terhadap penyerapan air. Produk keluaran coater dimasukkan ke
final belt conveyor yang akan mengirim produk ke gudang penyimpanan akhir.
302 . Scrubber ini mempunyai 2 tahap pencucian, pertama pada posisi saluran
tegak tempat gas masuk dan kedua pada bagian mendatar.
4. Tahap Pencucian Keempat
Tahap pencucian keempat dilakukan untuk memenuhi ketentuan emisi
gas buang. Tahap ini dilakukan menggunakan Tail Gas Scrubber (TGS) 26-
D312. Gas NH3 yang mungkin masih terdapat atau lolos dalam scrubber
22D301 A/B, 22-D-302 A/B dan 22-D-303 A/B ditangkap oleh Tail Gas
Scrubber (TGS) 26-D312. TGS dilengkapi dengan pompa sirkulasi dan sistem
injeksi asam sulfat di bagian bawah tower untuk mengatur Ph cairan dengan
kisaran 4,5 yang kemudian cairan tersebut disirkulasi dengan pompa menuju
bagian atas tower dengan cara dilakukan spray agar amoniak yang masih terikut
dalam gas buang dapat terserap sehingga diharapkan gas yang keluar dari tower
ini sesuai dengan batasan emisi buangan gas yang telah ditentukan atau
diijinkan.
25
Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Laporan GresikPT. Petrokimia Gresik
Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Surabaya Surabaya