Perencaan merupakan fungsi organik manajemen yang merupakan dasar atau titik tolak dan
kegiatan pelaksaan kegiatan tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain lingicungan
(external change), keputusan , organisasi yang dapat berbentuk pensiun, pemutusan hubungan
kerja (PHK), dan kematian. Perencaan ketenagaan merupakan suatu proses yang kompleks, yang
memerlukan ketelitian dalam menerapkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi
1. Prinsip perencanaan
Menurut siagian (19983), perencaan yang baik harus memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang harus dijawab
dengan memuaskan menggunakan pendekatan 5W1H
What kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
disepakati?
Where dimana kegiatan akan dilakukan?
When kapan kegiatan tersebut akan dilakukan?
Who siapa yang harus melaksanakan kegiatan tersebut?
Why mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?
How bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut kearah pencapaian tujuan?
1. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus diselesaikan dengan
menggunakan teknik ilmiah, artinya harus disusun dengan cara sistematis dan didasarkan
pada langkah sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat hakiki dan masalah yang dihadapi
2. Mengetahui data yang akurat sebelum menyusun rencana
3. Menganalisis dan menginterpretasi data yang telah terkumpul
4. Menetapkan data alternatif pemecahan masalah
5. Melaksanakan rencana yang telah tersusun
6. Memilih cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah
7. Menilai hasil yang telah dicapai
1. Tipe-tipe perencaan
1. Berdasarkan luasnya
1. Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan,
menjadi sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan
organisasi tersebut kedalam lingkungannya
2. Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran
menyeluruh
2. Berdasarkan karangka waktu
1. Jangka panjang
2. Jangka pendek
3. Berdasarkan kehususan
1. Sekali pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang yang secara
kusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
2. Terus menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman
bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
1. Tujuan perencanaan
1. Standar pengawasan
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
4. Meminimalkan kehgiatan yang tidak produktif
5. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
6. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
7. Mengarahkan pada pencapaian tujuan
1. Manfaat perencanaan
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan alternatif terbaik
3. Penyusunan skala perioritas
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu fungsi utama seorang pemimpin
organisasi,termasuk organisasi keperawatan. Keberhasilan suatu organisasi salah satunya
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Hal ini berhubungan erat dengan bagaimana
seorang pimpinan merencanakan ketenangan di unit kerjanya.
Langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut Drucicter dan Gillies(1994) meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Rasio antara perawat dan klien di dalam perawatan intensif adalah 1:1 atau 1:2;
2. Perbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medical bedah, kebidanan, anak dan
psikiatri adalah 2:1 atau 3:1
3. Rasio antara perawat dan klien san shif pagi atau sore adalah 1:5 untuk malam hari di
ruang rawat dan lain-lain 1:10
Jumlah tenaga terapil ditentukan oleh tingkat ketergantungan klien. Menurut Abdullah & Levine
(1965) dalam Gillies (1994), seharusnya dalam suatu unit ada 55% tenaga ahli dan 45% tenaga
terampil.
Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori yang akan dibutuhkan
untuk asuhan keperawatan klien disetiap unit.
Kategori perawatan klien:
1. a. Perawatan mandiri (self cae), yaitu klien memerlukan bantuan minimal dalam
melakukan tindakan keperawatan dan pengobatan.
2. b. Perawat sebagai (partial care), yaitu klien memerlukan bantuan sebagai dalam
tindakan keperawatan dan pengobatan tertentu
3. c. Perawatan total (total care), yaitu klien memerlukan bantuan secara penuh dalam
perawatan diri dan memerlukan observasi secara ketat.
4. Perawatan intensif (intensive care), yaitu klien memerlukan observasi dan tindakan
keperawatan yang terus menerus.
Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit sebagai berikut:
1. Rasio perawat klien disesuaikan dengan standar perkiraan jumlah klien sesuai data sensus
2. Pendekatan teknik industri, yaitu identitas tugas perawat dengan menganalisis alur kerja
perawat atau work flow rata-rata frekuensi dan waktu kerja ditentukan dngan data sensus
klien, dihitung untuk menentukan jumlah perawat yang dibutuhkan
3. System approach staffing atau pendekatan sistem ketenangan dapat menentukan jumlah
optimal yang sesuai dengan kategori perawat untuk setiap unit serta mempertimbangkan
komponen input-proses-outpon-umpan balik.