Anda di halaman 1dari 1

TUGAS 7 Akuntansi Keperilakuan Nama : Wulan Utami

BAB 17 & 21 Kelas : A1/Akuntansi


Dosen Pengampu : Sri Widodo, M.Sc. NPM : 16133100107

Bab 17. Aspek Teori Kontinjensi dalam Akuntansi Keperilakuan


Teori kontinjensi mempunyai suatu postulat bahwa efektivitas suatu organisasi dalam
mengatasi ketidakpastian lingkungan merupakan unsur-unsur dari berbagai subsistem yang
dirancang guna memenuhi tuntutan lingkungan yang saling berhubungan. Alasan untuk
mempertimbangkan adopsi terhadap teori kontinjensi akuntansi manajemen adalah untuk digunakan
sebagai alat yang dibutuhkan dalam menginterpretasikan hasil riset empiris. Hasil empiris yang
tidak memuaskan maka masalah tersebut harus dipecahkan dalam kerangka universal yang telah
menjadi sumber stimulus bagi pengembangan perumusan kontinjensi. Konsep, seperti teknologi,
struktur organisasi, dan lingkungan telah dilibatkan untuk menjelaskan mengapa sistem akuntansi
membedakan antara satu situasi dengan situasi yang lain.
Variabel kontinjensi terdiri atas variabel sosial, variabel lingkungan perusahaan, atribut-atribut
organisasi, dan karakteristik pengguna dan sumber informasi lain. Karakteristik sistem pelaporan
keuangan perusahaan terdiri atas suatu contoh yang dirancang untuk masing-masing unsur utama
pelaporan perusahaan. Unsur-unsur tersebut adalah pengungkapan, penggolongan, presentasi,
penilaian, dan kebutuhan pengukuran dari nergara-negara yang berbeda, frekuensi pelaporan dalam
jumlah variasi pengungkapan dari informasi laporan yang bersifat sementara, metode pengukuran
peristiwa (ukuran keuangan dan non keuangan), metode alokasi biaya (yaitu biaya dan kapitalisasi,
periode mortisasi, dan lain-lain), unsur waktu dari infoemasi (peramalan), tingkat agegasi dan
desentraliasi (akun gabungan dan pelaporan yang terdiri dari beberapa bagian), dan pengungkapan
tentang tujuan dari pelaporan khusus (seperti laporan nilai tambah, laporan ketenagakerjaan, dan
format laporan lain dari akuntansi sosial), serta metode pelaporan (misalnya laporan, tabel, dan
diagram) kompleksitas teori, dan pelaporan dengan tujuan khusus tertentu, seperti tanggung jawab
yang sederhana dimana atribut ini dihubungkan dengan karakteristik pengguna dan sumber
informasi yang lain.
Terdapat studi empiris dalam area akuntansi yang dengan tegas mengadopsi pendekatan
kontinjensi sebelum mengumpulkan data. SIA hanya meliputi salah satu bagian dari struktur
pengendalian organisasi. Dengan adanya banyak kekurangan, maka dibentuk teori kontinjensi SIA
diluar konteks dari keseluruhan paket pengendalian organisasi yang nyata.

Bab 21. Komunikasi Informasi Akuntansi


Komunikasi adalah proses mempertukarkan informasi antara dua atau lebih sistem yang ada
dalam suatu lingkungan umum. Fungsi komunikasi dalam kelompok atau organisasi adalah sebagai
pengendalian, motivasi, pengungkapan emosional dan informasi. Diantara fungsi-fungsi akuntan,
seperti pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan pengomunikasian data, keberadaan
komunikasi merupakan hal penting untuk memunculkan tanggung jawab akuntansi. Hal ini berarti
bahwa tahapan komunikasi yang diawali oleh komunikasi hingga umpan balik bagi komunikator
menjadi serangkaian tahapan yang perlu dijadikan fokus. Hal ini disebabkan karena pemahaman
yang terkait dengan perilaku yang tepat merupakan hasil dari proses komunikasi. Selain dari
tahapan komunikasi, berbagai jenis variabel komunikasi juga menjadi hal yang penting bagi
pencapaian efektivitas komunikasi. Variabel-variabel tersebut, diantaranya sumber, pesan, saluran,
penerima, umpan balik, dan lingkungan. Masing-masing variabel membawa pengaruhnya ke dalam
setiap tahapan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai