Yudi Imansyah
yudiimansyah81@gmail.com
ABSTRACT
MTs Al Falah Cicalengka Bandung Regency is an Islamic educational institution that uses decision-making
procedures and policies that refer to applicable laws and regulations. the purpose of this study is to
determine the basic process of decision-making policy, especially in the field of financing management in the
institution concerned. The research used descriptive qualitative method. Decision is the most important stage
in the management of Islamic educational institutions, because this is a determinant of the advance and
withdrawal of educational institutions.
PENDAHULUAN
Setiap tindakan manusia sehari-hari, selalu didasari oleh keputusan yang diambil. Mulai aktivitas
individual hingga aktivitas dalam organisasi, semuanya didasari pada keputusan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Akan tetapi, karena keputusan-keputusan tersebut telah rutin diambil, kita biasanya tidak lagi
berfikir lama untuk menetapkan keputusan tersebut. Setiap tindakan seolah-olah dilakukan begitu saja secara
alami tanpa perlu pertimbangan.
Diluar tindakan rutin tersebut,permasalahan yang perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum
mengambil keputusan. Hal ini dikaenakan keputusan yang dibuat harus didasari pada pertimbangan matang
dari berbagai kemungkinan yang ada.
Keputusan untuk memilih ini tidak selalu mudah, terutama karena kita mempunyai berbagai
keterbatasan. Apabila dengan keterbatasan tersebut kita paksa untuk mendapatkan sesuatu yang sangat ideal,
tidak jarang keputusan tersebut menjadi salah. Akibatnya kita harus menanggung resiko memilih pilihan
yang kurang tepat sehingga merugikan diri sendiri maupun organisasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti mengambil keputusan untuk menentukan lokasi
penelitian di MTs Al Falah Cicalengka Kabupaten Bandung. MTs Al falah merupakan lembaga pendidikan
islam yang refresentatif untuk di jadikan objek penelitian karena menjadi lembaga yang diminati oleh
masyarakat yang memang dianggap sebagai lembaga pendidikan islam yang memiliki program pendidikan
islam yangf maju dan menghasilkan output pendidikan yang berkualitas sebagai bentuk pengambilan
keputusan dan kebijakan lembaga pendidikan islam yang sedang di kaji oleh peneliti.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah konsep dasar pengambilan keputusan, Bagaimanakah kebijakan dasar pengambilan keputusan
di MTs Al Falah Cicalengka Kabupaten Bandung, Bagaimanakah gaya dan model pengambilan keputusan di
MTs Al Falah Cicalengka Kabupaten Bandung, Bagaimanakah model pengambilan keputusan partisipatif
dalam kepemimpinan di MTs Al Falah Cicalengka Kabupaten Bandung. mengingat kajian penelitian ini
sangat luas, amaka peneliti membatasi masalah pada dasar kebijakan pengambilan keputusan di bidang
pengelolaan pembiyaan.
KAJIAN TEORITIK TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
LEMABAGA PENDIDIKAN
Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
Dilihat dari segi pengertiannya, keputusan adalah pemutusan satu pengakhiran dari proses pemikiran
tentang satu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi
masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternatif tertentu.
Siagian mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai usaha sadar untuk menentukan satu alternatif
dari berbagai alternatif untuk memecahkan masalah. (Siagian, 1993, p. 24). Salusu mendefinisikan
pengambilan keputusan sebagai proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien
sesuai setuasi untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. (Salusu, 1996, p. th). Handoko
mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses pemilihan serangkaian kegiatan di pilih sebagai
penyelesaian suatu masalah tertentu.(Handoko, 2011, p. 11).
Rusdiana menjelaskan bahwa pengambilan keputusan sangat erat hubungannya dengan seluruh kegiatan
organisasi,dan meliputi seluruh fungsi manajemen dalam organisasi. Lembaga pendidikan pun tidak terlepas
dari pengambilan keputusan itu sendiri, baik pengambilan keputusan pada tingkat sederhana maupun pada
tingkat yang sulit sesuai dengan alternatif yang di gunakan.(Rusdiana, 2016, p. 202).
Visi: Menjadi Madrasah Tsanawiyah terdepan dilingkungan Kementerian Agama bahkan Kementerian
pendidikan dan kebudayaan dalam pengembangan dibidang Alqur’an.
Misi: Mengembangkan potensi siswa menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang
seimbang dengan amal yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Visi dan Misi MTs Al Falah Cicalengka Kabupaten Bandung merupakan gambaran bahwa MTs Al
Falah sebagai lembaga yang visioner atau berpandangan jauh kedepan sehingga pengelola madrasah
senantiasa melakukan inovasi pendidikan dan perubahan kultur untuk mengikuti perkembangan zaman serta
membentuk peserta didik yang memiliki nilai-nilai Al qur’an dan memiliki keseimbangan antara ilmu
pengetahuan dan amal.
