Asuhan Keperawatan Pada Klien Emfiema INSYAALLAH FIX
Asuhan Keperawatan Pada Klien Emfiema INSYAALLAH FIX
Kelompok 4
Kelas A-1 Angkatan 2014
Nia Husninda Hawari 131411131007
Rofita Wahyu Andriani 131411131028
Alfi Dwi Putri 131411131043
Vony Nurul Khasanah 131411131061
Senja Putrisia Fajar E 131411131082
Ridha Cahya Prakhasita 131411131100
Thali’ah Jihan Nabilah 131411133014
Prasetiya Wahyuni 131411133032
A. KASUS
Pasien perempuan 47 tahun mengeluh sesak napas yang mendadak, berlangsung terus
menerus, dan tidak disertai suara ngik-ngik. Keluhan sesak dirasakan berat saat bernapas
dan tidak membaik dengan perubahan posisi yang membuatnya sulit untuk melakukan
aktifitas. Pasien juga mengeluh batuk dan penurunan nafsu makan serta berat badan yang
menurun tanpa alasan yang jelas. Sebelumnya pasien pernah dirawat dengan diagnosis Tumor
paru kanan. Pada pemeriksaan fisik paru saat inspeksi ditemukan asimetris dimana dada
kanan tertinggal saat bernapas, pada palpasi ditemukan vokal fremitus pada dada kanan
menurun sedangkan pada dada kiri normal, pada perkusi ditemukan dullness pada dada kanan
dan sonor pada dada kiri, pada auskultasi ditemukan suara vesikuler yang menurun pada dada
kanan sedangkan pada kiri normal. ditemukan pembesaran kelenjar getah bening
supraklavicula dan colli dekstra, dan pada pemeriksaan abdomen juga ditemukan adanya
hepatomegali. Dari pemeriksaan darah lengkap didapatkan WBC 12,6 103/μL
(leukositosis), kadar hemoglobin pada pasien ini (Hb 11,80 gr/dL). Pada pasien juga
ditemukan adanya peningkatan bilirubun total (1,121 mg/dL), bilirubin direk (0,73 mg/dL),
alkali phospatase (386,20 U/L), SGOT (182,70 U/L), SGPT (80,60 U/L), gamma GT (80,66
mg/dL), globulin (3,88 g/dL), LDH (860, 00 U/L), pada pasien juga ditemukan
hipoalbuminemia (2,913 g/dL). Pada pemeriksaan analisis gas darah ditemukan hypoxemia
(PO2 77,00 mmHg), serta hiponatremia (Na 125,00 mmol/L). Pada kasus ini pasien telah
aspirasi cairan pleura dan dilakukan analisis cairan pleura dan didapatkan test rivalta positif.
Pada analisis juga ditemukan warna cairan merah keruh dengan eritrosit penuh, dengan
jumlah sel 901 mm3 yang tediri dari sel polimorfonuklear 50% dan mononuklear 50%. Selain
itu pada pasien sudah dilakukan sitologi cairan pleura dan ditemukan adanya suatu non small
cell carcinoma cenderung tipe adeno. Pada foto thorak AP ditemukan perselubungan yang
menutupi lapang paru kanan, sinus pleura kanan, diafragma kanan. Pada pemeriksaan
elektrokardiografi masih dalam batas normal. Pada pasien sudah terpasang WSD yang mana
WSD ini merupakan suatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan
udara atau cairan dari cavum pleura. Disamping itu pada pasien juga diberikan terapi
penunjang lainnya berupa pemberian oksigen nasal kanul 2 liter/ menit untuk mengatasi
keluhan sesaknya dan keadaan hypoxemia. Pasien juga diberikan cairan berupa IVFD NS
sebanyak 20 tpm, diet tinggi kalori tinggi protein untuk pemenuhan nutrisi pasien, pemberian
analgetik berupa codein 3 x 10 mg untuk mengurangi nyeri yang dialami pasien. Pada pasien
diberikan antibiotik berupa Ciprofloxasin 2 x 400 mg yang dan Ceftriaxon 2 x 1 gram secara
intravena. Pasien telah direncanakan pemeriksaan trans thorakal biopsy serta CT-scan thorak
B. PENGKAJIAN
Anamnesa
1. Identitas
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 47 tahun
c. Suku/ Bangsa : Jawa/ WNI
d. Agama : Islam
e. Alamat : Surabaya
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh sesak napas, batuk dan nafsu makan menurun.
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang mendadak, berlangsung terus
menerus, dan tidak disertai suara ngik-ngik. Keluhan sesak dirasakan berat saat
bernapas dan tidak membaik dengan perubahan posisi yang membuatnya sulit
untuk melakukan aktifitas. Pasien juga mengeluh batuk dan penurunan nafsu
makan serta berat badan yang menurun tanpa alasan yang jelas.
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
Tumor pada paru kanan
d. Riwayat Penyakit Keluarga : -
Observasi dan Pemeriksaan Fisik
1. ROS (Review of System)
a. Sistem Pernafasan (B1)
Sesak napas yang mendadak, berlangsung terus menerus, batuk dan tidak disertai
suara ngik-ngik , berat saat bernapas dan tidak membaik dengan perubahan posisi
yang membuatnya sulit untuk melakukan aktifitas, ditemukan gerakan dada
asimetris, dimana dada kanan tertinggal saat bernapas, vokal fremitus dada kanan
menurun, redup pada dada kanan, suara vesikuler menurun pada dada kanan, dan
ditemukan pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan coli dekstra,
serta hepatomegali.
b. Sistem Kardiovaskuler (B2)
Tidak mengalami nyeri dada, irama jantung regular. Pada pemeriksaan
elektrokardiografi masih dalam batas normal.
