Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI

“Sejarah Perkembangan Teori Administrasi dan


Dimensi Utama Ilmu Administrasi”

Disusun oleh :

 Dahniar Delmayanti (18110280)


 Dilla Indah Octaviani (18110285)
 Fira Aulia Ramagina (18110290)
 Hanny Octavianti (18110294)
 Khalid Gusti (18110301)

Kelas : APN-U3

Dosen :

Muhamad Nur Afandi, S.Pd, M.T.

Prodi Administrasi Pembangunan Negara

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung

Tahun Ajaran 2018


SEJARAH & PERKEMBANGAN TEORI ADMINISTRASI

Administrasi telah ada sejak dahulukala karena administrasi timbul dengan


timbulnya peradaban manusia. Apabila sejarah perkembangan administrasi itu dipelajari
lebih mendalam akan terlihat bahwa dalam setiap kebudayaan, apapun tujuannya,
bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi tersebut pasti selalu ada.
Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa administrasi selalu ada pada setiap kegiatan.
Ada dua hal yang akan dijelaskan yaitu,pertama administrasi sebagai seni yaitu
perkembangannya selalu dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dinamis. Demikian
juga sebaliknya. Secara historical perkembangan administrasi sebagai seni itu didasarkan
kepada pengetahuan masyarakat modern sekarang tentang kejadian-kejadian dimasa lalu
pada kebudayaan tertentu pula. Yang kedua, administrasi sebagai ilmu pengetahuan,
tepatnya sebagai ilmu pengetahuan sosial.

A. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI SENI

Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase


utama, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap prasejarah yang berakhir pada tahun 1 m.
2. Tahap sejarah yang berakhir pada tahun 1886.
3. Tahap modern yang dimulai pada tahun 1886dan masih berlangsung hingga
sekarang ini.

1. Tahap prasejarah

Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah


ini administrasi sudah berkembangdengan baik. Meskipun mungkin secara tidak
sadar, masyarakat purba telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa
yang sekarang disebut sebagai prinsip-prinsip administrasi . karena kebutuhan
masyarakat yang dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan
manajemenpun relative masih sederhana maka pada umumnya system administrasi
yang dipergunakan belum serumit yang digunakan sekarang ini.
Ditinjau dari segi waktu dan tempat, tahap prasejarah ini dapat dibagi pula
menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut :
a. Zaman Mesopotamia
Pada zaman semopotamia telah dijalankan prinsip-prinsip dasar administarsi
yang diketahui pada zaman modern sekarng, terutama pada bidang
pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan pengangkutan (terutama
pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan bahwa masyarakat Mesopotamia
telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal ini memudahkan dalam
perdagangan.
b. Zaman Babilonia
Zaman babilonia, administrasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan
pengangkutan telah berkembang pula dengan baik. Perkembangan administrasi
juga telah berkembang pada bidang teknologi, dengan bukti adanya taman
gantung.
c. Mesir Kuno
Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang
pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk
irigasi). Hanya saja, pada zaman mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan
atas dasar kepentingan rakyat, tetapi hanya untuk kepentingan firaun dan
keluarganya. Karena pada saat itu, firaun dianggap sebagai dewa atau
setidaknya sebagai keturunan dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun
diindikasikan dengan pengabdian kepada tuhan.
d. Tiongkok Kuno
Zaman tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini berkembang sebagaimana
zaman-zaman yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada yang khas pada
tiongkok kuno ini, yaitu system administrasi kepegawaian yang sangat baik.
Demikian baiknya system administarsi tersebut, maka system administarsi pun
meminjam dari system ini dikenal dengan nama merit system. Pada zaman ini
menonjol 3 toko yang memberikaan sumbangan yang sangat besar terhadap
administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius, chow, dan mo ti.
e. Romawi Kuno
Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-zaman
sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak dan
perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat romawi
mempunyai wilayah yang sangat luas.
f. Yunani Kuno
Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam lingkup administrasi
hampir sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini muncul konsep demokrasi
(berasal dari kata demos dan kratos yang berarti rakyat dan kekuasaan) sehingga
kekuasaan berada ditangan rakyat. Definisi rakyat pada zaman ini berbeda
dengan zaman sekarang yaitu:
- Pria
- Dewasa
- Lahir di Athena
- Orang tua warga Athena

Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena
75% dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai
pedagang atau budak belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama
didunia yang disebut dengan orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di
bidang militer diserahkan kepada dewan militer. Ada lagi ciri khas pada zaman
yunani kuno yaitu setiap orang yang tergolong sebagai rakyat paling sedikit satu
kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.

