PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah Singkat dan Profil Industri
1. Sejarah Industri
Sejak berdiri pertama pada tahun 2006, kini PT. Nissan indomobil
(NIM) telah memiliki karyawan sebanyak 1.346 orang. Selain itu, PT.
Nissan indomobil (NIM) dari tahun ke tahun selalu menunjukan
peningkatan penjualan. Sejak tahun 2007 sampai 2013, angka penjualan
dari PT. Wahana Wirawan Nissan Surabaya menunjukan tren positif,
terbukti pada tahun 2008 tercatat sebanyak 7.296 unit mobil yang terjual.
Pada tahun tahun 2011, PT Nissan indomobil (NIM) berhasil mencatatkan
penjualan sebanyak 5.563 unit, diikuti penjualan sebanyak 9.750 unit pada
2012. Sedangkan hingga Januari 2014, PT. Nissan indomobil (NIM) telah
berhasil mencatatkan total penjualan kendaraan roda empat sebanyak
18.301 unit.
Dalam rangka memperluas jaringan penjualan, perbaikan dan suku
cadang produk Nissan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan dan
memenuhi kepuasan konsumen dan calon konsumen secara maksimal,
maka PT. Nissan indomobil (NIM) telah melakukan standarisasi terhadap
outlet 3S (Sales, Service, Spareparts) Dealer terbaru PT. Wahana
Wirawan Nissan Surabaya berlokasi di jl.ahmad yani no.248 Surabaya
, berdiri di atas lahan seluas 4.000 m2 dengan luas bangunan sebesar 3.600
m2; terbagi atas bangunan bengkel dua lantai. Showroom dan bengkel
dilengkapi dengan ruang pamer dan ruang tunggu bengkel yang sangat
nyaman serta didukung oleh fasilitas, sarana dan peralatan yang sesuai
dengan standar Nissan yang modern, lengkap dan terkini sehingga
5
PT. Wahana Wirawan Nissan Surabaya diharapkan mampu melayani
masyarakat yang membutuhkan kendaraan dan bengkel Nissan di
Surabaya dan sekitarnya.
Dealer PT. Wahana Wirawan Nissan Surabaya ini dibangun dengan
konsep desain bangunan dan eksterior serta interior yang modern dan
terkini, memberikan kesan mewah dan nyaman untuk memberikan layanan
maksimal kepada konsumen dan calon konsumen Nissan, serta adanya
fasilitas - fasilitas yang terdapat di showroom, yaitu , Wi-Fi, Full Air
Conditioner dan sebagainya. Sedangkan untuk fasilitas bengkel,
dilengkapi dengan kapasitas servis, yaitu dari 12 stall terdapat total
lift sebanyak 12 unit . Sehingga total kapasitas bengkel baru ini, mampu
menampung hingga 100 unit.
6
3. Citra
Selalu bersikap dan berperilaku profesional pada setiap
kesempatan untuk menjaga, mempertahankan dan
meningkatkan citra NISSAN.
Lokasi Bengkel:
7
B. Struktur Organisasi Karyawan
8
2. Workshop Head (Kepala Bengkel)
a. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional mekanis, mesin-
mesin dan peralatan produksi,juga bertanaggung jawab
terhadapperkembangan bengkel atau perushaan baik administrasi
maupun kualitas dan kuantitas bengkeltersebut.
b. Menyusun, mengatur dan mengawasi kegiatan pemeliharaan,
repair, dan peralatan bengkel agar tidak mengganggu jalannya
operasi perusahaan.
c. Menjaga kedisiplinan kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya
secara berkala.
3. Service Advisor
a. Menerima permintaan spare part dan bahan dari bagian
administrasi dan menandatangani tanda terimanya.
b. Mencatat keluhan-keluhan pada kendaraan customer pada blangko
work order (WO). Selanjutnya WO diserahkan kepada foreman.
c. Mendiagnosis kendaraan bersama customer.
d. Menyerahkan dokumen pada recepsionist dan kemudian dokumen
tersebut diserahkan ke kasir.
e. Menyampaikan penggantian spare part,kerusakan dari mekanik ke
pemilik mobil.
4. Foreman
a. Menerima work order (WO) dari SA. Dan memberikan WO
kepada mekanik.
b. Mendiagnosis kerusakan/permasalahan yang terjadi pada mobil
customer.
c. Menginstruksiskan pekerjaan ke teknisi untuk menangani masalah
yang ada pada mobil customer.
d. Mendampingi trobel kendaraan yang dikerjakan mekanik.
e. Menginstruksikan apabila ada suku cadang yang perlu diganti
pada mobil tersebut.
9
f. Memeriksa kondisi keseluruhan kendaraan setelah proses
perbaikan dan memastikan semua pekerjaan telah selesai
dilakuakan dan tidak ada masalah dalam pekerjaan tersebut.
Sebelum diserahkan ke SA dan selanjutnya ke customer.
5. Teknisi
a. Mekanik merupakan pelaksana perintah dari SA dan mempunyai
tugas menangani kerusakan kendaraan konsumen, menjamin
kendaraan dalam kondisi baik setelah service dan menjaga
kebersihan kendaraan saat di service dibawah pengawasan
foreman. Mekanik dalam tugasnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Mekanik ahli
Mekanik ini bertugas menangani pekerjaan-pekerjaan
tertentu (kelistrikan,AC, spooring dan balancing) dan
membantu mekanik yang kesulitan.
2) Mekanik general repair
Mekanik ini bertugas menangani pekerjaan-pekerjaan
kerusakan engine dan chasis
3) Mekanik body repair
Mekanik ini bertugas menangani pekerjaan perbaikan body
dan pengecekan kendaraan, pekerjaan ini diterima oleh
mekanik langsung dari SA body repair.
6. Final inspection
a. Bertugas melakukan pengecekan mobil setelah dilakukan
perbaikan dan memastikan tidak ada masalah pada mobil sebelum
mobil diserahkan kepada SA dan selanjutnya ke customer.
10
3) Penataan gudang suku cadang yang efisien dan bersih.
4) Melakukan proses administrasi/laporan.
5) Mencatat jasa perbaikan dan biaya tiap akhir bulan
6) Bertanggung jawab terhadap warranty (part to part atau part
to money)
8. Technical Advisor
a. Membantu teknisi dan SA memecahkan masalah teknis dibengkel.
b. Menangani keluhan pelanggan dan keluhan teknik.
c. Memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilanpersonil bengkel.
d. Meningkatkan improvement perbaikan dan kualitas perbaikan
e. Technical information
9. Part Administrator
a. Part administration merupakan staff workshop yang berada
dibawah koordinasi pekerjaan kepala bengkel. Part administration
memiliki tugas mendistribusikan dan menjaga persediaan suku
cadang yang dibutuhkan oleh personil workshop khususnya teknisi
maupun pelanggan, sehingga jumlah persediaan suku cadang
berada pada tingkat yang optimal. Selain memiliki tugas part
administrator juga memiliki tanggng jawab yaitu memastikan
ketepatan nomor, jumlah stok, kondisi dan mencegah kerusakan
spare part, menjaga harga spare part, menjamin kualitas barang,
menjaga genuine part, menjaga data-data part yang bersifat
rahasia.
b. Part administratorjuga memiliki wewenang diantaranya
menandatangani supply slip, menjaga keakuratan harga susku
cadang, menerima, menolak dan mengeluarkan suku cadang dari
teknisi ke pelanggan.
11
10. Workshop Tool And Equipment Keeper (toolman)
a. Memelihara dan menjaga special service tools (SST)
b. Mengendalikan peminjaman SST ke teknisi
c. Melakukan pengecekan caddy set teknisi
d. Melakukan pemeriksaan rutin equipment bengkel yang ada sperti
car lift, air compressor, gas analyzer dll
12
bisa lebih profesional dijalankan. Karena tidak perlu adanya
kesepakatan. Bagaimana cara memproses penerimaan Karyawan yang
lebih profesional antara lain :
a. Departemen user membutuhkan Karyawan baru diluar rencana
mutasi atau promosi dari dalam Departemen sendiri dengan
mengisi blanko kebutuhan Karyawan
b. Kebutuhan Karyawan baru tersebut dimintakan persetujuan
Direktur atau Manager, baik jumlah, persyaratan jabatannya,
maupun waktu dibutuhkannya.
c. Apabila tidak atau belum mendapat persetujuan dari
Manager/Direktur, maka kebutuhan Karyawan tersebut di
cancel.
d. Apabila mendapat persetujuan dari Direktur atau Manager, HRD
menerima dokumen kebutuhan Karyawan tersebut untuk
diproses lebih lanjut.
e. Departemen user menerima form kosongan persyaratan jabatan
dan tugas jabatan dari Departemen HRD untuk diisi dengan
lengkap.
f. Berdasarkan form isian Persyaratan Jabatan dan Tugas Jabatan
dari Departemen user, HRD bisa melakukan seleksi arsip
lamaran kerja yang sudah masuk sebelumnya (Bank data
pelamar).
g. Apabila ada arsip lamaran yang cocok dan memenuhi
kualufikasi dengan kebutuhan, HRD tidak perlu hunting pelamar
ketempat lain atau pasang advertensi dimedia masa.
h. Apabila arsip di Bank Data Pelamar tidak ada yang cocok
dengan kebutuhan, HRD melakukan hunting kepasar tenaga
kerja, job fair, atau pasang advertensi dimedia massa termasuk
di internet.
i. Pencari kerja memberikan respon terhadap advertensi yang telah
disebar baik berupa dokumen lamaran by postmail ataupun
berupa email yang masuk ke team rekruitmen HRD.
13
j. Tes seleksi Karyawan yang dilakukan oleh HRD didahului
dengan pengisian biodata Karyawan yang selanjutnya diikuti
dengan wawancara terstruktur.
k. Departemen user ikut melakukan wawancara teknis yang fokus
pada tugas pekerjaan dan ketrampilan wajib yang harus
dikuasai. Hasilnya disimpulkan secara tertulis didalam form
'hasil test' yang sebelumnya telah diterima, kepada Departemen
HRD.
l. Departemen HRD mengirimkan peserta test yang telah lolos
seleksi wawancara dan test ketrampilan ke Lembaga
Independence untuk mengikuti psichotest.
m. Departemen HRD melakukan evaluasi dan membuat rekap hasil
test sesuai dengan rankingnya , permintaan gajinya, kesiapan
mulai kerjanya termasuk memberikan rekomendasinya kepada
Manajer atau Direktur.
n. Manajer atau Direktur menerima dokumen rekap hasil test yang
telah dilakukan HRD untuk mendapatkan persetujuan.
o. Departemen user menerima Karyawan baru dari hasil
rekruitmen untuk mulai bekerja.
p. Selesai.
14
1. Tata Tertib Kehadiran
a. Jam kerja normal bagi karyawan adalah 6 (enam) hari kerja,
pukul 07.30 sampai dengan 16.30 WIB. Namun terdapat pula
jam piket tertentu untuk karyawan bengkel .
b. Setiap karyawan sudah harus siap di tempat kerjanya 10
(sepuluh) menit sebelum saat dimulainya jam kerja.
c. Setiap Karyawan wajib hadir dan bekerja pada waktu yang
telah ditetapkan sesuai jadwal kerjanya.
d. Karyawan, selain yang dikecualikan oleh Direktur, sebelum
dan sesudah melakukan kerja wajib melakukan absensi
(Pencatatan manual/finger print) yang disediakan oleh
Perusahaan.
e. Mengabaikan kewajiban melakukan absensi ini dianggap
sebagai mangkir atau cuti, kecuali jika ada penjelasan seperti
sakit, perjalanan dinas, dan lain-lain.
f. Perhitungan absensi dapat menjadi dasar pemberian uang
hadir/makan, untuk penilaian kinerja karyawan yang
bersangkutan serta untuk penerapan sanksi administratif
bilamana perlu.
g. Keterlambatan masuk kerja mencapai 30 (tiga puluh) menit
dan atau datang terlambat lebih dari 3 (tiga) kali dalam 1 (satu)
bulan dianggap melanggar tata tertib, dan akan mendapatkan
sanksi administratif kecuali bila telah diberitahukan dan
mendapat izin dari atasan langsung.
h. Karyawan yang tidak masuk kerja lebih dari 1 (satu) hari
karena sakit diwajibkan membawa surat keterangan dokter dan
menyerahkan kepada HRD langsung pada hari pertama masuk
kerja kembali.
i. Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan akan dikenakan sanksi
Administrasi.
15
2. Tata Tertib Umum
a. Setiap karyawan wajib mentaati ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan perusahaan, tata tertib kerja
ini, maupun peraturan-peraturan pelaksanaannya.
b. Setiap karyawan wajib mentaati perintah atasannya, sejauh
perintah tersebut diberikan dengan sah dan tidak bertentangan
dengan Peraturan Perusahaan.
c. Setiap karyawan wajib melaksanakan tugasnya sebaik
mungkin, dan dengan penuh tanggung jawab.
d. Setiap karyawan diharapkan untuk berpenampilan rapi,
terpelihara serta mengenakan pakaian yang menunjukkan sikap
kerja profesional.
e. Wajib menjaga ketertiban, kebersihan dan keserasian di
lingkungan Perusahaan.
f. Setiap karyawan wajib bertingkah laku yang baik dan sopan,
sesuai dengan tata krama pergaulan yang umum.
g. Setiap karyawan diminta untuk selalu menghormati dan
menghargai setiap tamu perusahaan.
h. Dilarang menggunakan fasilitas atau memanipulasi milik
Perusahaan untuk kepentingan diri pribadi atau kelompok lain
di luar kepentingan Perusahaan.
16
oleh atasannya atau Pimpinan yang berwenang memberikan
petunjuk atau instruksi kerja tersebut
e. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk menerima atau
melakukan pekerjaan lain dalam jam kerja resmi.
17
6. Pelanggaran Dan Sanksi
a. Peringatan Lisan
Dalam hal prestasi kerja yang buruk atau pelanggaran
ringan atas peratuan yang berlaku, maka karyawan akan
ditegur dan dinasehati oleh pimpinan atau pejabat perusahaan
yang berwenang yang harus menunjukkan bukti kekurangan
dari karyawan yang bersangkutan dan meminta karyawan
tersebut untuk melakukan perbaikan atas kekurangan
tersebut.
b. Peringatan Tertulis
Dalam kasus-kasus pelanggaran yang lebih berat
terhadap peraturan yang berlaku atau prestasi kerja yang
tidak memuaskan dari seorang pegawai berlanjut terus,
perusahaan wajib untuk mengeluarkan surat peringatan. Surat
peringatan tersebut harus secara terinci memuat kekurangan
pegawai melalui tahapan sebagai berikut:
1) Surat Peringatan Pertama
Dikeluarkan oleh perusahaan untuk pegawai yang
bersangkutan dan berlaku selama 6 (enam) bulan sejak
tanggal dikeluarkan.
2) Surat Peringatan Kedua
Dikeluarkan apabila pegawai yang bersangkutan
setelah menerima surat peringatan pertama masih gagal
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangannya, dan atau
melakukan pelanggaran tata tertib dan atau Peraturan
Perusahaan lain dalam waktu berlakunya Surat Peringatan
Pertama. Surat Peringatan Kedua dikeluarkan dan berlaku
selama 6 (enam) bulan sejak tanggal dikeluarkan.
3) Surat Peringatan Ketiga
Dikeluarkan apabila tidak ada perbaikan yang
dicapai oleh pegawai setelah menerima dan Surat
Peringatan Kedua, dan atau melakukan pelanggaran tata
18
taertib dan atau Peraturan Perusahaan dalam masa
berlakunya Surat Peringatan Kedua. Surat Peringatan
Ketiga harus disetujui oleh Direktur dan berlaku selama 6
(enam) bulan sejak tanggal dikeluarkannya. Bila dengan
Surat Peringatan Ketiga ini masih juga tidak ada perbaikan
dari pegawai yang bersangkutan, maka tindakan
Pemutusan Hubungan Kerja dapat ditempuh oleh PT.
WAHANA WIRAWAN SURABAYA
4) Pemutusan Hubungan Kerja
Perusahaan dapat melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja pada karyawan yang melakukan
pelanggaran berat. Seperti di bawah ini;
a. Melakukan pencurian/penggelapan.
b. Melakukan penganiayaan terhadap keluarga atau
sesama karyawan.
c. Mengajak teman sekerja untuk melakukan sesuatu
yang melanggar hukum atau melakukan kejahatan
d. Merusak dengan sengaja atau karena kecerobohannya
milik Perusahaan sehingga Perusahaan menderita
kerugian.
e. Mabuk, berjudi dan berkelahi di tempat kerja;
f. Menghina secara kasar atau mengancam atasan,
karyawan lain atau teman sekerja.
g. Membongkar/membuka rahasia Perusahaan.
19
E. 1 Proses Pengerjaan Awal
Service Advisor
Penerimaan customer, pembuatan WO
(Work Order) & pemeriksaan awal
Forman
Pemeriksaan keluhan customer
Mekanik
Menerima dan melaksanakan WO
(Work Order)
20
Mekanik yang telah menerima perintah dari forman dan menerima
WO akan segera melaksanakan proses service seuai perintah forman dan
WO. Jika ada pergantian spare part maka mekanik menghubungi bagian
spare part untuk menyediakan barang yang dibutuhkan.
E.2 Proses Pengerjaan Akhir
Forman
Final Checking
(pemeriksaan akhir)
Cuci
Service Advisor
Membuat faktur pembayaran
Selesei
surat kendaraan dikembalikanke customer
21
c. Cuci
Pencucin kendaraan dilkukan apabila customer menghendaki
mobilnya di cuci,maka setelah final chek mekanik langsung membawa ke
area cici mobil.
d. Service Advisor membuat faktur pembayaran
Masuk padaa tahap akhir dimana pelayanan kepada customer
sudah dilakukan dengan baik, setelah mekanik menyerahkan WO kepada
SA, selanjutnya akan di urus tentang total biaya service yang harus dibayar
oleh customer.
e. Selesei – surat kendaraan dikembalikan ke customer
Jika proses administrasi telah tuntas customer bisa mengambil
surat kendaraan dan dipersilahkan membawa kembali kendaraannya.
Peralatan tangan pada kegiatan servis kendaraan yang utama antara lain
meliputi kunci pas, kunci ring, obeng, dan lain-lain. Agar terlihat terlebih
rapi dan tertata, maka peralatan ini harus diletakkan dalam satu unit atau
box sehingga lebih mudah pada saat akan menggunakannya.
22
b. Lift
Lift digunakan untuk mengangkat kendaraan agar mempermudah dalam
perbaikan kendaraan. Jenis lift yang digunakan adalah two post lift.
c. Impact
d. Kunci momen
Pada kendaraan, baut dan mur harus dikencangkan sesuai dengan
kebutuhan, karena apabila ikatannya tidak kuat maka ikatan akan lepas dan
menimbulkan kecelakaan. Demikian juga bila ikatan terlalu kuat melebihi
batas yang diijinkan, baut atau mur akan melebihi batas elastisitasnya dan
memungkinkan patah, sehingga juga bisa menimbulkan kecelakaan.Dan
disinilah fungsi dari kunci momen, yaitu suatu alat yang digunakan untuk
mengencangkan baut atau mur dengan ukuran momen atau pengerasan
tertentu. Biasanya kunci momen baru digunakan setelah baut atau mur
dipasang tetapi belum dikencangkan.Dan di bengkel-bengkel mobil, kunci
Momen ini paling sering digunakan untuk pengencangan baut roda dengan
rata-rata momen pengencangan sebesar 12 Kgm. Kunci momen dapat dilihat
pada Gambar 2.6.
23
Gambar 2.6 Kunci Momen
e. Air gun
Air gun digunakan untuk membersihkan filter udara serta untuk
membersihkan ruang mesin dari debu.
f. Fuller gauge
Fuller Gauge digunakan untuk mengukur celah pada komponen kendaraan
seperti celah katup.
24
2. Peralatan Tidak Tetap
a. Dongkrak buaya
Dongkrak lantai atau sering disebut dengan dongkrak buaya,
digunakan untuk mengangkat sebagian dari bodi kendaraan. Dongkrak
dioperasikan dengan cara memompa silinder dengan tangan melalui handle
(tuas pemompa). Pada dongkrak juga dilengkapi katup pembebas, yang
digunakan untuk mengembalikan posisi piston pada kondisi semula. Ketika
sedang menggunakan dongkrak, penyangga harus pada posisi yang tepat
pada kendaraan, sebab bila tidak, maka dongkrak bisa terguling dan dapat
menyebabkan bodi kendaraan terguling dan memungkinkan kerusakan.
