Anda di halaman 1dari 10

BLOK HEALTH MANAGEMENT

SELF LEARNING REPORT


SMALL GROUP DISCUSSION 1
“Analisis SWOT “

Tutor :

Disusun Oleh:
Asa Aolada Akhira
G1B016035

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO

2018
Analisis SWOT

A. Definisi Analisis SWOT


Analisa SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey. Pada tahun
1960 sampai 1970, ia melakukan penelitian di Stamford University dengan analisa
perusahaan yang bersumber dalam Fortune 500. Sebelum Albert Humphrey
melakukan penelitian ini, pada tahun 1920-an analisa SWOT menjadi bagian dari
Harvard Policy Model dan telah dikembangkan di Harvard Business School.
Pada saat pertama kali digunakan, terdapat beberapa kelemahan utama di
antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskripstif dan belum
menghubungkan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari analisa
kekuatan-kelemahan yang telah dilakukan.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan (Rangkuti, 2009).
Analisis SWOT juga merupakan teknik untuk menyediakan kerangka kerja
guna mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi, caranya berhubungan
dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi (Vellas,
2008).
Analisis SWOT didasarkan pada asumsi, strategis yang efektif diturunkan dari
kesesuaian yang baik antara sumber daya internal (kekuatan dan kelemahan)
dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman) (Robinson, 2008).
Menurut Widianti (2015) analisis SWOT merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengetahui kondisi organisasi sebagai dasar menentukan
peningkatan dan perbaikan dengan penentuan strategi yang sesuai dengan
karakteristik dan posisi organisasi.
Menurut Widianti (2015) Analisis SWOT merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan dalam penentuan strategi bisnis sebuah organisasi, sehingga
peneliti menggunakan metode analisis SWOT yang diketahui secara umum sudah
banyak digunakan diberbagai bidang diantaranya di UMKM, perusahaan besar
sistem dan sumberdaya energi terbarukan, pelabuhan, pariwisata, pendidikan,
kesehatan.
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threats).
Menurut Nugroho (2015) strategi perusahaan dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Cara-cara suatu perusahaan dalam menggunakan keseluruhan atau
beberapa strategi yang akan dilakukan disebut dengan formulasi strategi.
Formulasi strategi terdiri dari tiga macam, yaitu formulasi strategi koorporat
dimana perusahaan menganalisa lingkungan perusahaan untuk menentukan arah
perusahaan di masa depan, formulasi strategi unit bisnis guna mengetahui
kekuatan perusahaan terhadap persaingan industri serta formulasi strategi
fungsional yang dilakukan untuk setiap fungsi-fungsi dari suatu perusahaan, salah
satunya adalah strategi pemasaran.

B. Fungsi Analisis SWOT


Menurut Prawitasari (2010), fungsi dari analisa SWOT yaitu untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman).
Menurut Yuliani (2015) analisis SWOT berfungsi untuk mendapatkan
informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan
internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan
ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Selain itu, faktor-faktor yang dinamis dalam SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunity, and Threat) dapat menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
mengoptimalkan dan mengalokasikan pokok persoalan dengan meggunakan
sumber-sumber yang dimilikinya serta situasi yang dihadapi dalam usaha
pencapaian suatu tujuan (Daft, 2010).
Tujuan akhir dari analisis SWOT adalah menghasilkan berbagai alternatif
strategi yang lebih bersifat fungsional, sehingga strategi tersebut akan lebih
mudah diaplikasikan dan diimplementasikan pada masing-masing Strategic
Business Unit. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari analisis SWOT adalah
sebagai berikut :

a. Secara jelas dapat dipakai untuk mengetahui posisi perusahaan dalam


kancah persaingan dengan perusahaan sejenis.
b. Sebagai pijakan dalam mencapai tujuan perusahaan.
c. Sebagai upaya untuk menyempurnakan strategi yang telah ada, sehingga
strategi perusahaan senantiasa bisa mengakomodir setiap perubahan
kondisi bisnis yang terjadi.

C. Unsur-unsur Analisis SWOT

Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan,


terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil
keputusan, antara lain :
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan
tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan,
memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain sehingga dapat
membuat lebih kuat dari para pesaingnya. Kekuatan terdapat pada sumber
daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dan pemasok,
dan faktor-faktor lain.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber
daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang
menjadi penghalang bagi kinerja organisasi.
3. Peluang (Opportunity)
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi
suatu perusahaan dan kecenderungan yang merupakan salah satu sumber dari
peluang.
4. Ancaman (Treats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan
dalam perusahaan yang akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang
bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang. Contohnya
antara lain masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar,
meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, serta
perubahan teknologi (Freddy, 2004).
Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan,
sedang peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa analisis
SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi,
yang mana terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga
berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi (Pearce, 1997).

D. Teknik Analisis SWOT sebagai Strategi Pengembangan


Ada dua tahapan dalam analisis SWOT menurut David, (2008), yaitu:
1. Pengumpulan dataPada tahap ini, dilakukan suatu prosedur secara sistematik
dan memenuhi standar dalam melakukan proses pengadaan atau pemerolehan
data yang diperlukan. Data-data yang telah dikumpulkan harus bersifat valid
karena akan digunakan sebagai bahan dalam proses analisis agar hasil analisis
akurat.
2. Analisis Data
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Melakukan pemilihan data yang penting dan bermakna dan menyisihkan
data yang tidak diperlukan.
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah melakukan reduksi data, data tersebut dapat disajikan dalam
berbagai bentuk matrik yang diperlukan karena analisis SWOT ini terdiri
atas beberapa matrik, yaitu:
1) Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matrik Eksternal Factor
Evaluation (EFE)
Matrik internal terdiri dari faktor strength (kekuatan) dan weakness
(kelemahan), sedangkan matrik eksternal terdiri dari faktor
Opportunities (peluang) dan Strenght (Ancaman).
2) Matrik SWOT

Pada matrik SWOT ini, hasil dari matrik IFE dan EFE digabungkan
sehingga dihasilkan gambaran hubungan secara jelas antara kedua
faktor tersebut. Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat
tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik
dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang
dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:

a) Kuadran I / Strategi SO / Comparative Advantages


Disebut dengan kuadran (+,+) karena merupakan pertemuan
antara kekuatan dengan peluang sehingga dapat meningkatkan
perkembangan organisasi.
b) Kuadran II / Strategi ST / Mobilization
Disebut dengan kuadran (+,-) karena merupakan pertemuan
antara kekuatan dan ancaman, maka seharusnya dilakukan
mobilisai sumber daya agar merubahnya menjadi peluang.

c) Kuadran III / Strategi WO / Divestment-Investment


Disebut dengan kuadran (-,+) karena merupakan pertemuan
antara kelemahan dan peluang. Hal ini menuntut suatu organisasi
untuk memilih antara divestment (melepaskan peluang) atau
investment (tetap memaksakan menggarap peluang).
d) Kuadran IV / Strategi WT / Damage Control
Disebut dengan kuadran (-,-) karena merupakan pertemuan
antara kelemahan dengan ancaman. Dalam kuadran ini, organisasi
dalam kondisi paling lemah sehingga harus melakukan strategi
pengendalian kerugian agar tidak melewati keparahan yang telah
diperkirakan.

C. Waktu yang Tepat Menggunakan Analisis SWOT


Analisis SWOT dapat digunakan pada strategi pengembagan perusahaan dan
juga sebagai bahan evaluasi dari strategi pengembangan tersebut.
D. Pembahasan Kasus Berdasarkan Analisis SWOT

Skenario:
Dokter Rendra adalah seorang dokter gigi anak, beliau memiliki klinik gigi
bernama “Happy Dental Care” yang merupakan klinik gigi pertama di kota X.
Lokasi klinik tersebut berada di dekat pusat kota dimana tidak jauh dari situ terdapat
beberapa area perumahan, rumah sakit umum maupun swasta, area sekolah (TK
hingga SMA) dan universitas. Beliau memiliki beberapa rekan dokter gigi spesialis
(pedodonsia, konservasi gigi dan ortodonsia) dan dokter gigi umum lain, beberapa
perawat gigi, tenaga administrasi dan manajemen klinik dengan minimal pendidikan
D3, teknisi serta petugas kebersihan. Klinik tersebut terdiri dari 2 lantai, terdapat 4
ruangan praktek dokter gigi dengan peralatan yang mumpuni, tempat bermain anak,
mushola, ruang tunggu yang dilengkapi dengan TV, coffee corner serta beberapa
alat peraga sebagai sarana edukasi kesehatan gigi. Klinik tersebut buka dari jam
09.00-20.00, dari hari senin-minggu. Klinik ini belum bekerja sama dengan
asuransi. Setelah satu tahun klinik tersebut berjalan maka Dokter Rendra ingin
melakukan evaluasi untuk mengembangkan kliniknya lebih baik lagi.

a. Strength
Berdasarkan kasus diatas kekuatan yang dimiliki oleh klinik gigi Happy
Dental Care, yaitu :
1) Segi Fasilitas
Klinik ini menyediakan 4 ruangan praktek dokter gigi dengan
peralatan yang mumpuni, tempat bermain anak, mushola, ruang tunggu
yang dilengkapi dengan TV, coffee corner serta beberapa alat peraga
sebagai sarana edukasi kesehatan gigi. Segi fasilitas klinik ini sudah baik.
2) Segi Sumber Daya Manusia
Klinik ini memiliki beberapa rekan dokter gigi spesialis (pedodonsia,
konservasi gigi dan ortodonsia) dan dokter gigi umum lain, beberapa
perawat gigi, tenaga administrasi dan manajemen klinik dengan minimal
pendidikan D3, teknisi serta petugas kebersihan.

b. Weakness
Kelemahan klinik ini dari segi pelayanan yang mana klinik ini belum
bekerjasama dengan asuransi. Sehingga biasanya hanya masyarakat tertentu
dengan ekonomi menengah keatas yang bersedia berobat di klinik ini.
c. Oppurtunity
Berdasarkan kasus diatas dapat dilihat bahwa lokasi klinik ini berada di
pusat kota yang mana dari laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun
memungkinkan mengalami peningkatan. Kenaikan pendapatan tersebut
menambah kesempatan bagi klinik ini untuk menambah pasien yang lebih
memilih untuk tidak berobat pada pelayanan kesehatan yang bekerjasama
dengan asuransi contohnya rumah sakit umum atau daerah yang mana
prosedur pelayanannya rumit. Peluang yang dapat dicapai adalah tingkat
kebutuhan masyarakat dalam tahap demand, yaitu masyarakat yang mampu
membiayai kesehatannya dengan fasilitas yang mumpuni.
d. Threats
Berdasarkan kasus diatas diketahui bahwa klinik ini berada di antara
rumah sakit umum dan swasta yang mana dapat mengancam apabila
masyarakat lebih memilih untuk ke rumah sakit umum karena biaya yang
terjangkau dan kemungkinan besar sudah bekerjasama dengan asuransi.
Daftar Pustaka

Daft, Richard L., 2010, Manajemen 6th ed., Salemba Empat, Jakarta
Vellas, F., 2008, Pemasaran Pariwisata Internasional, Edisi 1, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta
Rangkuti, F., 2009, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Robinson, R.B., 2008, Manajemen Strategis, Salemba Empat, Jakarta
David, F.R., 2008, Manajemen Strategi, Salemba Empat, Jakarta
Freddy, R., 2004, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia,
Jakarta
Gaspersz, V., Fontana., 2011, Integrated Management Problem Solving Panduan
bagi Praktisi Bisnis dan Industri, Penerbit Vinchristo, Jakarta
Pearce, Robinson, 1997, Manajemen Strategis, Binarupa Aksara, Jakarta
Prawitasari, S.Y., 2010, Analisis SWOT sebagai dasar Perumusan Strategi
Pemasaran Berdaya Saing, Universitas Diponegoro, Semarang
Scarvada, A.J, dkk., 2004, A Review of The Causal Mapping Practice and Research
Literature, Second World Conference on POM and 15th Annual POM
Conference, Cancun, Mexico
Supriyanto, Edi, Tita Hariyanti, Erika Widayanti, 2014, Analisa Faktor-Faktor
Penyebab Tidak Lengkapnya Laporan Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan di Kediri, Jurnal
Kedokteran Brawijaya, Universitas Brawijaya, Malang, 28(1): 1-5
Watson, I., 2004, Applying Knowledge Management: Techniques for Building
Corporate Memories, Morgam Kaufmann Publisher, USA

Anda mungkin juga menyukai