Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN IV

MINYAK DAN LEMAK

OLEH

NAMA : ST.RAHMAH NOVRIANTI

STAMBUK : A1C4 07 044

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN PEMBIMBING : MUHAMMAD ILHAM

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2010
MINYAK DAN LEMAK

I. A. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah agar praktikan dapat:

1. Mempelajari jenis sabun yang terbentuk berdasarkan jenis lemak

yang digunakan

2. Mengetahui ada tidaknya asam lemak tak jenuh pada jenis

minyak/lemak tertentu

B. Prinsip Percobaan

1. Penyabunan : penggabungan alkali dengan asam lemak membentuk

sabun dengan jenis yang berbeda sesuai dengan jenis lemak yang

digunakan.

2. Uji Ketidakjenuhan : Prinsipnya adalah pengadisian asam lemak tidak

jenuh oleh golongan halogen.


II. Teori

Sifat-sifat fisika Lemak dan Minyak diantaranya adalah: (1) Bau amis

(fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil-amin dari lecitin (2)

Bobot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperatu kamar

(3) Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsur kimia

dan untuk pengujian kemurnian minyak. (4) Minyak/lemak tidak larut dalam

air kecuali minyak jarak (coastor oil0, sedikit larut dalam alkohol dan larut

sempurna dalam dietil eter,karbon disulfida dan pelarut halogen.

(5) Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang

rantai karbon (6) Rasa pada lemak dan minyak selain terdapat secara alami

,juga terjadi karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebaggai hasil

penguraian pada kerusakan minyak atau lemak. (7) Titik kekeruhan ditetapkan

dengan cara mendinginkan campuran lemak atau minyak dengan pelarut

lemak. (8) Titik lunak dari lemak/minyak ditetapkan untuk

mengidentifikasikan minyak/lemak (9) Shot melting point adalah temperratur

pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak / lemak (10)Slipping point

digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak alam serta pengaruh

kehadirankomponen-komponennya

(http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15643.0)
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak

larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada

sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam

arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau

produk olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini

sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu

makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak

tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan

energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam). Minyak

adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu

senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),

Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama

(http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak)

Asam lemak (bahasa Inggris: fatty acid, fatty acyls) adalah adalah

senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama dengan gliserol,

merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan

baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai

dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan

nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak

yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.


Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat dengan

rumus kimia R-COOH or R-CO2H. Contoh yang cukup sederhana misalnya

adalah H-COOH yang adalah asam format, H3C-COOH yang adalah asam

asetat, H5C2-COOH yang adalah asam propionat, H7C3-COOH yang adalah

asam butirat dan seterusnya mengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan

valensi tunggal, sehingga membentuk rumus bangun alkana. Karena berguna

dalam mengenal ciri-cirinya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak

jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan

tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak

jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon

penyusunnya (http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak)

Kelapa merupakan salah satu produk perkebunan yang diupayakan

pemerintah untuk meningkatkan pendapatan para petani dan menambah

devisa negara. Indonesia merupakan negara produsen kelapa terbesar di dunia.

Virgin Coconut Oil merupakan minyak yang dihasilkan dari buah kelapa

(Cocos nucifera L.Palmae) yang kaya akan kandungan asam lemak jenuh.

Minyak kelapa murni (VCO) sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia

dikarenakan kandungan asam lemak jenuhnya yang tinggi. VCO berperan

membantu mencegah berbagai macam penyakit. VCO mengandung asam

lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh sekitar 10%. Asam lemak

jenuh tersebut antara lain: asam laurat, asam kaprilat, asam myristat dan asam
palmitat. Dilihat dari segi kemanfaatan VCO terhadap kesehatan dan

banyaknya permintaan konsumen, maka dalam hal ini diperlukan analisis

terhadap kandungan asam lemak jenuh dalarn VCO. Asam lemak jenuh

berantai pendek yang sangat berperan dalarn pencegahan berbagai penyakit

serta untuk menjamin mutu, keamanan dan khasiat dari VCO

(http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2008-yunitaratn-

9045&PHPSESSID=735f99a341908093de36c5a6ffbdf67c)