Program Pendidikan di MTs Al Falah Cicalengka Kabupaten Bandung Sebagai Bentuk kebijakan
dasar Pengambilan Keputusan
Pada dasarnya, bentuk nyata dasar kebijakan pengambilan keputusan dalam sebuah lembaga pendidikan
islam adalah berbentuk program lembaga serta surat keputusan dalam rangka menyelesaikan suatu masalah
dan mencapai tujuan lembaga. di bawah ini dijelaskan program lembaga sebagai kebijakan pengambilan
keputusan khususnya pada bidang mengelolaan pembiayaan di MTs Al Falah Cicalengka Kabupaten
Bandung yaitu sebagai berikut
1. Program peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan beberapa cara yaitu
sebagai berikut:
a. Pembinaan dan pengarahan dari yayasan.
b. Pembinaan dan pengarahan dari kepala madrasah.
c. Mengikuti program sertifikasi tenaga pendidik.
2. Programpenyelenggaraan proses pembelajaran di kelas.
3. Program penyelenggaraan UTS dan UAS serta UN.
4. Program pengembangan kompetensi pesertadidik melalui:
a. Pembekalan siswa melalui kegiatan keorganisasian.
b. Melalui program ekskul.
c. Program rihlah sesuai dengan mata pelajaran.
d. Mengikuti perlombaan antar madrasah.
5. Program penerimaan pesertadidik baru.
6. Program penambahan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.
7. Program wisuda dan pelepasan pesertadidik kelas 9.
Proses pengalokasian anggaran pembiayaan pendidikan di MTs Al Falah Cicalengka selalu berdasarkan
program yang telah disepakati dalam proses perencanaan. Pengalokasian anggaran dilakukan secara
bertahapsesuai dengan urutan program yang telah disusun dalam kalender pendidikan. Selain dari itu, dalam
setiap pelaksanaan program besar selalu didahului dengan pembentukan kepanitiaan yang dilakukan oleh
kepala madrasah.
Dalam pengalokasian anggaran pembiayaan pendidikan di MTs Al Falah Cicalengka dilakukan sesuai
dengan klasifikasi program yaitu sebagai berikut:
a. Pengeluaran insidental
Pengelolaan keuangan khususnya dalam proses pengalokasian merupakan hal yang sangat sensitif,
sehingga pihak pengelola madrasah memberikan tugas tambahan bagi guru honor khusus Ibu Niar sebagai
staf bendahara yang diberikan wewenang untuk melakukan pengeluaran anggaran harian sesuai dengan
kebutuhan. Pengalokasian anggaran harian ini, harus disertai dengan bukti pembayaran serta dicatat dalam
buku harian bendahara madrasah.Pengeluaran pembiayaan harian di MTs Al Falah Cicalengka meliputi
transpot kepala madrasah ataupun staf guru yang lain untuk memenuhi tugas atau keperluan lembaga contoh
seperti rapat kepala sekolah, rapat guru dan lain sebagainya. Selain dari itu, pengeluaran pembiayaan harian
dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ATK, prasarana pembelajaran, perbaikan dan perawatan sarpras
yang berskala kecil dan lain sebagainya. Seluruh pengeluaran harian madrasah harus dicatat dan diketahui
oleh bendahara harian yang selalu bertugas di kantor madrasah agar seluruh pengeluaran anggaran
pembiayaan pendidikan dapat dipertanggungjawabkan dalam tahapan selanjutnya yaitu evaluasi dan laporan
pertanggungjawaban baik dihadapan kepala madrasa`h, yayasan, dan pemerintah. Seluruh proses ini
dilakukan dengan tujuan agar pengelolaan pembiayaan pendidikan di MTs Al Falah Cicalengka dapat
dipertanggung-jawabkan serta menjadi penunjang utama peningkatan kualitas layanan pendidikan baik bagi
siswa dalam proses pendidikan maupun bagi orang tua siswa.
b. Pengeluaran Bulanan
Proses pendidikan akan berjalan secara maksimal apabila lembaga pendidikan mampu memenuhi
seluruh hak yang harus diterima oleh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang salah satunya adalah
pemenuhan pembayaran gaji guru baik guru tetap maupun guru honor. Pengelola MTs Al Falah Cicalengka
selalu berusaha membayar gaji guru sesuai dengan jam mengajar bagi guru honor. Kemudian, pembayaran
gaji guru tetap dan guru yang telah disertifikasi dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.(Wawancara
dengan Bendahara I, tanggal 16 maret 2016).
Sistem pembayaran gaji yang dilakukan oleh pengelola madrasah telah mengalami perubahan besardari
sistem kompensional yaitu pembayaran gaji secara manual, kini telah menggunakan sistem perbankkan
dimana setiap pembayaran gaji guru baik guru tetap, mapun guru honor dilakukan melalui transfer yang
langsung masuk ke dalam rekening masing-masing. Hal ini, dibuktikan melaui wawancara dengan beberapa
guru baik yang tetap maupun guru honor mereka mengatakan bahwa pembayaran gaji guru selalu tepat
waktu. Sistem pembayaran yang tepat waktu, mendorong para pendidik untuk mengajar lebih maksimal dan
disiplin.(Wawancara dengan guru pada tanggal (4 novenber2017).
DAFTAR PUSTAKA
Richard L. Daft. (2010). Era Baru Manajemen (New Era of Management). Jakarta: Salemba