0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang perubahan biofasies foraminifera pada batugamping di Pantai Baron dan Serpeng, Yogyakarta. Sampel batugamping diambil dari 16 titik dan dianalisis menggunakan sayatan tipis untuk mengidentifikasi mikrofosilnya. Analisis kuantitatif dan kluster menunjukkan adanya dua kluster lingkungan endapan yaitu kluster A di zona air laut dangkal dan hangat dekat fotosintesis, serta kluster B
Deskripsi Asli:
essai analisis mikropaleontologi pada Batugamping di Pantai Baron dan Serpeng, Provinsi D.I. Yogyakarta
Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang perubahan biofasies foraminifera pada batugamping di Pantai Baron dan Serpeng, Yogyakarta. Sampel batugamping diambil dari 16 titik dan dianalisis menggunakan sayatan tipis untuk mengidentifikasi mikrofosilnya. Analisis kuantitatif dan kluster menunjukkan adanya dua kluster lingkungan endapan yaitu kluster A di zona air laut dangkal dan hangat dekat fotosintesis, serta kluster B
Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang perubahan biofasies foraminifera pada batugamping di Pantai Baron dan Serpeng, Yogyakarta. Sampel batugamping diambil dari 16 titik dan dianalisis menggunakan sayatan tipis untuk mengidentifikasi mikrofosilnya. Analisis kuantitatif dan kluster menunjukkan adanya dua kluster lingkungan endapan yaitu kluster A di zona air laut dangkal dan hangat dekat fotosintesis, serta kluster B
Batugamping di Pantai Baron dan Serpeng, Provinsi D.I. Yogyakarta Emma Yan Patriani, Sonia Rijani, dan Dessy Sundari
Pengambilan sampel dilakukan pada Batugamping di daerah Wonosari di Pegunungan
Selatan, Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan Langkah pertama yaitu penentuan titik lokasi pengamatan kemudian dilanjutkan dengan pengamatan pada singkapan batugamping yang relatif menurus. Setelah itu pengambilan sampel dari singkapan yang segar pada setiap perubahan litologi sebanyak 16 sampel perconto batuan sebagai perwakilan dari pantai baron dan serpeng. Metode preparasi sampel digunakan dalam bentuk sayatan tipis (thin section) dari sampel batugamping yang diambil, kemudian sayatan tipis tersebut dianalisis dengan mikroskop Olympus dengan tipe SZX 12 Metode analisis mikrofosil yang digunakan dalam analisis ini adalah metode kuantitatif yang disajikan dalam tabel distribusi foraminifera dari setiap sampel batuan yang diambil. kemudian data akan diolah dengan metode analisis Kluster dengan bantuan progam PAST (Paleontological Statistic). Untuk membantu dalam penentuan spesies indikator/penciri pada suatu kluster digunakan perhitungan nilai indicator (IV) (Dufree & Legendre., 1997). Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada semua sampel yang diambil, mikrofosil yang ditemukan pada sampel sayatan tipis mikrofosil foraminifera bentonik dan mikrofosil foraminifera plantonik. Berdasarkan hasil analsisis sayatan tipis batuan yang digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan batuannya dibagi menjadi beberapa kluster, yang dimana kluster A ditentukan bahwa pengendapannya mengindikasi bahwa terendapkan di lingkungan air laut yang dangkat, hangat akan tetapi dekat dengan zona Photic. Untuk kluster B ditentukan bahwa lingkungan pengendapannya di basin facies.
References Emma Yan Patriani, S. R. (2016, mei 4). Perubahan Biofasies Foraminifera pada Batugamping. journal.itny.ac.id, 17. Retrieved from https://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/699/602