Lemak diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai karbon yang

dimilikinya, ada rantai pendek; sedang; dan panjang. Hampir dua pertiga dari

kandungan minyak kelapa merupakan asam lemak yang berantai karbon

sedang. Hampir 50% dan asam lemak yang terkandung dalam minyak kelapa

adalah golongan lauric acid, yang mana akan dikonversikan oleh tubuh

Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku industri, atau sebagai minyak

goreng. Untuk industri kecil yang terbatas kemampuan permodalannya,

disarankan mengekstrak minyak dari daging buah kelapa segar. Cara ini

mudah dilakukan dan tidak banyak memerlukan biaya. Kelemahannya adalah

lebih rendahnya rendemen yang diperoleh. Santan kelapa merupakan cairan

hasil ekstraksi dari kelapa parut dengan menggunakan air

(http://www.scribd.com/doc/3287490/TEKNOLOGI-LEMAK-DAN-

MINYAKANDRYIUNS)
Asam Lemak Minyak VCO Sangat Berguna Untuk Kesehatan Salah

satu ciri khas minyak kelapa murni (VCO, Visrgin Coconut Oil) adalah

tingginya kadar asam lemak. Berikut ini kami informasikan kepada Anda

tentang keunggulan asam lemak yang dihasilkan VCO. Beberapa keunikan

dari sifat asam lemak kelapa sebagai berikut: (1)Mendukung system

kekebalan tubuh. (2)Membantu mencegah infeksi virus; bakteri;dan jamur,

termasuk ragi. (3)Mengurangi resiko kanker dan kondisi disgeneratif lainnya.

(4)Kandungan gizi tidak hilang dalam berbagai proses pemanasan yang

bertujuan untuk membunuh bakteri (http://www.minyak-

kelapa.com/artikel/keunikan-vco.php).

III. Metode Praktikum


A. Alat dan Bahan
1. Alat
- Pemanas (Hot Plate) - Gelas kimia 50 mL 2 buah
- Tabung reaksi 17 buah - Gelas kimia 600 mL 1 buah
- Pipet tetes 5 buah - Botol semprot 1 buah
- Rak tabung reaksi 1 buah
2. Bahan
- Minyak kelapa (curah) - Larutan KOH beralkohol
- Minyak bimoli - Larutan NaOH beralkohol
- Minyak tengik - Aquades
- Blue band - Larutan iod
- Mentega - Kloroform
B. Prosedur Kerja

1. Penyabunan

 Menggunakan KOH beralkohol

5 tetes minyak 5 tetes minyak 5 tetes minyak 5 tetes mentega 5 tetes mentega
kelapa bimoli tengik biasa blue band

- masing-masing dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
- ditambahkan 3 mL aquades
- ditambahkan 3 mL KOH
beralkohol
- dipanaskan dalam penangas
selama 1-2 menit
- diamati perubahan yang
terjadi

Hasil
Pengamatan
 Menggunakan NaOH beralkohol

5 tetes minyak 5 tetes minyak 5 tetes minyak 5 tetes mentega 5 tetes mentega
kelapa bimoli tengik biasa blue band

- masing-masing dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
- ditambahkan 3 mL aquades
- ditambahkan 3 mL NaOH
beralkohol
- dipanaskan dalam penangas
selama 1-2 menit
- diamati perubahan yang
terjadi
- dibandingkan dengan hasil
pengamatan pada prosedur
pertama

Hasil
Perbandingan
2. Uji ketidak jenuhan

1 mL minyak 1 mL minyak 1 mL minyak 1 mL mentega 1 mL mentega


kelapa bimoli tengik biasa blue band

- masing-masing dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
- ditambahkan 1 mL kloroform
- dikocok sampai semua bahan
larut
- ditambahkan setetes demi
setetes iod sambil dikocok
- diamati perubahan yang
terjadi
- diamati perbedaan yang terjadi
antara bahan yang satu dengan
yang lain

Hasil
pengamatan
IV. Hasil Pengamatan
A. Data pengamatan
1. Penyabunan
 Menggunakan KOH beralkohol

Pengamatan
No. Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Terbentuk dua lapisan Terbentuk dua lapisan
Mentega + 3 mL air  Lapisan atas: kuning  Lapisan atas: kuning tua
1.
+ KOH beralkohol  Lapisan bawah: putih keruh  Lapisan bawah: keruh
Terbentuk endapan putih
Terbentuk dua lapisan Terbentuk dua lapisan
Blue band + 3 mL air  Lapisan atas: kuning  Lapisan atas: kuning tua
2.
+ KOH beralkohol  Lapisan bawah: putih keruh  Lapisan bawah: keruh

Terbentuk dua lapisan Terbentuk dua lapisan


Minyak tengik + 3
 Lapisan atas: kuning  Lapisan atas: kuning
3. mL air + KOH
 Lapisan bawah: putih keruh  Lapisan bawah: keruh
beralkohol

Terbentuk dua lapisan Terbentuk dua lapisan


Minyak Kelapa + 3
 Lapisan atas: minyak  Lapisan atas: bening
4. mL air + KOH
 Lapisan bawah: putih keruh  Lapisan bawah: keruh
beralkohol

Terbentuk dua lapisan Terbentuk dua lapisan


Bimoli + 3 mL air +  Lapisan atas: minyak  Lapisan atas: bening
5.
KOH beralkohol  Lapisan bawah: putih keruh  Lapisan bawah: keruh
 Menggunakan NaOH beralkohol

Pengamatan
No. Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Terbentuk dua lapisan
 Larutan bening  Lapisan atas: kuning tua
Mentega + 3 mL air +
1.  Terbentuk endapan  Lapisan bawah: kuning
NaOH beralkohol
kuning (bawah) keruh

 Larutan bening Terbentuk dua lapisan


Blue band + 3 mL air +  Terbentuk endapan  Lapisan atas: kuning tua
2.
NaOH beralkohol kuning (atas)  Lapisan bawah: keruh

Terbentuk tiga lapisan


 Lapisan atas: kuning
Terbentuk dua lapisan
Minyak tengik + 3 mL keruh
3.  Lapisan atas: kuning
air + NaOH beralkohol  Lapisan tengah: kuning
 Lapisan bawah: bening
 Lapisan bawah: bening

Terbentuk dua lapisan Terbentuk dua lapisan


Minyak Kelapa + 3 mL  Lapisan atas: minyak  Lapisan atas: minyak
4.
air + NaOH beralkohol  Lapisan bawah: air  Lapisan bawah: bening

Terbentuk dua lapisan Terbentuk dua lapisan


Bimoli + 3 mL air +  Lapisan atas: minyak  Lapisan atas: minyak
5.
NaOH beralkohol  Lapisan bawah: air  Lapisan bawah: bening
2. Uji Ketidakjenuhan

Pengamatan
No. Perlakuan
Sebelum ditetesi iod Sesudah ditetesi iod
Terbentuk dua lapisan
 Lapisan atas: bening
1. 1 mL Mentega + Larutan homogen dan  Lapisan bawah: kuning tua
1 mL CHCl3 warnanya kuning tua  Diantara kedua lapisan terbentuk
lapisan lemak berwarna putih

Terbentuk dua lapisan


 Lapisan atas: bening
2. 1 mL Blue band+ Larutan homogen dan  Lapisan bawah: kuning tua
1 mL CHCl3 warnanya kuning tua  Diantara kedua lapisan terbentuk
lapisan lemak berwarna putih

Terbentuk dua lapisan


 Lapisan atas: bening
1 mL Minyak
3. Larutan homogen dan  Lapisan bawah: kuning pucat
tengik + 1 mL
warnanya kuning  Diantara kedua lapisan terbentuk
CHCl3
lapisan lemak berwarna putih

Larutan homogen dan Terbentuk dua lapisan


1 mL Minyak
4. warnanya kuning  Lapisan atas: bening
Kelapai + 1 mL
pucat dan terdapat  Lapisan bawah: keruh
CHCl3
gelembung
Terbentuk dua lapisan
1 mL Minyak Larutan homogen dan
5.  Lapisan atas: bening
Bimoli + 1 mL warnanya kuning
 Lapisan bawah: kuning pucat
CHCl3 cerah
B. Reaksi Lengkap

Reaksi Penyabunan

O
RCOOH H2C-OH H2C - O-C - R + HOH
O
RCOOH + HC-OH katalis H2C - O-C - R + HOH
O
RCOOH H2C-OH H2C - O-C - R + HOH
Asam Lemak Gliserol Trigliseraldehida H2 O

O
CH2 – O -C CH2 -OH RCCO-K+
R
O
CH – O -C + 3KOH CH-OH + R’COO-K+
R’
O
CH2 – O -C CH2-OH R” COO-K+
R”
Trigliseraldehida Gliserol Sabun
C. Pembahasan

Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,

hewan atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid.

Para ahli biokimia bersepekat bahwa lemak dan senyawa organik yang

mempunyai sifat sifat fisika seperti lemak, dimaksudkan dalam satu kelompok

yang disebut lipid. Adapun sifat-sifat yang dimaksud adalah : (1) tidak larut

dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organic misalnya

eter, aseton, kloroform, benzene yang sering juga disebut “pelarut lemak” (2) ada

hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya, (3) mempunyai kemungkinan

untuk digunakan makhluk hidup

Senyawa-senyawa yang termaksud lipid ini dapat dibagi dalam beberapa

golongan. Lipid dibagi dalam tiga golongan besar yakni (1) lipid sederhana, yaitu

ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan

lilin. (2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus

tambahan, contohnya fosfolipid, serebrosida, (3) derivate lipid, yaitu senyawa

yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, glisrol, dan

sterol. Di samping itu berdasarkan sifat kimia yang penting lipid dapat dibagi

dalam dua golongan yang besar, yakni lipid yang disabunkan, yakni dapat

dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat

disabunkan, contohnya steroid.


