Anda di halaman 1dari 8

Lex Crimen Vol. VI/No.

3/Mei/2017

PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA terkadang justru sarana yang subur, bagi
PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING)1 perkembangan kejahatan, khususnya kejahatan
Oleh : Nanci Mamarimbing2 kerah putih (white collar crime).3
Kejahatan kerah putih sudah berkembang
ABSTRAK pada taraf transnational yang tidak lagi
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengenal batas-batas teritorial negara. Bentuk
mengetahui bagaimana cara/modus pencucian kejahatannyapun semakin canggih dan
uang yang dilakukan oleh para pelaku korporasi terorganisir secara rapih, sehingga sulit untuk
dan bagaimana penegakan hukum terhadap dideteksi. Pelaku kejahatan selalu berusaha
para pelaku pencucian uang. Dengan menyelamatkan uang hasil kejahatannya
menggunakan metode penelitian yuridis melalui berbagai cara, salah satunya dengan
normatif, maka disimpulkan: 1. Modus melakukan pencucian uang (money laundering).
pencucian uang yang dapat dilakukan untuk Dengan cara ini mereka mencoba untuk
menyembunyikan uang dari hasil tindak pidana mencuci uang yang didapat secara illegal
korupsi di Indonesia secara umum dilakukan menjadi suatu bentuk yang terlihat legal.
adalah placement (upaya menempatkan dana Dengan pencucian ini, pelaku kejahatan dapat
yang dihasilkan dari suatu aktifitas kejahatan menyembunyikan asal usul yang sebenarnya
melalui sistem keuangan), layering (upaya dana atau uang hasil kejahatan yang
untuk memisahkan atau lebih menjauhkan hasil dilakukannya. Melalui kegiatan ini pula para
kejahatan dari sumbernya atau menciptakan pelaku kejahatan dapat menikmati hasil
serangkaian transaksi yang kompleks untuk kejahatan secara bebas seolah-olah tampak
menyamarkan/mengelabui sumber dana sebagai hasil dari suatu kegiatan yang legal.4
“haram” tersebut) dan integration (upaya Untuk memberantas praktek pencucian
untuk menetapkan suatu landasan sebagai uang, maka pada tahun 2002 Indonesia telah
suatu ‘legimate explanation’ bagi hasil mengkriminalisasi pencucian uang, yaitu
kejahatan). 2. Proses penanganan perkara dengan diundangkannya. Undang-undang
tindak pidana pencucian uang secara umum Nomor 15 Tahun 2002 sebagaimana yang telah
tidak ada bedanya dengan penanganan perkara dirubah dengan Undang-undang nomor 25
tindak pidana lainnya. Hanya saja, dalam tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian
penanganan perkara tindak pidana pencucian Uang. Indonesia termasuk “surga” bagi para
uang melibatkan satu institusi yang relatif baru pelaku kejahatan sebagai tempat untuk
yaitu PPTAK. Setelah menerima hasil analisis mencuci hasil kejahatan, bahkan menurut Harry
dari PPATK, penyidik kepolisian selanjutnya Azhar Azis, Direktur Institute for Transformation
melakukan penyelidikan dan penyidikan. Studies memperkirakan banyaknya uang yang
Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dicuci di Indonesia mencapai jumlah Rp. 50
pencucian uang dengan mendasarkan pada triliun.5
KUHAP. Uang hasil kejahatan yang dicuci tersebut
Kata kunci: Penegakan Hukum, Tindak Pidana, biasanya berasal dari kejahatan kerah putih
Pencucian Uang (white collar crime). Di Indonesia uang hasil
kejahatan tersebut terutama di peroleh dari
PENDAHULUAN tindak pidana korupsi, sehingga dapat
A. Latar Belakang Masalah dikatakan bahwa core crime yang dominan
Dengan kemajuan teknologi informasi dan dalam tindak pidana pencucian uang adalah
globalisasi keuangan mengakibatkan makin tindak pidana korupsi. Perang terhadap korupsi
mendunianya perdagangan barang dan jasa merupakan fokus yang sangat signifikan dalam
arus finansial yang mengikutinya. Kemajuan suatu negara berdasarkan hukum, bahkan
tersebut tidak selamanya memberikan dampak
3
yang positif bagi suatu negara, karena Andyri Hakim Siregar, Penanganan Dan Penegakan
Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang Dari Hasil Tindak
Pidana Korupsi di Indonesia (Studi Kasus L/C Fiktif BNI 46),
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Rudy Regah, SH, Jakarta, 2007, hal. 3
4
MH; Vonny A. Wongkar, SH, MH Ibid
2 5
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Harry Azhar Azis, Uang haram Rp. 50 Trillion beredar di
13071101069 Indonesia, Republika (27 Januari 2001).

