Anda di halaman 1dari 9

Judul makalah

TUMBUHAN MENIRAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

RAHMAH
Nim: 1340292017054
Dosen pembimbing
HARDIANA,S.P.

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


YAYASAN HARAPAN BANGSA
BANDA ACEH
2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
A. latar belakang .............................................................................................
B. rumusan maksalah .....................................................................................
C. tujuan ...........................................................................................................
D. manfaat .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................

A.KLASIFIKASI TANAMAN MENIRAN ....................................................

B.KANDUNGAN KIMIA ...............................................................................

C.UJI FARMAKOGLOGI MENIRAN ...........................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A.kesimpulan ...................................................................................................

B.saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
penulisan
makalah ini dapat menambah informasi tentang antihipertensi.
Pokok permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah : Tanaman Meniran
sebagai Obat Malaria.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis telah berusaha untuk mencari informasi
dengan sebaik-baknya sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang tersedia.
Pada kesempatan ini penulis ingin ucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Erlindha Gangga A., M.Si., Apt. yang telah memberi kesempatan untuk
menyuguhkan makalah ini dan sebagai pembimbing penulis dalam pembuatan
makalah.
2. Keluarga, saudara serta teman sekalian yang telah memberi ruang dan semangat
dalam penulisan makalah
Akhir kata, penulis harapkan semoga makalah ini benrmanfaat bagi kita semua,
amin.

Jakarta, Juni 2012

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Meniran (phyllanthus niruri L.), memiliki nama daerah yang beragam


diantaranya memeniran, gosau na dungi, gosau madungi riroha, daun gendong anak.
Tanaman meniran merupakan tanaman semak, semusim, tinggi 20-60 cm.
Batang massif, bulat licin, tidak berambut, diameter 3 mm, berwarna hijau. Daun
majemuk, berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang 1,5
cm,lebar 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Bunga berwarna putih,
tunggal, dekat tangkai anak daun. Buah kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna hijau
keunguan. Biji kecil, keras, berwarna coklat.
Meniran tumbuh liar di tempat lembab dan berbatu, seperti di sepanjang
saluran air, semak-semak. Tumbuhan ini bisa ditemukan di daerah dataran rendah
sampai ketinggian 1000 dpl. Kandungan kimia yang terkandung antara lain :
Filantina; Hipofilantina; Kalium; Damar; Tanin. Yang dapat berkhasiat
Membersihkan hati; Anti radang; Anti demam; Peluruh dahak; Peluruh haid;
Penambah nafsu makan

Salah satu kegunaan meniran adalah sebagai diuretik. Diuretik adalah obat
yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua
pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi
dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti
mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel
kembali menjadi normal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan
perumusan masalah pada makalah ini adalah “ Apa yang bisa dimanfaatkan
sebagai pengobatan alternatif yang bisa diperoleh dari berbagai tanaman di sekeliling
kita agar dapat bermanfaat untuk mengobati penyakit dan bagaimana cara
pemanfaatannya”.

C. Tujuan
Tujuan dari makalah tanaman obat maniran adalah:
1. Untuk mengetahui kesehatan masyarakat dengan pemanfaatan tanaman obat keluarga.
2. Mengetahui tentang manfaat/kasiat tanaman obat maniran disekitar kita baik generasi
tua maupun generasi muda yang semakin luntur budaya tradisionalnya.
3.Mengetahui Kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan penanaman tanaman obat
maniran.
4. Menghindari ketergantungan pada obat kimia.

D. Manfaat
1.Untuk Mengobati nyeri waktu kencing.
2.Untuk Mengobati hipatitis.
3.Untuk Mengobati rabun senja.
4.Untuk Obat rematik
5.Untuk Mengobati badan bengkak akibat radang ginjal.
6. Untuk Mengobati saluran kencing yang ada batunya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. KLASIFIKASI TANAMAN MENIRAN

Kigdom : plantae
Divisio : spermatophyte
Sub divisio : angiospermae
Class : dicotyledon
Ordo : euphobiales
Familia : euphobiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus urinaria Linn

B. KANDUNGAN KIMIA MENIRAN

Meniran menggandung lignan yang terdiri dari phyllanthine,


hypophylantine, phyltetralin, lintretalin, nirathin, nitretalin, nirphylline, nirurin, dan
niruriside. Terpen yang terdiri dari quercetin, quercitin, quercitrin, isoquercitrin,
astragalin, rutine, dan physetinglucoside. Lipid yang terdiri dari ricinoleic acid,
dotriancontanoic acid, linoleid acid, dan linolenic acid. Benzenoid terdiri dari
methylsalicilate. Alkaloid terdiri dari norsecurinine, entnorsecurinina, nirurine,
phylantin, dan phyllocrysine. Steroid berupa beta-sitosterol, Alcanes berupa
triacontanal dan triancontanol. Komponen lain berupa tannin, vitamin C dan vitamin
K.

C. UJI FARMAKOLOGI MENIRAN

Efek farmakologis dari herba ini adalah antioksidan, antikarsinogenin,


pereda demam (antipiretik), antiradang, membersihkan hati, peluruh kencing
(diuretik), peluruh dahak, peluruh haid, menerangkan penglihatan dan penambah
nafsu makan.
Meniran telah diteliti memiliki efek diuretik, pengaruh terhadap beberapa
fungsi ginjal dan fungsi hati serta daya melarutkan batu ginjal asam urat dari dekok
dan infus herba meniran (Phyllanthus niruri Linn(A&B)) 10% b/v yang diberikan
oral pada tikus Wistar jantan. Dosis 500 mg/kg bb dan 1000 mg/kg bb meniran (A)
memperlihatkan efek diuretik sedang. Dekok meniran (B) meskipun meningkatkan
diuresis namun tidak memenuhi kriteria sebagai diuretik sedang. Infus herba meniran
(A) mempunyai efek diureti kuat dan meningkatkan ekskresi ion natrium dan kalium
dalam urin, tetapi tidak mempengaruhi ekskresi ion kalsium. Kelarutan batu ginjal
asam urat ternyata lebih besar dalam air bila dibandingkan dengan kelarutannya
dalam dekok meniran Dilakukan uji aktivitas diuretik/penentuan volume urin dan laju
ekskresinya terhadap dekok dan infus uji, dibandingkan terhadap volume NaCl.
Karakteristik urin sebagai parameter fungsi ginjal dan fungsi hati, penentuan kadar
Na+, K+, dan Ca2+ urin sebagai gambaran sifat diuretik dari sediaan uji. Selanjutnya
juga diuji pengaruh sediaan uji terhadap kelarutan batu ginjal. Dosis 500 mg/kg bb
dan 1000 mg/kg bb meniran (A) memperlihatkan efek diuretik sedang. Dekok
meniran (B) meskipun meningkatkan diuresis namun tidak memenuhi kriteria sebagai
diuretik sedang. Infus herba meniran (A) mempunyai efek diuretik kuat dan
meningkatkan ekskresi ion natrium dan kalium dalam urin, tetapi tidak
mempengaruhi ekskresi ion kalsium. Kelarutan batu ginjal asam urat ternyata lebih
besar dalam air bila dibandingkan dengan kelarutannya dalam dekok meniran (A)
atau dalam urin tikus setelah pemberian dekok dengan dosis 1000mg/kg bb. (A) atau
dalam urin tikus setelah pemberian dekok dengan dosis 1000mg/kg bb.

Beberapa penelitian lain yang telah dilakukan untuk menguji meniran yaitu :
1) Pemberian infus meniran hijau 10 % dan 20 % dapat menurunkan kadar glukosa
darahdi bandingkan dengan kontrol (lucky Pupita dewi, 1995, FF UBAYA).
2) Ekstrak herba meniran dengan konstrentrasi 11,70 mg/ml, 23,40 mg/ml, dan
46,80 mg/ml mempunyai daya antibakteri terhadap kuman S. Aureus dan
V. Cholera . Efek antibakteri ini disebabkan ekstrak herba meniran mengandung resin
atau damar, tannin dan alkaloid. Peningkatan kepekatan ekstrak herba meniran
mempengaruhi diameter daerah hambatan pertumbuhan kuman. Semakin besar
konsentrasinya maka semakin besar pula diameter yang dihasilkan (Indah Wulandari,
1995, JB FMIPA UNAIR).
3) Pemberian meniran dalam bentuk suspensi dengan dosis 45 mg/kg BB, 90 mg/kg
BB dan 180 mg/kg BB secara oer oral dapat berkhasiat sebagai antihepatotoksik pada
tikus putih ( Giguk Tri Harianto, 1995, FF UNAIR ).
4) Infus herba meniran pada kadar 50% menunjukan efek yang jelas untuk
penghancuran batu kandung kemih buatan pada tikus putih. Pemeriksaan secara
kualitatif dengan mengidentifikasi komponen senyawa-senyawa penyusun batu
kendung kemih buatan pada tikus putih didapatkan kalsium, oksalat, magnesium dan
fosfat ( Fenty Roza, 1996, FF UP).

