PENDAHULUAN
negara berkembang jauh lebih tinggi, seperti India (30%), Afrika Selatan
(15%), Sudan (31%) dan Malaysia (10%). Angka kelahiran prematur berkisar
10-20% di Indonesia pada tahun 2009 dan angka ini menyebabkan Indonesia
terjadi penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) sejak tahun 1991 yaitu
sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup
menurut SDKI 2007.3 Namun, angka tersebut masih jauh dari target
1
2
menurunkan angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2015 sebesar 23 per
kematian ibu dan bayi sebesar 25% pada tahun 2011 hingga 2016, menjadikan
pada ibu hamil maupun pada janin itu sendiri yang merupakan faktor risiko dari
terjadinya kelahiran prematur. Ibu dan anak yang dilahirkan dapat mengalami
berbagai masalah kesehatan dikarenakan ibu belum siap secara mental dan fisik
organ janin ketika dilahirkan yang mengakibatkan banyaknya organ tubuh yang
belum dapat bekerja secara sempurna. Hal ini mengakibatkan bayi prematur sulit
gangguan kesehatan.6
hiperbilirubinemia.
hiperbilirubinemia.
4
hiperbilirubinemia.
hiperbilirubinemia.
hiperbilirubinemia.
hiperbilirubinemia.
kelahiran prematur
dari variabel faktor yang diamati. Beberapa dari penulusuran yang dilakukan
penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor maternal dan perinatal yang
Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya diatas adalah: penelitian ini dilakukan dengan populasi semua
pasien persalinan prematur di RSUP Dr. Kariadi semarang pada tahun 2013 dengan cara menggunakan data catatan medik periode 1