144
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

merupakan tolak ukur keberhasilan suatu belas) modus seperti tertera di bawah ini:8
pemerintahan. Salah satu unsur yang sangat 1. Modus secara Loan Back, yakni dengan cara
penting dari penegakan hukum dalam suatu meminjam uangnya sendiri, baik dalam
negara adalah perang terhadap korupsi, karena bentuk direct loan (dengan cara meminjam
korupsi merupakan penyakit kanker yang imun, uang dari perusahaan luar negeri); bentuk
meluas, permanen dan merusak semua sendi back to loan (si pelaku meminjam uang dari
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk cabang bank asing di negaranya) dan
perekonomian serta penataan ruang wilayah. bentuk parallel loan (menggunakan
Di Indonesia korupsi dikenal dengan istilah perusahaan lain di luar negeri untuk sama-
KKN singkatan dari korupsi, kolusi dan sama mengambil loan untuk dipertukarkan
nepotisme. Korupsi sudah menjadi wabah satu sama lain).
penyakit yang menular di setiap aparat negara 2. Modus Operasi C-Chase, yakni dengan
dari tingkat yang paling rendah hingga menggunakan tenaga konsultan
tingkatan yang paling tinggi Korupsi secara manajemen. Misalnya kasus Bank of Credit
sederhana dapat diartikan sebagai & Commerce International (BCCI)
“Penggunaan fasilitas publik untuk kepentingan tahunl991.
pribadi dengan cara melawan hukum”.6 3. Modus transaksi dagang internasional.
Modus ini menggunakan sarana dokumen
B. Rumusan Masalah L/C.
1. Bagaimana cara/modus pencucian uang 4. Modus penyelundupan uang tunai atau
yang dilakukan oleh para pelaku korporasi? sistem bank paralel ke negara lain.
2. Bagaimana penegakan hukum terhadap 5. Modus Akuisisi, yang diakuisisi adalah
para pelaku pencucian uang? perusahaannya sendiri.
6. Modus Real Estate Carousel, yakni dengan
C. Metode Penelitian menjual suatu property beberapa kali
Metode penelitian yang digunakan adalah kepada perusahaan di dalam kelompok
penelitian kepustakaan (hukum normatif)7 yaitu yang sama.
meneliti inventarisasi hukum positif yang 7. Modus Investasi Tertentu, misalnya dalam
berlaku di Indonesia. Untuk menganalisis dan bisnis transaksi barang lukisan atau antik.
menemukan jawaban atas permasalahan dalam 8. Modus Over Invoices atau Double Invoice
penelitian ini digunakan 3 jenis bahan hukum, yakni modus yang dilakukan dengan
yaitu bahan hukum primer, bahan hukum mendirikan perusahaan ekspor impor di
sekunder, dan bahan hukum tersier. negara sendiri lalu di luar negeri (yang
bersistem tax haven) mendirikan pula
PEMBAHASAN perusahaan bayangan (shell company).
A. Cara/Modus Pencucian Uang (Money 9. Modus Perdagangan Saham
Laundering) 10. Modus Pizza Connection, yakni modus yang
Ada beberapa modus dengan menggunakan dilakukan dengan menginvestasikan hasil
objek dan sarana yang dimanfaatkan oleh para perdagangan obat bius diinvestasikan
pencuci uang dalam melakukan operasi untuk mendapat konsesi Pizza, sementara
pencucian uang dari hasil tindak pidana sisa lainnya diinvestasikan di Karibia dan
korupsi. Swiss.
Menurut NHC Siahaan, modus operasi 11. Modus La Mina, yaitu kasus yang terjadi di
kejahatan pencucian uang terbagi atas 13 (tiga Amerika Serikat tahun 1990. Dana yang
diperoleh dari perdagangan obat bius
diserahkan kepada pedagang grosiran emas
dan permata sebagai suatu sindikat.
12. Modus Deposit Taking, yaitu dengan
6
Hamilton-Hart, Natasha, Anti Corruption Strategies in mendirikan perusahaan-perusahaan
Indonesia, Buletin of Indonesian Economic Studies 37 (1),
Jakarta, 2001, hal. 65-82
7 8
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum NHC Siahaan, Money Laundering (Pencucian Uang dan
Normatif Suatu Tinjauan Singkat, RajaGrafindo Persada, Kejahatan Perbankan), Pustaka Sinar Harapan,Jakarta,
Jakarta, 2004, hal. 1 2002, hal. 13-18