Khasiat dan cara pemakaian Meniran secara tradisional :


1. Batu saluran kencing
Bahan : meniran segar 30 gr, daun sendok segar 30 g, daun tempuyung segar 30 g.
Pemakaian : semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air hingga
tersisia 2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringanya dibagi untuk minum, pagi
dan sore hari ( Dlimarta, 2005).
2. Susah kencing disertai sakit perut atau pinggang
Bahan : meniran segar 7 tanaman
Pemakaian : meniran segar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin saring dan diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 gelas ( Wijayakusuma,
1994).
3. Pembengkakan kelenjar prostat
Bahan : meniran segar 2 tanaman, akar alang-alang 7 jengkal, daun kumis kucing ½
gengam, adas ½ sendok teh
Pemakaian ; semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air hingga
tersisa 3 gelas. Setelah hangat, air rebusannya dsaring, diminum 3 kali sehari sesudah
makan,masing-masing ½ gelas ( Kardinan dan Kusuma, 2004).
4. Hepatitis
Bahan : meniran segar 30-60 g
Pemakaian : meniran dicuci bersih, rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa. Setelah
dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan setiap hari selama 1
minggu, sehari hanya sekali minum ( Dalimartha, 2005 )
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada kajian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Meniran (phyllanthus niruri L) dengan uji farmakologi dapat digunakan untuk
diuretik, peluruh batu kencing,susah kencing disertai sakit pinggang, pembengkakan
kelenjar prostat.
2. Meniran telah diteliti memiliki efek diuretik, pengaruh terhadap beberapa fungsi
ginjal dan fungsi hati serta daya melarutkan batu ginjal asam urat dari dekok dan
infus herba meniran (Phyllanthus niruri L).
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan uji klinik dan uji toksisitas sehingga
Meniran (phyllanthus niruri L) dapat terbukti efektif dan aman sebagai diuretik.

B. Saran
1. Kembangkan pengetahuan masyarakat mengenai khasiat tanaman obat daun maniran
yang dapat di manfaat kan karena masih banyak yang belum mengetahui kegunaan
tanaman obat daun maniran .
2. Perdalamlah pengetahuan tentang tanaman obat daun maniram dengan membaca dan
mencari di internet khasiat daun maniran . agar pada saat keluarga yang terserang
penyakit dapat mengobati dengan memberi tanaman obat daun maniran.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmeda, A., Ismail, Z., and Gabriel, A., 2005, Antioxidants properties of Phyllanthus
niruri (Dukung Anak) Extracts, Malaysian Journal of Science, 24(1), 195-200.

Munjrekar, A.P., Jisha, V., Bag, P.P., Adhikary, B., Pai, M.M., Hegde, A. and
Nandini, M., 2008, Effect of Phyllanthus niruri Linn. treatment on liver, kidney and
testes in CCl4 induced hepatotoxic rats, Indian J. Exp. Biol., 46, 514-520

Nwanjo, H.U., 2007, Studies on the effect of aquous extract of Phyllanthus niruri leaf
on plasma glucose level and some hepatospecific markers in diabetic Wistar rats,
Internet J. Lab. Med., 2(2), 1-9

Sudibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan: Manfaat dan Kegunaan, Jakarta: Balai
Pustaka

WHO, 1998, Quality control methods for medicinal plant materials, Geneva: World
Health Organization

Anda mungkin juga menyukai