Anda di halaman 1dari 11

Ketuban Pecah Dini dan Kelainan pada Cairan Ketuban

Nomor soal 01
ID
Tinjauan 1 Keterampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Diagnosis
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 24 tahun dengan G2P1A0 datang ke puskesmas


dengan keluhan keluar air-air dari kemaluan, warna jernih, tidak
berbau. Os mengaku hamil 32 minggu. Keluhan perut mules dan keluar
darah lendir tidak ada. Dari hasil pemeriksaan luar didapatkan TFU
pertengahan procesus xyphoideus – pusat, memanjang, puki, kepala, U
5/5, his tidak ada, djj 140 x/mnt, tbj 2325 g. Dari pemeriksaan
inspekulo didapatkan portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+),
cairan ketuban tak aktif.

Dari kasus di atas, pemeriksaan selanjutnya yang tepat dilakukan untuk


menunjang diagnosis pada pasien ini adalah?

A. Pemeriksaan Urinalisa
B. Nitrazine Test
C. Pemeriksaan Dalam
D. Pemeriksaan Bimanual
E. Pemeriksaan NST
Kunci jawaban B
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. HKFM. 2016
Nomor soal 02
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Terapi
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 30 tahun dengan G2P1A0 datang ke puskesmas


dengan keluhan keluar air-air dari kemaluan, warna jernih, tidak
berbau. Os mengaku hamil 30 minggu. Keluhan perut mules dan keluar
darah lendir tidak ada. Pemerikaan tanda vital dalam batas normal.
Dari hasil pemeriksaan luar didapatkan TFU pertengahan procesus
xyphoideus – pusat, memanjang, puki, kepala, U 5/5, his tidak ada, djj
141 x/mnt, tbj 1920 g. Dari pemeriksaan inspekulo didapatkan portio
livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+), cairan ketuban tak aktif, tes
lakmus (+). Dari pemeriksaan USG didapatkan, AFI = 3 cm.

Dari kasus di atas, terapi yang tepat pada pasien ini ?

A. Manajemen konservatif/ rawat inap


B. Induksi persalinan
C. Augmentasi persalinan
D. Seksio sesarea
E. Rawat jalan
Kunci jawaban A
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. HKFM. 2016
Nomor soal 03
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Terapi
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 28 tahun dengan G1P0A0 datang ke puskesmas


dengan keluhan keluar air-air dari kemaluan sejak 1 hari yang lalu,
warna jernih, tidak berbau. Os mengaku hamil 39 minggu. Keluhan
perut mules dan keluar darah lendir tidak ada. Pemerikaan tanda vital
dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan luar didapatkan TFU 3 jari
dibawah procesus xyphoideus, memanjang, puki, kepala, Ʉ 4/5, his
tidak ada, djj 138 x/mnt, tbj 3100 g. Dari pemeriksaan inspekulo
didapatkan portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+), cairan
ketuban tak aktif, tes lakmus (+). Dari pemeriksaan dalam didapatkan
portio lunak, posterior, eff 0 %, Ɵ 0 cm, ketuban dan penunjuk belum
dapat dinilai. Dari pemeriksaan USG didapatkan, AFI = 7 cm.

Dari kasus di atas, terapi yang tepat pada pasien ini yaitu?

A. Manajemen konservatif/ rawat inap


B. Induksi persalinan
C. Augmentasi persalinan
D. Seksio sesarea
E. Rawat jalan
Kunci jawaban B
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. HKFM. 2016
Nomor soal 04
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Terapi
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G2P1A0 datang ke puskesmas


dengan keluhan keluar air-air dari kemaluan, warna jernih, tidak
berbau. Os mengaku hamil 32 minggu. Keluhan perut mules dan keluar
darah lendir tidak ada. Pemerikaan tanda vital dalam batas normal.
Dari hasil pemeriksaan luar didapatkan TFU pertengahan procesus
xyphoideus – pusat, memanjang, puki, kepala, U 5/5, his tidak ada, djj
141 x/mnt, tbj 2325 g. Dari pemeriksaan inspekulo didapatkan portio
livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+), cairan ketuban tak aktif, tes
lakmus (+). Dari pemeriksaan USG didapatkan, AFI = 3 cm.

Dari kasus di atas, terapi pematangan paru yang kita berikan adalah ?

A. Oksitosin
B. Nifedipin
C. Magnesium sulfat
D. Misoprostol
E. Kortikosteroid
Kunci jawaban E
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. HKFM. 2016
Nomor soal 05
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Diagnosis
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke puskesmas dengan


keluhan keluar air-air dari kemaluan, warna jernih, tidak berbau. Os
mengaku hamil 34 minggu. Keluhan perut mules dan keluar darah
lendir tidak ada. Dari hasil pemeriksaan luar didapatkan TFU 4 jari
dibawah procesus xyphoideus, memanjang, puki, kepala, U 5/5, his
tidak ada, djj 141 x/mnt, tbj 2480 g. Dari pemeriksaan inspekulo
didapatkan portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+), cairan
ketuban tak aktif, tes lakmus (+).

Berikut yang merupakan penyebab ketuban pecah dini adalah kecuali?

A. Riwayat infeksi
B. Riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya
C. Kehamilan multiple
D. Primigravida
E. Ibu perokok
Kunci jawaban D
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Ketuban Pecah Dini. HKFM. 2016
Nomor soal 06
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Diagnosis
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G2P1A0 datang ke puskesmas


untuk kontrol kehamilan. Pasien mengaku hamil 37 minggu dan perut
terasa lebih besar dibanding kehamilan sebelumnya. Pasien mengeluh
nafas terasa sesak dan kurang merasakan gerakan janin. Dari hasil
pemeriksaan luar didapatkan TFU 2 jari dibawah procesus xyphoideus
(36 cm), bagian-bagian janin sulit dinilai, his tidak ada, djj 138 x/mnt.

Dari kasus di atas, hasil pemeriksaan USG yang menunjang diagnosis


yaitu ?

A. AFI 26 cm
B. AFI 6 cm
C. AFI 22 cm
D. SDP 3 cm
E. SDP 7 cm
Kunci jawaban A
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Cunningham F et al. 2018. Williams Obstetric 25th Edition, Amnionic
Fluid. USA: MCGraw-Hill Companies
Nomor soal 07
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Diagnosis
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G2P1A0 datang ke puskesmas


untuk kontrol kehamilan. Pasien mengaku hamil 32 minggu. Keluhan
perut mulas, keluar darah lendir, dan keluar air-air tidak ada. Dari hasil
pemeriksaan USG didapatkan kesan polihidrmanion.

Berikut beberapa kemungkinan penyebab dari kasus diatas adalah


kecuali?

A. Kelainan kongenital
B. Diabetes mellitus
C. Asupan cairan yang berlebihan
D. Polihidramnion idiopatik
E. Kehamilan multiple
Kunci jawaban C
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Cunningham F et al. 2018. Williams Obstetric 25th Edition, Amnionic
Fluid. USA: MCGraw-Hill Companies
Nomor soal 08
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Diagnosis
Tinjauan 7 : Individu
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 30 tahun dengan G1P0A0 datang ke puskesmas


dengan keluhan nafas terasa sesak. Pasien mengaku hamil 34 minggu.
Keluhan perut mules, keluar air-air dan keluar darah lendir tidak ada.
Dari hasil pemeriksaan luar didapatkan TFU 2 jari dibawah procesus
xyphoideus (36 cm), bagian-bagian janin sulit dinilai, his tidak ada, djj
140 x/mnt. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan kesan
polihidramnion.

Salah satu komplikasi dari kasus diatas yaitu?

A. Infeksi pada janin


B. Persalinan prematur
C. Infeksi pada cairan ketuban
D. Sindrom gangguan pernafasan pada neonatus
E. Hipoksia janin
Kunci jawaban B
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Cunningham F et al. 2018. Williams Obstetric 25th Edition, Amnionic
Fluid. USA: MCGraw-Hill Companies
Nomor soal 09
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Diagnosis
Tinjauan 7 : Terapi
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 29 tahun dengan G1P0A0 datang ke puskesmas


untuk kontrol kehamilan. Pasien mengaku hamil 30 minggu. Keluhan
perut mulas, keluar darah lendir dan keluar air-air tidak ada. Dari hasil
pemeriksaan luar didapatkan TFU pertengahan procesus xyphoideus –
pusat, memanjang, puka, kepala, U 5/5, his tidak ada, djj 138 x/mnt, tbj
1920 g. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan AFI 3 cm.

Dari kasus di atas, terapi yang tepat pada pasien ini yaitu?

A. Amniosentesis
B. Amnioreduksi
C. Amnioinfusion
D. Induksi persalinan
E. Seksio sesarea
Kunci jawaban C
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Cunningham F et al. 2018. Williams Obstetric 25th Edition, Amnionic
Fluid. USA: MCGraw-Hill Companies
Nomor soal 10
ID
Tinjauan 1 Ketrampilan dasar klinis
Tinjauan 2 Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning
Tinjauan 4 Reproduksi
Organ sistim
Tinjauan 5 Persalinan
Proses patologis
Tinjauan 6 Diagnosis
Tinjauan 7 : Terapi
Stem soal Vignette:

Seorang perempuan usia 29 tahun dengan G1P0A0 datang ke puskesmas


untuk kontrol kehamilan. Pasien mengaku hamil 32 minggu. Keluhan
perut mulas, keluar darah lendir dan keluar air-air tidak ada. Dari hasil
pemeriksaan luar didapatkan TFU pertengahan procesus xyphoideus –
pusat, memanjang, puka, kepala, U 5/5, his tidak ada, djj 138 x/mnt, tbj
2325 g. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan kesan
oligohidramnion.

Berapa angka kejadian oligohidramnion pada kehamilan?

A. 2 %
B. 1 - 2 %
C. 3 - 4 %
D. 3 %
E. 4 %
Kunci jawaban B
Penulis soal Dr. H. Rizani Amran, SpOG(K)
Bagian/Departemen Bagian Obstetrik dan Ginekologi
Asal Institusi Universitas Sriwijaya
Referensi literatur Cunningham F et al. 2018. Williams Obstetric 25th Edition, Amnionic
Fluid. USA: MCGraw-Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai