MATA KULIAH :
GEOLOGI KELAUTAN
Disusun oleh :
KELAS E
Oleh :
ABSTRAK
Lokasi penelitian ini merupakan bagian dari wilayah yang sangat menarik bagi banyak peneliti setelah
terjadinya gempabumi dan tsunami pada tahun 2004. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui distribusi dan indeks keragaman foraminifera bentik dalam kaitannya dengan kondisi
lingkungan setempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan analisis
dan sintesis data sekunder penelitian terdahulu berdasarkan data Nazar dan Imelda (2013) yang
menunjukan sebaran foraminifera bentik di daerah Banda Aceh. Tahap selanjutnya adalah analisis
kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragamannya menggunakan program
computer “Paleontological Statistics (PaSt) ver. 2.17c”. Hasil penelitian menunjukan Foraminifera di
perairan sekitar Aceh sangat berlimpah dan beraneka ragam (45 spesies), sangat didominasi oleh
Subordo Rotaliina. terutama dari Amphistegina papilosa, Ammonia tepida, dan Elphidium crispum
yang dijumpai disemua titik lokasi. Indeks Keberagaman foraminifera bentik di perairan Banda Aceh
menunjukan keberagaman yang sedang. Terlihat dari nilai indeks keberagaman yang berada di antara
1 dan 3.
ABSTRACT
The location of this study is part of a very interesting area for many researchers after the earthquake
and tsunami in 2004. The purpose of this study is to determine the distribution and index of benthic
foraminifera diversity in relation to local environmental conditions. The method used in this research
is by conducting analysis and synthesis of secondary data of previous research based on Nazar and
Imelda data (2013) which shows the spread of foraminifera bentik in Banda Aceh region. The next
step is quantitative analysis done to know the abundance and diversity using computer program
"Paleontological Statistics (PaSt) ver. 2.17c ". The results show that Foraminifera in the waters
around Aceh is very abundant and diverse (45 species), strongly dominated by Subordo Rotaliina.
mainly from Amphistegina papilose, Ammonia tepida, and Elphidium crispum found at all points of
location. The foraminifera diversity index of benthic in Banda Aceh waters shows a moderate
diversity. Seen from the value of the diversity index that lies between 1 and 3.
Tabel 1. Distribusi Foraminifera di Perairan Banda Aceh dan sekitarnya (%) Nazar dan Imelda (2013)
NOMOR
NAMA SPESIES CONTOH
FORAMINIFERA BANDA ACEH
S01 S03 S06 S16
Ammonia poucipora 5,0 6,3 1,7
Ammonia tepida 1,0 17,3 19,3 10,9
Amphisorus hemprichi
Amphistegina papillosa 46,3 13,0 22,3 4,0
Anomalinoides 1,3 5,3
globulosus
Assilina ammonoides 9,3 23,7 4,3 3,2
Baculogypsinoides sp. 0,3
Bolivinellina translucent 3,7 3,3
Calcarina mayori 1,0 2,3
Cancris carchatus 0,3
Cellanthus sp. 2,3 3,0 2,7 1,2
Cibicides sp.
Discorbinella
bodjongensis
Elphidium crispum 3,0 17,0 13,7 20,6
Eupatellinella 0,7
lineoperforata
Fursenkoina
pauciloculata
Fursenkoina
schreibersiana
Heterostegina depresa 2,0 0,3
Lachlanella sp.
Lenticulina sp. 1,0
Nodosaria papillosa 1,7
Nonion sp. 0,7 2,4
Nonionoides auris 0,7
Pararotalia calcar 0,3 16,0
Peneroplis pertusis 0,3 0,3 2,8
Planorbulinella larvata 0,3 0,7 1,0
Planulina retia
Pseudononion 1,3 1,7 1,3 1,2
granuloumbilicatum
Pseudotriloculina 0,3
patagonica
Pyramidulina 0,4
pauciloculata
Quenqueloculina 0,8
adiazeta
Quenqueloculina 1,7 2,7 3,0 37,7
cuvieriana
Quenqueloculina 2,0 2,3 3,3 0,8
parvaggluta
Quenqueloculina 2,0 1,3 2,3 0,4
philipinensis
Rotorbis aubery 7,0 1,7 0,3
Sigmavirgulina turtosa 0,3
Siphotextularia 0,3
mestayerae
Spiroluculina foveolata 0,3
Spiroluculina 0,3
scorbiculata
Spiroluculina 1,7 0,3 1,0 2,4
subimpressa
Textularia scrupula 1,0 0,3 0,3
Textularia semialata 2,0 0,3
Textularia stricta 0,7 1,7
Textularia truncata 3,7 1,3
Triloculina tricarinata 0,3 5,7
Jumlah Spesies 27 21 24 16
Berdasarkan grafik didapat nilai diversity Ammonia tepida, dan Elphidium crispum yang
indeks Shannon-Wiener (Krebs, 1985) untuk dijumpai disemua titik lokasi.
S01 sebesar 2.156 yang menunjukan Indeks Keberagaman foraminifera bentik di
keanekaragaman bernilai sedang, untuk S03 perairan Banda Aceh menunjukan
bernilai 2.271 yang menunjukan keberagaman yang sedang. Terlihat dari nilai
keanekaragaman di daerah tersebut bernilai indeks keberagaman yang berada di antara 1
sedang, untuk S06 bernilai 2.307 yang dan 3.
menunjukan keanekaragaman di daerah
tersebut bernilai sedang, dan untuk kode DAFTAR PUSTAKA
sampel S16 bernilai 1.935 yang menunjukan Gustiantini, L. & Usman E. 2008. Distribusi
keanekaragaman di daerah tersebut bernilai Foraminifera Bentik Sebagai Indikator
sedang. Kondisi Lingkungan Di Perairan Sekitar Pulau
Batam – Riau Kepulauan. Jurnal Geologi
Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa Kelautan. v.6 h. 43-52
keanekaragaman foraminifera bentik di daerah Hallock, P., Talge, H. K., Cockey, E. M., &
perairan laut dangkal Banda Aceh memiliki Muller, R. G., 1995. A New Disease in Reef-
keanekaragaman yang sedang. Terlihat dari dwelling Foraminifera : Implications for
nilai indeks keberagaman yang berada di Coastal Sedimentation. € Journal of
antara 1 dan 3. Foraminferal Research, 25, h. 280-286.
Nurdin, N. & S. Imelda. 2013. The
Distribution Of Benthic Foraminifera In Aceh
KESIMPULAN Waters. Jurnal Geologi Kelautan. v.12 h. 25-
Foraminifera di perairan sekitar Aceh sangat 32
berlimpah dan beraneka ragam (45 spesies), Rositasari, R. & Sudibjo, B. S. 2008. Post
sangat didominasi oleh Subordo Rotaliina. Mortem Foraminifera Distribution in Aceh
terutama dari Amphistegina papilosa, Water post-Tsunami. Journal of Coastal
Development XII (1), h.30-40