c. Sistem Persyarafan (B3) : –
d. Sistem Perkemihan (B4) : –
e. Sistem Pencernaan (B5)
Nafsu makan menurun.
f. Sistem Muskoleskeletal (B6)
Pasien mengalami intoleransi aktifitas dikarenakan jika terlalu banyak bergerak,
akan timbul sesak napas.
g. Sistem Endokrin
Pasien mengalami pembesaran kelenjar betah bening supraklavicula dan colli
dekstra, dan pada pemeriksaan abdomen juga ditemukan adanya hepatomegali.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi : ditemukan asimetris dimana dada kanan tertinggal saat bernapas.
b. Palpasi : ditemukan vokal fremitus pada dada kanan menurun sedangkan pada
dada kiri normal, ditemukan pembesaran kelenjar getah bening supraklavicula dan
colli dekstra, dan pada pemeriksaan abdomen juga ditemukan adanya
hepatomegaly.
c. Perkusi : ditemukan dullness pada dada kanan dan sonor pada dada kiri.
d. Auskultasi : ditemukan suara vesikuler yang menurun pada dada kanan sedangkan
pada kiri normal.
Data Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
Darah Lengkap
Hb 11,80 mg/dl P: 12-14 gr/dl Normal
Bilirubin 1,121 mg/dl Meningkat
Albumin 2,9913 g/dl Hipoalbuminemia
WBC 12.6103 /ul P : 5.000-10.000/ul Leukositosis
SGOT 182,70 U/L P : < 32
SGPT 80,60 U/L P : < 31
Gamma GT 80,66 mg/dl
Globulin 3,88 g/dl
LDH 860, 00 U/L
Gas Darah
PO2 77,00 mmhg
Na 125,00 mmol/L Hypoxemia
Hiponatremia
2. Pemeriksaan
a. Analisis cairan pleura
Test rivalta : positif
Ditemukan warna cairan merah keruh dengan eritrosit penuh, dengan jumlah sel
901 mm3 yang tediri dari sel polimorfonuklear 50% dan mononuklear 50%.
b. Sitologi cairan pleura
Ditemukan adanya suatu non small cell carcinoma cenderung tipe adeno
c. Foto thorax AP
Ditemukan perselubungan yang menutupi lapang paru kanan, sinus pleura kanan,
diafragma kanan (efusi pleura kanan massif)
3. Terapi
a. Pemasangan WSD
b. Oksigen nasal kanul 2 liter/ menit
c. Cairan berupa IVFD NS sebanyak 20 tpm
d. Diet tinggi kalori tinggi protein
e. Analgetik berupa codein 3 x 10 mg
f. Antibiotik berupa Ciprofloxasin 2 x 400 mg dan Ceftriaxon 2 x 1 gram secara
intravena
4. Rencana Pemeriksaan Lanjutan : trans thorakal biopsi serta CT-scan thorak.
C. ANALISA DATA
No. Analisa data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS : Invasi mikroorganisme Ketidakefektifan pola
Sesak napas Streptococcus dan napas
mendadak, Pneumoccus di paru
berat saat bernafas dan
sulit melakukan Menginfeksi paru
aktivitas, batuk
Invasi basil piogenik ke
DO : pleura
Inspeksi : asimetris
Palpasi : vocal Inflamasi
premitus
Perkusi : dullness Pembentukan eksudat serous
Auskultasi : suara
Sel morfonukleus & kadar
vesikuler menurun protein
pada dada kanan
Cairan keruh & kental
Fase organiation
Firoblast berkembang ke
permukaan pleura
Sesak nafas
Frekuensi pernapasan
meningkat
Metabolisme tubuh
meningkat
DO : Pengeluaran bradikinin
terpasang WSD
Merangsang ujung saraf
bebas
Hipotalamus
Korteks serebri
Persepsi nyeri
MK: Gangguan rasa
nyaman/nyeri
6. DS: Diagnosa sebelumnya: Ketidakefektifan bersihan
Sesak napas Tumor Paru Kanan jalan napas
mendadak,
berat saat bernafas dan
sulit melakukan
aktivitas, batuk ↓
Efusi parapneumonik
Permeabelitas kapiler ↑
Jumlah leukosit ↑
↓
EMPIEMA
Produksi sekret ↑
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan terbentuknya membran pleura
akibat adanya firoblast yang berkembang di permukaan pleura
2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan
hipermetabolisme
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan fisik
4. Risiko infeksi yang berhubungan dengan adanya infeksi bakteri akibat hygine yang
kurang pada penatalaksanaan WSD
5. Nyeri akut berhubungan dengan penatalaksanaan efusi pleura yaitu pemasangan WSD
6. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan adanya mukus yang
berlebihan pada jalan nafas
E. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan: Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
terbentuknya membran pleura akibat adanya firoblast yang berkembang di
permukaan pleura (00032)
Domain 4: Activity/ Rest
Class 4: Cardiovascular / pulmonary responses
Tujuan (NOC) : pola napas kembali efektif yang dibuktikan dengan normalnya RR
(16-24 x/ menit)
Kriteria Hasil (NOC):
a. Sesak saat bernapas hilang
b. RR normal 16-24 x/menit
c. Pergerakan dada simetris
d. HR normal (N: 60-100 x/menit)
Bantuan analgesia yang dikendalikan Pasien juga dapat berperan aktif terhadap
oleh pasien pengobatannya sehingga pasien dapat
merasa nyaman
Manajemen sedasi Sedasi membuat kebutuhan istirahat klien
terpenuhi sehingga tidak merasakan nyeri
Mengajarkan teknik distraksi Teknik distraksi digunakan untuk
mengalihkan perhatian klien terhadap
rasa nyerinya