DK1P1
DLP (Dokter Layanan Primer) merupakan kelanjutan profesi dokter dan
program internsif yang setara dengan program dokter spesialis. Bertugas
melaksanakan pelayanan kesehatan primer, memiliki kompetensi dalam bidang ilmu
kedokteran keluarga, serta ilmu kedokteran komunitas dan ilmu kesehatan masyarakat
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang diperoleh melalui proses
pendidikan kedokteran lanjut yang terstruktur. Mampu menjadi ujung tombak dan
penapis rujukan (gatekeeper). Mampu melaksanakan pelayanan yang komprehensif
dan sinambung pelayanan primer di era sistem jaminan kesehatan nasional. Mampu
melaksanakan pelayanan tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan penyakit,
melayani kliennya dalam konteks keluarga, komunitas, da budaya serta selalu
menghormati otonomi kliennya. Mencakup kompetensi manajemen pelayanan
kesehatan primer, kedokteran keluarga, kemampuan pemecahan masalah, pendekatan
holistik dan komprehensif, orientasi komunitas, kerja tim. Dokter layanan primer juga
bertujuan mencapai MDG. Tetapi saat ini terdapat pergantian MDGS ke SDGS
dikarenakan ;
Perkembangan hasil pembangunan dibeberapa negara maka masih belum
sesuai dengan target maka Millenim Development Goals (MDGs), pun diganti
dengan nama SDGs. Dalam era SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan
yang telah dimulai saat negara-negara anggota PBB termasuk Indonesia
menyepakati outcome Document SDGs pada tanggal 2 agustus 2015.
Periode SDGs Tahun 2016-2030 merupakan program yang kegiatanya
meneruskan agenda-agenda sekaligus menindaklanjuti program yang belum
selesai. Menjadi bahan sorotan tertinggi adalah sektor kesehatan yaitu sebaran
balita kurang gizi di Indonesia, proporsi balita pendek, status gizi anak, tingkat
kematian ibu, pola konsumsi pangan pokok dan sebagainya.
Table 1. pencapaian MDGS dan target yang belum terselesaikan dari MDGS
Pencapaian MDGS Pekerjaan rumah MDGS
Proporsi penduduk yang hidup di Angka kematian ibu: 15.000-
bawah garis kemiskinan nasional 17.000 kematian per tahun
berkurang dari 15,10% (1990) Prevalensi infeksi HIV:
menjadi 11,47% (2013) Meningkat 5 kali lipat dalam 5
In 2013, Angka Partisipasi Murni
tahun terakhir
(APM) SD telah mencapai Persentasi balita malnutrisi: 37.2
99,81% (2012) %
tahun 2013 rasio Angka Persentasi perempuan yang
Partisipasi Murni (APM) menyelesaikan sekolah menengah:
perempuan terhadap laki-laki di 33%
SD, SMP, dan SMA berturut-turut
adalah 99,81%, 105,69%, and
109,73%
Angka kematian bayi turun dari
68/ 1000 kelahiran hidup (1991)
menjadi 32/ 1000 kelahiran hidup
(2012)
Angka kejadian malaria per 10000
penduduk menurun dari 4,68
(1990) ke 1,85 (2009).
Proporsi RT dengan akses sanitasi
layak meningkat dari 28.81 %
(1993) 51,19% (2009).
1. Mengatasi kemiskinan
Salah satu yang paling penting adalah berkurangnya tingkat
kemiskinan. Artinya, anak-anak tumbuh berkembang di lingkungan yang lebih
sejahtera dan sehat. Semakin sejahtera anda, semakin mungkin anak-anak
anda bertahan hidup. Karena itu, tidak mengejutkan bahwa angka kematian
juga lebih tinggi di provinsi-provinsi termiskin. Dalam penanggulangan
kemiskinan ada program klaster PKH, Raskin, PNPM mandiri, KUR, dan
UKM serta program pemenuhan kebuutuhan fasilitas dasar.
2. Nol kelaparan
Menangani permasalahan gizi pada anak yang difokuskan untuk
menurunkan prevalensi stunting meliputi; peningkatan pemberian ASI
eksklusif, pemberian makanan tambahan, memantau tumbuh kembang anak,
memperkenalkan komunikasi untuk perubahan perilaku dan intervensi gizi
mikro. Memberikan lebih banyak makanan dan minuman, termasuk ASI,
kepada anak-anak sakit dan perawatan yang tepat di rumah kepada anak yang
menderita infeksi.
6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
semua orang. Perilaku hidup bersih dan sehat terkait: 1. Akses kepada air bersih 2.
Akses sanitasi dasar layak, dengan mendukung dan memperkuat partisipasi
masyarakat lokal dalam perbaikan pengelolaan air dan sanitasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes. Kesehatan dalam kerangka SDGS; jakarta: 2015 Cited 16
Desember 2016 in
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wp-
content/uploads/2015/12/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf
2. Kepala badan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan.
Pembangunan layanan kesehatan melalui penguatan layanan primer:
jakarta;2015 cited 16 desember 2016 in :
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/
3. MENKES . Profesionalisme layanan primer menuju era SDGS;
Jakarta 2016. Cited 16 Desember 2016 in : http://www.pdui-
pusat.com/