145
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

keuangan seperti Deposit Taking Mahmoeddin, H.As yang dikutip oleh Munir
Institutions (DTI) di Canada. Fuady mengemukakan ada 8 (delapan) modus
13. Modus Identitas Palsu, yakni operandi pencucian uang:10
memanfaatkan lembaga perbankan sebagai 1. Kerjasama Penanaman Modal
mesin pemutihan uang, dengan cara Uang hasil kejahatan dibawa ke luar.
mendepositokan secara nama palsu. Kemudian uang itu dimasukkan lagi ke
Penulis berpendapat bahwa, modus operasi dalam negeri lewat proyek penanaman
kejahatan pencucian uang dilakukan untuk modal asing (joint venture). Selanjutnya
menggelapkan atau menyembunyikan asal usul keuntungan dari perusahaan joint venture
keuangan dari pelaku, karena asal usul diinvestasikan lagi ke dalam proyek-proyek
keuangan yang tidak jelas. Bahkan lembaga yang lain, sehingga keuntungan dari proyek
keuangan dalam hal ini bank, sering dijadikan tersebut sudah uang bersih bahkan sudah
tempat untuk menyimpan uang dengan tidak dikenakan pajak.
menggunakan nama pelaku agar dana yang 2. Kredit Bank Swiss
disimpan tidak dapat dilacak oleh pihak yang Uang hasil kejahatan diselundupkan dulu ke
berwenang. Hasil uang kotor ini dikonversi luar negeri lalu dimasukkan di bank
secara transfer, cek atau alat pembayaran lain tertentu, lalu ditransfer ke Bank Swiss
untuk disimpan di rekening bank atau dalam bentuk deposito. Deposito dijadikan
ditransfer kemudian ke rekening bank lainnya, jaminan hutang atas pinjaman di bank lain
rekeningnya dapat dipergunakan sebagai di negara lain. Uang dari pinjaman
“terminal” untuk menampung uang kotor ditanamkan lagi ke negara asal dimana
tersebut. kejahatan dilakukan. Atas segala kegiatan
Lebih lanjut, NHC Siahaan menjelaskan, ini menjadikan uang itu sudah bersih.
bahwa ada 2 (dua) metode yang dilakukan 3. Transfer ke Luar Negeri
untuk mencuci uang, yaitu:9 Uang hasil kejahatan ditransfer ke luar
1. Buy and Sell Conversions negeri lewat cabang bank luar negeri di
Metode ini dilakukan melalui transaksi negara asal. Selanjutnya dari luar negeri
barang dan jasa. Suatu aset dapat dijual uang dibawa kembali ke dalam negeri oleh
kepada konspirator yang bersedia membeli orang tertentu seolah-olah uang itu berasal
atau menjual lebih mahal dengan dari luar negeri.
mendapatkan fee atau diskon. Selisih harga 4. Usaha Tersamar di dalam Negeri
yang dibayar kemudian dicuci secara Suatu perusahaan samaran di dalam negeri
transaksi bisnis. Barang atau jasa dapat didirikan dengan uang hasil kejahatan.
diubah menjadi hasil yang legal melalui Perusahaan itu berbisnis tidak
rekening pribadi atau perusahaan yang ada mempersoalkan untung dan rugi. Akan
di suatu bank Offshore Conversions. tetapi seolah-olah terjadi adalah
Uang hasil, kejahatan dikonversi ke dalam perusahaan itu telah menghasilkan uang
wilayah yang merupakan tempat yang bersih.
sangat menyenangkan bagi penghindaran 5. Tersamar Dalam Perjudian
pajak (tax heaven money laundering Uang hasil kejahatan didirikanlah suatu
centers) untuk kemudian didepositokan di usaha perjudian, sehingga uang itu
bank yang berada di wilayah tersebut. dianggap sebagai usaha judi Atau membeli
2. Legitimate Business Conversions nomor undian berhadiah dengan nomor
Metode ini dengan melakukan kegiatan dipesan dengan harga tinggi sehingga uang
bisnis yang sah sebagai cara pengalihan itu dianggap sebagai hasil menang undian.
atau pemanfaatan hasil uang kotor. Uang 6. Penyamaran Dokumen
kotor kemudian dikonversi secara transfer, Uang hasil kejahatan tetap di dalam negeri.
cek atau alat pembayaran lain untuk Keberadaan uang itu tetap didukung oleh
disimpan di rekening bank atau ditransfer dokumen bisnis yang dipalsukan atau
kemudian ke rekening lainnya. direkayasa sehingga ada kesan uang itu

