Anda di halaman 1dari 5

Sistem perekonomian sebagai usaha bersama bearti bahwa setiap warga negara mempunyai

hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk
menyejahterahkan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya dijalankan oleh
pemerintahan dan diwujudkan dalam bentuk kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha
swasta di berbagai bidanng. Di dalam perekonomian indonesia tidak dikenal adanya usaha monopoli
maupun monopsoni, baik yang dilakukan oleh pemerintahan maupun oleh swasta. Masyarakat yang
tidak termasuk dalam badan usaha milik negara atau badan usaha dalam bentuk koperasi. Koperasi
adalah badan usaha yang dilaksanakan atas dasar kekeluargaan. Masyarakat secara berkelompok
dapat membentuk badan usaha dalam bentuk koperasi.

Secara makro, sistem perekonomian indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian
kerakyatan. Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam ya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat . kemakmuran rakyat yang dimaksud
adalah kemakmuran rakyat indonesia, temasuk mereka yang berada di pulau-pulau kecil terpencil, di
puncak gunung atau di tengah hutan belantara. Negara fala hal ini pemerintahan harus dapat
memakmurkan rakyat melalui pemanfaatn sumber kekayaan alam yang berada di daerah mereka
masing-masing.

Dalam era globalisasi, satu negara tidak mungkin menutup diri dari sistem perekonomian
dunia. Demikian juga indonesia, ia terbuka terhadap perkembangan sistem ekonomi dunia. Demikian
juga indonesia, ia terbuka terhadap perkembangan sistem ekonomi dunia. Tingkat integrasi ekonomi
nasional dengan ekonomi global sangat penting, karena hal itu merupakan ukuran dari kemampuan
ekonomi nasional untuk secara adaptif mengikuti irama dan dinamika pasar internasional.
Keberanian indonesia untuk menyetujui GATT, AFTA, dan APEC menunjukkan kemauannya untuk
menjadi bagian integral dari sistem pasar internasional.

c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi

ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

wujud ketahanan ekonomi tercemin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mampu memelhara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi
nasionak yang berdaya saing tinggi, dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Dengan demikian pembangunan ekonomi diarahkan pada mantapnya ketahanan ekonomi melalui
iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknoligi tersediaanya barang dana
jasa terpeliharanta fungsi lingkungan hidup, serta meningkatnya daya saing dalam lingkup
perekonomian global.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diingkinkan memerlukan pembinaan berbagai
hal, yaitu antara lain:

1) Sistem ekonomi indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan


kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi
kerakyatan serta untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancacila dan UUD 1945
2) Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan:
a) Sistem free flight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan tidak
memungkinkan erkembangnya ekonomi kerakyatan
b) Sistem etatisme dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
serta mnedesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sekotr
negara.
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pasa satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
3) Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keselarasan dan keterpaduan antara sektor pertanian dan perindustrian serta jasa
4) Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan di
bawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta
masyarakat secara aktif, keterkaitan dan kemitraan antar para pelaku dalam wadah kegiataan
ekonomi, yaitu pemerintah badan usaha milik negara, koperasi, badan usaha milik swasta
dan sektor informal harus diusahakan demi mewujdukan, pemrataan, dan stabilitas ekonomi.
5) Pemerataan pembangunan dan pemanfaatn hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan dengan
memperhatikan keseimbangand an keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor
6) Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk mempertahankan
serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional. Upaya ini dilakukan
dengan memanfaatkan sumbaer daya nasional secara optimal serta sarana iptek yang tepat
guna dalam menghadapi setiap permasalahan dan dengan tetap memperhatikan
kesempatan kerja.
Dengan demikian ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian
bangsa dan berlandaskan Pancasila yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinasmis serta menciptakan kemandirian perekonomian nasional dengan daya saing yang tinggi.

4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya

Istilah sosial budaya dua segi utaa kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial di mana
manusia harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya dari segi budaya yang
merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku
dan hasil tingkah laku yang terlembgakan.

Yang disebut “sosial” disini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam
bermasyakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggunan dan solidaritas
yang merupakan unsur pemersatu. Sementara “budaya” adalah sistem nilai yang meupakan hasil
cipta, rasa dan karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan
pendukung dalam menggerakkan kehidupan. Dengan demikian, kebudayaan merupakan seluruh
Cara hidup suatu masyarakat yang mewujud dalam tingkah laku dan hasil dari tingkah laku yang
dipelajari dari berbagai sumber. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organo-biologis manusia,
lingkungan alam, lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah.

Masyarakat membentuk pola budaya dengan satu atau beberapa fokus budaya misalnya nilai
utama yang mengintegrasikan semua unsur kebudayaan menjadi satu konfigurasi kultural. Fokus
budaya dapat berupa nilai dan norma religius,ekonomis,atau nilai sosial kultural lain, seperti ideologi
modern,ilmu pengetahuan dan teknologi.

a. Struktur Sosial di Indonesia


Dalam masyarakat manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya
untuk memudahkannya menjalankan tugasnya. Dengan kata lain, kehidupan masyarakat terstruktur
berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota masyarakat. Pembangunan nasional di
Indonesia selama ini menghasilkan struktur sosial masyarakat . pembangunan nasional di Indonesia
selama ini menghasilkan stuktur sosial masnyarakat yang cukup beragam. Sejalan denga modemisasi
dan tuntutan perkembangan teknologi, fragmentasi kelompok dalam masyarakt semakin
berkembang baik c=secara horizontal sesuai dengan bidang pekerjaan maupun secara vertikal sesuai
dengan tingkat pekerjan atau keahlian.
Kehidupan msyarakat berdasarkan struktur peran dan profesi melahirkan bentuk hubungan
dan ikatan antar manusia yang dapat menggantikan hubungan keluarga. Hubungan antar teman
seprofesi atau hubungan antara “pemimpin” dan “anak buah” terkadang lebih erat ketimbang
hubungan antar saudara kandung. Di lain pihak, semakin lebarnya struktur sosial secara horizontal
juga akan menimbulkan keanekaragaman aspirasi yang semakin lebarnya struktur sosial secara
horizontal juga akan menimbulkan keanekaragaman aspirasi yang semakin sulit untuk
diakomodasikan bersama.
b. Kondisi Budaya di Indonesia
1) Kebudayaan Daerah
Bangsa indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan subetnis yang masing-masing
memiliki kebudayaanya sendiri. Karena suku-suku bangsa tersebut mediami daerah-daerah
tertentu, kebudayaannya kemudian sering disebut kebudayaan daerah . dalam kehidupan
sehari-hari kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap, perilaku dan
gaya hidup merupakan identitas dan menjadi kebangsaan dari suku bangsa yang
bersangkutan. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing, yang sering disebut sebagai local genius. Local genius inilah
pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya
asing. Kebudayaan suku-suku yang mendiami wilayah Nusantara ini telah lama saling
berkomunikasi dan ber interaksi dalam kesetaraan. Dalam kehidupan bernegara saat ini,
dapat dikatakan bahwa kebudayaan bangsa indonesia. Dengan demikian perkembangan
kehidupan sosial budaya bangda tidak akan terlepas dari perkembangan sosial budaya
daerah.
2) Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional merupakan idetitas dan menjadi kebangsaan Indonesia. Bangsa
Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupya, sehingga nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila akan menjadi tuntutan dasar dari seganap
sikap,perilaku, dan gaya bangsa Indonesia. Secara umum, gambaran identitas bangsa
indonesia berdasarkan tuntutan Pancasila adalah manusia dan masyarakat yang memiliki
sifat-sifat berikut.
a) Bersifat religius
b) Bersifat kekeluargaan
c) Bersifat serba selaras
d) Bersifat kerakyatan
3) Integrasi Nasional
Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi nusantara ini pada tahun
1928 telah menghasilkan aspirasi bersaama untuk hidup bersaama sebagai satu bangsa di
satu tanah air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia
melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Kenyataan sejarah menujukkan
bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan himah bagi bangsa Indonesia dan di
masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau integrasi
bangsa. Dimasa depan, upaya untuk melestarikan keberadaan faktor perekat persatuan
bangsa, yaitu keinginan dan semangat untuk hidup dan meraih cita-cita bersama. Akan
menjadi tugas seluruh warga bangsa.
4) Kebudayaan dan Alam Lingkungan
Sejak zaman dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah
terbiasa hidup dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladang atau pelaut. Namun
kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya dengan
pengetahuan yang terbatas. Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk
melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanoa
pemikiran untuk penghijauan dan menjadikan sungai sebagai tempat pembuang limbah
manusia merupakan budaya yang tidak ramah terhadap lingkungan. Demi kepentingan masa
depan, budaya melestarikan alam harus ditumbuhkan. Bangsa Indonesia harus didasarkan
alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak, manusia Indonesia pun akan rusak.
c. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai
kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman,hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik
Indonesia.
Wujud ketahanan sosial budaya tercemin dalam kehidupan sosial budaya bangsa
yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cintah tanah air,
berkualitas, maju, dan sejahtera dalam penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dengan
demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan nilai-nilai Pnacasila. Nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila yang akan terwujud sebagai ukuran tuntutan sikap dan tingkah
laku bagi bangsa dan negara Indonesia akan memberikan landasan, semangat, dan jiwa yang menjadi
ciri elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia.

5. pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan


a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat
Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia
dilaksanakan dengan menyusun,mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi nasional,
termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu
fungsi utama pemerintahan dan Negara Indonesia Republik Indonesia dengan TNI dan POLRI sebagai
intiya. Tujuannya adalah untuk menciptakan kemananan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan ketahanan Nasional Indonesia.
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan dan
kemampuan dalam mengembangkan, mengahadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan
yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercemin dalam kondisi daya tangkal bangsa
yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat. Kondisi ini mengandung kemapuan bangsa
dalam memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara, mengamankan pembangunan dari
hasil-hasilnya. Serta mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Analog dengan pengertian ketahanan nasional, ketahanan pertahanan dan keamanan pada
hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya
bela negara. Ini merupakan perjuangan rakyat semesta, diaman seluruh potensi dan kekuatan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara
terpimpin, terintegrasi, terkoordinasi untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional seta
kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang di tandai sebagai
berikut.
1) Pandangan Bangasa Indonesia tentang perang dan damai. Bangsa Indonesia cinta damai dan
ingin bersahabat dengan semua bangsa di dunia serta tidak menghendaki terjadinya
sengketa bersenjat atau perang. Bangsa Indonesia berhasrat untuk selalu mengutamakan
cara-cara damai dalam setiap penyelesaian pertikaian nasional maupun internasional.
Walaupun cinta damai, namun bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatannya. Bagi bangsa Indonesia perang adalah jalan terakhir yang terpaksa harus
ditempuh untuk mempertahankan ideologi dan dasar negara Pancasila, kemerdekaan dan
kedaulatan negara Republik Indonesia serta keutuhan bangsa.
2) Penyelenggaraan Pertahanan dan kemananan Negara Kesatuan Repbilik Indonesia. Dilandasi
oleh landasan Idil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945 dan landasan visional
wawasan Nusantara, bangsa Indonesia berhak dan wajib mempertahankan kemerdekaan
dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, terpeliharanya keamanan nasional,
dan terciptanya tujuan nasional.
3) Pertahanan dan Keamanan Negara merupakan Upaya Nasional Terpadu. Hal ini melibatkan
segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap warga negara berhal dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan yang dilaksanan dengan

Anda mungkin juga menyukai