25
bersamaan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jangka Sorong dapat
dilihat pada Gambar 2.9.
d. Mikrometer
Adalah suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
diameter luar atau diameter dalam dari suatu benda bersilinder secara
akurat. Mikrometer dapat dilihat pada Gambar 2.11.
26
Gambar 2.11 Mikrometer
e. Dial Gauge
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tendangan
roda gigi (backlash) kelurusan dari suatu poros (endplay), tinggi tonjolan
pada suatu permukaan, dsb. Dial Gauge terdiri dari sensor yang bersentuhan
langsung dengan benda yang diukur, jarum indikator, skala jam, serta stand
penopang yang yang dapat disetel/digeser sesuai kebutuhan dilengkapi
dudukan blok magnet sehingga lebih mudah dalam penempatan selama
proses pengukuran. Skala jam pada dial indikator dapat diputar
untukmenentukan awal pengukuran atau angka nol (0). Dial Gauge dapat
dilihat pada Gambar 2.12.
Dial gauge tersedia dalam dua macam ukuran adalah:
- 0,5 mm -0,01 mm
27
f. Hidrometer
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
elektrolit. Dalam hal ini adalah elektrolit yang digunakan pada battery (aki).
Hidrometer dapat dilihat pada Gambar 2.13.
28
Berikut adalah prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di
tempat kerja, terutama di bengkel otomotif.
1. Mematuhi peraturan perundang-undangan (UU No 1 tahun 70
tentang keselamatan dan kesehatan kerja, UU No 23 tahun 1992
tentang kesehatan kerja dan UU no 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan ).
2. Mematuhi peraturan K3 yang diberlakukan diperusahaan.
3. Menganalisis kondisi lingkungan kerja.
4. Menganalisis kondisi peralatan dan perlengkapan kerja, termasuk
penggunaannya sesuai dengan fungsinya.
5. Menjaga lingkungan kerja tetap bersih dan rapih (5 S)
6. Bekerja sesuai prosedur (SOP).
7. Tersedianya alat keselamatan kerja dan terampil dalam
penggunaannya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja:
a) Pekerjaan perbaikan
Pakailah sarung tangan waktu mengerjakan bagian bersuhu panas
(engine & radiator), bagian yang kotor (brake), bagian yang berat
(transmisi).
Pakailah masker waktu mengerjakan bagian yang berdebu dan
berbau (trotle & brake)
Pakailah sepatu waktu mengerjakan bagian yang berat (transmisi)
b) Pekerjaan di bawah mobil
Posisikan dengan benar kaki-kaki car lift pada tumpuan yang ada
di mobil agartidak terjadi ketidakseimbangan pada saat mobil di
angkat.
Pakailah helm jika mengerjakan pada bagian bawah mobil dengan
posisi berdiri.
Bersihkan lantai jika dalam kondisi kotor atau basah agar tidak
terpeleset.
29
c) Pekerjaan dengan mesin
Pakailah kacamata waktu menggunakan mesi bubut dan gerinda.
Pakailah sarung tangan setiap mengerjakan bagian mesin.
30
a. Alat Pemadam Kebakaran
b. Pakaian Kerja
31
Untuk mencegah kecelakaan, pilih pakaian kerja yang kuat dan
dapat memudahkan pekerjaan. Hindari pakaian kerja yang
memperlihatkan sabuk, gesper, dan kancing yang dapat merusak
kendaraan saat bekerja.
Sebagai tindakan pengamanan terhadap kemungkinan cidera
atau terbakar, jangan memperlihatkan kulit secara terbuka.
c. Sepatu Kerja
32
e. Pelindung Mata
33
4. Menangani Kendaraan pelanggan
Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor
cover agar tidak merusak atau mengotori kendaraan.
Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover.
Kerjakan pekerjaan menggunakan SST yang benar.
Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat
mengotori kendaraan. Karena itu tangan dan alat-alat harus dijaga
agar tetap bersih.
Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke
dalam kantong baju karena dapat merusak kendaraan dan melukai
anda sendiri misalnya anda terjatuh.
34