2. Tahap sejarah hingga Revolusi Industri (1 masehi sampai tahun 1886)

Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad


pertama dari sejarah dunia modern, bidang administrasi pun mengalami kegelapan.
Berarti tidak banyak yang diketahui dalam 15 abad itu. Kemudian diketahui bahwa
timbulnya gereja katolik roma telah mempunyai pengaruh sangat besar terhadap
perkembangan teori administrasi. Dengan kata lain gereja katolik roma
memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan administrasi, malahan
sesungguhnya pola dasar struktur organisasi yang telah diciftakan oleh gereja
katolik roma, telah ditiru oleh hampir semua organisasi modern hingga sekarang
ini, meskipun sudah barang tentu timbul perkembangan lanjutan.
Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi karena para
cendikiawan terjun dalam bidang administrasi. Pada zaman ini timbul tiga
kelompok yang biasa disebut kaum, yaitu:
a. Kaum kameralist di german dan Australia
b. Kaum merkantilisme di inggris
c. Kaum fisiokrat di prancis

Merkatilisme adalah suatu system politik ekonomi yang sangat mementingkan


perdagangan internasional dengan tujuan umtuk memperbanyak asset dan modal
yang dimiliki suatu Negara. Merkantilisme tertuang dalam peraturan Negara yang
berbentuk proteksionalisme dan politik colonial demi neraca perdagangan yang
menguntungkan. Pemerintah Negara mendukung ekspor dengan insentif dan
menghadang import dengan tarif. Dijerman, merkantilismenya disebut dengan
istilah kameralisme. Camera artinya kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan
membentuk perusahaan dagang di afrika untuk mengembangkan perekonomian. Di
perancis, merkantilisme dimulai masa Louis XI (1461-1483). Bertujuan untuk
memakmurkan rakyat terkenal dengan sebutan colbertisme (pencetusannya jean
Colbert, menkeu perancis).
Berbeda dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat menganggap bahwa
sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Kaum ini
dinamakan physiocratism= physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan).
Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciftakan oleh tuhan penuh keselarasan dan
keharmonisan. Yang artinya bahwa biarkan manusia diberikan kebebasannya
mengelola alam demi memenuhi kebutuhannya masing-masing dan akan selaras
dengan kebutuhan masyarakat banyak. Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut
campur dan biarkan alam mengatur. Inilah yang menjadi awal mula doktrin laissez
faire-laissez passer/ let do, let pass yang artinya biarkan semua terjadi, biarkan
semua berlalu. Tokoh yang menonjol pada zaman ini adalah George von zincke
yang telah menghasilkan 537 karya ilmiah dan yang terbanyak adalah tentang
administrasi pertanian.
Perkembangan semakin pesat karena pada zaman ini telah timbul adanya
revolusi industry di inggris, yang mengakibatkan perubahan yang besar dalam
administrasi. Adalagi seorang tokoh yang mempunyai peranan besar pada zaman
ini, yaitu Charles barbage, seorang professor matematika pada universitas
Cambridge, yang pada permulaan abad 18 menulis buku yang berjudul the economy
of manufacture. Pada buku ini menekankan pada pentingnya efesiansi dalam usaha
mencapai tujuan. Selama hampir satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru
terselidiki kembali setelah lahirnya gerakan manajemen ilmiah (scientific
manajement movement), yang dipelopori oleh Fredrick winslow taylor tahun 1886.