Asam lemak jenuh yang mempunyai rantai karbon pendek, yaitu asam

butirat dan kaproat mempunyai titik lebur yang rendah. Ini berarti bahwa kedua

asam tersebut berupa zat cair pada suhu kamar. Makin panjang rantai karbon,

maka tinggi titik leburnya, sedangkan asam palmitat dan stearat berupa zat padat

pada suhu kamar. Apabila dibandingkan dengan asam lemak jenuh, asam lemak

tidak jenuh mempunyai titik lebur lebih rendah.

Pada percobaan ini dalam proses penyabunan garam Na atau K yang

dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun.

Asam lemak yang digunakan untuk sabun adalah asam palmitat atau stearat.

Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan gliserol Melalui proses

hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh

diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui proses penyabunan dengan basa

NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol

Pada perlakuan yang pertama yaitu reaksi penyabunan dengan

penambahan KOH, sampel yang akan dipergunakan yaitu mentega, blue band,

minyak tengik, minyak kelapa dan minyak bimoli. Masing-masing sampel

ditambahkan dengan 3 mL aquadest dan 1 mL KOH. Tujuan penambahan KOH

adalah untuk mempercepat terjadinya proses penyabunan, dimana KOH

merupakan basa yang dapat menghidrolisis lemak sehingga terbentuk gliserol

dan sabun, dimana pada proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak

gliserol. Proses hidrolisis menggunakan basa menghasilkan gliserol dan garam

asam lemak atau sabun. Penambahan KOH harus diperhatikan, karena apabila
penambahan KOH sedikit maka proses perubahan minyak menjadi sabun

menjadi kurang sempurna sehingga sabun akan banyak mengandung asam

lemak. Alkohol dalam KOH alkoholis berfungsi dalam proses hidrolisis alkali

karena pada umumnya lipida tidak larut dalam air oleh karena itu kecepatan

hidrolisa dapat dipercepat dengan memakai pelarut yang sesuai.

Saat pemanasan pada tabung yang berisi minyak bimoli tampak adanya

gelembung yang menandakan terjadinya reaksi penyabunan, begitu pula dengan

minyak tengik, minyak kelapa, mentega dan blue band setelah pemanasan

masing-masing mengasilkan gelembung yang menandakan terjadinya reaksi

penyabunan. Tujuan pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi penyabunan,

karena dengan pemanasan (menaikan suhu) pada suatu reaksi kimia maka akan

memperkecil energi aktifasi yakni energi yang dibutuhkan oleh partikel-partikel

dalam bertumbukan dengan partikel-partikel lainnya agar dapat bereaksi dalam

sebuah reaksi kimia.

Pada perlakuan kedua, larutan KOH beralkohol diganti dengan larutan

NaOH beralkohol. Jika dibandingkan dengan perlakuan yang pertama, hasil yang

diperoleh tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Pada percobaan uji ketidakjenuhan, setelah penambahan kloroform dan

larutan iod pada tiap-tiap sampel nampak perubahan pada masing-masing

tabung,. Pada blueband, mentega dan minyak tengik terbentuk 2 lapisan lapisan
bening dan lapisan bawah berupa larutan yang berwarna kuning dan diantara

kedua lapisan terdapat lapisan lemak berwarna putih, sedangkan pada minyak

kelapa terbentuk 2 lapisan lapisan atas bening dan lapisan bawah keruh dan pada

minyak bimoli terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas bening dan lapisan bawah

kuning pucat. Penambahan larutan iod pada sampel yang memiliki ikatan

rangkap (asam lemak tidak jenuh) akan terjadi endapan iod atau lapisan minyak.

Pada tabung yang berisi blue band, mentega dan minyak tengik terdapat

lapisan lemak berwarna putih, ini karena ketiga sampel tersebut mempunyai

ikatan rangkap sedikit dibanding sampel yang lain, dan termasuk asam lemak

tidak jenuh. Hal ini menunjukkan asam lemak jenuh yang berorientasi kaku

karena adanya ikatan rangkap. Sedangkan pada minyak kelapa dan minyak

bimoli tidak terdapat lapisan minyak, berarti pada sampel tersebut terdapat asam

lemak jenuh yang memiliki ujung rantai hidrokarbon yang berkonformasi tidak

terbatas karena tiap ikatan karbonnya dapat dengan bebas berorietansi.


V. Kesimpulan

1. Asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui

proses penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan

gliserol. Pada percobaan ini tidak diperoleh sabun.

2. Asam lemak jenuh terdapat pada minyak bimoli dan minyak kelapa

sedangkan asam lemak tak jenuh jenuh terdapat pada blue band, mentega

dan minyak tengik.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak

http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak

http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15643.0

http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2008-yunitaratn-
9045&PHPSESSID=735f99a341908093de36c5a6ffbdf67c

http://www.minyak-kelapa.com/artikel/keunikan-vco.php

http://www.scribd.com/doc/3287490/TEKNOLOGI-LEMAK-DAN-
MINYAKANDRYIUNS

Anda mungkin juga menyukai