Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

RESUME PAPER

The Effect of Temperature and pH on the Formation of Silica Scaling of Dieng


Geothermal Field, Cental Java, Indonesia.

MATA KULIAH :

EKSPLORASI GEOKIMIA PANASBUMI DAN SUKSESI VULKANIK

Disusun oleh :

WILDANI SUPRIADI 270110150092

KELAS A

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2018

RESUME PAPER Page 1


RESUME PAPER

The Effect of Temperature and pH on the Formation of Silica Scaling of


Dieng Geothermal Field, Central Java, Indonesia.

Lapangan panas bumi Dieng terletak di komplek vulkanik, 26 km dari Wonosobo,


Jawa Tengah dan berada di sebelah Barat Laut dari komplek gunung Sindoro dan
Gunung Sumbing. Lapangan Panas bumi Dieng yang dikelola oleh PT. Geo Dipa
Energi telah memproduksi sebesar 60 MWe dari total potensi sebesar 300 MWe.

Gambar 1. Lokasi lapangan panasbumi Dieng

Silica scalling berpotensi terbentuk pada system panas bumi dengan fasa yang
didominasi oleh air, begitu juga di Lapangan Panas bumi Dieng di mana memiliki
system panas bumi yang didominasi oleh air (water-dominated geothermal)
dengan temperature berkisar 300 C.
Scalling biasa terbentuk di permukaan pada saluran pipa, separator, hingga
weirbox. Pengendapan silica scalling sangat bergantung pada suhu dan pH dari air
yang keluar dari reservoir. Maka dari itu paper ini bermaksud untuk menganalisis
pengaruh dari suhu, pH, konsentrasi CO2 terhadap pembentukan silica scalling.

RESUME PAPER Page 2


Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu dengan menganalisis komposisi
air dan gas dari 2 sumur (Sumur A dan B) pada lapangan panas bumi Dieng.
Konsentrasi kelarutan SiO2 dan CO2 pada reservoir dan weirbox dihitung
menggunakan persamaan heat dan mass balance (Nicholson, 1993). Selain itu
dilakukan analisis kelarutan amorphous silica pada kedua sumur.

Hasil dan Pembahasan


a. Silica Scalling pada Sumur A

Gambar 2. The calculated amorphous silica solubility with (a) temperature


(modification of Fournier, 1985 op. cit. Nicholson, 1993) and (b) pHT, at Well A.
(I is ionic strength).
Air yang berasal dari reservoir naik ke permukaan melewati Sumur A secara
adiabatic. Dari gambar 2.a dapat dilihat bahwa konsentrasi silica pada reservoir
berada di bawah kurva saturasi amorphous silica yang ana di reservoir tidak
terjadi silica scalling, saat fluida tiba di separator konsentrasi silica akan berada di
atas kurva saturasi amorphous silica dan berpotensi untuk membentuk silica
scalling sekitar 113 mg/L (SSI:1.14). Air residual hasil dari separator akan
dialirkan menuju weirbox melalui pipa di mana di weirbox ini akan terjadi
penuruhan suhu dan tekanan yang signifikan sehingga akan meningkatkan
kandungan SiO2 pada weirbox yang berpotensi akan lebih banyak terjadi silica

RESUME PAPER Page 3


scalling. Seperti yang terlihat pada gambar 2.a di mana kandungan silica di
weirbox berada jauh di atas kurva satrasi amorphous silica.
Pada gambar 2.b konsentrasi SiO2 pada separator dengan pH 6.6 menjadi
supersaturasi di atas kelarutan amorphous silica pada 184 C. silica scalling dapat
berpotensi terbentuk sebanyak 94 mg/L. air residu yang dialirkan menuju weirbox
sehingga suhu menurun drastis menjadi 100 C dengan pH yang semakin meningat
menjadi 7.4 hal ini akan berpotensi membentuk silica scalling yang lebih besar
sebanyak 640 mg/L.
b. Silica scalling pada sumur B

Gambar 3. The calculated amorphous silica solubility with (a) temperature


(modification of Fournier, 1985 op. cit. Nicholson, 1993) and (b) pHT, at Well B
(I is ionic strength).

Pada gambar 3a, konsentrasi SiO2 pada sumur B lebih tinggi dibandingkan dengan
sumur A. konsentrasi SiO2 pada reservoir berada di bawah amorphous silica
sehingga tidak akan terbentuk silica scalling. Saat fluida mencapai permukaan dan
masuk ke separator suhu akan menurun menjadi 181 C pada tekanan 10 bar.
Sehingga konsentrasi SiO2 berada di atas kurva saturasi amorphous silica yang
berpotensi akan membentuk silica scalling sejumlah 666 mg/L (SSI :1.8).
Air residu dari separator akan masuk menuju weirbox melalui pipa sehingga
kembali terjadi penurunan suhu dan temperature yang mengakibatkan konsentrasi
silica tinggi ditunjukan dengan letak konsentrasi weirbox berada di atas kurva

RESUME PAPER Page 4


saturasi amorphous silica yang berpotensi akan membentuk silica scalling
sejumlah 601 mg/L (SSI: 2.7)
Pada gambar 3.b konsentrasi SiO2 pada separator dengan pH 6.3 menjadi
supersaturasi pada suhu 181 C. pada titik ini silica scalling berpotensi terbentuk
sejumlah 657 mg/L. Air residu masuk ke weirbox melalui pipa sehingga suhu dan
tekanan semakin menurun dan menaikan pH smenjadi 7.2 mengakibatkan
konsentrasi SiO2 di atas kurva saturasi amorphous silica yang berpotensi
membentuk silica scalling sebesar 604 mg/L.
Ratio pengendapan silica scalling dapat diestimasikan berdasarkan massa per
satuan waktu didapat pada sumur A untuk separator ratio pengendapan sebesar
0.00099 ton/jam pada weirbox sebesar 0.01 ton/jam. Pada sumur B untuk
separator ratio pengendapan sebesar 0.02 ton/jam pada weirbox sebesar 0.02
ton/jam

Sumber Paper :
Utami, Winahyu Setyo, dkk. 2014. The Effect of Temperature and pH on the
Formation of Silica Scaling of Dieng Geothermal Field, Central Java,
Indonesia. Thirty-Ninth Workshop on Geothermal Reservoir Engineering.

RESUME PAPER Page 5

Anda mungkin juga menyukai