9 10
Ibid, hal. 21 Munir Fuady, Op Cit, hal. 155

146
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

merupakan hasil berbisnis yang Pasal 74 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010


berhubungan dengan dokumen yang menyatakan:11
bersangkutan. Rekayasa itu misalnya “Penyidikan tindak pidana pencucian uang
dengan melakukan double invoice dalam dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal
hal ekspor impor sehingga uang itu sesuai dengan ketentuan hukum acara dan
dianggap hasil kegiatan ekspor impor. ketentuan peraturan perundang-undangan,
7. Pinjaman Luar Negeri kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang
Uang hasil kejahatan dibawa ke luar negeri. ini”.
Kemudian uang itu dimasukkan lagi ke Selanjutnya pada Pasal 75 menyatakan:
dalam negeri asal dalam bentuk pinjaman “Dalam hal penyidik menemukan bukti
luar negeri Sehingga uang itu dianggap permulaan yang cukup terjadinya tindak pidana
diperoleh dari pinjaman (bantuan kredit) pencucian uang dan tindak pidana asal,
dari luar negeri. penyidik menggabungkan penyidikan tindak
8. Rekayasa Pinjaman Luar Negeri pidana asal dengan penyidikan tindak pidana
Uang hasil kejahatan tetap berada di dalam pencucian uang dan memberitahukannya
negeri. Namun dibuat rekayasa dokumen kepada PPATK”.
seakan-akan bantuan pinjaman dari luar Berdasarkan ketentuan di atas, maka
negeri. penyidikan tindak pidana pencucian uang dan
Dari apa yang dikemukakan oleh Munir tindak pidana asal dapat dilakukan KPK secara
Fuady, penulis berpendapat bahwa beberapa bersamaan, namun penuntutannya terpisah
modus operandi pencucian uang ini dilakukan Jaksa KPK tidak berwenang menuntut Tindak
dengan cara melakukan kegiatan bisnis yang Pidana Pencucian Uang. Hal ini berarti KPK
sah sebagai cara pengalihan atau pemanfaatan harus menyerahkan kepada Penuntut Umum
dari sesuatu hasil uang kotor, melalui tax pada Kejaksaan untuk menuntut pelaku Tindak
evasion atau pengelapan pajak. Dengan cara ini Pidana Pencucian Uang.
seseorang memperoleh uang dengan cara legal, Selanjutnya yang berkaitan dengan bentuk
tetapi kemudian melaporkan jumlah keuangan kesalahan dalam Tindak Pidana Pencucian Uang
yang tidak sebenarnya didapatkan perhitungan sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 3,
pajak yang lebih sedikit dari yang sebenarnya. Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8
Mekanisme illegal dengan cara memotong Tahun 2010 khususnya kata-kata “Harta
sejumlah pajak sehingga jauh lebih murah jika kekayaan yang diketahuinya atau patut
membayar pajak itu secara resmi. Modus diduganya merupakan hasil tindak pidana”,
penyimpanan lain di bidang ekspor impor, maka dapat dipastikan sebagian untuk
seperti pemalsuan faktur atau dokumen, kesengajaan, sebagian untuk kealpaan.
penggelapan bea masuk, pemalsuan mutu dan Konsekuensi logisnya, pasal tersebut tidak
volume ekspor, kolusi di bidang pajak ekspor. hanya mensyaratkan kesengajaan tetapi juga
Bahkan di bidang perbankan dengan kealpaan yang dialternatifkan dengan
mentransfer dana ke bank asing, lewat kesengajaan. Dalam konteks penyebutan culpa
perdagangan umum komoditi, bahkan banyak yaitu culpa yang sesungguhnya dan culpa yang
modus-modus lain yang dilakukan, sebagai tidak sesungguhnya. Culpa sesungguhnya
praktik yang tergolong Dirty Money. berarti akibat yang dilarang itu timbul karena
kealpaannya, sedangkan culpa tidak
B. Analisis Yuridis Penegakan Hukum sesungguhnya berarti melakukan suatu
Pencucian Uang (Money Laundering) perbuatan berupa kesengajaan namun salah
Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun satunya diculpakan.
2002 tentang KPK, maupun Undang-Undang Dari uraian di atas maka dapat dikatakan
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana bahwa ketentuan Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5
Pencucian Uang, tidak ada ketentuan yang tersebut termasuk dalam culpa yang tidak
memberikan wewenang kepada KPK untuk sesungguhnya. Masalahnya ketentuan tersebut
menuntut pelaku Tindak Pidana Pencucian
Uang. Hal ini menimbulkan ketidakpastian 11
Lihat Penjelasan Pasal 74 Undang-Undang No. 8 Tahun
hukum. 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang

147
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

kontradiktif dengan penjelasan Pasal 5 ayat (1), inilah yang dikenal dengan pencucian uang
yang menyatakan bahwa yang dimaksud (money laundering).
dengan “Patut diduganya” adalah suatu kondisi Sutan Remy Sjahdeni mengartikan
yang memenuhi setidak-tidaknya pengetahuan, pencucian uang sebagai:
keinginan, atau tujuan pada saat terjadinya Kegiatan-kegiatan yang merupakan proses
transaksi yang diketahuinya yang menunjukkan yang dilakukan oleh seseorang atau
adanya pelanggaran hukum. Penjelasan Pasal 5 organisasi kejahatan terhadap uang haram,
ayat (1) ini mengubah konsekuensi bentuk yaitu uang yang berasal dari kejahatan,
kesalahan dari kealpaan menjadi kesengajaan. dengan maksud untuk menyembunyikan
Hal ini dari kata-kata “........suatu kondisi yang asal usulnya dari pihak yang berwenang agar
memenuhi setidak-tidaknya pengetahuan, tidak dilakukan penindakan terhadap tindak
keinginan, atau tujuan.....”adanya pengetahuan pidana tersebut dengan cara memasukkan
dan keinginan atau weten en willen adalah uang tersebut ke dalam sistem keuangan
syarat mutlak kesengajaan dan bukan kealpaan. (financial system) sehingga apabila akhirnya
Terakhir yang berkaitan dengan pembuktian uang tersebut dikeluarkan dari sistem
terbalik sebagaimana diatur dalam Pasal 77 dan keuangan itu maka uang itu telah berubah
Pasal 78. Pasal 77 menyatakan: “untuk menjadi uang sah.12
kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, Melalui proses pencucian uang, maka pelaku
terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kejahatan dapat mempergunakan uang hasil
kekayaan bukan merupakan hasil tindak kejahatannya seolah-olah uang tersebut
pidana”. didapatkan dari suatu hasil yang sah. Hal ini
Pasal 78 menyatakan: merupakan salah satu pemicu tumbuh
(1) Dalam pemeriksaan di siding pengadilan berkembangnya tindak pidana korupsi di
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Indonesia, karena pada koruptor dapat dengan
hakim memerintahkan terdakwa agar mudahnya memasukkan uang hasil tindak
membuktikan bahwa harta kekayaan pidana korupsi yang dilakukannya kedalam
yang terkait dengan perkara bukan sistem keuangan dan kemudian
berasal atau terkait dengan tindak pidana mempergunakannya kembali seolah-olah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 didapat dari hasil yang sah.
ayat (1). Hal tersebut mendorong FATF (Financial
(2) Terdakwa membuktikan bahwa harta Action Task Force) pada tahun 1990
kekayaan yang terkait dengan perkara mengeluarkan Forty Recommendation, yaitu
bukan berasal atau terkait dengan tindak rekomendasi bagi negara-negara untuk
pidana sebagaimana dimaksud dalam mengurangi pencucian uang, salah satu caranya
Pasal 2 ayat (1) dengan cara mengajukan adalah dengan melakukan kriminalisasi
alat bukti yang cukup. terhadap pencucian uang. Atas Forty
Kedua Pasal tersebut tidak mengatur Recommendation tersebut, pada tahun 2002
mengenai prosedur beracaranya atau setidak- diundangkanlah Undang-undang No. 15 Tahun
tidaknya mengatur konsekuensi dari 2002 sebagaimana telah diubah dengan
pembuktian terbalik tersebut. Seharusnya hal Undang-undang no. 25 Tahun 2003 tentang
itu diatur secara tegas, bagaimana jika Tindak Pidana Pencucian Uang.
terdakwa dapat membuktikan bahwa harta Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 25
kekayaan yang dimilikinya bukan berasal dari Tahun 2003 disebutkan bahwa : hasil tindak
hasil kejahatan. Sebaliknya bagaimana jika pidana adalah harta kekayaan yang diperoleh
terdakwa tidak dapat membuktikan harta dari tindak pidana korupsi, penyuapan,
kekayaan yang dimilikinya bukan berasal dari penyelundupan barang, penyelundupan tenaga
hasil kejahatan. kerja, penyelundupan imigran, tindak pidana di
Dengan demikian, asal usul harta kekayaan bidang perbankan, tindak pidana di bidang
tersebut diharapkan tidak dapat dilacak oleh pasar modal, tindak pidana di bidang asuransi.
aparat penegak hukum. Upaya untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul 12
Syahdeini Sutan Remi, Seluk Beluk Tindak Pidana
harta kekayaan yang diperoleh dari kejahatan Pencucian Uang dan Pemberantasan Terorisme, Pustaka
Utama Grafiti, Jakarta, 2007, hal. 48

148
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

Tindak pidana narkotika, psikotropika, yang relatif baru yaitu PPTAK.