3. Zaman modern

Pada zaman ini, administrasi mulai dikenal sebagai ilmu, karena pada
zaman itu yang dipelopori oleh f.w. taylor (seorang sarjana pertambangan) dari
amerika serikat, mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka
mempertinggi efesiensi perusahaan dan peningkatan produktivitas pekerja. Pada
saat itu dia melihat bahwa efesiensi perusahaan tidak terlalu tinggi dan
produktivitas pekerjanya rendah karena terlalu banyaknya waktu dan gerak-gerik
kaum buruh yang tidak produktif, kemudian dia melakukan studi yang dikenal
dengantime and motion study untuk mempelajari penggunaan waktu yang oleh
kaum buruh serta gerak-gerik mereka dalam melaksanakan pekerjaan, terutama
para buruh tingkat bawah. Hasil studinya dituliskan dalam satu buku yang
berjudul the principle of scientific management, yang diterbitkan pada tahun 1911.
Pada saat taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan, di prancis timbul
pula seorang ahli pertambangan yang bernama Hendry fayol yang bekerja pada
salah satu perusahan tambang disana, yang pada saat itu perusahaan terancam oleh
kehancuran. Sebagai seorang ahli fikir, fayol mencari sebab-musabab dari
kegagalan perusahaan itu untuk mencapai tujuannya. Hasil pemikiran fayol ditulis
dalm bukunya pada tahun 1916 dengan juduladministration generalle et
industrielle, yang diterjemahkan dalam bahasa inggris pada tahun 1930 dengan
judul general and industrial management (seharusnya general and industrial
administration). Dari teori-teori yang ia temukan dan kemudian ia terapkan sendiri,
maka perusahaan berhasil selamat dari keruntuhan bahkan dapat
dikembangkannya. Karena besarnya sumbangan yang diberiakn kedua tokoh itu
terhadap administrasi, maka f.w. taylor diberi julukan, sebagi bapak gerakan
manajemen ilmiah, sedangkan Hendry fayol diberi julukan bapak teori administrasi
modern.

B. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU

Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai suatu objek ilmiah yang


memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus yang melalui percobaan-percobaan
yang sistematis dilakukan berulangkali telah diuji kebenarannya, prinsip-prinsip,
dalil-dalil, dan rumus-rumus dapat diajarkan dan dipelajari.
Dari segi perkembangan ilmu administrasi sejak lahir hingga sekarang, ilmu
administrasi telah mencapai empat tahap :
1. Tahap survival (1886-1930):
Pada tahap ini dimulai peletakan dasar-dasar administrasi oleh F.W. Taylor
dan Hendry Fayol. Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu
administrasi, karena pada tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah
dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat yang dijuluki bapak
ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang
dijuluki pula bapak ilmu Administrasi. Dalam masa ini para sarjana mulai
memperjuangkan supaya pengetahuan administrasi sebagai ilmu yang mandiri
atau sebagai salah satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga dalam masa inilah
para ahli dan sarjana mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan
manajemen.
2. Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945)
Pada tahap ini terjadi penyempurnaan teori-teori, sehingga kebenarannya tidak
dapat dibantah lagi. Dalam jangka waktu ini pulalah gelar-gelar kesarjanaan
dalam ilmu administrasi Negara dan niaga mulai banyak diberikan oleh
lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
3. Tahap human relation (1945-1959)
Setelah teori-teori disempurnakan, maka fokusnya berubah pada factor manusia
serta hubungan formal dan informal yang perlu diciftakan pada semua tingkatan
organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam suasana yang intim dan harmonis. Dalam masa ini para sarjana
administrasi mulai memperhatikan segi manusiawi dan menyelidiki segala
hubungan dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan yang
bersifat resmi (dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa
ini pula ditulis pula hampir semua buku mengenai hubungan antar manusia
dalam kegaiatan kerjasama mereka.
4. Tahap behaviouralisme (1959-sekarang)
Pada tahap ini focus perhatiannya bukan hanya pada hubungan manusianya,
tetapi sudah maju kepada tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam
kehidupan berorganisasi, diselidiki pula cara-cara yang dapat ditempuh untuk
lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan yang membuat organisasi menjadi lebih
efesien dan efektif, sehingga administrasi menyatu kepada manusia itu sendiri.

