Anda di halaman 1dari 4

Yukti Nurani/1306370480

Tugas Studi Kasus – Pengolahan Gas Bumi 01

Dual Mixed Refrigerant (DMR)

1. Definisi
DMR merupakan salah satu teknologi pencairan. DMR mendapatkan
lisensi sebagai teknologi pencairan pada tahun 1978 oleh Shell Global Solution,
dan kemudian APCI serta Axens-IP juga mendapatkan lisensi tersebut. DMR
merupakan perkembangan dari APCI, yaitu dengan menggunakan dua main heat
exchanger yang mengandung berbeda refrigerant. Heat exchanger pertama / pre-
cooling / warm mixed refrigerant (WMR) berisi campuran etana dan propane
dengan rasio 50 : 50 dalam molar basis. Heat exchanger kedua / liquefaction /
cold mixed refrigerant (CMR) merupakan refrigerant dengan komposisi seperti
APCI, ditunjukkan pada Tabel xx. Karena pengguaan dua jenis refrigerant yang
berbeda itulah, teknologi ini disebut sebagai dual mixed refrigerant.
Tabel xx. Komposisi CMR

2. Deskripsi dan Alat Proses


Kapasitas dari DMR yang dapat diperoleh per tahun yaitu 4,5 MTPA,
dan jika dilakukan double-casing pada peralatan yang digunakan dapat mencapai
kapasitas 5 MTPA, serta apabila menggunakan dua pre-cooling dapat mencapai
kapasitas 5-8 MTPA.
Penggunaan etana-propana pada precooling bertujuan untuk
mendapatkan pendinginan yang dapat menjangkau rentang suhu yang luas. Etana
mempunyai titik didih yang lebih rendah dari propane sehingga akan lebih cepat
menjadi uap dibandingkan propane. Hal tersebut tentu mengurangi energy yang
diperlukan untuk menjadikan etana sebagai refrigerant. Oleh karena itu, DMR
sesuai untuk digunakan pada daerah dingin / artik.
Gambar xx menunjukkan process flow diagram dari dual mixed
refrigerant. Stream merah merupakan aliran gas alam. Stream biru merupakan
stream WMR. Stream hijau merupakan aliran CMR.

Gambar xx. PFD DMR single pre-cooling

Gambar xx. PFD DMR doubel pre-cooling


Proses unum single pre-cooling dan double pre-cooling sama, yang
berbeda pada tahap pre-cooling. Doble pre-cooling akan mendinginkan NG dua
kali untuk mencapai suhu akhir pree-cooling, sedangkan pada single hanya sekali.
Secara unum dijelaskansebagai berikut.
Gas alam / natural gas (NG) didinginkan sampai suhu −50℃ pada heat
exchanger tower pertama oleh WMR. WMR yang telah digunakan untuk
mendinginkan NG akan diuapkan kembali dan diekspansi oleh J-T valve untuk
disirkulasikan sebagai WMR. WMR pada heat exchanger tower pertama ini juga
berperan sebagai pre-cooling CMR cair yang sudah digunakan untuk mencairkan
NG pada heat exchanger tower kedua.
NG yang telah mengalami pre-cooling, masuk ke heat exchanger tower
kedua untuk dicairkan sampai suhu −160℃ dan menjadi produk LNG. Pencairan
dilakukan oleh CMR, baik MRV maupun MRL.
Penggunaan etana sebagai subtitusi propane pada WMR dipelajari oleh
Dr. Justin D. Bukowski untuk mengetahui effisiensi yang dihasilkan dan
kemungkinan penggunaan subtitusi hidrokarbon lainnya. Bukowski mendapatkan
hasil bahwa penggunaan etana sebagai subtitusi propane tidak mengurangi
effisiensi. Berikut tabulasi hasil yang didapatkan.
Tabel xx. Perbandingan effisiensi pada MR dengan

Peralatan yang digunakan pada teknologi DMR antara lain, yaitu :


a. Heat exchanger tower menggunakan jenis SWHE. SWHE dipilih karena
lebih flexible dan mudah dikontrol dan dapat menangani proses heavy
and efficient heat exchanger, seperti proses pendinginan, yang dapat
dilakukan pada satu heat exchanger besar.
b. Compressor yang digunakan berjenis Frame 7.
c. Valve yang digunakan merupakan expansion valve Joule Thomson.

3. Kelebihan dan Kekurangan


Kekurangan dari jenis ini sama dengan APCI, yaitu menggunakan
kompresor berjenis Frame 7 yang berukuran sangat besar dan hanya dibuat oleh
satu vendor yaitu GE. Selain itu, SWHE hanya diproduksi oleh Linde. Akan tetapi
jika dibandingkan APCI, teknologi ini memiliki kelebihan yaitu adanya dua HE
dan compressor yang terpisah maka apabila salah satu kompresor / HE rusak,
pabrik masih dapat beroperasi meskipun dengan kapasitas yang lebih rendah.
Selain itu, DMR lebih sesuai digunakan pada daerah dingin/artik. Efisiensi
kapasitas dibandignkan APCI sebesar 15% dan power efficiency sebesar 11%.

4. Aplikasi
DMR sesuai digunakan pada daerah suhu dingin / artik dan on-shore.
Sampai saat ini, hanya ada satu train yang menggunakan teknologi DMR, yaitu
Sakhalin Island di Russia, yang merupakan daerah artik.

Kesimpulan
a. DMR menggunakan dua jenis refrigerant yaitu etana-propana 50/50
(molar basis) sebagai pre-cooling dan refrigerant APCI.
b. DMR sesuai digunakan untuk pabrik daerah dingin / artik / dan on-shore.

Daftar Pustaka
Khan, M. S., Karimi, L. A., Lee, M. 2015. Evolution and optimization of the dual
mixed refrigerant process of natural gas liquefaction. The journal of

Applied Thermal Engineering 96 : 320–329

Bukowski, J. 2011. Innovations In Natural Gas Liquefaction Technology For


Future Lng Plants And Floating Lng Facilities. International Gas Union
Research Conference : APCI

Anda mungkin juga menyukai