perdagangan manusia, perdagangan senjata Setelah menerima hasil analisis dari PPATK,
gelap, penculikan, terorisme, pencurian, penyidik kepolisian selanjutnya melakukan
Penggelapan, penipuan, pemalsuan uang, penyelidikan dan penyidikan. Penyelidikan
perjudian, prostitusi, tindak pidana dibidang dan penyidikan tindak pidana pencucian
perpajakan, tindak pidana dibidang kehutanan, uang dengan mendasarkan pada KUHAP.
tindak pidana di bidang lingkungan hidup,
tindak pidana di bidang kelautan, atau tindak B. Saran
pidana lainnya yang diancam dengan penjara 4 1. Bahwa penegakan hukum terhadap Tindak
(empat) tahun atau lebih. Pidana Pencucian Uang (TPPU) masih
Dari rumusan Pasal 12 ayat (1) Undang- terdapat kendala baik dalam hal hukum
undang No. 25 tahun 2003 tersebut maka substantif (hukum materil) maupun dalam
jelaslah bahwa korupsi dipandang sebagai salah hal hukum acaranya (hukum formil)
satu asal kejahatan dari tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
pencucian uang. Untuk memberantas tindak Nomor 8 Tahun 2010.
pidana korupsi maka Indonesia melakukan Kendala dimaksud adalah yang berkaitan
kriminalisasi terhadap perbuatan korupsi dengan pembuktian terhadap tindak pidana
melalui Undang-undang No.31 Tahun 1999 awal (predicate offence) dimana terdapat
sebagaimana telah diubah dengan Undang- ketidakselarasan (kontradiktif) antara Pasal
undang No. 20 Tahun 2001 tentang 2, 3, 4, dan 5 dengan Pasal 69. Timbul
Pemberantasan Korupsi. keraguan apakah KPK berwenang
Meskipun demikian tindak pidana korupsi melakukan penuntutan terhadap tindak
tetap terjadi, Undang-undang No. 15 tahun pidana pencucian uang. Kontradiktif antara
2002 sebagaimana telah diubah menjadi UU Pasal 3,4, dan 5 dengan penjelasan Pasal 5
No. 25 Tahun 2003 tentang tindak pidana ayat (1) mengenai unsur kesengajaan atau
pencucian uang diharapkan dapat membatasi kelalaian (culpa) dan yang berkaitan
ruang gerak para koruptor untuk dengan belum diaturnya ketentuan
menyembunyikan uang hasil kejahatannya. mengenai pembuktian terbalik dan
konsekuensinya.
PENUTUP Kendala-kendala di atas cukup mengganggu
A. Kesimpulan dalam praktik dan perlu segera direvisi agar
1. Modus pencucian uang yang dapat ada kepastian hukum.
dilakukan untuk menyembunyikan uang 2. Selain itu, diperlukan peran serta
dari hasil tindak pidana korupsi di Indonesia masyarakat untuk melaporkan setiap
secara umum dilakukan adalah placement transaksi (perbankan) yang mencurigakan
(upaya menempatkan dana yang dihasilkan serta lembaga-lembaga suatu “kelompok
dari suatu aktifitas kejahatan melalui sistem pengawas” yang secara konsisten
keuangan), layering (upaya untuk melakukan pengawasan terhadap penguasa
memisahkan atau lebih menjauhkan hasil dan jajaran pemerintahannya misalnya
kejahatan dari sumbernya atau lembaga seperti ICW di setiap
menciptakan serangkaian transaksi yang Kabupaten/Kota untuk mengawasi perilaku
kompleks untuk menyamarkan/mengelabui penguasa dan pemerintahan daerah
sumber dana “haram” tersebut) dan tersebut.
integration (upaya untuk menetapkan
suatu landasan sebagai suatu ‘legimate DAFTAR PUSTAKA
explanation’ bagi hasil kejahatan). Azis Harry Azhar, Uang haram Rp. 50 Trillion
2. Proses penanganan perkara tindak pidana beredar di Indonesia, Republika (27
pencucian uang secara umum tidak ada Januari 2001).
bedanya dengan penanganan perkara Clinard Marshall B., and Peter C. Yeager,
tindak pidana lainnya. Hanya saja, dalam Corporate Crime, The Free Press, New
penanganan perkara tindak pidana York, 1980
pencucian uang melibatkan satu institusi Eddy Hariej, Beberapa Catatan Kritis Terhadap

149
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Prayudi Guse, Sifat Melawan Hukum Undang-
Terhadap Pencegahan dan Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, makalah dalm majalah hukum
Pencucian Uang, Makalah Disampaikan Varia Peradilan Tahun ke XXII No. 254
pada Workshop Pemulihan Aset Tindak Januari 2007.
Pidana, MAHUPIKI Pusat dan DKI Remi Syahdeini Sutan, Seluk Beluk Tindak
Jakarta, 28-29 Agustus 2014. Pidana Pencucian Uang dan
Erizon Joni, Apa dan Bagaimana Pencucian Pemberantasan Terorisme, Pustaka
Uang, Penerbit Unsri, 2002 Utama Grafiti, Jakarta, 2007
Garnasih Yenti, Anti Pencucian Uang di Romli Atmasasmita, Asset Recovery dan Actual
Indonesia dan Kelemahan Dalam Assistance in Criminal Matters, Makalah
Implementasinya, Jurnal Legislasi disampaikan pada Pelatihan Hukum
Indonesia Vol. 3 No. 4, Desember 2006, Pidana dan Kriminologi, Kerjasama
Dirjen Perundang-Undangan, Jakarta MAHUPIKI dengan Fakultas Hukum
Hamzah Andi, Azas Hukum Pidana, PT. Rineka UGM Yogyakarta, 23-27 Februari 2014
Cipta, Jakarta, 1994 Sapardjaja Komariah Emong, Ajaran Sifat
Harahap M. Yahya, Pembahasan, Permasalahan Melawan Hukum Material Dalam
dan Penerapan KUHAP, Edisi Kedua, Hukum Pidana Indonesia, Gramedia,
Sinar Grafika, Jakarta, 2000 Jakarta, 2001.
Hari Sasangka dan Lily Rasita, Hukum Siahaan NHC, Money Laundering (Pencucian
Pembuktian Dalam Perkara Pidana, PT. Uang dan Kejahatan Perbankan),
RajaGrafindo Persada, Cetakan Kelima, Pustaka Sinar Harapan,Jakarta, 2002
Jakarta, 2001. Sianturi S.R., Asas-Asas Hukum Pidana di
Irman S Tb., Hukum Pembuktian Pencucian Indonesia dan Penerapannya, Alumni
Uang (Money Laundering), MQS AHAEM-PETEHAEM, Jakarta, 1989
Publishing & Ayyccs Group, Jakarta, Siregar Andyri Hakim, Penanganan Dan
2006 Penegakan Hukum Tindak Pidana
Lamintang P.A.F., Dasar-Dasar Hukum Pidana Pencucian Uang Dari Hasil Tindak
Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1984 Pidana Korupsi di Indonesia (Studi
Lawrence Emily G., Let seller Beware : Money Kasus L/C Fiktif BNI 46), Jakarta, 2007.
Laundering, Merchants and 18 USC, Soekanto Soerjono dan Mamudji Sri, Penelitian
1959,1957, vol. 37, Colledge 1, Rev Hukum Normatif Suatu Tinjauan
(1992). Singkat, RajaGrafindo Persada, Jakarta,
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka 2004
Cipta, Jakarta, 1993. Subekti, Hukum Pembuktian, PT. Pradnya
Muhammad Yusuf, Penelusuran Aset Tindak Paramita, Jakarta, 1987
Pidana, Makalah Disampaikan Pada Sudarto, Hukum Pidana I, Yayasan Sudarto,
Workshop Pemulihan Aset Tindak Semarang, 1993
Pidana oleh Masyarakat Hukum Pidana Tresna R., Azas-Azas Hukum Pidana, Tiara,
dan Kriminologi Indonesia (MAHUPIKI) Jakarta, 1959.
Pusat Bekerjasama Dengan MAHUPIKI Zeldin Michad, dalam Yenti Gamasih, Anti
DKI, Jakarta 28-29 Agustus 2014 Pencucian Uang di Indonesia dan
Mukhtar Sofyan, Kejahatan Korporasi, Badan Kelemahan Dalam Implementasinya,
Penerbit Universitas Diponegoro, Jurnal Legislasi Indonesia Vol. 3 No. 4,
Semarang, 1995. Desember 2006, Dirjen Perundang-
Natasha Hamilton-Hart,, Anti Corruption undangan, Jakarta
Strategies in Indonesia, Buletin of
Indonesian Economic Studies 37 (1), Perundang-Undangan
Jakarta, 2001. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang
Prakoso Djoko, Tindak Pidana Penerbangan di Pencegahan dan Pemberantasan
Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, Tindak Pidana Pencucian Uang.
1983 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

150
Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

Tentang Komisi Pemberantasan Tindak


Pidana Korupsi.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, UU No. 31 Tahun 1999.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, UU No. 20 Tahun 2001.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang,
UU No. 15 Tahun 2002.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia
tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang, UU No.
25 Tahun 2003, LN, No. 108 Tahun
2003.

151

Anda mungkin juga menyukai