DIMENSI UTAMA ILMU ADMINISTRASI

A. Dimensi Ilmu Administrasi Suatu Perspektif


Klasifikasi dimensi studi Administrasi atas dasar sudut pandang sebagai berikut:

1. Secara Konsepsional atau Materi Pokok


Menurut perspektif yang di gunakan oleh para siswa administrasi, organisasi dan
manajemen di anggap sebagai ciri dan inti studi administrasi. Isi dan hakikat yang
terkandung di dalam administrasi tidak mungkin bisa di mengerti tanpa membahas
masalah-masalah organisasi dan manajemen. Pada giliranya, pembahasan mengenai
organisasi akan dan bahkan harus membahas manajemen. Sebaliknya, pembahasan
mengenai manajemen dengan sendirinya tidak lepas dari masalah organisasi. Oleh sebab
itu organisasi dan manajemen dianggap sebagai dua sisi dari suatu mata uang logam yang
sama, sedangkan mata uang tersebut di anggap sebagai administrasi. Organisasi
menunjukan struktur dari administrasi, sedangkan manajemen menunjukan fungsinya.
Telaahan organisasi melihat adminsitrasi dalam keadaan statis, sedangkan telaahan
manajemen melihat administrasi dalam keadaan dinamis.
Dinamika kegiatan administrasi dalam organisasi di gerakan oleh seorang yang di
sebut administrator atau manajer (pimpinan puncak)atau orang yang menempati posisi
pada top level untuk organisasi-organisasi pblik terkadang menggunakan administrator,
sedangkan organisasi-organisasi bisnis cenderung menggunakan manajer. Administrator
adalah pimpinan puncak yang mengarahkan dan menggerakan organisasi untuk mencapai
tujuanya sangat bergantung kepada kemampuan pimpinan organisasi
(administrator) dalam mengarahkan, menggerakan organisasi dengan mendayagunakan
sumber daya dan fasilitas secara efektif dan efisien. Bila inti dari administrasi adalah
manajemen (management is administration in action) maka inti atau kunci dari manajemen
adalah kepemimpinan9the key of management leadership. Sering disebut inti manajemen
adalah kepemimpinan (management is leadership), sebab manajemen sebagai aktivitas
mencapai tujuan dengan dan melalui orang lain, maka untuk menggerakan orang lain agar
melakukan kegiatan mencapai tujuan dilakukan melalui kepemimpinan yaitu proses
mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk melakukan kegiatan ke arah
pencapaian tujuan.Bagi yang menganggap inti manajemen adalah kepemimpinan, maka
tentang inti kepemimpinan terdapat beberapa pendapat :
1. Pendapat yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalahpengambilan
keputusan (decision making). Pendapat ini berasal dari para sarjana Eropa Kontimental
yang lebih menekankandecision making, dimana kepemimpinan seseorang dapat di
lihat dari ketetapan keputusan-keputusan yang di ambil, landasan hukum dari
keputusan sampai dengan control terhadap pelaksanaan keputusan.
2. Pendapat yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalah hubungan manusia
(human relation) atau komunikasi. Pendapat ini berasal dari para sarjana Amerika
yang menekankan human relation, dimana keberhasilan kepemimpinan seseorang
bergantung pada sejauh mana pendekatan (approach) yang dilakukan pimpinan
terhadap orang-orang atau organisasi yang di pimpinya bawahanya maupun dengan
pihak-pihak di luar organisasi (public relation).
3. Pendapat yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalahpengambilan
keputusan dan hubungan manusia sebab bagaimana pun kepemimpinan seseorang
akan dapat berhasl bukan saja karena deposisinya yang tepat, cepat dan sesuai dengan
landasan hukum atau pengaturan perundang-undangan, kebijaksanaan serta tanggung
jawab, tetapi juga dilandasi oleh suatu system pendekatan yang manusiawi dalam
hubungan antara pimpinan dengan anggota dan antara anggota dengan anggota.
4. Pendapat yang mengatakan, bahwa inti dari kepemimpinan adalahpengambilan
keputusan, sedangkan inti dari pengambilan keputusan adalah hubungan manusia.
Dengan demikiandapat di simpulkan bahwa di tinjau dari isi atau intinya maka dimensi
studi administrasi terdiri dari :

a. Organisasi
b. Manajemen
c. Kepemimpinan
d. Pengambilan keputusan
e. Komunikasi atau hubungan manusia.

2. Berdasarkan Subjek Pelaku


Berdasarkan subjek pelaku serta yang di dasari oleh tujuan sifat kegiatan dan tujuan
yang akan di capai, maka kegiatan-kegiatan administrasi dapat dilakukan oleh dan bersifat
public dan privat. Oleh sebab itu dimensi administrasi dapat di bedakan atas :
1. Administrasi publik (public administration)
2. Administrasi privat (private administration)

Karena kegiatan-kegiatan administrasi publik berhubungan dengan kepentingan public


dan pada umunya dilakukan oleh dan berlangsung dalam organisasi negara, dan kegiatan-
legiatan privat berhubungan dengan kepentingan bisnis dan pada umunya dilakukan oleh
dan berlangsung dalam organisasi usaha, maka administrasi publik lebih dikeal sebagai
administrasi Negara (public administration) dan administrasi privat lebih dikealn sebagai
admnistrasi niaga (business administration). Oleh sebab itu sebagai bidang studi sekaligus
disiplin akademik, maka bidang studi administrasi dapat digolongkan atas :
1. Administrasi Negara (public administration)
2. Administrasi Niaga (business administration)

Administrasi negara dan administrasi niaga sebagai cabang ilmu administrasi telah
berkembang,emjadi disiplin akademik yang mendidik tenaga-tenaga terampil dalam
mengelola kegiatan kerjasama yang bersifat publik dan bisnis. Tentang perbedaan antara
administrasi Negara dan administrasi niaga dapat dikemukakan dalam uraian berikut
dengan catatan, bahwa keduanya memiliki konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang
sama dari ”ilmu induknya”. Perbedaan tersebut adalah :
1. Tujuan utama administrassi Negara adalah untuk melayani publik, sedangkan
administrasi niaga adalah untuk melayani para pemilik organisasi usaha ( pemilik
saham), anggota atau pekerja dan konsumen, dalam hal mana kegiatan-krgiatanya
di arahkan atau dimaksudkan untuk menghasilkan profit.
2. Administrator-administrator Negara (public administrators)bertanggung jawab
untuk keseluruhan pekerjaan atau tugas dengan berbagai fungsi yang berbeda, dan
bahkan diantara tujuan dan masing-masing fungsi kadang-kadang berbeda.
3. Kegiatan administrator Negara di tetapkan berdasarkan hukum(law), ia tidak
mungkin melakukan kehiatan lain tanpa legimitasi kekuasaan, seperti wewenang
legislatif (legislative authority). Sedangkan pimpinan perusahaan (the business
executives)bebas memilih dan melakukan kegiatan yang
menguntungkan(profitable) dan atau mengehentikan kegiatan lain yang tidak
menguntungkan (non profitable).
Perbedaan anara administrasi Negara dengan administrasi niaga juga di telaah dari beberapa factor
lain, yaitu :
1. Faktor tujuan
Tujuan admnistrasi negara adalah memebrikan pelayanan publik bagi seluruh
anggota masyarakat. Administrasi negara melindungi seluruh rakyat, melindungi wilayah
negara, memajukan kesejahteraan serta meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran rakyat.
Administrasi niaga bertujuan memberikan pelayanan privat(private service) bagi anggota,
hubungan usaha dan langganan. Karena dalam memberikan layanan kadang-kadang
muncul diskriminasi, dalam arti tingkat pelayanan diberikan sejauh mana dapat
mendatangkan keuntungan-keuntungan.
2. Faktor motif
Pemberian pelayanan administrasi negara tidak mempertimbangkan masalah
untung atau rugi secara ekonomis, terkecuali mungkin oleh pertimbangan politis. Dengan
kata lain profit bukan menjadi maslah, tujuan atau sasaran utama dari setiap kegiatan
administrasi negara. Berbeda dengan administrasi niaga, motif pelaksanaan kegiatannya
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan (provit motive).
3. Faktor proses dan system kerja
Dalam pelaksanaan sistem kerja administrasi negara lebih mengutamakan prosedur
berdasarkan peraturan-peraturan perundang-undangan dan bersifat birokratik. Sementara
system kerja administrasi niaga tidak terlalu terikat prosedur-prosedur dan aturan-aturan
secara kaku, tapi lebih mengutamakan system kerja yang praktis dan pragmatis yang dapat
memajukan serta menguntungkan organisasi usaha.
4. Faktor wilayah juridiksi
Wilayah juridiksi kegiatan administrasi negara mempunyai batasa-batas tertentu
sesuai dengan wilayah negara, sedangkan wulayah juridiksi administrasi niaga tidak
memiliki batas.
5. Faktor orientasi kebijaksanaan
Kebijaksanaan politik administrasi negara diorientasikan untuk membina rakyat
menjadi warga negara yang baik serta menciptakan stabilitas politik ekonomi
kebijaksanaan politik administrasi niaga dimaksud untuk membina dan mempengaruhi
rakyat agar menjadi konsumen yang baik serta menciptakan stabilitas organisasi usaha dan
stabilitas pasar yang dapat menguntungkan.
6. Faktor modal
Modal administrasi negara adalah segala sesuatunya yang berada di dan dimiliki
oleh negara, sebaliknya modal bagi administrasi niaga berasal dari dan dimiliki oleh
sekelompok kecil orang-orang yang di sebut pemilik modal dan sangat menentukan bagi
kelangsungan kegiatan administrasi niaga.
7. Faktor status kepegawaian
Status kepegawaian administrasi negara yang di sebut pegawai negeri didasarkan
atas peraturan perundang-undanganan negara. Administrasi negara tidak dapat menerima
dan mengeluarkan pegawai setiap waktu. Sedangkan administrasi niaga dapat menerima
dan mengeluarkan pegawai sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan.
8. Sumber kekuasaan
Sumber kekuasaan administrasi negara berasal dari rakya dan di tetapkan dalam
peraturan perundang-undangan, sedangkan kekuasaan administrasi niaga bergantung pada
ditentukan oleh besarnya pemilik modal.
9. Jangkauan otoritas
Administrasi negara dapat mengatur atau memerintah semua orang yang ada dalam
wilayah kekusaanya. Sedangkan administrasi niaga hanya mengatur sekelompok orang
yang menjadi anggota organisasi usaha.
10. Lingkungan politik
Administrasi negara dipusatkan oada implementasi keputusan-keputusan yang di
buat dalam kerangka system politik, sedangkan administrasi niaga atau industry esensial
pada prinsip maksimisasi profit dan tak bertindak sebagai arbiter di antara konflik
kepentingan sosial.
11. Biaya sosial
Administrasi negara membuat variasi keputusan dan dibandingkan dengan
administrasi bisnis, administrasi bisnis mengutamakan perhatian dengan pertanyaan
pada financial cost dan benefithanya di lihat dari hakikat financial belaka.

Bahwa aktivitas administrasi negara dan administrasi niaga tiap-tiap negara dan masyarakat
memperlihatkan sebagai persamaan dan perbedaan. Hal itu disebabkan adanya faktor yang
mempengaruhi proses kegiatan administrasi negara maupun administrasi niaga, antara lan :
A. Faktor internal, yang dominan berpengaruh adalah :
- Faktor manusia
- Faktor capital
B. Faktor eksternal, yang dominan berpengaruh adalah :
- System perekonomian
- System hokum
- System pilitik
- System sosail budaya
- System kegamaan dan etika
- Perkembangan teknologi.
Manusia dan capital sering juga di sebut sebagai instrumental input, sedangkan system
perekonomian, system hukum, system politik, system social budaya, system
keagamaan dan perkembangan teknologi serta faktor-faktor eksternal lainya di sebut
sebagai environmental input.

3. Berdasarkan Pengelolaan Sumber Daya

Jika dilihat cara pengolaan kegiatan kerja sama, maka administrasi yang terdapat
di semua aktivitas kerja sama organisasional, dapat di bedakan atas :
1. Manajemen personel
2. Manajemen perkantoran
3. Menajemen keuangan

Khususnya dalam kegiatan-kegiatan administrasi niaga yang dilakukan oleh organisasi


bisnis, maka selain manajemen personel, manajemen perkantoran dan manajemen
keuangan, masih di temukan :
1. Manajemen produksi.
2. Manajemen pemasaran.
3. Manajemen penjualan.
4. Manajemen pembelian.
5. Manajemen transportasi atau pengangkutan.
6. Manajemen perbekalan atau pergudangan.

Di samping dimensi-dimensi (studi) administrasi seperti dikemukakan di atas, kini telah


mulai dikembangkan studi administrasi khusus dalam dimensi-dimensi institusional dan
fungsional, yaitu :
1. Administrasi pembangunan
2. Administrasi pendidikan
3. Administrasi perhotelan
4. Administrasi kesehatan

Oleh karena dinamika kegiatan kerja sama yang dilaksanakan secara terencana dan
sistematis berlangsung dalam suatu organisasi, maka dapat dikemukakan kegiatan
administrasi dalam organisasi negara, organisasi perusahaan, organisasi social, organisasi
pemerintah, organisasi militer, organisasi pemerintahan local, organisasi internasional dan
organisasi-organisasi lainya.

Kemudian menurut Yeremias T. Keban (2004:11) ruang lingkup suatu administrasi publik
meliputi dimensi-dimensi strategis yaitu:
1. Dimensi Kebijakan
Dimensi kebijakan menyangkut proses pembuatan keputusan untuk penentuan
tujuan dan cara atau alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. proses tersebut dapat
dianologikan dengan sistem kerja otak manusia dengan arahan atau tujuan dari suatu
tindakan.
2. Dimensi Organisasi
Berkenaan dengan pengaturan struktur dan hirarki yang meliputi pembentuk unit.
Pembagian tugas antar unit (lembaga-lembaga publik). Penetapan prosedur aturan dan
standar untuk mencapai tujuan organisasi. Proses tersebut dapat di umpamakan dengan
sistim organ tubuh manusia, yang memiliki peran dan fungsi tersendiri. Dan siap
melaksanakan tugasnya setelah mendapat perintah dari otak.
3. Dimensi Manajemen
Menyangkut proses bagaimana kegiatan-kagiatan yang telah dirancang dapat di
Implementasikan (digerakan, diorganisir, dan dikontrol) untuk mencapai tujuan organisasi
melalui prinsip-prinsip tertentu.
4. Dimensi Moral atau Etika
Menjadi salah satu dimensi yang terpenting dalam administrasi publik karena
kegiatan administrasi publik berkenaan dengan maksud dan tujuan publik tertentu,
diarahkan untuk memuaskan kepentingan atau kebahagiaan publik, dan dijalankan dengan
kewajiban dan motif yang benar.
5. Dimensi Lingkungan
Dinamika atau perubahan dimensi internal administrasi publik seperti kebijakan,
manajemen, organisasi, moral atau etika, dan kinerja dalam administrasi publik, sangat
dipengaruhi oleh dimensi eksternal administrasi publik yaitu lingkungan. Baik bagaimana
situasi lingkungan disini dapat dilihat dari sistim politik, ekonomi, sosial dan budaya dalam
suatu negara yang sangat mempengaruhi atau mendikte administrasi publik. Karena itu
kemampuan mengenal dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan menjadi sangat penting.
6. Dimensi Akuntabilitas Kinerja
Untuk apakah kebijakan, organisasi, manajemen, dan moral yang dijalankan secara
profesional. Dan untuk apakah harus disesuaikan dengan lingkungan? Jawabnya terhadap
pertanyaan tersebut berkenaan dengan tuntutan akuntabilitas yaitu bahwa dunia
administrator yang telah dipercayakan sebagai pihak yang perbuatan dan keputusannya
kepada publik seharusnya mereka layani dalam bentuk kerja. Dengan demikian dimensi
terakhir dari administrasi publik adalah adimensi akuntabilitas kinerja. Dimensi ini
menggambarkan bukti nyata tentang kehadiran dan kegunaan riil dari administrasi publik
didalam suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai